BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya disebut korelasi sederhana. 2.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada Kantor Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Mandailing Natal di Jalan Willem Iskandar No. 11 Kel. Dalan Lidang Kota Panyabungan. 2.3 Populasi Menurut Sugiyono (2005;90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 29
Berdasarkan defenisi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 22 orang pegawai di kantor Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Mandailing Natal. 2.4 Sampel Menurut Singarimbun (1995;152), sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representative dari seluruh populasi, sehingga kesimpuannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto(1996;104) apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Apabila lebih dari 100 orang, maka diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan prosedur pengambilan sampel adalah 51 orang, yaitu 50% dari 102 orang pegawai Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan datadata yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 30
2.5.1 Teknik Pengumpulan Data Primer Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara:. 1. Kuisioner yakni teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. 2. Observasi yakni kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau. 2.5.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder Yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1. Penelitian Kepustakaan Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Dokumentasi Yaitu teknik yang digunakan untuk menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait. 31
2.6 Teknik Penentuan Skor Melalui penyebaran angket yang berisi beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuisioner. berikut: Adapaun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai 1. Untuk jawaban alternatif a diberi skor 5 2. Untuk jawaban alternatif b diberi skor 4 3. Untuk jawaban alternatif c diberi skor 3 4. Untuk jawaban alternatif d diberi skor 2 5. Untuk jawaban alternatif e diberi skor 1 Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternative jawan dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut: Skor Tertinggi Skor Terendah Banyaknya Bilangan Maka diperoleh: 5 1 5 = 0,8 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu: Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 1.80 32
Skor untuk kategori rendah = 1.81 2.61 Skor untuk kategori sedang = 2.62 3.42 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 4.23 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 5.00 2.7 Teknik Analisa Data Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik. 2.7.1 Koefisien Korelasi Product Moment Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiyono, 2005:212). Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut: r xy = N. xy - x ( y) {NN. xx 2 ( xx) 2 }{NN. yy 2 ( yy) 2 } Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y N = Jumlah Sampel x = Jumlah skor x y = Jumlah skor y 33
xy = Jumlah hasil kali antara x dan y Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinankemungkinan sebagai berikut: a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = o) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) berarti kenaikan nilai variabel yang satu, diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) berarti kedua variabel negative ddan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Interprestasi dari korelasi terebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut: Interprestasi Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sumber: Sugiyono (2005 : 214) Jika r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, jika nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh tidak signifikan. 34
Tabel korelasi ini mencantumkan batas- batas r signifikan tertentu, dalam hal yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternative dapat diterima. Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahaapan sebagai berikut: 1. Memperlihatkan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan, 2. Pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4, dan 5 yang disebut frekuensi, 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi, 4. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor, 5. Menggunakan table distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh, 6. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nialai Z yang diperoleh dengan menggunakan nilai table tinggi densitas dengan : δδ(zz) 1 2ππ e(-zz2 ), < zz + 2 7. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori ssssssssss = (Density at lower limit) (Density at upper limit) (Area Below upper limit) (Area Below Lower) 8. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan 35
Score = Scare Value + Scare Value min I + 1 Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program MSI (Methode of Succesive Interval) dirancang oleh Drs.Rasudyn Ginting,M.Si sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametric yang mana data setidaktidaknya berskala interval. 2.7.2 Uji Signifikan Koefisien Korelasi (Uji t ) Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen..hipotesis yang harus diujikan adalah HH 0 : þ = 0 melawan HH 0 : þ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukiran n memiliki koefisie korelasi r, maka dapat digunakan uji statistic t dengan rumus: t = r nn 2 nn rr 2 2.7.3 Koefisien Determinan Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui seberapa besar (persentase) pengaruh yang ditibulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: D = rr xxxx 2 x 100% Keterangan: 36
D = Koefisien determinan R = Koefisien korelasi product moment antara X dan Y 2.7.4 Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: Y = a + BB xx Keterangan: Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan) B = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: a= ( yyyy )( xxii2 ) ( xxxx )( xxiiiiii ) rr. xx 2 ii ( xxxx )2 nn xxxxxxxx ( xxxx )( yyii) b= nn xx 2 ii ( xxxx )2 37