A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO



dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI BUPATI BULUNGAN BUPATI BULUNGAN,

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 4 Struktur Organisasi Kabupaten, Kota dan Provinsi di Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

A. Gambaran Umum Daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

B U P A T I S R A G E N

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB I P E N D A H U L U A N

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO 1. Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak antara 7. 11 dan 7. 36 Lintang Selatan (LS), 109. 43 dan 110. 04 Bujur Timur (BT). Jarak ibukota Kabupaten Wonosobo ke ibukota Provinsi Jawa Tengah berjarak 120 Km dari ibukota negara (Jakarta) berjarak 520 Km. Kabupaten wonosobo merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 275 meter sampai 2.250 meter di atas permukaan laut. Dalam lingkup wilayah provinsi, Kabupaten Wonosobo terletak di bagian tengah yang berbatasan dengan beberapa kabupaten. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Batang, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Magelang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Purworejo, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Secara administratif Kabupaten Wonosobo dibagi menjadi 15 kecamatan. Jarak kecamatan ke ibukota kabupaten terjauh adalah 37 Km. Jarak terjauh antar ibukota kecamatan adalah 54 Km. Luas wilayah Kabupaten Wonosobo mencapai 98.468 hektare dengan kondisi biogeofisik sebagai berikut: kemiringan 3-8 seluas 54,4 ha, 8-15 seluas 24.769,1 ha, 15-40 seluas 42.173,6 ha dan lebih dari 40 derajad seluas 31.829.9 ha. Apabila ditinjau dari penggunaan lahan, wilayah terluas sebagai tegalan/kebun yang mencapai 42.73 persen, lahan sawah 16.29 persen dan butan negara 17.10 persen. Sebagaimana keadaan di Indonesia pada umumnya, Kabupaten Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim dalam setahun, kemarau dan penghujan. Rata-rata suhu udara 14.3-26.5 derajat celcius, dengan curah hujan pertahun berkisar antara 1.713-4.255 mm/tahun. Secara kelembaban Wonosobo mempunyai kelembaban kelas lembab. Dengan curah hujan cukup tinggi dan tanah yang cukup subur Kabupaten Wonosobo menjadikan pertanian sebagai sektor yang cukup dominan. 1

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAHAN KABUPATEN WONOSOBO Kabupaten Wonosobo, dibentuk berdasarkan Undang- undang Nomor 13 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (diundangkan pada Tanggal 8 Agustus 1950). Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008, tentang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo, Bab III, Pasal 3 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bupati dan Wakil Bupati, disebutkan: Bupati berkedudukan sebagai pemimpin penyelenggaran pemerintahan daerah, dimana Bupati mempunyai tugas dan wewenang : 1. Bupati mempunyai tugas dan wewenang : 1) Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD 2) Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah 3) Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan DPRD 4) Menyusun dan mengajukan Rancanagan Peraturan Daerah tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama 5) Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah 6) Mewakili daerah di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan Peraturan Perundang Undangan 7) Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang undangan. Sedangkan kedudukan Wakil Bupati sebagai pemimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah mempunyai tugas : 1) Membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah 2) Membantu Bupati mengkoordinasikan kegiatan instansi vertical didaerah, menindaklanjuti laporan dan/ atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian social budaya dan lingkungan hidup 3) Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan /atau desa 2

4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah 5) Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Bupati 6) Melaksanakan tugas dan wewenang Bupati apabila Bupati berhalangan. Pasal 5, menyatakan kewajiban Bupati dan Wakil Bupati meliputi : 1) Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2) Meningkatkan kesejahteraan rakyat 3) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat 4) Melaksanakan kehidupan demokrasi 5) Mentaati dan menegakkan seluruh Peraturan Perundang undangan 6) Menjaga etika dan norma penyelenggaraan pemerintah daerah 7) Memajukan dan mengembangkan daya saing daerah 8) Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik 9) Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan kuangan daerah 10) Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah 11) Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD 12) Selain kewajiban tersebut di atas, Bupati mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masarakat. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Bupati dibantu oleh : 1. Staf ahli melputi : 1) Staf ahli bidang Hukum dan politik 2) Staf ahli bidang Pemerintahan 3

3) Staf ahli bidang Pembangunan 4) Staf ahli bidang Kemasyarakatan dan sumber daya manusia 5) Staf ahli Ekonomi dan Keuangan 2. Sekretariat Daerah yang merupakan unsur staf, terdiri dari : 1) Sekretaris Daerah salah fungsinya mengkoordinasikan bagian bagian di lingkungan Sekretariat Daerah. a. Asisten Pemerintahan, mengkoordinasikan : a) Bagian Tata Pemerintahan b) Bagian Hukum c) Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, mengkoordinasikan : a) Bagian Perekonomian dan Pembangunan b) Bagian administrasi pembangunan c) Bagian Kesejahteraan rakyat c. Asisten Administrasi, mengkoordinasikan : a) Bagian Organisasi b) Bagian umum c) Bagian Hubungan Masyarakat d. Kelompok Jabatan fungsional 3. Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, yang terdiri dari a. Sekretaris DPRD b. Bagian umum dan Keuangan c. Bagian Persidangan d. Bagian Hukum e. Kelompok Jabatan fungsional 4. Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Bupati terdiri dari : a. Inspektorat b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah c. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa d. Badan Keluarga Berencana 4

e. Badan Kepegawaian Daerah f. Badan Lingkungan Hidup g. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat h. Kantor Ketahanan Pangan i. Kantor arsip j. Kantor Perpustakaan k. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 5. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah terdiri dari : a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan olah Raga b. Dinas Kesehatan c. Dinas Sosial d. Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi e. Dinas Perhubungan, komunikasi dan informatika f. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil g. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan h. Dinas Pekerjaan Umum i. Dinas Perindustrian dan Perdagangan j. Dinas Pertanian Tanaman Pangan k. Dinas Peternakan dan Perikanan l. Dinas Kehutanan dan Perkebunan m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah n. Dinas Koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah 6. Kecamatan sebagai wilayah kerja camat merupakan bagian perangkat daerah kabupaten. Di Kabupaten Wonosobo, memiliki 15 ( lima belas ) wilayah kecamatan 7. Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat kabupaten dalam wilayah kecamatan. 8. Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pemerintah daerah mempunyai tugas untuk menyelenggarakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban umum 5

C. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN LAKIP LAKIP merupakan wujud akuntabilitas pemerintah yang pedoman penyusunannnya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tetang edoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP Kabupaten Wonosobo dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan visi, misi dan rencana kinerja tahun 2012. LAKIP juga dimaksudkan sebagai umpan balik atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Wonosobo selama satu tahun anggaran. Pengukuran kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efekifitas kebijakan dan program yang telah dilakukan dalam pencapaian target kinerja. Hasil pengukuran kinerja juga bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. LAKIP merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diharapkan mampu mendorong perbaikan bagi instansi pemerintah dalam hal: 1. Penetapan prioritas program yang lebih mengarah pada kunci permasalahan pokok 2. Meminimalisasikan terjadinya duplikasi anggaran sehingga kinerja dapat terukur dan berkelanjutan 3. Adanya mekanisme pencatatan dan pemanfaatan sumber daya yang akurat 4. Mempercepat dan meningkatkan keakurasian penyusunan anggaran 5. Mencegah penggunaan anggaran untuk sesuatu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan 6. Tersedianya sarana, prasarana dan metode kerja dalam pengendalian system manajemen yang lebih andal 7. Tersedianya pelaporan/ informasi kinerja instansi pemerintah yang sesuai dengan harapan masyarakat. 6

D. DASAR HUKUM PENYUSUNAN LAKIP 1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. 2. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagai tindak lanjut dari Tap MPR. 3. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi 5. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP); 6. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja 7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. E. KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN WONOSOBO Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kabupaten Wonosobo, didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 8.430 orang pegawai. Secara rinci kondisi sumber daya manusia Pemerintah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. SDM Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 Menurut Tingkat Pendidikannya TK. PENDIDIKAN PRIA WANITA Grand Total SD 197 7 204 SLTP 304 11 315 SLTA 982 825 1807 7

D-I 19 14 33 D-II 761 871 1632 D-III 307 452 759 D-IV 14 12 26 S1 1727 1610 3337 S2 234 83 317 Grand Total 4545 3885 8430 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah terbesar pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo mempunyai pendidikan S-1 dengan persentase mencapai 39.58 persen. Sedangkan pegawai dengan latar belakang pendidikan D-IV proporsinya paling sedikit hanya 0,3 persen. 2. SDM Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 Menurut Jenis Jabtannya JENIS JABATAN PRIA WANITA Grand Total STRUKTURAL 575 253 828 FUNGSIONAL KHUSUS 2589 2949 5538 FUNGSIONAL UMUM/STAF 1271 535 1806 CPNS 110 148 258 Grand Total 4545 3885 8430 Dilihat menurut jenis jabatannya proporsi terbesar pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah jabatan fungsional khusus yang mencapai 66 persen. Namun apabila dicermati lebih lanjut diketahui bahwa proporsi terbesar dari jabatan fungsional khusus adalah tenaga guru yang mencapai 87 persen dari keseluruhan jabatan fungsional khusus yang ada di Kabupaten Wonosobo. Pada urutan kedua adalah jabatan fungsional khusus dibidang kesehatan, sementara di bidang lainnya masih sangat terbatas. 8

3. SDM Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 Menurut SKPD nya SKPD PRIA WANITA Grand Total Badan Keluarga Berencana 61 55 116 Badan Kepegawaian Daerah 25 8 33 Badan Lingkungan Hidup 19 6 25 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 15 12 27 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 24 13 37 Bagian Administrasi Pembangunan Setda 8 4 12 Bagian Hubungan Masyarakat Setda 10 6 16 Bagian Hukum Setda 3 5 8 Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda 9 6 15 Bagian Organisasi Setda 3 6 9 Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Setda 4 7 11 Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Setda 3 5 8 Bagian Tata Pemerintahan Setda 8 4 12 Bagian Umum Setda 56 17 73 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 44 15 59 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 19 9 28 Dinas Kesehatan 193 443 636 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 24 7 31 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 33 13 46 Dinas Pekerjaan Umum 211 7 218 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 51 23 74 254 254 508 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 40 5 45 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 76 13 89 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 93 32 125 Dinas Peternakan dan Perikanan 50 19 69 9

Dinas Sosial 14 7 21 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 45 14 59 Inspektorat 22 15 37 Kantor Arsip 7 8 15 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 11 4 15 Kantor Ketahanan Pangan 8 2 10 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 13 5 18 Kantor Perpustakaan 15 12 27 Kecamatan Garung 23 9 32 Kecamatan Kalibawang 17 2 19 Kecamatan Kalikajar 23 11 34 Kecamatan Kaliwiro 25 4 29 Kecamatan Kejajar 31 7 38 Kecamatan Kepil 27 4 31 Kecamatan Kertek 35 12 47 Kecamatan Leksono 22 8 30 Kecamatan Mojotengah 29 14 43 Kecamatan Sapuran 26 9 35 Kecamatan Selomerto 29 11 40 Kecamatan Sukoharjo 23 3 26 Kecamatan Wadaslintang 25 4 29 Kecamatan Watumalang 24 6 30 Kecamatan Wonosobo 57 41 98 Pemerintah Kabupaten Wonosobo 4 4 Rumah Sakit Umum Daerah 126 191 317 Satuan Polisi Pamong Praja 48 2 50 Sekretariat Daerah 4 4 Sekretariat DPRD 22 12 34 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum 9 9 dan Olahraga Kec. Garung dan Olahraga Kec. Kalibawang dan Olahraga Kec. Kalikajar dan Olahraga Kec. Kaliwiro 115 147 262 100 66 166 174 210 384 197 149 346 10

dan Olahraga Kec. Kejajar dan Olahraga Kec. Kepil dan Olahraga Kec. Kertek dan Olahraga Kec. Leksono dan Olahraga Kec. Mojotengah dan Olahraga Kec. Sapuran dan Olahraga Kec. Selomerto dan Olahraga Kec. Sukoharjo dan Olahraga Kec. Wadaslintang dan Olahraga Kec. Watumalang 128 106 234 262 174 436 183 224 407 99 137 236 150 161 311 176 183 359 141 202 343 126 89 215 206 179 385 144 115 259 dan Olahraga Kec. Wonosobo 244 332 576 Grand Total 4545 3885 8430 Dari tabel tersebut diketahui bahwa menurut SKPD nya SKPD dengan jumlah pegawai terbesar adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Diikuti oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum. Hal ini karena memang bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur merupakan bidang prioritas dalam pembangunan jangka menengah Kabupaten Wonosobo sebagai bentuk pelayanan dasar bagi mayarakat. F. SUMBER DAYA KEUANGAN Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Pemerintah kabupaten Wonosobo didukung anggaran sebesar Rp 1.107.938.250.383,00. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 merupakan formulasi kebijakan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan, pelayanan masyarakat, dan upaya penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi daerah, yang 11

dikelompokkan ke dalam Belanja Tidak langsung dan Belanja Langsung. Belanja Daerah tersebut meliputi : 1. Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari : a. Belanja Pegawai, merupakan alokasi anggaran untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya kepada PNS, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta penghasilan dan penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan ; b. Belanja Hibah, merupakan alokasi anggaran untuk belanja pemberian uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat; c. Belanja Bantuan Sosial, merupakan alokasi anggaran untuk belanja bantuan sosial kepada organisasi kemasyarakatan bersifat tidak wajib dan tidak mengikat; d. Belanja Tidak Terduga, merupakan alokasi anggaran untuk kegiatankegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap darurat dalam rangka pencegahan dan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. 2. Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari jenis belanja sebagai berikut : 12

a. Belanja Pegawai, merupakan pengeluaran daerah untuk honorarium kepanitiaan, upah, stimulant, honorarium tenaga kontrak pemerintah daerah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah ; b. Belanja Barang dan Jasa, merupakan pengeluaran daerah untuk memenuhi kebutuhan belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan, sewa gedung, sewa sarana mobilitas, sewa alat-alat berat, sewa peralatan dan perlengkapan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja dan perjalanan dinas. c. Belanja Modal, merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan jembatan, irigasi dan jaringan listrik, kendaraan dinas operasional, peralatan kantor dan aset tetap lainnya. G. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP KABUPATEN WONOSOBO Sistematika Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012, didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Gambaran umum Organisasi yang melaporkan dan sekilas pengantar lainnya. Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Ikhtisar hal-hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja. Bab III : Akuntabilitas Kinerja Uraian pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja. Bab IV : Penutup Lampiran lampiran 13