KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA KLUB ASYABAB DI KABUPATEN SIDOARJO DENI SETIAWAN



dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA KLUB ASYABAAB DI KABUPATEN SIDOARJO JURNAL

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRA KLUB BOLA BASKET SMA TRIMURTI SURABAYA

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

ANALISIS KONDISI FISIK YANG MEMBERI KONTRIBUSI TERHADAP TENDANGAN JARAK JAUH PADA PEMAIN SEPAKBOLA. e-journal. Moch. Sauqi Lufisanto

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

Journal of Sport Sciences and Fitness

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri 13

BAB III METODE PENELITIAN

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

SKRIPSI. DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

PROGRAM STUDI ILMU KEOLARAGAAN JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Evaluasi Profil Kondisi Fisik Atlet Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

Hubungan Split Dengan Kemampuan Shooting Bola Club Sepak Bola Unhalu*

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Eric C.

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang paling

TINJAUAN KONDISI FISIK PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) GENERASI MUDA GANTING (GMG) KELOMPOK UMUR-15 KOTA PADANG PANJANG JURNAL

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017 SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET BULUTANGKIS PB. PAHLAWAN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

ARTIKEL E-JOURNAL UNESA SURVEI KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA (Study pada klub sepakbola Mitra Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 3 Tambun Selatan Bekasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

Hubungan Kecepatan Lari 100 M dengan Kemampuan Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola pada Siswa SMU Negeri 2 Kendari *

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Transkripsi:

KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA KLUB ASYABAB DI KABUPATEN SIDOARJO DENI SETIAWAN ABSTRAK Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya.permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi fisik pemain sepak bola klub ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo.Populasi dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola klub ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo dan jumlah sampel 20 atlet. Variabel penelitian menggunakan item tes kondisi fisik atlet sepak bola klub ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan 4 jenis rangkaian tes yaitu MFT, lari 40 meter, shuttle run, modifikasi lompat tali 45 cm. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan deskriptif presentase. Dari hasil serangkaian tes menunjukkan kemampuan fisik dapat diperoleh bahwa MFT termasuk kategori sedang sebesar 75%, tes lari 40 meter termasuk kategori sedang sebesar 40%, shuttle run termasuk kategori baik sebesar 45% dan tes lompat tali 45 meter termasuk kategori sedang sebesar 55%. Jadi kondisi fisik pemain sepak bola klub ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo secara keseluruhan termasuk kategori sedang.kesimpulan dari semua tes dalam penelitian ini adalah kondisi fisik pemain sepakbola ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo dalam kategori sedang. Pola pembinaan fisik tersebut masih belom berjalan dengan baik. Saran agar para atlet memiliki motivasi tersendiri untuk berlatih fisik sesuai dengan kebutuhan. Kata kunci : Kondisi Fisik, Sepak Bola ABSTRACT Physical condition is a whole unit from components that cannot be separated off hand, whether the improvement or the maintenance. Problem that proposed in this research is how the physical condition of football player on ASYABAAB club at Sidoarjo District.Population in this research is the football player on ASYABAAB club at Sidoarjo District that amounted of 20 athletes. Research variable applying test item concerning physical condition of football player on ASYABAAB club at Sidoarjo District. The execution of research using 4 types test series namely MFT, 40 meter run, shuttle run, and jumping rope 45 cm modification. Data analysis that applied in this research applies descriptivepercentage.from the result of test series show that physical ability can obtained that MFT belong to moderate category as big as 75%, run test 40 meter belong to moderate category as big as 40%, shuttle run belong to good category as big as 45%, and jumping rope 45 cm modification belong to moderate category as big as 55%. So the physical condition of football player on ASYABAAB club at Sidoarjo District belongs to moderate category as big as.the conclusion from all test in this research is the physical condition of football player on ASYABAAB club at Sidoarjo District belongs to moderate category. Those physical developments still have not running well. The suggestion is to make athletes have their own motivation to train their physic based on their need. Keywords : Physical Condition, Football PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kebutuhan fisik pemain sepakbola hendaknya meliputi latihan kelenturan, latihan lari cepat yang berulang-ulang untuk meningkatkan kemampuan anaerobik, sesi latihan lari terus menerus untuk meningkatkan kemampuan jantung, dan latihan kekuatan untuk mengembangkan sistem otot dan tulang (Mielke 2003:ix). Aspek-aspek pengembangan fisik yang perlu diperhatikan oleh pemain seperti pola makan, istirahat cukup dan latihan yang rutin agar pemain bisa menjaga kebugaran fisiknya, seseorang pemain harus memiliki kondisi fisik yang bagus dikarenakan dalam olahraga sepakbola membutuhkan stamina yang bagus dan membutuhkan gerakan seperti lari, mengubah arah dan daya tahan tubuh yang kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya klubklub sepakbola di Indonesia, salah satunya adalah klub sepakbola ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo. 1

Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013 Sampai sekarang klub ini masih eksis dan selalu memunculkan atlet-atlet baru. Usaha untuk tetap mempertahankan kemampuan tersebut tidak mudah, diperlukan pembinaan dan pengembangan yang optimal. Dari paparan di atas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat kondisi fisik klub sepakbola ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo untuk mempersiapkan atlet dalam kompetisi internal kelas 1 Persida Sidoarjo. Rumusan Masalah Bagaimana gambaran kondisi fisik pemain ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo pada pelaksanaan kompetisi internal Persida Sidoarjo? Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak di capai dari penelitian ini adalah dapat mendeskripsikan kondisi fisik pemain ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo, adapun dalam penelitian kondisi fisik yang akan diteliti meliputi daya tahan, kecepatan, kelincahan, kekuatan Manfaat Penelitian 1. Dapat sebagai informasi ilmiah dan bahan perbandingan bagi pelatih dan pembina olahraga khususnya sepakbola. 2. Sebagai bahan rujukan dan informasi bagi para atlet khususnya sepakbola mengenai gambaran kondisi fisik dalam meningkatkan kondisi fisik pemain sepakbola untuk kedepannya. 3. Bagi peneliti sebagai bahan referensi dan informasi tentang manfaat dan kegunaan tes kondisi fisik. Definisi Istilah, Asumsi, Batasan Penelitian 1. Definisi Istilah a. Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen seperti daya tahan, kelincahan. b. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga yang dimainkan secara beregu. Masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. c. Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang dapat berlatih untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan latihan tersebut. d. Kecepatan adalah kemapuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya seperti lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda dan lainlain. e. Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi di arena tertentu. Seseorang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik berarti kelincahan cukup baik. f. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan kekuatan terhadap suatu tahanan. 2. Asumsi Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian memiliki kemampuan yang relatif sama karena mendapatkan program latihan yang sama. 3. Batasan Penelitian Peneliti membatasi masalah pada tes kondisi fisik meliputi (daya tahan, kecepatan, kelincahan, kekuatan) tim ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo pada pelaksanaan kompetisi internal Persida Sidoarjo. KAJIAN PUSTAKA Sepak Bola Sepakbola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Aspek yang menjadi wujud dan isi sepakbola yaitu aspek mental spiritual, aspek seni, dan juga olahraga prestasi yang dikembangkan dan dibenahi metode latihannya supaya dapat mencapai prestasi yang menggembirakan. Selain aspek tersebut dalam olahraga sepakbola terdapat beberapa aspek penting yang mendukung atlet dalam pencapaian prestasi yaitu: 1. Aspek fisiologis 2. Aspek keterampilan Dasar 3. Aspek Mental (Rohmatullah, 2011:9). Kondisi Fisik Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponenkomponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik, maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Walaupun disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai keadaan atau status yang dibutuhkan tersebut, maka perlu diketahui selanjutnya adalah bagaimana seorang atlet dapat diketahui status dan keadaan kondisi fisiknya pada suatu saat (Sajoto, 1995:10). Komponen-Komponen Kondisi Fisik Adapun komponen-komponen kondisi fisik yaitu kekuatan, daya tahan, daya ledak otot, kecepatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, reaksi (Sajoto, 1995:13). Dari seluruh komponen kondisi fisik di atas yang lebih berpengaruh pada penampilan atlet yaitu:

1. Daya tahan 2. Kecepatan 3. Kelincahan 4. Kekuatan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Fisik Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi fisik adalah: 1. Faktor Latihan 2. Prinsip-prinsip Beban Lebih (overload) 3. Faktor Istirahat 4. Faktor Kebiasaan Hidup Sehat 5. Faktor Lingkungan METODE METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode deskriptif, yaitu penelitian bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2004:36). Sumber Data Menurut arikunto (2004:36), sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh bisa berupa benda atau gerak atau proses sesuatu. Data yang diambil merupakan data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran komponen kondisi fisik pemain sepakbola ASYABAAB yang telah berlatih. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari individu yang dijadikan objek penelitian dan keseluruhan individu tersebut paling sedikit mempunyai sifat sama (Hadi, 1994:220). Populasi dalam pengertian ini adalah jumlah keseluruhan pemain sepak bola klub ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo pada pelaksanaan kompetisi internal Persida Sidoarjo yang berjumlah 20 orang. 2. Sampel Dalam penelitian ini sampel yang digunakan peneliti adalah apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi mengambil keseluruhan sampel yang jumlah dalam penelitian ini ada 20 atlet (Arikunto, 2010 : 173). Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002:96). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah kondisi fisik pemain ASYABAAB Kabupaten Sidoarjo, meliputi daya tahan, kekuatan,kecepatan, kelincahan. Pelaksanaan Penelitian Waktu dan tempat pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu Jum at, waktu 16.00 WIB, tempat lapangan Banjar Kemantren Sidoarjo. Instrumen Penelitian 1. MFT bertujuan mengukur kemampuan maksimal kerja jantung dan paru-paru dengan prediksi VO2max. 2. Lari 40 meter bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. 3. Shuttle run untuk mengukur kelincahan seseorang mengubah posisi atau arah. 4. Modifikasi tes Lompat Tali 45 cm. Prosedur Penelitian 1. Membuat proposal tentang permohonan izin untuk melakukan penelitian yang selanjutnya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. 2. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Dekan FIK UNESA yang ditujukan kepada pengurus klub sepakbola ASYABAB. 3. Setelah mendapat persetujuan, peneliti berkonsultasi dengan pelatih di klub sepakbola ASYABAAB dan memberikan penjelasan mengenai penelitian. 4. Menentukan jadwal dan waktu untuk mengambil data. 5. Mempersiapkan instrument penelitian. 6. Pengambilan data. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai maka peneliti ini menggunakan dengan teknik tes (Arikunto, 2002:197). 1. Daya tahan menggunakan MFT Tujuan untuk mengukur maksimal kerja jantung dan paru-paru dengan prediksi VO2max. 2. Lari 40 meter bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Peralatan yang digunakan stopwatch, kapur atau pita untuk membuat garis start dan finis. Lintasan harus lurus, rata, tidak licin, tidak berbatu. 3. Tes shuttle run mengukur kelincahan a. Jenis tes adalah bolak-balik (shuttle run). b. Alat yang digunakan adalah stop watch dan ruang yang datar. 4. Modifikasi tes Lompat Tali 45 cm a. Tujuan untuk mengukur kekuatan otot kaki. b. Perlengkapan dan bahan: penyangga dan mistar sepanjang 150 cm, dan dapat diatur ketinggiannya, dan stop-watch. Teknik Analisis Data 1. Mean M = ΣX N 3

Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013 Keterangan: M = Rata- rata data Σ=Jumlah nilai X N = Jumlah individu/sampel 2. Standart Deviasi Keterangan: SD = Standart Deviasi ΣX 2 = Jumlah semua deviasi setelah mengalami proses penguadratan dahulu N = Jumlah individu 3. Persentasi Persentasi X = ΣX 1 X 100% ΣXtotal ΣX 1 = Jumlah rata-rata variabel X1 ΣX total = Jumlah rata-rata variabel X total HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Kondisi Fisik Deskriptif hasil tes kondisi fisik pemain ASYABAAB di Sidoarjo: a. Tes Daya Tahan : MFT (Multistage Fitnest Test) vo2max menggunakan MFT atlet ASYABAAB Sidoarjo adalah 36,31 dengan simpangan baku sebesar 4,0002992 serta hasil VO2max maksimal adalah 44,2 dan hasil minimalnya adalah 27,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa atlet ASYABAAB Sidoarjo memiliki rata-rata VO2max katagori Sedang. b. Tes kelincahan : shuttle run indeks kelincahan atlet ASYABAAB sidoarjo adalah 13,58 baku sebesar 1.4026103 serta kelincahan maksimal 16,33 detik dan kelincahan minimal 12,00 detik. Sesuai dengan klasifikasi penilaian maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelincahan atlet ASYABAAB Sidoarjo termasuk katagori Baik. c. Tes kecepatan : lari 40 meter Dari perhitungan diketahui bahwa rat-rata indeks kecepatan atlet ASYABAAB Sidoarjo adalah 4,16 baku sebesar 2,0753186 serta kecepatan maksimal 5,06 detik dan kelincahan minimal 4.15 detik. Sesuai dengan klasifikasi penilaian maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kecepatan atlet ASYABAAB Sidoarjo termasuk katagori Sedang. d. Tes kekuatan : lompat tali 45 cm lompat tali 45 cm atlet ASYABAAB Sidoarjo adalah 17,2 baku sebesar 2,83957 serta hasil lompatan maksimal 23 dan hasil minimalnya 15. Sehingga dapat disimpulkan bahwa atlet ASYABAAB Sidoarjo memiliki rata-rata lompatan katagori Sedang. Pembahasan Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian tentang kondisi fisik pemain ASYABAAB di Kabupaten Sidoarjo yang diteskan pada beberapa tes yaitu sebagai berikut: 1 Daya tahan Dari hasil tes penelitian di klub sepakbola ASYABAAB diketahui bahwa daya tahan atlet berkatagori baik dengan presentase 10%, berkatagori sedang dengan presentase 75%, dan yang berkatagori kurang sebesar 15% dengan kata lain bahwa di bulan puasa program latihan dalam cabang olahraga sepakbola tetap berjalan agar kondisi fisik atlet tetap terjaga sehingga pemain berada dalam kondisi fisik yang prima. Dengan hasil ini maka diharapkan pemain ASYABAAB Sidoarjo lebih ditingkatkan lagi dalam melatih kondisi fisiknya sebelum pertandingan. Sedangkan yang harus di evaluasi adalah daya tahan karena hasil tersebut dikatakan bahwa rata-rata menunjukkan bahwa pemain ASYABAAB Sidoarjo berada katagori sedang. 2. Kelincahan Dari hasil tes shuttle run diperoleh 10% termasuk katagori baik sekali, 45% baik, 25% sedang dan 20% termasuk katagori kurang dengan kata lain bahwa di bulan puasa program latihan dalam cabang olahraga sepakbola tetap berjalan agar kondisi fisik atlet tetap terjaga sehingga pemain berada dalam kondisi fisik yang prima. Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya (Maksum, 2007:22). 3. Kecepatan Dari hasil tes kecepatan lari 40 meter diperoleh 25% baik, 40% sedang, 30% kurang dan 5% termasuk katagori kurang dengan kata lain bahwa di bulan puasa program latihan dalam cabang olahraga sepakbola tetap berjalan

agar kondisi fisik atlet tetap terjaga sehingga pemain berada dalam kondisi fisik yang prima. 4. Kekuatan Dengan hasil 10% yang dicapai pemain sepak bola klub ASYABAAB Sidoarjo dengan katagori baik sekali, 35% baik, 55% sedang dengan kata lain bahwa di bulan puasa program latihan dalam cabang olahraga sepakbola tetap berjalan agar kondisi fisik atlet tetap terjaga sehingga pemain berada dalam kondisi fisik yang prima. Kekuatan adalah kemampuan kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (Sajoto,1995:5). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Dari hasil tes MFT yang dicapai pemain sepak bola klub ASYABAAB Sidoarjo menunjukkan hasil dengan katagori sedang sebesar 75% dengan hasil ini maka diharapkan pemain lebih ditingkatkan lagi dalam melatih kondisi fisiknya sebelum pertandingan. 2. Hasil tes kelincahan yang diberikan kepada pemain ASYABAAB Sidoarjo menunjukkan hasil yang tidak mengecewakan dengan katagori baik sebesar 45% keadaan yang seperti inilah yang perlu dipertahankan bahkan lebih baik ditingkatkan lagi. 3. Tes kecepatan yang dicapai pemain ASYABAAB Sidoarjo berkatagori sedang sebesar 40% maka diharapkan latihan lebih ditingkatkan lagi untuk mancapai kondisi fisik yang bagus. 4. Tes kekuatan yang dicapai pemain ASYABAAB Sidoarjo menunjukkan katagori sedang sebesar 55% keadaan yang seperti inilah perlu dipertahankan untuk menghasilkan kondisi fisik terbaik. Saran Saran 1. Bagi atlet diharapkan dapat mampu meningkatkan kemampuan fisik sesuai dengan kriteria kelayakan kondisi fisik, karena dengan kondisi fisik yang baik akan sangat membantu penampilan atlet dalam pertandingan. 2. Bagi klub hendaknya meningkatkan kemampuan kondisi fisik dengan program latihan yang efektif, yaitu latihan tiga sampai lima kali dalam seminggu. Perlu diadakan pembinaan peningkatan kondisi fisik kepada para atlet secara kontinyu dan sistematis sehingga diharapkan mampu menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas. 3. Guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih sempurna disarankan penelitian sejenis ini dapat diuji ulang dengan menambah jumlah sampel yang lebih besar dan luas. 4. Dalam penelitian ini yang berjudul Survey Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Klub ASYABAAB Di Kabupaten Sidoarjo masih banyak kekurangan dan kelemahan maka dari itu untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan aspek-aspek yang mengandung kondisi fisik untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan bermanfaat bagi pembaca serta peneliti selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsini, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Unik Cipto. Arikunto,Suharsini, 2010. Prosedur Penelitian.jakarta : Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : file:http///d:/sepakbolawikipediabahasaindonesia,ensikl opediabebas.htm,diakses1 Mei 2012. Hadi, S. 1994. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offiset. Harsuki, 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Jaya, Andi. 2010. Analisis Kondisi Fisik Terhadap Keterampilan MenggiringBola: Skripsi Tidak diterbitkan Surabaya. Martini. 2007. Prosedur dan Prinsip Prinsip Statistika. Surabaya: Unesa University Press. Maksum, Ali. 2007. Tes dan Pengukuran Dalam Olahraga. Surabaya: UNESAUniversity Press. Menegpora. 2005. Panduan Penetapan Parameter Tes Pada Pusat Pendidikan Dan Pusat Pelatihan Pelajar Dan Sekolah Khusus Olahragawan. Jakarta: deputi peningkatan prestasi dan iptek olahraga. Mielke, Danny. 2003. Dasar Dasar Sepak Bola. Jakarta : PT Intan Sejati. Paye, Burral. 1999. Cara efektif bermain di pos (skill and drills).jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Rohmatullah, Erik. 2011. Kondisi Fisik Atlet Putra Klub Bola Basket Mentari: Skripsi Tidak diterbitkan Surabaya. Sajoto, Moh. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta : DepdikbudDirjen Dikti PPLPTK. Sajoto, Moh. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.Semarang: Dahara Price. Sampurna, Rendra. 2012. Penetapan Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw Terhadap Dribbling sepak bola: Skripsi Tidak diterbitkan Surabaya. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Olahraga. 5