A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

BAB II PENYEARAH DAYA

semiconductor devices

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Simbol Dioda.

PENGERTIAN THYRISTOR

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pengendali Kecepatan Motor Induksi 3-Phase pada Aplikasi Industri Plastik

THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR)

ARTIKEL MODUL PRAKTIK ELEKTRONIKA DAYA DENGAN BANTUAN SOFTWARE PSIM UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA. Oleh :

PTE409/GANJIL-2011 ELEKTRONIKA DAYA TEUM KULIAH 2

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas

BAB III LANGKAH PERCOBAAN

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

Politeknik Gunakarya Indonesia

Mekatronika Modul 8 Praktikum Komponen Elektronika

KENDALI FASA THYRISTOR SEBAGAI SISTEM PENYEARAH TIGA FASA DENGAN PENYINKRON DISKRIT UNTUK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

BAB II LANDASAN TEORI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

TU.015 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

MODUL 1: DIODA DAYA PERCOBAAN 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG SATU FASA. Dioda dilambangkan seperti pada gambar di bawah ini :

TEKNIK LISTRIK INDUSTRI JILID 3 untuk SMK Siswoyo

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

PRAKTIKUM KENDALI ELEKTRONIS SISTEM TENAGA LISTRIK (TEE 309P)

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

Adaptor/catu daya/ Power Supply

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

THYRISTOR. Gambar 1 Thyristor

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

TEKNIK LISTRIK INDUSTRI

BAB III PERAGAAN Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang penuh).

BAB III METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri

OPERASI DAN APLIKASI TRIAC

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

TESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN)

Mekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik)

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

ABSTRACT. Keyword ; Rectifier and filter C, Buck Converter,inverter. vii

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

Transkripsi:

ELEKTRONIKA DAYA A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta memiliki kompetensi antara lain sebagai berikut: 1. Menguasai karakteristik komponen elektronika daya sebagai sakelar elektronik. 2. Menguasai prinsip kerja rangkaian penyearah daya, penyearah terkendali (konverter), ac regulator, chopper, dan inverter. 3. Melakukan analisis sederhana rangkaian penyearah daya, konverter, ac regulator, chopper, dan inverter dengan beban resistif. B. INDIKATOR Pencapaian kompetensi materi ini ditunjukkan dengan indikator : 1. Peserta dapat menjelaskan karakteristik komponen elektronika daya sebagai sakelar elektronik, antara lain : dioda, SCR, transistor, dan MOSFET. 2. Peserta dapat menjelaskan prinsip kerja rangkaian penyearah daya, konverter, ac regulator, chopper, dan inverter melalui performansi bentuk gelombang tegangan dan arus masukan dan luaran dari masing-masing rangkaian elektronika daya. 3. Peserta dapat menyelesaikan perhitungan sederhana dari rangkaian penyearah daya, konverter, ac regulator, chopper, dan inverter dengan beban resistif. C. MATERI 1. Pendahuluan Rangkaian elektronika daya merupakan suatu rangkaian listrik yang dapat mengubah sumber daya listrik dari bentuk gelombang tertentu (seperti bentuk gelombang sinusoida) menjadi sumber daya listrik dengan bentuk gelombang lain (seperti gelombang nonsinusoida atau gelombang arus searah) dengan menggunakan piranti semikonduktor daya. Semikonduktor daya memiliki peranan penting dalam rangkaian elektronika daya. Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya umumnya dioperasikan sebagai sakelar (switching), pengubah (converting), dan pengatur (controlling) sesuai dengan unjuk kerja rangkaian elektronika daya yang diinginkan. Seperti karakteristik sekelar pada umumnya, karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai sakelar elektronik memiliki dua keadaan; yaitu kondisi ON dan kondisi OFF. Hal ini berarti, rangkaian dalam keadaan tertutup atau terbuka. Dalam kondisi ideal, semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai sekelar elektronik hanya menyerap daya yang relatif kecil, baik saat kondisi ON maupun OFF atau bahkan dalam kondisi tertentu daya yang diserap dapat diabaikan (nol). Keuntungan lain dari proses pensakelaran ini dapat dilakukan 43

Elektronika Daya sekaligus proses pengubahan (converting) dan atau proses pengaturan (controlling) dari suatu rangkaian elektronika daya. Proses pengubahan dimaksudkan dapat mengubah bentuk sumber listrik tertentu menjadi bentuk sumber listrik lain, seperti sumber listrik arus bolak-balik (alternating current-ac) menjadi sumber listrik arus searah (direct current-dc). Proses pengaturan berarti dapat melakukan variasi besaran luaran yang dihasilkan dari rangkaian elektronika daya tertentu. Aplikasi rangkaian elektronika biasanya digunakan pada peralatan konversi daya listrik yang besar; seperti : transmisi daya listrik, pengaturan motor listrik secara elektronis di industri; hingga peralatan listrik keperluan sehari-hari. Sebagai contoh, pengaturan lampu (dimmer) dan Uninterutable Power Supply (UPS) merupakan aplikasi rangkaian elektronika daya yang sering dijumpai dalam pemakaian sehari-hari. Umumnya, rangkaian elektronika daya dapat mengubah beberapa bentuk sumber listrik, antara lain berupa rangkaian listrik yang : mengubah sumber listrik arus bolak-balik (AC) menjadi sumber listrik arus searah (DC), mengubah sumber listrik DC menjadi sumber listrik AC, mengubah tegangan DC tetap menjadi tegangan DC yang dapat diatur, dan mengubah sumber listrik AC dengan frekuensi tertentu menjadi sumber listrik AC dengan frekuensi baru. 2. KARAKTERISTIK SEMIKONDUKTOR DAYA SEBAGAI SAKELAR a. DIODA Dioda merupakan komponen elektronika daya yang memilki dua terminal, yaitu: anoda (A) dan katoda (K). Jika sebuah dioda difungsikan sebagai sakelar elektronis dalam suatu rangkaian tertutup, maka dioda akan konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih positif daripada potensial pada katoda. Kondisi ini biasanya disebut dalam keadaan bias maju (forward bias FB). Sebaliknya, dioda akan memblok (OFF) jika potensial pada anoda lebih negatif daripada potensial pada katoda. Kondisi ini disebut dalam keadaan bias mundur (reversed bias RB). Jika diode dalam kondisi ideal, ketika dioda dalam kondisi ON memiliki karakteristik tegangan pada dioda sama dengan nol dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, dioda dalam kondisi OFF memiliki karakteristik tegangan pada dioda sama dengan tegangan sumbernya dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi dioda ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada dioda. Gambar 1 merupakan simbol, karakteristik i-v, dan karakteristik ideal dioda pada kondisiajeg (steady-state). Dioda daya memiliki kapasitas tegangan dan arus hingga 3000 V, 3500 A, dengan waktu pemulihan balik antara 0,1 5 µs (detik). 44

A K FB V TH ~ 0 a V BR Real i linear I R RB V TH 1/R on Gambar 1. Karakteristik Diode (a) simbol, (b) karakteristik i-v, (c) karakteristik ideal Ideal i v I v R ~0 b. THYRISTOR Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor ini, antara lain : SCR (silicon-controlled retifier), GTO (gate turn-off thyristor), dan TRIAC. SCR banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya. SCR memiliki tiga terminal, yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR dapat digunakan dengan sumber masukan dalam bentuk tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC). SCR dalam rangkaian elektronika daya dioperasikan sebagai sakelar elektronik. Jika sumber tegangan masukan yang digunakan tegangan searah, SCR akan konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih positif daripada potensial pada katoda dan pada terminal gate dialirkan arus pulsa positif. Kondisi ON SCR ini ditentukan oleh besar arus pulsa positif pada gate. Tetapi, SCR akan terus ON meskipun arus pulsa pada gate diputus. SCR akan putus (OFF) dengan cara membuat potensial pada anoda sama dengan katoda. Proses pengaliran arus listrik pada terminal gate ini disebut penyulutan/ pemicu (triggering), sedangkan proses pemutusan (OFF) dari kondisi ON ini disebut komutasi (commutation). Selanjutnya, jika sumber tegangan masukan yang digunakan tegangan bolak-balik, SCR akan ON ketika tegangan bolak-balik pada polaritas positif dan akan OFF pada polaritas negatif, tetapi pada terminal gate harus selalu dialirkan arus pulsa positif. Berbeda dengan karakteristik sebelumnya, SCR akan OFF ketika arus pulsa pada gate diputus. Hal ini berarti, arus pulsa pada gate harus selalu dihubungkan dengan terminal gate agar rangkaian dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan. Jika SCR dalam kondisi ideal, ketika SCR dalam kondisi ON memiliki karakteristik tegangan pada SCR sama dengan nol dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, SCR dalam kondisi OFF memiliki karakteristik tegangan pada SCR sama dengan tegangan sumbernya dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi SCR ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada SCR. 45

Elektronika Daya SCR yang digunakan untuk konversi daya besar umumnya memiliki kapasitas tegangan dan arus mencapai 5000 V, 5000 A, dengan frekuensi pensakelaran dari 10 20 khz. Gambar 2 menunjukkan simbol, karakteristik i-v, dan karakteristik ideal dari SCR. Gate i G i A Anode + v AK - Cathode i A Forward on-state I L I BO V RWM I V H RWM i G increase i G2 i G1 i G = 0 Ideal i V F ~ 0 V v AK H V BO Forward blocking RB I R ~ 0 FB v Gambar 2. Karakteristik Thyristor (a) simbol, (b) karakteristik i-v, (c) karakteristik ideal c. TRANSISTOR Transistor memiliki tiga terminal : basis, emitor, dan kolektor. Pada rangkaian elektronika daya, transistor umumnya dioperasikan sebagai sakelar dengan konfigurasi emitor-bersama. Transistor bekerja atas dasar prinsip kendali-arus (current driven). Gambar 3 merupakan simbol, karakteristik i-v, dan karakteristik ideal dari transistor. Transistor dengan jenis NPN akan ON jika pada terminal kolektor-emitor diberi panjar (bias) dan pada basis memiliki potensial lebih positif daripada emitor dan memiliki arus basis yang mampu mengendalikan transistor pada daerah jenuh. Sebaliknya, transistor akan OFF jika arus basis dikurangi hingga pada kolektor tidak dapat mengalirkan arus listrik. Jika transistor dalam kondisi ideal, ketika transistor dalam kondisi ON memiliki karakteristik tegangan pada terminal emitor dan kolektor (V CE ) sama dengan nol dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, ketika transistor dalam kondisi OFF memiliki karakteristik tegangan pada transistor sama dengan tegangan sumbernya (V CC ) dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi transistor ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada transistor sebagai sakelar. Transistor daya umumnya digunakan sebagai konverter dengan kapasitas tegangan dan arus mencapai 1200 V, 400 A, dengan frekuensi pensakelaran di bawah 10 khz. 46

i C I B C + I B B E - v CE i C Ideal on off Gambar 3. Karakteristik Transistor (a) simbol, (b) karakteristik i-v, (c) karakteristik ideal v CE d. MOSFET MOSFET merupakan piranti semikonduktor daya yang memiliki tiga terminal : gate (gerbang), sumber (source), dan pengalir (drain). MOSFET bekerja atas dasar prinsip kendali-tegangan (voltage-driven). Gambar 4 merupakan simbol, karakteristik i-v, dan karakteristik ideal dari MOSFET. Rangkaian pengaturan ON dan OFF dengan piranti MOSFET lebih mudah dibandingkan piranti transistor. Jika pada terminal gerbang-sumber dicatu tegangan yang cukup besar maka piranti akan ON, sehingga menghasilkan tegangan yang kecil antara terminal pengalir-sumber. Dalam kondisi ON, perubahan tegangan pada terminal pengalir-sumber berbanding lurus dengan arus pada terminal pengalirnya. Jadi, terminal pengalir-sumber memiliki resistansi sangat kecil pada saat kondisi ON. MOSFET daya umumnya digunakan sebagai konverter dengan kapasitas tegangan dan arus mencapai 1000 V, 50 A, dengan frekuensi pensakelaran di atas 100 khz. Drain Gate Source Tipe N 47

Elektronika Daya V DS <V GS -V GS(TH) i Ohmic D region I DS5 I DS4 I DS3 I DS2 I DS1 V DS = V GS -V GS(TH) V DS > V GS -V GS(TH) Active region V GS5 V GS4 V GS3 V GS2 V GS1 V GS > V GS(TH) V GS < V GS(TH) Cut-off region Increasing V GS BV DSS v DS i D on Gambar 4. Karakteristik MOSFET (a) simbol, (b) karakteristik i-v, (c) karakteristik ideal Ideal off v DS 3. JENIS RANGKAIAN ELEKTRONIKA DAYA Pengaturan daya listrik dapat dilakukan dengan cara melakukan konversi bentuk gelombang besaran tertentu menjadi bentuk lain dengan menggunakan karakteristik pensakelaran dari piranti semikonduktor daya. Gambar 5 menunjukkan fungsi dasar dari konversi daya listrik dengan piranti semikonduktor daya. Dengan acuan konversi daya seperti ditunjukkan pada Gambar 5, rangkaian elektronika daya dapat diklasifikasikan dalam lima jenis rangkaian, yaitu : a. Penyearah tak-terkendali (penyearah) b. Penyearah terkendali (konverter). c. Pengatur tegangan arus bolak-balik (AC Regulator). d. Pemangkas arus searah (Chopper). e. Inverter. ~ Konversi AC ke DC - Konversi AC Konversi DC ~ Konversi DC ke AC - Gambar 5. Bentuk Konversi Daya Listrik dengan Piranti Semikonduktor Daya 48

a. RANGKAIAN PENYEARAH TAK-TERKENDALI (PENYEARAH) Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang mengubah sumber tegangan arus bolak-balik (AC) menjadi sumber tegangan arus searah (DC) tetap seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Komponen semikonduktor daya yang digunakan berupa dioda yang beroperasi sebagai sakelar dan pengubah. (a) diagram rangkaian Tegangan masukan dari penyearah ini dapat berbentuk tegangan arus bolak-balik satu-fasa maupun tiga-fasa. Selanjutnya, proses penyearahan dapat dibedakan dalam dua jenis proses, yaitu penyearah setengah gelombang (halfwave) dan penyearah gelombang penuh (fullwave). Gambar 6 merupakan rangkaian penyearah satu fasa dengan proses penyearahan setengah gelombang. Ditinjau dari tegangan luaran yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah rerata (V o,dc ) dan tegangan searah efektif (root mean (b) bentuk gelombang tegangan square-rms), V o, rms : Jika tegangan masukan (input), V s. V s = V m sin ωt = V MAX sin ωt Gambar Tegangan 6. Rangkaian luaran (output) Penyearah rerata, V o,dc dan Arus luaran rerata, I o,dc : Satu-fasa Tegangan luaran (output) efektif, V o,rms dan Arus luaran efektif, I o,rms : Dengan demikian, daya luaran rerata (P o,dc ) dan daya luaran efektif adalah: P o,rms = V o,rms I o,rms b. PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER) Rangkaian penyearah terkendali (konverter) merupakan rangkaian yang mengubah sumber tegangan AC menjadi sumber tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor daya yang (a) diagram rangkaian 49

Elektronika Daya (a) bentuk gelombang tegangan digunakan umumnya berupa SCR yang beroperasi sebagai sakelar, pengubah, dan pengatur. Rangkaian konverter satu fasa ditunjukkan pada Gambar 7. Nilai tegangan keluaran dapat diatur dengan melakukan pengaturan waktu konduksi atau sudut pemicuan (α) dari SCR, yaitu dengan cara memberi arus picu pada terminal gate. Tegangan masukan dari konverter ini dapat berbentuk tegangan arus bolak-balik satu-fasa maupun tiga-fasa. Selanjutnya, proses penyearahan dapat dibedakan dalam tiga jenis proses, yaitu konverter setengah gelombang (halfwave), konverter gelombang penuh (fullwave), dan semikonverter. Gambar 7 merupakan rangkaian konverter satu fasa setengah gelombang. Ditinjau dari tegangan luaran yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah rerata (V o,dc ) dan tegangan searah efektif (root mean square-rms), V o, rms : Jika tegangan masukan (input), V s. V s = V m sin ωt = V MAX sin ωt Tegangan luaran (output) rerata, V o,dc dan Arus luaran rerata, I o,dc : Vm Vo, DC = Edc = (1 + cosα) 2π Tegangan luaran (output) efektif, V o,rms dan Arus luaran efektif, I o,rms : V = E = V o, rms rms m π α sin 2α + 4π 8π 1/ 2 c. PENGATUR TEGANGAN AC (AC-REGULATOR) AC-regulator merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber tegangan AC tetap menjadi sumber tegangan AC yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor daya yang digunakan berupa SCR dan TRIAC yang beroperasi (a) diagram rangkaian sebagai sakelar dan pengatur. 50

(b). bentuk gelombang Gambar 8 Rangkaian AC Regulator Satu Fasa Unidirectional Tegangan masukan dari AC-regulator ini dapat berbentuk tegangan arus bolak-balik satu-fasa maupun tiga-fasa. Selanjutnya, proses pengaturan dapat dibedakan dalam dua jenis proses, yaitu pengaturan searah (unidirectional) dan pengaturan dua-arah (bidirectional). Gambar 8 merupakan rangkaian ac-regulator satufasa unidirectional. Tegangan luaran ac-regulator ini dapat diatur dengan melakukan pengaturan waktu konduksi atau sudut pemicuan (α) dari SCR, yaitu dengan cara memberi arus picu pada terminal gate dari TRIAC. Gambar 8 merupakan rangkaian konverter satu fasa setengah gelombang. Ditinjau dari tegangan luaran yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan, yaitu : (1) tegangan rerata (V o,avg ) dan tegangan searah efektif (root mean square-rms), V o, rms : Jika tegangan masukan (input), e s : e atau s = Em sin ωt = Es 2 sinωt es = Vm sin ωt = Vs, rms 2 sinωt Vm maka tegangan luaran (output) rerata, V o,avg : Vo, avg = Eo, avg = (cosα 1) 2π Tegangan luaran (output) efektif, V o,rms : 1 sin 2α (2π α + 2π 2 V o, rms = Es ) d. PEMANGKAS ARUS SEARAH (CHOPPER) Chopper merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan pengatur. (a) diagram rangkaian Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : chopper penurun (stepdown), chopper penaik (step-up), dan chopper penurunpenaik (step down-up). Rangkaian chopper penurun ditunjukkan pada Gambar 9. Rerata tegangan luaran dapat dikendalikan dengan mengatur waktu konduksi (t 1 ) komponen (b) bentuk gelombang semikonduktor yang digunakan. Jika T merupakan perioda Gambar 9 Rangkaian Chopper Step-down 1/ 2 51

Elektronika Daya pensakelaran chopper, maka t 1 = αt dan α disebut siklus-kerja (duty cycle) dari chopper, sehingga tegangan luaran dapat ditentukan, yaitu : e o = E dc α e. INVERTER Inverter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan AC. Komponen semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan pengubah. Gambar 10 Rangkaian Inverter Jembatan Halfwave Satu Fasa Ditinjau dari proses konversi, inverter dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu inverter : seri, paralel, dan jembatan. Inverter jembatan dapat dibedakan menjadi inverter jembatan setengah-gelombang (halfwave) dan jembatan gelombang-penuh (fullwave). Tegangan luaran yang dihasilkan dapat berbentuk satu fasa atau tiga fasa. Rangkaian inverter jembatan setengah-gelombang satu fasa ditunjukkan pada Gambar 9. Dari Gambar 9, tegangan luaran polaritas positif dikendalikan dengan mengatur waktu konduksi (T 1 ) komponen semikonduktor yang digunakan, dan polaritas negatif dikendalikan dengan mengatur waktu konduksi (T 2 ). Nilai tegangan puncak polaritas positif dihasilkan sebesar E dc /2 dan nilai tegangan puncak polaritas negatif dihasilkan sebesar - E dc /2. D. LATIHAN 1. Jelaskan kapan diode ON dan OFF! 2. Jelaskan kapan transistor ON dan OFF! 3. Mengapakah transistor disebut piranti current driven? 4. Jelaskan kapan MOSFET ON dan OFF! 5. Mengapakah MOSFET disebut piranti voltage driven? 6. Jelaskan kapan SCR ON dan OFF! 7. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian penyearah (rectifier)? 8. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian konverter? 52

9. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian ac regulator? 10. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian chopper? 11. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian inverter? E. RANGKUMAN Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya berfungsi sebagai sekelar (switching) sekaligus sebagai pengubah (converting) dan atau pengatur (controlling). Penyearah Takterkendali (penyearah) merupakan rangkaian yang mengubah sumber tegangan arus bolakbalik (AC) menjadi sumber tegangan arus searah (DC) tetap. Penyearah terkendali (konverter) merupakan rangkaian yang mengubah sumber tegangan AC menjadi sumber tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. Pengatur tegangan AC (AC-regulator) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber tegangan AC tetap menjadi sumber tegangan AC yang dapat dikendalikan/diatur. Pemangkas arus searah (chopper) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. Inverter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan AC yang dapat dikendalikan/diatur. F. DAFTAR PUSTAKA Hart, DW. (1997). Introduction to Power Electronics. Indiana: Prentice-Hall International, Inc. Rashid, MH. (1988). Power Electronics: Circuits, devices and application. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Singh, MD. (1998). Power Electronics. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. 53