Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK KELAS V SDN 01 KADILANGGON WEDI KLATEN. Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI TANGKIL III DI SRAGEN

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT DI KOTA MEDAN TAHUN Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP NILAI UJIAN NASIONAL SISWA SDN MARGOMULYO III BOJONEGORO

ISSN Vol 2, Oktober 2012

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PRESTASI BELAJAR MURID SD NEGERI DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

PENYULUHAN DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN

STATUS GIZI TIDAK SIGNIFIKAN MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Copyright 2005 by Medical Faculty of Diponegoro University ARTIKEL ASLI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan. intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ABSTRAK

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA PADA SISWA SD ANTARA PROGRAM FULL DAY SCHOOL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda. Sementara gizi buruk

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI BPM R JATISRONO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

RATIH DEWI PUSPITASARI K

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar

PENGARUH STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PRESTASI AKADEMIK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN. Oleh: TN BADIUZZAMAN BIN TUAN ISMAIL

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA SIBOLGA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA

HUBUNGAN KESESUAIAN PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri. Meningkatkan status gizi penduduk

ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA

PENGARUH METAKOGNITIF DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MATA KULIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN TESIS

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK PADAA SEKOLAH ALAM BENGAWAN SOLOO DENGAN SEKOLAH REGULER KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan

BAB I PENDAHULUAN. cukup beragam. Menurut Soekirman (2000) definisi dari masalah gizi adalah

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. keberadaanya. Sejak tahun 1970 para pembuat kebijakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

Transkripsi:

Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah Sri Wahyuni 1*, Minkhatun 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten INFORMASI ARTIKEL: Riwayat Artikel: Tanggal diterima: 28 September 2017 Tanggal di revisi : 14 November 2017 Tanggal dipublikasi: 29 Desember 2017 Kata kunci: Status gizi, Prestasi belajar, Siswa SD. Keyword: Nutritional Status, Achievement, Elementary school children. INFORMASI ARTIKEL: Latar Belakang : Status gizi anak dengan cerminan kecukupan gizi, merupakan salah satu tolak ukur penting untuk menilai keadaan pertumbuhan dan status kesehatannya. Di Indonesia kasus anak yang mengalami gizi kurang sebesar 43,7%. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah Tahun 2014. Metode: Penelitian menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah. Populasi sebanyak 34 anak. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini antara lain alat pengukur tinggi badan (microtoise), alat penimbang erat badan (timbangan injak), kartu menuju sehat (KMS) dan lembar dokumentasi. Analisa data dengan menggunakan uji Kendall Tau. Hasil: Penelitian menunjukkan status gizi siswa sebagian besar adalah baik sebanyak 21 anak (61,76%). Prestasi belajar anak sebagian besar adalah baik sebanyak 24 anak (70,59%). Ada hubungan status gizi siswa dengan prestasi belajar dengan p- value = 0,006. Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar pada anak SD kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah. Background: The nutritional status of children with adequate nutrition reflection is one of important benchmarks to assess their growth and health status. In Indonesia the cases of children suffering from undernourishment were 43.7%. Objective: To know the correlation between nutritional status and academic achievement of elementary school children in class V SDN 3 at Bantulan of central Klaten 2014. Methods: The method used observational study with cross sectional approach. The populations in this study were all students of grade V SDN 3 Bantulan of central Klaten. The populations were as many as 34 children. The sampling used total sampling technique. The instrument used in this study was the stature meter (microtoise), body weight scale (trample scales), health card (KMS) and documentation sheets. Data analyze used Kendall Tau test. Results: The study showed that nutritional status of most students was good as many as 21 children (61.76%). Learning achievement of most children is largely well as many as 24 children (70.59%). There was a correlation between nutritional status of students and academic achievement with a p- value = 0.006. Conclusion: There was significant correlation between nutritional status and academic achievement in elementary school children of grade V SDN 3 Bantulan of central Klaten. * Korespondensi penulis. Alamat e-mail: sunan_puan@yahoo.com

Sri Wahyuni, Minkhatun, Hubungan Status Gizi... 77 Pendahuluan Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini pemenuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan secara baik dan benar dapat membentuk SDM yang sehat dan produktif. Anak sebagai aset SDM dan generasi penerus perlu diperhatikan kehidupannya. Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia. Kecukupan gizi sangat mempengaruhi kecerdasan dan produktifitas kerja. Banyak aspek yang berpengaruh terhadap status gizi antara lain aspek pola pangan, sosial budaya dan pengaruh konsumsi pangan (Suhardjo, 2003). Kelompok usia sekolah termasuk golongan penduduk yang berada pada masa pertumbuhan yang cepat dan aktif. Status gizi anak sebagai cerminan kecukupan gizi, merupakan salah satu tolok ukur yang penting untuk menilai keadaan pertumbuhan dan status kesehatannya. Usia antara 6 sampai 12 tahun adalah usia anak duduk di bangku SD. Pada masa ini anak mulai masuk ke dalam dunia baru, anak mulai banyak berhubungan dengan orang-orang diluar keluarganya dan berkenalan dengan suasana dan lingkungan baru dalam kehidupannya (Moehdji, 2003). Pada umur ini anak lebih banyak aktifitasnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah, sehingga anak perlu energi lebih banyak. Pertumbuhan anak lambat tapi pasti, sesuai dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi anak. Sebaiknya anak diberikan makanan pagi sebelum ke sekolah, agar anak dapat berkosentrasi pada pelajaran dengan baik dan berprestasi (Soetjiningsih, 2002). Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan dan adanya daerah miskin gizi. Masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan (Almatsier, 2002). Hasil survei Departemen Kesehatan terhadap 600 ribu anak SD di 27 propinsi di Indonesia menunjukkan bahwa anak sekolah yang mengalami gangguan masalah kurang gizi berkisar antara 13,6%-43,7%. Masalah kekurangan gizi pada usia SD terlihat dengan prevalensi kekurangan energi protein di Indonesia pada siswa SD/MI sebesar 30,1%. Besarnya prevalensi gangguan pertumbuhan pada siswa SD/MI di Indonesia sebesar 32% di pedesaan dan 18% di wilayah perkotaan (Soekirman, 2000). Salah satu indikator dari status gizi adalah keanekaragaman karena energi diperlukan anak untuk menahan rasa lapar saat berada di sekolah, anak membutuhkan untuk aktifitas di sekolah seperti belajar, berolahraga, bermain, waktu istirahat dan sebagainya (Moehdji, 2003). Gizi buruk di usia muda membawa dampak anak mudah menderita salah mental, sukar berkonsentrasi, rendah diri,

78 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia, Vol. 1, No. 2, Desember 2017: 76-81 dan prestasi belajar menjadi rendah. Dari berbagai penelitian terbukti penderita gizi buruk terjadi hambatan terhadap pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan (Moehdji, 2003). Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 2 januari 2010 di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah yang dilakukan pada 10 anak dengan menimbang berat badan anak dan mengukur tinggi badan anak kemudian hasilnya disesuaikan dengan KMS-AS dan dengan nilai semester sebelumnya sehingga didapatkan hasil sebagai berikut, dari 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Pada 5 anak laki-laki didapatkan hasil 3 anak laki-laki dengan status gizi baik dan prestasi belajar cukup, 1 anak laki-laki status gizi kurang dan prestasi belajar kurang, 1 anak laki-laki status gizi baik dan prestasi belajar kurang. Sedangkan pada 5 anak perempuan didapatkan hasil 2 anak perempuan status gizi baik dan prestasi belajar kurang, 1 anak perempuan status gizi baik dan prestasi cukup, 1 anak perempuan status gizi baik dan prestasi baik, 1 anak perempuan status gizi lebih dan prestasi cukup. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah. Populasi sebanyak 34 anak. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini antara lain alat pengukur tinggi badan (microtoise), alat penimbang erat badan (timbangan injak), kartu menuju sehat (KMS) dan lembar dokumentasi. Analisa data dengan menggunakan uji Kendall Tau. Hasil dan Pembahasan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Status Gizi Siswa Kelas V Status Gizi F % Gizi Lebih 4 11,7 Gizi Baik 21 61,8 Gizi Kurang 9 26,5 Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa bahwa status gizi terbanyak adalah status gizi baik sebanyak 21 siswa (61,8%), sedangkan paling sedikit status gizi lebih sebanyak 4 siswa (11,7%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kelas V Prestasi Belajar F % Baik Sekali 2 5,9 Baik 24 70,6 Cukup 5 14,7 Kurang 3 8,8 Sangat Kurang 0 0 Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan prestasi belajar terbanyak adalah baik sebanyak 24 siswa (70,6%), sedangkan paling sedikit adalah prestasi belajar baik sekali yaitu sebanyak 2 responden (5,9%). Tabel 3. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Status Baik Gizi Sekali Lebih 2 50% Baik 0 0% Kurang 0 0% Total 2 5,9% Prestasi Belajar Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 2 0 0 0 50% 0% 0% 0% 17 3 1 0 80,9% 14,3% 4,8% 0% 5 2 2 0 55,6 22,2% 22,2% 0% 24 5 3 0 70,6% 14,7% 8,8% 0% Hasil uji Kendall Tau = 0,442, p-value = 0,006 Total 4 21 9 34

Sri Wahyuni, Minkhatun, Hubungan Status Gizi... 79 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari 34 siswa didapatkan sebanyak 17 siswa (80,9%) mempunyai status gizi baik dengan prestasi belajar baik. Berdasarkan hasil uji statistik Kendall Tau menunjukkan ada hubungan status gizi dengan prestasi belajar dengan p-value= 0,006 ( P< 0,05) nilai Ʈ = 0,442. Hal ini berarti semakin baik status gizi maka semakin baik prestasi belajar anak. Status Gizi Siswa Kelas V Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 21 siswa mempunyai status gizi baik (61,8%) dan 4 orang (11,7%) dengan status gizi lebih dan 9 anak (26,5%) dengan status gizi kurang. Keadaan status gizi dipengaruhi oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung adalah faktor makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan lingkungan. Keadaan status gizi yang baik dipengaruhi keadaan kesehatan yang baik (tidak menderita penyakit infeksi) dan status sosial ekonomi yang akan mempengaruhi daya beli dan ketersediaan pangan dalam rumah serta konsumsi makanan dalam keluarga. Peningkatan pendapatan memungkinkan orang untuk memilih makan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya (Rubedo, 2001). Prestasi Belajar Siswa Kelas V Dari hasil penelitian diketahui bahwa siswa dengan prestasi belajar baik sebanyak 24 anak (70,6%), 2 anak (5,9%) prestasi belajar baik sekali, 5 anak (14,7%) prestasi belajar cukup, 3 anak (8,8%) prestasi kurang dan tidak ada yang mempunyai prestasi sangat kurang. Prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar kurang dapat disebabkan karena status gizi kurang. Akibat status gizi kurang adalah perkembangan otak yang tidak sempurna yang menyebabkan kognitif dan kemampuan belajar terganggu (Soekirman, 2000). Prestasi belajar siswa meliputi prestasi kognitif (kemampuan berfikir dan analis), afektif (sikap) dan psikomotor (tingkah laku). Dari ketiga aspek tersebut aspek kognitiflah yang menjadi tujuan utama dari suatu sistem pendidikan tanpa mengesampingkan aspek yang lain (Syah, 2001). Hasil nilai yang diperoleh siswa juga dipengaruhi oleh fasilitas dan sarana pendidikan yang terpenuhi sehingga anak dapat belajar dengan baik dan optimal (Tu u, 2004). Dari hasil nilai tes mid-semester yang telah dilakukan sebagian besar responden adalah baik yaitu yang nilainya antara 71-85 (70,59%). Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan status gizi baik sebanyak 17 anak (80,9%) mempunyai prestasi belajar baik, 3 anak (14,3%) dengan prestasi belajar cukup dan 1 anak (4,8%) dengan prestasi belajar kurang. Sedangkan dari 9 anak yang status gizinya kurang didapatkan 5 anak (55,6%) mempunyai prestasi belajar baik, 2 anak (22,2 %) mempunyai prestasi belajar cukup dan 2 anak (22,2%) mempunyai prestasi belajar kurang. Sedangkan dari 4 anak yang status gizinya lebih didapatkan 2 anak (50%) mempunyai prestasi belajar baik sekali dan 2 anak (50%) mempunyai prestasi belajar baik.

80 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia, Vol. 1, No. 2, Desember 2017: 76-81 Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah status gizi seseorang. Hal ini dapat didukung pendapat Soetjiningsih (2002) pada faktor kecerdasan dimana tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seseorang siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar dan hal ini dipengaruhi oleh status gizi anak. Kurangnya gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental, kekurangan gizi juga dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen sampai dapat mempengaruhi kecerdasan anak (Almatsier, 2002). Gizi salah karena kekurangan zat makanan akan menyebabkan kualitas fisik menurun yang berakibat pada menurunnya kemampuan fisik untuk belajar, sehingga berdampak pada prestasi belajar yang menurun. Zat gizi berguna untuk pertumbuhan termasuk pertumbuhan jaringan otak terutama sejak dalam kandungan sampai umur balita. Kekurangan gizi pada masa tersebut tidak dapat diganti pada periode selanjutnya, akibatnya pertumbuhan otak kurang sempurna sehingga untuk menyimpan tanggapan-tanggapan visual mengalami gangguan atau daya ingat terganggu. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar (Petrus, 2003). Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Huwae (2005) bahwa ada hubungan status gizi dan kadar Hb dengan prestasi murid SD di daerah endemis malaria Kabupaten Nabire. Dari hasil penelitian diketahui ada siswa dengan status gizi kurang memiliki prestasi baik. Hal ini dikarenakan prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh status gizi, namun masih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Menurut Tu u (2004), ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam individu seperti faktor bakat, minat, motif dan cara belajar seperti biasanya anak belajar di rumah untuk mengulang kembali mata pelajaran yang telah diberikan hari itu pada sore atau malam hari. Faktor eksternal berasal dari luar individu yang akan menghambat atau mendorong individu tersebut seperti faktor lingkungan keluarga. Keadaan ini didukung lingkungan keluarga yang harmonis dan lingkungan rumah yang cukup tenang, tersedianya sarana dan fasilitas belajar, keadaan ekonomi keluarga yang cukup dan mapan, kondisi lingkungan sekolah yang menjamin proses belajar lancar (fasilitas dan sarana mendukung) dan tersedia waktu yang relatif singkat namun dapat belajar dengan baik dikarenakan status gizi yang baik atau tidak sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak. Hasil uji statistik Kendall Tau didapatkan p-value = 0,006 dan nilai Ʈ = 0,442 menunjukkan ada hubungan status gizi dengan prestasi belajar anak SD kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah. Simpulan Status gizi anak SD kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah sebagian besar adalah baik sebanyak 21 anak (61,8%). Prestasi belajar anak SD Kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah sebagian besar adalah baik sebanyak 24 anak (70,6%). Ada hubungan status gizi dengan prestasi belajar anak SD kelas V di SDN 3 Buntalan Klaten Tengah dimana p-value = 0,006 (p<0,005). Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh civitas akademika Sekolah

Sri Wahyuni, Minkhatun, Hubungan Status Gizi... 81 Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten, dan seluruh siswa kelas V SDN 3 Buntalan Klaten Tengah yang telah bersedia menjadi responden. Daftar Pustaka Almatsier, S., 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utara. Huawe, W., 2005. Hubungan Status Gizi dan Kadar Hb dengan Prestasi Belajar Murid SD di Daerah Endemis Malaria Kabupaten Nabire. FK-UGM: Yogyakarta. Moehdji, S., 2003. Ilmu Gizi, Jakarta: Papan Sinai. Petrus, 2003. Status Gizi, Intelegensi dan Prestasi Belajar [Thesis], Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Soekirman, 2000. Ilmu Gizi Dan Aplikasinya, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Soetjiningsih, 2002. Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC. Suhardjo, 2003. Perencanaan Pagan dan Gizi, Jakarta: Bumi Aksara. Tu u, T., 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.