Media Mahasiswa Biro UMM 2013 Satu untuk Selamanya Satu Mimpi, Satu Tujuan, Satu Cita
Media Mahasiswa Publishing, 2014 Satu untuk Selamanya, Satu Mimpi, Satu Tujuan, Satu Cita Penulis : Husnul Puji Lestari Guntur Alif Arganata Alwafi Ridho Subarkah Riska Mulia Fidya Nurilia Hakim Zakiyatul Amiroh Dwi Harwanto Isnatul Chasanah Elly Fera Kirnaeny Asri Nur Shofiyah Penyunting dan Layouting : M Zulfikar Akbar. Desain Sampul : Fany Puspita Rahayu. Diterbitkan oleh : Media Mahasiswa Publishing e-mail : penerbit@mediamahasiswa.com Website : http://penerbit.mediamahasiswa.com Didistribusikan melalui : Nulisbuku.com Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. All Rights Reserved. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Kata Pengantar Satu untuk Selamanya, buku ini merupakan karya pertama milik anggota baru Media Mahasiswa biro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2013 dan buku kesekian hasil terbitan Media Mahasiswa. Sebagai media yang baru setahun berdiri, sudah menjadi sebuah kultur bahwa tiap anggotanya harus bisa berkarya, bukan hanya berburu berita, foto, ataupun desain ilustrasi. Inilah salahsatu caranya agar kami bisa tetap eksis baik di dalam maupun di luar kampus. Buku ini menjadi buku wajib bagi anggota yang baru memasuki Media
Mahasiswa. Satu untuk Selamanya tentu ingin sukses juga seperti pendahulunya, buku Menggapai Mimpi. Karena itulah, buku ini masih merupakan sambungan dari buku sebelumnya. Masih dengan tema yang sama, pengalaman yang menginspirasi. Namun berbeda dengan buku sebelumnya, saya yang juga sebagai editor sengaja tidak merubah gaya bahasa mereka maupun menyunting diksi-diksinya. Saya ingin memberikan warna baru di buku ini dengan tetap mempertahankan gaya tulisan masing-masing penulis. Dengan demikian, pembaca pun tidak bosan dengan tulisantulisan inspiratif yang ada disini.
Walaupun hanya 10 penulis dan 11 tulisan yang ada di buku ini, hal itu sudah lebih dari cukup bagi kami. Kami sudah cukup senang mereka dengan rela berkontribusi di buku ini untuk berkarya untuk pertama kalinya. Saya pun mengarapkan, buku pertama mereka ini menjadi lompatan untuk buku-buku berikutnya. Satu buku ini akan menjadi kenangan untuk selamanya. Satu Mimpi, Satu Tujuan, Satu Cita, Satu untuk selamanya. Selamat Membaca! Januari 2014 Muhammad Zulfikar Akbar Direkur Utama Media Mahasiswa
Menulislah! Semua penulis akan meninggal. Hanya Karyanya-lah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti. -Ali bin Abi Thalib- Menulis bukanlah hal yang mudah. Tak banyak orang bisa menuangkan idenya dalam sebuah tulisan. Kebanyakan orang akan lebih suka jika gagasan yang dimilikinyanya di torehkan melalui bahasa lisan. Namun, benarlah perkataan Ali bin Abi Thalib bahwa mengabadikan ide atau gagasan melalui tulisan tidak hanya bernilai
kemanfaatan di dunia, melainkan juga akhirat. Memasuki tahun ke-dua, Media Mahasiswa kembali menerbitkan buku kumpulan pengalaman inspiratif anggotanya. Setelah sebelumnya pada tahun pertama kami menerbitkan buku berjudul Menggapai Mimpi, kini giliran anggota baru tahun kedua untuk mengasah rasa di bidang penulisan. saya ucapkan selamat sekaligus memberikan apresiasi atas terbitnya buku yang anda pegang ini. Saya berharap para penulis bisa terus konsisten menulis. Dan bukan hal yang tidak mungkin jika suatu saat karya-karyanya bisa di sejajarkan
dengan penulis-penulis hebat lainnya. Insha Allah. Selamat membaca. Januari 2014 Ade C. Sutrisna GM/Pimred Media Mahasiswa Biro UMM
Daftar Isi Kata Pengantar... 3 Menulslah!... 6 Daftar Isi... 9 Open My World for World... 10 Belajar dari Hiking... 23 Efek LOA dan DOA... 50 Ber-Teman dan Sahabat itu Penting!!... 62 Guru Les... 70 Sepatu Kets... 86 Belajar dari Sang Master PR... 97 Terima Kasih Telah Meremehkanku... 106 Satu untuk Selamanya... 120 Satu Tahun yang Berharga... 132 Bermimpilah!... 155 Biodata dan Ucapan Terimakasih... 166
Open My World for World Oleh : Husnul Puji Lestari Husnul Puji Lestari, inilah namaku. Pemberian dari kedua orangtuaku. Nama yang berharga tapi sedikit ku campakkan. Menurutku, nama ini terlalu banyak yang memakai, terlalu indah terdengar di telingaku. Tidak ada sesuatu yang berbeda dengan yang lain. Egois bukan?? Menginginkan sebuah nama yang berbeda dari orang lain dengan makna yang sangat menunjukkan ku. Sangat terbiasa mendengar dipanggil Tari dalam lingkup keluargaku walaupun tidak bisa pandai menari. Ada sebuah nama