12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Tepung Azolla microphylla Fermentasi dalam Pakan terhadap Bobot dan Panjang Saluran Pencernaan Ayam Kampung Persilangan dilaksanakan pada Desember 2016 Februari 2017 di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung persilangan dari peternakan rakyat di Desa Danurejo Kecamatan Kedu, Temanggung, sebanyak 80 ekor umur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 469,80 ± 38 g (CV = 3,33%) dan tepung Azolla microphylla fermentasi. Analisis proksimat pakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Kandungan nutrisi Azolla microphylla sebelum dan sesudah fermentasi dapat dilihat pada Tabel 1. serta kandungan nutrisi bahan pakan dapat dilihat pada Tabel 2. Alat yang digunakan adalah timbangan kapasitas 50 kg untuk menimbang pakan, kandang yang dilengkapi dengan tempat pakan dan minum, termometer dan higrometer, pita ukur digunakan untuk mengukur saluran pencernaan dan timbangan analitik untuk menimbang saluran pencernaan. Bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum terdiri atas jagung, bekatul, premix, polard, tepung ikan, bungkil kedelai, CaCO 3 dan tepung Azolla microphylla fermentasi. Pemberian Tepung Azolla microphylla fermentasi pada perlakuan T0, T1, T2, T3
13 masing masing 0%, 10%, 15%, dan 20%. Susunan ransum penelitian dan kandungan nutrisi dapat dilihat pada Tabel 3. Bahan Pakan Tabel 1. Kandungan Nutrisi Azolla microphylla Sebelum dan Sesudah Fermentasi Tepung A. microphylla Tepung A. microphylla fermentasi EM PK LK SK Ca P KA (kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 2491,35 c 26,18 a 2,08 a 23,16 a 1,63 b 0,56 b 53,05 a 2514,52 c 24,33 a 3,11 a 23,84 a - - 42,11 a Sumber : a. Hasil Analisis proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak dan Pakan Universitas Diponegoro, Semarang (2016). b. Lab Balitnak Bogor (Askar, S. 2001). c. Hasil Perhitungan berdasarkan Rumus Balton : EM (kkal/kg) = 40,81 (0,87(PK + 2,25 X LK + BETN) + K ) (Indreswari dkk, 2009) Tabel 2. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penyusun Ransum Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P KA (kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) Jagung 2.785,32 b 10,92 a 4,85 a 2,20 a 0,02 c 0,23 c 23,9 a Bekatul 2.752,27 b 11,93 a 9,95 a 17 a 0,04 c 1,27 c 9,96 a Tepung Ikan 2.091,40 b 38,55 a 5,18 a 2,31 a 5,68 c 2,00 c 3,17 a Pollard 2.587,10 b 13,46 a 0 a 4,48 a 0,13 c 0,60 c 10,42 a B. Kedelai 2.985,05 b 50,02 a 3,00 a 1,90 a 0,29 c 0,29 c 10,35 a Premix - - - - 3,30 c 3,50 c 4,67 a CaCO 3 - - - - 38,00 c 0,04 c - Sumber : a. Hasil Analisis Proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, 2016. b. EM dihitung menggunakan rumus Gross Energy (GE) : EM (kkal/kg) = 70% x GE (Patrick and Schaible, 1980) c. Tabel komposisi bahan makanan (Hartadi dkk, 1980)
14 Tabel 3. Susunan Ransum Penelitian dan Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Ransum Perlakuan T0 T1 T2 T3 Jagung (%) 55,0 54,4 54,6 54,7 Bekatul (%) 15,3 12,5 12,0 9,1 Tepung Ikan (%) 5,0 3,5 3,5 3,5 Pollard (%) 1 7,7 4,0 3,0 Bungkil Kedelai (%) CaCO 3 (g) Premix (g) Tepung Azolla (%) 12,0 0 10,2 10 9,2 15 Total (%) 100 100 100 100 Kandungan Nutrien : Protein kasar (%) 17,24 17,30 17,48 17,62 EM (kkal/kg) 2700,38 2914,04 3019,23 3119,46 Serat kasar (%) 54,97 6,59 7,50 8,08 Lemak Kasar(%) 4,90 4,75 4,81 4,64 Ca (%) 0,66 2 0,80 10,87 P (%) 5 0,66 0,63 0,60 8,0 20 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga ada 16 unit percobaan. Setiap unit terdiri dari 5 ekor ayam. Perlakuan yang digunakan yaitu penggunaan tepung Azolla microphylla dalam ransum sebagai berikut : T0 : Ransum tanpa tepung Azolla microphylla T1 : Ransum menggunakan tepung Azolla microphylla 10 % T2 : Ransum menggunakan tepung Azolla microphylla 15 % T3 : Ransum menggunakan tepung Azolla microphylla 20 %
15 3.2.2. Parameter Parameter yang diukur : panjang dan bobot saluran pencernaan meliputi : proventrikulus, ventrikulus, usus halus yang terdiri duodenum, jejenum dan ileum, sekum dan usus besar. 3.2.3. Prosedur Penelitian Penelitian dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap persiapan, penelitian dan pengambilan data. Tahap persiapan ini diawali dengan pembelian bibit Azolla microphylla di Magelang sebanyak 2 kg, kemudian bibit Azolla microphylla di budidaya di kolam buatan. Pembelian bahan pakan dan pembelian ayam kampung persilangan di Temanggung. Bahan pakan dan tepung Azolla microphylla fermentasi dianalisis proksimat di Laboratorium Nutrisi Pakan Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Cara pembuatan tepung dan fermentasi Azolla microphylla yaitu Azolla microphylla ditimbang sebanyak 60 kg bahan segar dan dijemur selama 2 hari. Setelah kering, berat kering Azolla microphylla menjadi 35 kg kemudian digiling sampai menjadi tepung. Tepung Azolla microphylla difermentasi menggunakan EM4 disimpan pada suhu 29 0 C selama 7 hari dengan plastik yang tertutup dan tidak ada celah udara yang masuk. Perbandingan tepung Azolla microphylla dengan EM4 sebanyak 10 gr : 100 ml. Kemudian, tepung Azolla microphylla fermentasi dicampurkan ke bahan pakan lain untuk dijadikan ransum ayam kampung persilangan.
16 Tahap Penelitian dilakukan selama 10 minggu dan pemberian perlakuan tepung Azolla microphylla fermentasi dilakukan pada minggu ke 5 hingga akhir pemeliharaan. Kandang yang digunakan sebanyak 16 petak, skema denah tata letak kandang dapat dilihat pada Lampiran 1. Setiap petak kandang berisi 5 ekor ayam. Ayam diberi pakan setiap hari pada pagi dan sore hari. Suhu dan kelembaban diukur setiap pukul 06.00, 12.00, 18.00 dan 24.00 WIB dapat dilihat pada Lampiran 2. Setiap minggu dilakukan penimbangan bobot badan untuk memperoleh data sementara. Tahap Pengambilan dilakukan pada akhir pemeliharaan. Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu pengambilan secara acak 16 ekor ayam kampung persilangan dari masing-masing unit percobaan pada akhir pemeliharaan 10 minggu, Sebelumnya dipuasakan selama kurang lebih 3 jam, ayam ditimbang bobot akhir setelah itu dipotong untuk diambil bagian saluran pencernaan dan dilakukan penimbangan bobot serta panjang saluran pencernaannya. Bagian saluran pencernaan dibersihkan dari kotoran dengan cara membelah saluran pencernaan kemudian dicuci dengan larutan NaCl fisiologis dan ditiriskan kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan pita ukur untuk mengukur panjang saluran pencernaan dan penimbangan bobot neto saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang diukur dimulai dari proventikulus, ventrikulus, usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum, sekum dan usus besar.
17 Cara mendapatkan data dengan mengunakan rumus : 1. Persentase bobot relatif saluran pencernaan dihitung dengan rumus : Bobot organ (g) Bobot relatif saluran pencernaan (%) = x 100% Bobot badan (g) 2. Persentase panjang relatif saluran pencernaan (usus halus, usus besar dan sekum) dihitung dengan rumus : Panjang organ (cm) Panjang relatif saluran pencernaan (cm/100g) = x 100 Bobot badan (g) 3.3. Analisis Data Analisis ragam atau anova dengan uji F menggunakan model matematik keterangan : Y ij = µ + τ i + ε ij Y ij = nilai hasil pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum (rata-rata populasi) dari perlakuan τ i = pengaruh aditif dari penambahan tepung Azolla microphylla ke-i ε ij = pengaruh galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i = perlakuan (1, 2, 3 dan 4) j = ulangan (1, 2, 3, dan 4) Pengambilan Keputusan H0 : τ 0 = τ 1 = τ 2 = τ 3 = 0 tidak terdapat pengaruh perlakuan Azolla microphylla terhadap bobot dan panjang saluran pencernaan H1 : τ 1 τ 2 τ 3 τ 4 0 ada pengaruh perlakuan Azolla microphylla terhadap bobot dan panjang saluran pencernaan (minimal satu perlakuan) Kriteria Pengujian Jika F hitung < F tabel 5 % maka Ho diterima dan H1 ditolak Jika F hitung F tabel 5 % maka Ho ditolak dan H1 diterima