BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Abdul Aziz dalam (Muzakki, 2006:32) sastra dalam bahasa Arab. adalah:

/al-nasru/ النثر /al-syi ru/ (Al-Bisri, 1999: 378) dan prosa disebut dengan الشعر BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

الا دب كل شعر ا و نثر يو ثر في النفس و يهذب الخلق و يدعو الى الفضيلة و يبعد عن الرذيلة با سلوب جميل

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam istilah bahasa Arab disebut dengan./ al-adabu /الادب Al-

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sumber: Gambar 2.1 Salah satu kitab Allah yang diturunkan ke bumi adalah Al-Qur an

A. JUDUL : ANALISIS NILAI SASTRA DALAM CERITA ANAK

Pendidikan Agama Islam

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR ( USB PAI SD ) TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak pengetahuan didalamnya. Tidak jarang ditemui kesulitan

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

ḥ așalat bitarkībi ba ḍ ihā ma a ba ḍ in min i rābin wa binā`in wa mā yatba uhumā/ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UMAT Tengah. Oleh Nurcholish Madjid

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

Taurat dan Injil. Sebuah petunjuk bagi Umat Manusia! Ali-Imran 3:3-4

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

الا دب هو ا نعكاس الحياة في نفس الاديب بالتعبير الجميل من خلال صياغة فنية جمالية تو ثر في الوجدان و تثير المشا عر الا نسنية المختلفة

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEKUNTUM NAYSILA KARYA M. BUDI ANGGORO DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS IV - SEMESTER 1

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UMMI> DALAM AL-QUR AN

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Diajukan oleh LESTARI NIM :

UJIAN PRAKTIK. UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Pendidikan Agama Islam SEKOLAH DASAR (SD) KEMENTERIAN AGAMA RI. Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KURIKULUM 2006

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

تماسك : درجة التجاذب بين عنصرين لغويين في جملة واحدة

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra pada hakikatnya memberikan banyak pengajaran, terutama dalam

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

BAB 2 Iman kepada Kitab-Kitab Allah. Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan karya tulis yang dibutuhkan manusia dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Sastra juga suatu bentuk kreatifitas imajiner, yang terkadang dilakukan secara spontan, melalui pikiran ataupun tindakan. Sastra merupakan suatu karya yang dihasilkan dengan memiliki nilai-nilai estetik yang terkandung di dalamnya seperti nilai-nilai seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai penikmat sastra itu sendiri. Untuk mendefinisikan apakah sastra itu bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 1988, halaman 786 (dalam Pradotokusumo,2005:1) disebutkan bahwa sastra mengandung pengertian sebagai berikut: 1. Bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari) 2. Kesustraan, karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya, drama, epik, dan lirik 3. Kitab suci (Hindu), (Kitab) ilmu pengetahuan 4. Pustaka, kitab primbon (berisi) ramalan, hitungan dan sebagainya 5. Tulisan, huruf Menurut semi dalam Jamaluddin (2003:31), Sastra itu adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Dalam bahasa Arab istilah sastra disebut dengan al-adab yang artinya berkembang sesuai dengan perkembangan zaman seperti yang dikemukakan oleh Wahba bahwa pada zaman permulaan Islam, al-adab berarti pendidikan, pengajaran dan budi pekerti. Pada zaman bani Umayyah, kata al-adab mempunyai arti pengajaran, sementara pada masa baru Abbasyah, adab berarti pendidikan sekaligus pengajaran. (Sutiasumarga,2002: 1).

Kemudian makna dari al-adab berkembang menjadi sastra sejak masa bani Abbasyiah hingga sekarang, sebagaimana hal ini dinyatakan oleh Abdul Aziz dalam Muzakki (2006 : 32) sastra dalam bahasa Arab adalah: الا دب كل شعر أو نثر يو ثر في النفس و يهذب الخلق ويدعو الى الفضيلة ويبعد عن الرذيلة با سلوب جميل /Al-adabu kullu syi rin aw naśrin yu`àśśiru fī al-nafsi wa yuhażżibu al-khuluqa wa yad ū ilā al-faḍīlati wa yub idu an al-rażĭlati bi uslūbin jamīlin/. Sastra adalah setiap puisi atau prosa yang memberi pengaruh kepada kejiwaan dan mendidik budi pekerti dan mengajak kepada akhlak yang mulia serta akan menjauhi perbuatan yang tercela dengan menggunakan gaya bahasa yang indah. Secara umum sastra dalam bahasa Arab diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: لشعر ١ /al-syi ru/ puisi dan لنثر ١ /al-naśru/ prosa. (Al-Hamid 1994 : 16). Husein dalam (Muzakki, 2006 : 45) memberi pengertian syair sebagai berikut: الشعر هو الكلام الذي يعتمد لفظه على الموسيقى والوزن فيتا لف من أجزاء يشبه بعضها بعضا فى الطول والقصر والحركة /Al- syi ru huwa al-kalāmu allażī ya tamidu lafẓuhu alā al-mūsīqa wa al-wazni fayata allafu min ajzā i yusybihu ba ḍuhā ba ḍan f ī al-ṭ ūli wa al-qașri wa alharakati/. Syair adalah ungkapan yang pengucapannya terikat dengan irama dan pola, karena itu syair tersusun dari beberapa bagian bunyi harakat yang satu sama lain mempunyai kesamaan bunyi, baik bunyi harakat yang satu sama lain mempunyai kesamaan bunyi harakat panjang maupun pendek. Menurut Al-Iskandari dan Inani dalam (Muzakki, 2006 : 53) prosa adalah: النثر هو ما ليس مرتبطا بوزن ولا قافية /Al- naśru huwa mā laysa murtabitan biwaznin wa lā qāfiyatin. Prosa adalah ungkapan yang tidak terikat dengan wazan/pola irama, maupun dengan qafiyah/sajak. Menurut Dhaif dalam (Muzakki, 2006 : 54) secara umum prosa ada dua macam: (1) Prosa biasa; prosa ini sering digunakan dalam bahasa komunikasi dan tidak memiliki nilai sastra, kecuali matsal dan hikmah. (2) Prosa yang dicipta oleh para sastrawan; prosa ini memiliki bahasa seni (estetik) dan mengandung unsur-unsur balaghah. Adapun jenisjenis prosa yang diciptakan para sastrawan sebagai berikut:

1. Pidato /(خطابة) Khitābatun 2. Novel /(رواية) Riwāyatun 3. Cerita /(قص ة) Qișșatun 4. Hikmah /(حكمة) Hikmatun 5. Matsal/ Perumpamaan /(مثل) Maśalun 6. Mantra para Dukun الكهان) /(سجع Saj u al-kuhhān Prosa adalah peristiwa-peristiwa yang diceritakan secara bebas. Macam-macam prosa seperti pidato, novel, cerita, hikmah, matsal dan mantra para dukun merupakan karya sastra yang pengungkapannya secara mendalam, mendetail, terperinci, dan meluas, baik itu berupa unsur tokoh cerita, peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadiannya yang diungkapkan dengan rinci. Tokoh cerita diungkapkan atau diceritakan secara mendetail, bahkan sampai pada hal-hal kecil. Pengungkapan semua peristiwa secara jelas disebut prosa. Dalam penelitian ini jenis prosa yang akan penulis teliti adalah القص ة /al-qișșatu/ kisah, yang hal ini, Jaudah (1991 : 41) menambahkan istilah lain untuk kisah dalam bahasa Arab disebut juga dengan حديث /hadīśun/ cerita. Al-Qur`an memiliki dimensi sastra dan keindahan gaya bahasa dalam mengungkapkan kisah-kisah Al-Qur`an. Kata kisah berasal dari kata bahasa Arab / al-qișașu atau al-qașașu yang berarti cerita / القصص / jamaknya al-qișșatu / القصة atau hikayat, sedangkan menurut al-layts dalam Khalafullah (2002:100) al-qashsh (kisah) yaitu mengikuti jejek. Qashash Al-Qur`an adalah pemberitahuan Al-Qur`an mengenai hal ihwal yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwaperistiwa yang telah terjadi (Chirzin,2003:118). Al-Qur`an adalah sebuah Al-kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Rasul-Nya Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril. Mempelajari Al-Qur`an ibarat menempuh sebuah perjalanan, ada peta, ada rambu-rambu, dan ada wawasan yang

semestinya diperhatikan agar perjalanan menuju pemahaman Al-Qur`an yang mencerdaskan dan mengarifkan tercapai. Narasi Al-Qur an tentang kisah Isa as dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya, kemudian kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa Ayah. Isa merupakan seorang nabi yang mendapat gelar ulul azmi (nabi yang memiliki kelebihan), Ia dipanggil dalam bahasa Arab Isa, Isa bin Maryam, atau Isa Almasih. Menurut Mutholib (1995: 151) nabi Isa lahir tahun 622 sebelum hijriah. Tahun Masehi dinisbahkan kepada namanya al-masih, yang dalam bahasa Arabnya disebut tahun Miladiyah. Isa adalah seorang nabi yang lahir tanpa ayah. Hal ini bukanlah mustahil dalam kekuasaan Allah, karena Allah juga telah menciptakan Adam tanpa Ayah dan ibu. Jadi sangatlah mudah bagi Allah untuk mewujudkan semua yang dikehendaki- Nya tanpa terkecuali. Oleh karena itu, tidaklah benar jika ada yang menyatakan bahwa Isa anak Tuhan. Isa adalah anak Maryam dan Maryam adalah anak Imran dan istrinya yang bernama Hanna yang berasal dari sebuah keluarga baik-baik, mulia, terhormat, dan terpandang. Maryam hamil tanpa berhubungan dengan laki-laki, Al-Qur`an memperkenalkan sosok Maryam sebagai simbol kesucian dari berbagai perbuatan buruk. Dalam surat Ali Imran ayat 47 disebutkan: /Qālat rabbi annā yakūnu lī waladun wa lam yamsasnī basyarun qāla każāliki Allāhu yakhluku mā yasyā`u iżā qaḍā amran fainnamā yaqūlu lahu kun fayakūn/.

Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin Aku mempunyai anak, padahal Aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah Hanya cukup Berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. Dalam Surat Ali Imran ayat 42 dijelaskan juga /Wa iż qālati al-malā`ikatu yā maryamu inna Allāha ișṭāf āki wa ṭahharaki alā nisā`i al- ālamīna/. Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). Begitu juga dalam Al-Qur`an surat Ali Imran: 45 /Iż qālati al-malā`ikatu ya Maryamu inna Allāh yubasysyīruki bikalimatin minhu ismuhu al-masīḥu īsa ibnu maryama wajīhan fī ad-dunya wa al-akhirati wa min al-muqarrabīna/. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).

Berdasarkan hal inilah, penulis sangat tertarik untuk menganalisis kisah kelahiran nabi Isa putera Maryam dalam Al-Qur`an dengan menelaah ayat demi ayat yang menjelaskan tentang kelahiran nabi Isa sesuai dengan tahapan-tahapan yang berlaku dalam Al-Qur`an. Penulis akan mendeskripsikan kisah kelahiran nabi Isa putera Maryam dalam Al-Qur`an sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur`an. Dari sini akan diketahui benar-benar cara Al-Qur`an memformat suatu kejadian nyata yang pernah terjadi di atas permukaan bumi ini dengan cara deskripsi yang sangat memukau dan mengagumkan. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, sehingga tidak keluar dari topik sebagai berikut : 1. Pada surat dan ayat berapa sajakah dalam Al-Qur an yang menjelaskan tentang kelahiran Nabi Isa putera Maryam? 2. Pesan-pesan apakah yang terkandung dalam ayat yang menjelaskan tentang kisah kelahiran Nabi Isa putera Maryam ditinjau dari sosiologi sastra? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dalam penelitian ini agar tidak keluar dari pemaparan yang sudah dipaparkan adalah: 1. Untuk mengetahui surat dan ayat yang menjelaskan tentang kisah kelahiran Nabi Isa putera Maryam. 2. Untuk mengetahui maksud yang terkandung dalam ayat yang menjelaskan tentang kelahiran Nabi Isa putera Maryam ditinjau dari sosiologi sastra. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah? 1. Untuk menambah referensi dan wawasan para pembaca pada umumnya dan mahasiswa Sastra Arab khususnya mengenai kisah nabi Isa putera Maryam. 2. Sebagai acuan untuk selalu mengingat kemahahebatan kekuasaan Allah.

1.5 METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah suatu metode dengan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasi, dan menginterpretasikannya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan mengambil data dari Al-Qur`an yang diperoleh melalui CD Al-Qur`an dan Al-Qur`an terjemahan keluaran Departemen Agama RI No:BD.III/TL.02.1/429/2004. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kisah kelahiran Nabi Isa putera Maryam dalam Al-Qur`an dan buku kisah para nabi karangan Ibnu Katsir. Kemudian penulis juga menggunakan Teori Muhammad A. Khalafullah dalam bukunya yang berjudul Al-Qur`an bukan kitab sejarah. Penulis menggunakan teori Khalafullah karena buku ini menjelaskan tentang kisah-kisah dalam Al-Qur`an dengan menggunakan sebuah pendekatan sastra. Adapun teori-teori lainnya yang mendukung penelitian ini adalah data-data lain yang membahas kisah Nabi Isa yang terdapat dalam buku-buku lainnya, internet atau majalah, yang dalam hal ini penulis jadikan sebagai data sekunder sehingga membantu dan memudahkan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin, penulis memakai sistem transliterasi Arab-Latin berdasarkan SKB Mentri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No.0543 b/u/1987 tertanggal 22 Januari 1988. Adapun tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Mengumpulkan data-data dengan cara mencari dan memilih buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian 2. Mempelajari dan mengklasifikasikan data yang telah diperoleh dan referensi yang ada 3. Menganalisis data 4. Menyusun hasil penelitian secara sistematis dalam bentuk skripsi.