Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNAA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Tata Angka pada Anak Usia Dini

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI ALAT PERMAINAN ROULATTE

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI OUTDOOR LEARNING BERMEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR KELOMPOK A1 TK BINA KASIH

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA BALOK HURUF

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Ulifah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf A, B, C, Melalui Kartu Gambar Di Kelompok Bermain Al-A yun

Meningkatkan Kemampuan Mengenal KonsepBilangan 1-5 Pada Usia 3-4 Tahun Melalui Media Kancing Baju

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK B TK AYU SMART KIDS BATUBELAH


MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA BENDA-BENDA ALAM PADA ANAK KELOMPOK B PAUD ZAMZAM JAJAR WATES KABUPATEN KEDIRI


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI MEDIA POHON HITUNG FLANEL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

JURNAL PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

METODE BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH KRATONAN TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN AIR PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI MEDIA MANIK-MANIK PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

Peningkatan Kemampuan Matematika Anak Usia Dini Melalui Permainan Jam Pintar di Taman Kanak - Kanak Pembina Kec. Bangkinang Kota

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ROFIKA KARTIKASARI NPM:

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA MANIK BOMBIK PADA KELOMPOK TK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KB MELATI PUTIH JETIS BANTUL SKRIPSI

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Keywords: ball throwing basic movement, game.

Key word: experimental method, science recognition, cognitive ability

Oleh : NUR CAHYA ADIPUTRO A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Pendahuluan. Nurlaili et al., Penerapan teori belajar Bruner dan metode Discovery...

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP LAMBANG BILANGAN 1-5 MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF BALOK SUSUN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KATA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK ANNUR SEMOLOWARU KEC. SUKOLILO SURABAYA.

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA KELOMPOK A TK WIDYA PUSPITA CANGGU

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

Transkripsi:

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen 72 Sumarsih 1 Nurmalina 2 Astuti 3 Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal warna melalui metode eksperimen pada anak usia 3-4 tahun di KB Pertiwi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan 3 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 15 anak di KB Pertiwi yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Objek penelitian adalah kemampuan kognitif dalam mengenal warna. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi (check list) dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal warna. Hasil observasi pada pra tindakan menunjukkan bahwa anak yang berkriteria berkembang sesuai harapan ada 2 orang atau 13%. Pada siklus 1 meningkat menjadi 4 orang atau 27% dan siklus 2 meningkat lagi menjadi 10 anak atau 66,7%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal warna pada anak usia 3-4 tahun di KB Pertiwi. Kata Kunci: Kemampuan Kognitif, Mengenal Warna, Metode Eksperimen Abstract The study aims to improve toddler s cognitive ability in understanding colors by applying an experimental method at KB Pertiwi. This is classroom action research, which is conducted collaboratively between researcher and classroom teacher. This study has of two cycles and each cycle was held in three meetings. The subject of the study were 15 children in KB Pertiwi consisted of 7 boys and 8 girls. The object of the study is cognitive ability in recognizing color. The data collection techniques used are observation and documentation. Are the instrument used in the study list (check list) and documentation. Data analysis techniques carried out in a quantitative descriptive manner. The findings of the study are showed that there is an improvement on toddler s cognitive ability in understanding color. The findings of the observation in the pre-action showed there were 2 achieved the unitesion children or 13%. In cycle 1 it increased to 4 children or 27% and cycle 2 increased again to 10 children or 66,7%. Thus, it can be concluded that through experimental methods can improve cognitive ability in recognizing color in children aged 3-4 years in KB Pertiwi. Keywords: cognitive abilities, recognize color, experimental method 1 Prodi PG-PAUD Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia Email : sumarsih.up@gmail.com 2 Prodi PG-PAUD Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia 3 Prodi Pendidikan Matematika Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen 73 PENDAHULUAN Kelompok bermain juga dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia tiga sampai enam tahun yang berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan, sikap, dan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar. Dapat disimpulkan bahwa setiap program kegiatan belajar di kelompok bermain harus mencakup fungsi yang bermanfaat dalam mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahapan perkembangan masing-masing anak. Dalam kegiatan di kelompok bermain, anak dapat mengenal dunia sekitar, melatih anak untuk bersosialisasi, mengenalkan anak dengan peraturan-peraturan dan penanaman nilai kedisiplinan pada anak tanpa meninggalkan masa-masa bermainnya. Pembinaan dalam pendidikan anak usia dini dilakukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam menghadapi tugas perkembangan selanjutnya. Adapun aspek perkembangan ada lima yaitu aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosional, dan bahasa. Kelima aspek itu berkembang pesat pada usia dini, hal ini memerlukan perhatian khusus supaya anak dapat optimal dalam perkembangannya. Keberhasilan akan pertumbuhan dan perkembangan pada masa usia dini sangat berpengaruh pada keberhasilan masa-masa setelahnya.untuk itu, pendidikan anak usia dini memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran pada anak usia dini adalah aspek intelektual/kognitif. Aspek perkembangan kognitif dalam pendidikan anak usia dini sering disebut pula daya pikir. Perkembangan kognitif pada anak sangat diperlukan guna untuk mengembangkan pengetahuannya tentang apa yang mereka lihat, dengar, rasa, cium, dan raba melalui panca indra yang dimiliki anak. Tujuan dari pengenalan warna yaitu sebagai dasar bagi pengetahuan anak mengenai pengetahuan selanjutnya yang akan menjadi bekal pengetahuan bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget tentang tahapan perkembangan kognitif. Piaget menyatakan bahwa anak usia 3-4 tahun berada pada tahap praoperasional yang mulai mengenal beberapa simbol dan meningkat pada tahap selanjutnya yaitu mampu memecahkan persoalan sederhana secara konkrit. Mengenal simbol warna akan memberikan bekal kepada anak untuk pemecahan persoalan sederhana yang berhubungan dengan warna. Oleh sebab itu, pembelajaran dalam pengenalan warna menjadi hal yang penting bagi anak dan pembelajarannya disesuaikan dengan tahap dan karakteristik belajar anak. Karakterisik belajar bagi anak usia dini yaitu belajar yang melibatkan anak secara langsung dan belajar sambil bermain. Namun, pada kenyataannya teori belajar yang digunakan oleh guru pada umumnya adalah teori behavioristik. Menurut teori behavioristik, belajar perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Menurut teori ini yang terpenting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons sedangkan apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Berdasarkan dari hasil pengamatan di KB Pertiwi yang terletak di Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam mengenal warna belum sesuai dengan pencapaian perkembangan anak usia 3-4 tahun. Hal ini dibuktikan dari pengamatan penulis pada tanggal 12 Februari tahun 2018, dari 15

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen 74 anak di kelas hanya terdapat 2 anak yang mencapai kemampuan mengenal warna yang sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak usia 3-4 tahun yang terdapat pada Permendiknas Tahun 2009. Hal ini disebabkan proses dalam mengenal warna kurang bermakna bagi anak. Proses pengenalan warna dilakukan oleh guru lebih cenderung memberikan nama-nama warna dan menunjukkan warna dengan metode ceramah. Dengan kurangnya variasi metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran mengakibatkan perkembangan kognitif anak kurang terlatih, anak hanya menerima informasi dan kurangnya pemberian kesempatan kepada anak untuk memiliki pengalaman langsung melakukan percobaan sederhana. Dalam hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti memilih pengenalan warna sebagai sarana yang tepat untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak di KB Pertiwi. Selain itu, pemilihan strategi, pendekatan, dan metode belajar yang tepat juga mendukung keberhasilan pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran pada anak usia dini yaitu pembelajaran dengan metode eksperimen atau percobaan sederhana. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sesuatu yang baru dengan cara-cara yang menarik bagi mereka. Dalam pembelajaran yang melakukan kegiatan percobaan akan mengembangkan potensi dan kreativitas anak. Metode eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada anak didik atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Djamarah, 2005:234). Penggunaan metode ini mempunyai tujuan agar anak mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri secara sederhana. Kelebihan dari metode ini adalah anak lebih percaya pada kesimpulan berdasarkan pada percobaan yang dilakukannya sendiri. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif dan partisipasif dengan melibatkan mahasiswa sebagai peneliti dan guru kelas KB Pertiwi sebagai kolaborator sekaligus pengajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam perkembangan kognitif dengan mengenal warna melalui metode eksperimen pada siswa usia 3-4 tahun di KB Pertiwi di Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar. Dalam penelitian ini menggunakan bagan alur penelitian Arikunto. S, dkk (2016:42). Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dimana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasi) dan refleksi (reflecting) dan seterusnya. Dalam penelitian ini aspek yang dikembangkan adalah kemampuan kognitif dalam mengenal warna melalui metode eksperimen. Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyusun perencanaan belajar mengajar yang baik. Untuk memecahkan masalah, peneliti membuat rencana baru yang mendorong tercapainya tujuan yang diharapkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyebab rendahnya kemampuan anak mengenal warna di KB Pertiwi yaitu, penggunaan metode pembelajaran yang kurang menarik minat anak yaitu metode ceramah. Dalam metode ceramah anak cenderung merasa bosan karena hanya mendengarkan guru menjelaskan tanpa mereka melakukan sendiri kegiatan yang berhubungan dengan warna.

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen 75 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui anak yang belum berkembang pada pra tindakan 9 orang anak (60%) sedangkan pada siklus 1 tidak ada. Dengan terjadinya penurunan dari persentase tersebut disebabkan karena anak telah mampu mengenal warna meskipun dibimbing oleh guru. Penilaian anak dan dalam kategori mulai berkembang pada pra tindakan berjumlah 4 orang anak atau 27% sedangkan pada siklus 1 yaitu 11 orang anak, hal ini disebabkan karena anak telah bersemangat dalam mengenal warna meskipun masih diingatkan oleh guru. Penilaian anak dalam kategori berkembang sesuai harapan pada pra tindakan berjumlah 2 orang anak atau 13% Dan pada siklus 1 berjumlah 4 orang anak atau 27%. Terjadinya penaikan ini disebabkan oleh karena anak telah mampu melakukan kegiatan atau sains sederhana dan mampu mengenal warna tanpa harus diingatkan oleh guru. sedangkan penilaian anak berkembang sangat baik pada pra tindakan maupun pada siklus 1 tidak ada. Hasil penelitian pada siklus 1, siklus 2 menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak KB Pertiwi Desa Hangtuah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus 1 penilaian anak dalam kategori belum berkembang tidak ada. Pada siklus 2 kategori belum berkembang juga tidak ada hal ini disebabkan oleh karena anak telah mampu mengenal warna. Penilaian anak dalam kategori mulai berkembang pada siklus 1 adalah sebanyak 11 orang anak atau 73%. Dan pada siklus 2 jumlah anak dalam kategori mulai berkembang menurun menjadi 1 orang anak atau 6,7%. Hal ini disebabkan oleh perkembangan anak dalam mengenal warna sudah lebih baik. Penilaian anak dalam kategori berkembang sesuai harapan pada siklus 1 berjumlah 4 orang anak atau 27% dari jumlah siswa keseluruhan. Pada siklus 2 kategori penilaian berkembang sesuai harapan dalam mengenal warna berjumlah 10 orang anak atau 66,7%. Penilaian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi pada siklus 2 yang menunjukkan peningkatan perkembangan anak dalam mengenal warna semakin baik. Penilaian anak dalam kategori berkembang sangat baik pada siklus 1 tidak ada, namun pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 4 orang anak atau (27%). Hal ini disebabkan karena anak mampu mengenal dan mendeskripsikan warna-warna yang telah dikenalkan kepada anak selama pembelajaran sains sederhana berlangsung, bahkan ada sebagian anak yang mampu membantu temannya untuk melakukan sains warna tersebut. Berikut persentase kemampuan mengenal warna melalui sains sederhana mulai tahap pra tindakan sampai siklus 2, dapat dilihat pada grafik berikut: pratindakan Siklus 1 Siklus 2 80 70 60 50 40 30 20 10 0 60 9 11 4 0 0 0 0 1 27 73 6,7 10 2 4 Grafik Persentase Perbandingan Pra Tindakan, Siklus 1 dan Siklus 2 13 27 66,7 4 0 0 0 0 F % F % F % F % Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan 26,7 Berkembang Sangat Baik

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen 76 Setelah melihat hasil data kemampuan anak KB Pertiwi Desa Hangtuah dalam mengenal warna pada grafik di atas dapat diketahui bahwa bermain eksperimen sederhana dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya grafik persentase kemampuan mengenal warna pada anak usia 3-4 tahun setelah melakukan kegiatan eksperimen sederhana. Hasil observasi dan penelitian pada siklus 1 terlihat anak sudah lebih menyukai kegiatan pembelajaran dan mengikutinya dengan antusias yang lebih tinggi. Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode eksperimen sederhana yang tentunya aman bagi anak. Metode pembelajaran ini sangat mudah dilakukan oleh anak usia 3-4 tahun, dan kegiatan eksperimen ini sangat menyenangkan. Pada prinsipnya pembelajaran di PAUD tidak terlepas dari kegiatan bermain menyenangkan. Hal tersebut sesuai pendapat Slamet Suyanto dalam Lestari, D (2014:78) bahwa pembelajaran di PAUD harus menerapkan esensi bermain yang meliputi perasaan menyenangkan, merdeka, bebas memilih, dan membuat anak untuk terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan itu. pada prinsipnya pembelajaran di PAUD tidak terlepas dari kegiatan bermain yang menyenangkan. Namun, dalam pelaksanaan tindakan siklus 1 suasana kelas masih kurang kondusif, hal ini disebabkan anak kurang bersemangat dalam pebelajaran. Pada siklus 2, anak menjadi semakin antusias dan teribat aktiv dalam mengenal warna memalui metode eksperimen sederhana, serta suasana kelas sudah semakin kondusif. Hal itu dikarenakan kegiatan eksperimen warna dilakukan dengan pemberian reward kepada anak yang mau melakukan. Dengan melakukan permainan eksperimen ini anak semakin bersemangat untuk belajar, karena pada dasarnya anak sangat menyukai praktek dari pada teori. Kemampuan mengenal warna pada anak usia 3-4 tahun pada KB Pertiwi di Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja sudah meningkat. Adapun indikator yang peneliti nilai yaitu : dapat memahami konsep makna yang berlawanan seperti kosong-penuh (dalam mengisi air warnake dalam gelas plastik), anak mampu memadankan warna dengan objek yang nyata, anak mampu mengelompokkan benda berdasarkan warna, anak dapat memasangkan benda berdasarkan warna, anak mampu memahami sebab akibat apabila warna dicampur, dapat merangkai kegiatan sehari-hari terkait dengan pembelajaran eksperimen warna, menceritakan kembali kegiatan eksperimen warna yang telah dilakukan, mengenali warna benda-benda yang sering dilihat, mengenali dan menyebutkan warna, dapat menumpuk balok atau gelang-gelang sesuai dengan warna secara berurutan. Indikator ini berdasarkan pendapat dari Yuliani N.S (2011:158) tentang kemampuan kognitif pada anak usia 3-4 tahun. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif dalam mengenal warna pada anak usia 3-4 tahun di KB Pertiwi Desa Hangtuah, pada semester genap tahun pelajaran 2017-2018, dapat ditingkatkan melalui metode eksperimen sederhana. Metode pembelajaran ini dilakukan dengan tiga kegiatan eksperimen warna. Peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal warna dapat dilihat dari adanya peningkatan persentase dari tahap pra tindakan dan setelah dilakukan tindakan kelas. Penulis berharap dengan adanya penelitian inim dapat menjadi acuan dan pandangan bagi para pembacanya, baik bagi para guru, kepala sekolah, dan peserta didiknya..

Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna dengan Metode Eksperimen 77 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Djamarah. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi edukatif. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Faiqoh,E. (2011). Pengertian Kemampuan. Diakses dari [http://emprints.uny.ac.id/9227/5/bab%202.pdf ] Gunarti,W. dkk. (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Hernia, H. (2013). Kemampuan Mengenal Warna pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Segugus III Kecamatan Panjaitan Kabupaten Kulon Progo.Universitas Togyakarta. Yogyakarta: Skripsi tidak Dipublikasikan. Hudi,K.A. (2012). Pengertian Kemampuan. Diakses dari [http://digilib.uinsby.ac.id/9227/5/bab%202.pdf ] Kasmiati. (2013). Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Warna Melalui Eksperimen di Kelompok A TK Pertiwi Palu. Universitas Tadulako. Palu: Skripsi tidak Dipublikasikan Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jagakarsa: Raja Grafindo Persada Margono.S (2010:158). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Meiliawati, E. (2015). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna melalui Metode Eksperimen pada Anak Usia 3-4 Tahun di KB Melati Putih Jetis Bantul. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi tidak Dipublikasikan. Moedjiono & Dimyati,M. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas. Nugraha,A. (2005). Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Poerdarminta. (1996). Kamu s Umum Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Depatemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Poerdarminta. (2002). Kamus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sujiono, Y.N, dkk. (2005). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka Sujiono, Y.N, dkk. (2011). Konsep Dasar PAUD. Jakarta: Indeks Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta Pedagogia. Suyanto. (2005). Pembelajaran untuk Anak Taman Kanak-kanak. Departemen Pendidikan Nasional. Suyanto. (2008). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publising. Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT asdi Mahastya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Yuliani, N.S. dkk (2011). Metode Pengembangan Kognitif. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.