BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan. memungkinkan para pemodal untuk melakukan diversifikasi investasi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II LANDASAN TEORI

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

0BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Sangat penting bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemilik modal dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangannya. Motif pemilik modal menanamkan dananya pada sekuritas adalah mendapatkan return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan resiko tertentu atau memperoleh return tertentu pada resiko yang minimal. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kegiatan perekonomian suatu negara. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana dalam menghimpun dana dari masyarakat yang berkelebihan dana kemudian disalurkan kepada masyarakat kekurangan dana. Pengumpulan dan penyaluran dana dapat dilakukan melalui perdagangan surat-surat berharga jangka panjang. Menurut Fabozzi dalam Bangun (2006), pasar modal adalah pasar keuangan bagi instrumen-instrumen ekuitas dan instrumen-instrumen utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Dalam pasar modal penjual surat-surat berharga disebut emiten atau yang menerbitkan surat-surat berharga, sedangkan pembeli disebut investor. Emiten dan investor bertemu atau melakukan transaksi

pada suatu tempat tertentu yaitu di bursa efek. Di Indonesia disebut dengan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Pada tanggal 30 November 2007 Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) resmi berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham merupakan indikator adanya keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten tersebut semakin kuat. Menurut teori, semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka akan menaikkan harga saham emiten tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan, kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal tersebut akan menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham selalu mengalami penurunan terus-menerus berarti akan menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor. Dengan berkembangnya pasar modal di suatu negara akan memberikan keuntungan bagi berbagai pihak yang berkaitan sehingga kesejahteraan akan meningkat. Bagi investor akan memperoleh penghasilan dari dana yang diinvestasikannya dalam bentuk capital gain atau deviden. Sedangkan pihak perusahaan akan memperoleh dana untuk kebutuhan usaha atau memperbaiki struktur keuangan perusahaannya.

Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak stockholders apabila data keuangan tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu. Rasio keuangan yang diolah dari laporan keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan oleh berbagai pihak. Alat ukur utama untuk mengevaluasi potensi dan posisi keuangan perusahaan dalam kegiatan investasi yang umum digunakan oleh investor adalah rasio profitabilitas, rasio leverage dan rasio pasar. Sesuai dengan latar belakang penelitian yang mendasar pada investasi dalam surat berharga, rasio profitabilitas yang dihitung sebagai variabel penelitian adalah net profit margin (NPM) dan return on equity (ROE), rasio leverage yakni debt to equity ratio (DER) serta rasio pasar yakni earning per share (EPS). Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman

dari kreditor maupun investasi dari pihak luar. Rasio profitabilitas menurut Horne (2005:222) adalah rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Rasio ini sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba baik yang berasal dari kegiatan operasional maupun kegiatan non operasional. Rasio leverage disebut juga rasio solvabilitas. Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio leverage menurut Horne (2005:209) adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang. Pihak yang paling berkepentingan terhadap rasio leverage perusahaan adalah kreditur dan pemegang saham. Semakin besar jumlah pendanaan yang berasal dari kreditur, semakin tinggi resiko perusahaan tidak dapat membayar seluruh kewajiban dan bunganya. Bagi pemegang saham, semakin tinggi rasio leverage, semakin rendah tingkat pengembalian yang akan diterima pemegang saham karena perusahaan harus melakukan pembayaran bunga sebelum laba dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Rasio pasar merupakan rasio yang khusus dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi perusahaan di pasar modal. Rasio pasar menurut Fakhruddin (2001:59) adalah rasio yang menunjukkan bagian dari laba perusahaan, dividen, dan modal yang dibagikan pada setiap saham. Rasio ini menunjukkan informasi yang cenderung dilihat dari sudut pandang investor dan biasanya diungkapkan dalam basis per saham. Laba per saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandingkan laba dari berbagai entitas usaha yang berbeda dan untuk membandingkan laba suatu entitas dari waktu ke waktu jika terjadi perubahan

dalam struktur modal. Laba per saham telah sejak dulu dihitung dan digunakan oleh para analis keuangan. Perhitungan laba per saham yang mengarah ke masa depan mencoba memberikan informasi mengenai laba per saham yang mungkin akan diperoleh di masa datang. Investor akan cenderung memilih berinvestasi dalam perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas dan rasio leverage yang berada diatas atau setara dengan rata-rata dan berakibat pada kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Selain kedua rasio tersebut, rasio pasar juga menunjukkan informasi yang cenderung dilihat dari sudut pandang investor dan biasanya diungkapkan dalam basis per saham. Investor tertarik dengan saham yang memiliki return positif dan tinggi karena akan meningkatkan kesejahteraan investor. Investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI melakukan analisis kinerja perusahaan antara lain menggunakan rasio keuangan sehingga kinerja keuangan perusahaan berkaitan dengan return harga saham perusahaan. Objek penelitian yang diamati adalah perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan jenis perusahaan tersebut karena investasi pada jenis perusahaan ini masih jadi pilihan utama kebanyakan orang sebab orang beranggapan bahwa investasi ini adalah salah satu cara yang terbaik untuk mengembangkan uang. Hal ini dikarenakan dari sekian banyak perusahaan yang terdaftar di BEI, sektor property dan real estate adalah perusahaan yang cukup menjanjikan untuk berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk indonesia yang besar dengan rasio kepemilikan rumah yang masih cukup rendah. Kondisi lainnya adalah semakin meningkatnya daya

serap pasar terhadap produk property serta adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menarik minat para investor. Hal ini disebabkan karena perusahaan property dan real estate merupakan salah satu perusahaan yang menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%. Menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi membuat perusahaan property di Indonesia dihadapkan pada suatu keputusan penting untuk meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh laba. Secara umum, investasi real estate dan property dianggap lebih aman daripada jenis investasi lainnya. Keuntungan berinvestasi di real estate dan property yang paling menarik sebenarnya dari investasi ini memungkinkan untuk menggunakan dana orang lain untuk memulai investasi. Dengan berinvestasi ke real estate dan property, cenderung mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hasil return investasi yang besar. Latar belakang pemilihan judul turut didasarkan pada hasil penelitianpenelitian terdahulu yang menunjukkan adanya inconsistency. Beberapa diantaranya adalah penelitian Debora (2010) menemukan bahwa net profit margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan penelitian Susilawati (2007) menemukan bahwa net profit margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Selain itu, terdapat juga inconsistency hasil penelitian yang ditemukan oleh Haryanto (2003) bahwa return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan penelitian Wulandari (2006) dan Debora (2010) menemukan bahwa return on equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang mendukung juga dikemukakan oleh Wati (2006) menemukan bahwa debt to equity ratio (DER)

berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan penelitian Debora (2010) menemukan bahwa debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun, disisi lain, penelitian Sasongko (2007) dan Debora (2010) menemukan hasil penelitian yang sama, earning per share (EPS) secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penulis mencoba untuk mengetahui adanya konsistensi rasio yang mempengaruhi perubahan harga saham. Faktor-faktor yang diangkat dalam penelitian ini yaitu net profit margin (NPM), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), dan earning per share (EPS). Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali dengan adanya variabel independen yang sama. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terdapat pada periode penelitian dan objek penelitian. Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi mengenai Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Leverage dan Rasio Pasar terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio pasar berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh signifikansi rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio pasar secara parsial dan simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana pengukuran rasio NPM, ROE, DER, dan EPS mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007, 2008 dan 2009, b. Bagi BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal), PT (Perusahaan Terbuka), BEI (Bursa Efek Indonesia), calon emiten dan profesi terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk referensi dalam menentukan strategi investasinya dan sebagai bahan pertimbangan dalam strategi penciptaan nilai bagi pemegang saham (stockholder). c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan rasio keuangan dan perubahan harga saham.