MENGELOLA KONFLIK bagian 1: Analisis (Simon Fisher, Mengelola Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak)



dokumen-dokumen yang mirip
DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

Modul Analisis Konflik

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

MENGELOLA KONFLIK bagian 2: Strategi (Simon Fisher, Mengelola Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak)

LAPORAN ANALISIS PERDAMAIAN-PEMBANGUNAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR: PROMOSI PERDAMAIAN BERKESINAMBUNGAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA SECARA ADIL

BERSATU MENGATASI KRISIS BANGKIT MEMBANGUN BANGSA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kebijakan Gender AIPP Rancangan September 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

Alang-alang dan Manusia

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Taquiri dalam Newtorm dan davis (1977 Ross (1993) :

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

KOMPARASI PENDEKATAN ETNIS DAN AGAMA PERPEKTIF CLEM McCARTNEY 1 DENGAN PERSPEKTIF FRANZ MAGNIS SUSENO. Oleh : Any Rizky Setya P.

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK HORIZONTAL DI KALIMANTAN BARAT. Alwan Hadiyanto Dosen Tetap Program Studi Ilmu Hukum UNRIKA

BAB V PENUTUP. utama yang menjadi akar permasalahan konflik. Pada bab kedua naskah ini telah

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB II LANDASAN TEORI

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

PERLINDUNGAN KOMBATAN. Siapa yang boleh dijadikan obyek peperangan dan tidak. Distinction principle. Pasal 1 HR Kombatan..?

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

Pendidikan Alternatif bagi Pekerja Rumah Tangga (Sekolah Wawasan)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. jalan Tol dalam mengelola konflik. Konflik yang dimaksud yaitu menyangkut upaya

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

Kegiatan Pembelajaran

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB II KAJIAN TEORITIS. yang berkonflik tidak dapat dicapai secara simultan. 1 Menurut. perwujudannya secara mudah. 2

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan pengertian sebagai tindakan atau serangan terhadap. menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

24 HUKUM DALAM PERMASALAHAN PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA. Oleh: Andi Rezky Aprilianty Punagi, Ishartono, & Gigin Ginanjar Kamil Basar

STRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

Bab 13. Manajemen Konflik 1

SAGE PUBLICATION CALIFORNIA,

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

MERANCANG DAN MENGELOLA JARINGAN NILAI DAN SALURAN PEMASARAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

3. Perilaku dirancang untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan, kemungkinan melalui cara-cara yang bersifat memecah belah dan PENGERTIAN POLITIK

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB II LANDASAN TEORI

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONFLIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

Asesmen Gender Indonesia

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

PERKEMBANGAN EMOSI. Sunardi, PLB FIP UPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONFLIK SOSIAL

BAB V PENUTUP. tempat anak-anak menghabiskan waktunya untuk belajar, bermain dan

1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja. 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Transkripsi:

Materi Kuliah : Evaluasi Perencanaan MENGELOLA KONFLIK bagian 1: Analisis (Simon Fisher, Mengelola Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak) http://chairululid.lecture.ub.ac.id

Bahasan 1. Kerangka Konseptual Konflik a. Memahami konflik b. Menangani konflik c. Berbagai pendekatan untuk mengelola konflik d. Menggalang perdamaian e. Cara terbaik memulai perdamaian 2. Alat Bantu Analisis Konflik a. Penahapan Konflik b. Urutan Kejadian c. Pemetaan Konflik d. Segitiga S.P.K. e. Analogi Bawang Bombay f. Pohon Konflik g. Analisis kekuatan Konflik h. Analogi Pilar i. Analisis Piramida

1 KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual Konflik 1.a Memahami Konflik Perspektif: setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda ketika melihat satu situasi (dipengaruhi: sejarah, jenis kelamin, cara hidup, nilai-nilai, dan status) yg mengarahkan pada konflik Konflik dan kekerasan dua hal yang berbeda. Konflik: hubungan yg memiliki sasaran tidak sejalan; Kekerasan: tindakan yg menyebabkan kerusakan fisik, mental, lingkungan Konflik sbg kenyataan hidup, tidak terhindarkan, sering bersifat kreatif; sering terjadi jika tujuan masyarakat tdk sejalan

Konflik di dunia PWK Konflik Horisontal antar masyarakat yg sejajar Konflik Vertikal antara masyarakat dgn pemerintah; marginal class dgn rulling class

Kerangka Konseptual Konflik I.b Menangani Konflik Penangangan Konflik berupa mengintensifkan dan menekan Mengintesifkan konflik diperlukan untuk memunculkan potensi konflik dan membuatnya makin nyata-jelas, untuk kemudian dpt dimulai tindakan efektif untuk menanganinya. Menekan suatu konflik akan membangkitkan masalah-masalah baru di masa mendatang

a. Tanpa Konflik: berkesan baik, namun komunitas yg ingin hidup damai menerus harus hidup bersemangat dan dinamis memanfaatkan konflik dan mengelolanya secara kreatif b. Konflik Laten: tersembunyi, perlu diangkat ke permukaan shg dpt ditangani c. Konflik Terbuka: berakar dalam dan nyata, memerlukan tindakan untuk mengatasi akar penyebab dan berbagai efeknya d. Konflik Permukaan: akar yg dangkal atau tidak berakar, biasa berupa kesalahpahaman dapat diatasi dgn komunikasi

Kerangka Konseptual Konflik I.c Berbagai Pendekatan untuk Mengelola Konflik 1. Pencegahan Konflik mencegah timbulnya konflik yang keras 2. Penyelesaian Konflik mengakhiri perilaku kekerasan melalui suatu persetujuan perdamaian 3. Pengelolaan Konflik membatasi dan menghindari kekerasan dgn mendorong perubahan perilaku yang positif bagi pihak-pihak yang terlibat 4. Resolusi Konflik menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama di antara kelompok yg bermusuhan 5. Transformasi Konflik mengatasi sumber konflik yg lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif perang menjadi kekuatan sosial politik positif Dapat dikatakan sbg tahapan penanganan konflik, tetapi tidak selalu harus dimulai pada pendekatan nomor satu.

Seperti apa hidup Damai? Kerangka Konseptual Konflik I.e Menggalang Perdamaian o o o Hidup tanpa kekerasan Menjalin hubungan yg menghargai keragaman dan mendorong pengembangan potensi individu Oxfam: damai adl kestabilan yang dinamis dimana konflik tetap terjadi tp tanpa kekerasan Menggalang perdamaian melalui intervensi untuk o o o Menciptakan Perdamaian : mengakhiri permusuhan, menghasilkan kesepakatan melalui diplomasi politik dan militer Menjaga Perdamaian: memantau dan menegakkan kesepakatan, menggunakan kekerasan bila perlu Menjaga Perdamaian: melaksanakan program-program yg dirancang untuk mengatasi peyebab konflik

2 ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK

Alat Bantu Analisis Konflik Apakah Analisis Konflik? Sebagai proses praktis untuk mengkaji dan memahami kenyataan konflik dari berbagai sudut pandang; Analisis konflik dapat dilakukan dgn sejumlah alat bantu dan teknik yang sederhana, praktis dan yang sesuai; Analisis konflik bukan merupakan kegiatan satu kali saja, namun berlangsung terus menerus, sehingga dapat menyesuaikan tindaka penanganan dgn berbagai faktor, dinamikan dan keadaan. 9 Alat bantu dapat dipergunakan secara fleksibel dan kombinatif satu sama lain : 1. PENAHAPAN KONFLIK 2. URUTAN KEJADIAN 3. PEMETAAN KONFLIK 4. SEGITIGA SPK 5. ANALOGI BAWANG BOMBAY 6. POHON KONFLIK 7. ANALISIS KEKUATAN KONFLIK 8. ANALOGI PILAR 9. PIRAMIDA

Alat Bantu Analisis Konflik II.a Penahapan Konflik Grafik yang menunjukkan peningkatan dan penurunan intensitas konflik yang digambar dalam skala waktu tertentu Tujuan: - Melihat siklus peningkatan dan penurunan konflik (Prakonflik, Konfrontasi, Krisis, Akibat, Pascakonflik) - Membahas pada tahap mana situasu sekarang berada - Meramalkan pola-pola peningkatan intensitas konflik dimasa mendatang dgn tujuan untuk menghindari pola itu terjadi - Untuk menentukan periode waktu mana yang perlu dianalisis lebih lanjut mempergunakan alat bantu analisis lainnya Waktu Penggunaan: diawal dan diakhir proses

TAHAP-TAHAP KONFLIK DI UGANDA TAHAP-TAHAP KONFLIK DI UGANDA TENGAH DAN UGANDA BAGIAN BARAT TAHAP-TAHAP KONFLIK DI TESO, UGANDA KRISIS KRISIS AKIBAT AKIBAT KONFRONTASI KONFRONTASI PASCAKONFLIK EKSKALASI KONFLIK PASCAKONFLIK PASCAKONFLIK PASCAKONFLIK 1980 1984 1988 1992 1996

Alat Bantu Analisis Konflik II.b Urutan Kejadian Grafik yang menunjukkan kejadian2 yg digambar dalam skala waktu tertentu Tujuan: - Menunjukkan pandangan2 yang berbeda ttg sejarah konflik - Menjelaskan dan memahami pandangan masing-masing pihak ttg kejadian - Mengidentifikasi kejadian mana yg paling penting bagi masing2 pihak Waktu Penggunaan - Diawal proses (kombinasi dgn alat bantu lainnya) - Di akhir proses (untuk menysun strategi) - Ketika antar pihak berbeda pendapat mengenai kejadian konflik, - Untuk menyadarkan pihak-pihak bahwa pandangan mereka sendiri hanya sebagian dari kebenaran

Kejadian menurut Masyarakat Teso 1986 Kejadian menurut Pemerintah Uganda Menarik mundur Tentara Teso NRA melucuti senjata milisi lokal Teso 1987 Tentara Pertahanan Nasional (NRA) merebut kampala, membentuk pemerintah baru Perampasan ternak Karamojong Bekas tentara Teso membentuk tentara pemberontak Masyarakat pindah ke kota atau meninggalkan daerahnya, untuk menghindari pertikaian Tentara pemerintah mengumpulkan masyarakat di tempat tawanan (kekurangan makanan & air; masyarakat dipaksa melaporkan tentng para pemberontak Para sesepuh teso menghubungi anak-anak mereka kalangan pemberontak untuk berusaha menghentikan pertikaian Para pemberontak menghentikan pertikaian demi kebaikan masyarakat mereka 1988 1989 1990 1991 1992 NRA bertemu milisi di Teso NRA melanjutkan perlawanan di Utara Pemerintah mengirimkan tentara ke Teso untuk menghentikan pemberontak Para menteri negara berusaha untuk menengahi dan diculik oleh para pemberontak (satu terbunuh) Para pemuka gereja berusaha mencegah pemerinth dan para pemberontak Para pemberontak menyerah

Alat Bantu Analisis Konflik II.c Pemetaan Konflik Teknik visual yg menggambarkan hubungan di antara berbagai pihak yang berkonflik Tujuan: - Untuk lebih memahami situasi dengan baik - Melihat hubungan di antara berbagai pihak secara lebih jelas - Menjelaskan dimana letak kekuasaan - Memeriksa keseimbangan masing-masing kegiatan/reaksi - Melihat dimana saja letak sekutu potensial - Untuk mengidentifikasi mulainya intervensi - Untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan Waktu Penggunaan - Diawal proses (kombinasi dgn alat bantu lainnya) - Di akhir proses (untuk mengidentifikasi jalan pembuka dalam melancarkan intervensi)

PIHAK C PIHAK B PIHAK F ISU PIHAK A Hubungan yang agak dekat Situasi aliansi Hubungan tidak resmi/sementara Arah utama suatu pengaruh Perselisihan/konflik Putusnya suatu hubungan PIHAK LUAR PIHAK D PIHAK E

Alat Bantu Analisis Konflik II.d Segitika S.P.K. Faktor yang berkaitan dengan Sikap, Perilaku & Konteks bagi masing-masing pihak utama Tujuan: - Untuk mengidentifikasi ketiga faktor itu di setiap pihak utama - Untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor tsb saling mempengaruhi - Untuk menghubungkan faktor-faktir tsb dgn berbagai kebutuhan dan ketakutan masing-masing - Untuk menunjukkan bagaimana perubahan dalam satu aspek mungkin mempengaruhi aspek lain - Untuk mengidentifikasi titik awal intervensi dalam suatu situasi Waktu Penggunaan - Diawal proses (untuk memperoleh pemahaman lebih luas ttg motivasi tiap pihak) - Di akhir proses (untuk mengidentifikasi faktor mana yang dapat diatasi melalui intervensi)

PANDANGAN ORANG KOTA TERHADAP MASYARAKAT DI DESA Bodoh berprilaku kasar Tidak tahu cara berkomunikasi Tidak punya inisiatif dan ide Tidak melakukan sesuatu yang membangun Bekerja keras tetapi tidak produktif PERILAKU B KEBUTUHAN POKOK: SUATU PENDEKATAN YANG DISEPAKATI BERSAMA PANDANGAN ORANG KOTA TERHADAP DIRI MEREKA SENDIRI Canggih Bertindak dengan visi jangka panjang Pendekatan partisipatif Kadang sangat tidak sabar SIKAP A PANDANGAN STAF DI IBUKOTA TERHADAP MASYARAKAT DI DESA Sulit, keras kepala Tidak ingin berubah Hirarkhis berpandangansempit Pemarah, mengharukan Selalu berpikir bahwa mereka benar Pencemburu, pembangkang PANDANGAN ORANG KOTA TERHADAP DIRI MEREKA SENDIRI Modern, berpikir luas Dapat memahami masalah besar Peduli dengan kepentingan pihak lain Kadang merasa superior C PEGAWAI DI IBUKOTA KONTEKS Lulusan sekolah tinggi di kota Sistem pendidikan lebih baik di kota Lembaga-lembaga pendidikan tinggi semua berada di kota Sejarah pekerjaan LSM yang lebih lama di kota Keamanan politil/militer yg lebih baik di kota Sistem-sistem komunikasi yang lebih baik di kota Peluang-peluah untuk berekreasi yg lebih baik di kota Lebih banyak orang-orang Khmer yg tinggal kembali di kota Kondisi penghidupan yang lebih mudah di kota Lebih banyak peluang kerja di kota Biaya hidup di kota lebih tinggi Lebih banyak pemegang paspor dari luar negeri di kota Wawasan yang lebih luas ttg pandangan-pandangan lain di kota Penghasilan di bawah standar

Alat Bantu Analisis Konflik II.e Analogi Bawang Bombay Cara untuk menganalisis perbedaan pandangan tentang konflik dari pihakpihak yang berkonflik Tujuan : - Untuk bergerak berdasarkan posisi masing-masing pihak dan memahami berbagai kepentingan masing-masing pihak - Untuk mencari titik persamaam di antara kelompok, shg dapat mnejadi dasar bagi pembahasan selanjutnya Waktu Penggunaan : - Sebagia bagian suatu analisis untuk memahami berbgai dinamika situasi suatu konflik - Sebagai persiapan untuk melancarkan dianlog antara kelompok-kelompok dalam suatu konflik - Sebagai bagian dari proses mediasi atau negosiasi

ORGANISASI-ORGANISASI RAKYAT INDIJENUS Menentang militerisasi: menuntut kebabasan pers, menginginkan kesempatan-kesempatan yang sama dan penyelidikan terhadap berbagai pembunuhan dan hukuman POSISI KEPENTINGAN PARA BOS, PARA PENGUSAHA DAN PARA TUAN TANAH Menentang subversi: perlindungan oleh petugas keamanan dan mengingkari hak-hak mayarakat asli/pribumi Pembagian ulang lahan, penghargaan atas hak asasi manusia, aliansi dengan kekuatan sosial lain dan demokrasi KEBUTUHAN Mengendalikan politik dan ekonomi akses tenaga kerja yang murah, dan membangun berbagai aliansi dengan pemerintah di pusat dan di kota Lahan, kesejahteraan dan keadilan Lahan dan juga uang

Alat Bantu Analisis Konflik II.f Pohon Konflik Alat bantu menggunakan gambar pohon untuk mengurutkan isu-isu pokok konflik Tujuan : - Untuk merangsang diskusi tentang berbagai sebab dan efek dalam suatu konflik - Untuk membantu kelompok menyepakati masalah inti - Untuk membantusuatu kelompok atau tim dalma mengambil keputusan tentang prioritas untuk mengatasi berbagai isu konflik - Untuk menghubungkan sebab-akibat satu sama lain, dan untuk memfokuskan pengorganisasiannya Waktu Penggunaan : - Ketika mengalamikesulitan menyepakati masalah inti di tengah kelompok - Bersama tim yg harus memutuskan isu konflik mana yang seharusnya mereka atasi

Ketakutan Penjarahan Perwakialn yg Tdk adil EFEK > Perampasan DENDAM & KECURIGAAN Pembunuhan MASALAH INTI > PEREBUTAN LAHAN Pemimpin politi yg korup Kemerdekaan & kesetaraan Para pemilih saat ini Pembangunan yg tidak seimbang Berbagai larangan kolonial hukum

Alat Bantu Analisis Konflik II.g Analisis Kekuatan Konflik Untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang memengaruhi suatu konflik Sasaran: Pemilihan umum yang Damai ( Arah Perubahan yang Diinginkan) Waktu Penggunaan : - Ketika harus mengambil tindakan perubahan namun ada yang mendukung dan menghalangi - Ketika perlu untuk menilai berbagai kelemahan dan kekuatan pihak-pihak yang berkonflik - Digunakan pada akhir proses ketika mengevaluasi strategi. Kekuatan positif/dukungan Kesepakatan pemimpin negara Disiplin dalam Anc Kesepakatan masyarakat umum Dukungan dr berbagai LSM lokal Komisi perdamaian Kekuatan negatif/rintangan Perlawanan militer Provokator di dalam kepolisian Konflik antara Inkatha dan Anc Pertikaian LSM Pelatihan yg buruk bagi para pemantau pemilihan umum

Alat Bantu Analisis Konflik II.h Analogi Pilar Ilustrasi berupa grafik dari elemen-elemen atau kekuatan0kekuatan yang menahan situasi yang tidak stabil Tujuan : - Untuk memahami bagaimana berbagai struktur ditopang - Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membuat situasi yang tidak diinginkan tetap bertahan - Untuk mempertimbangkan berbagai cara untuk mengurangi, menghilangkan atau mengubah faktor negatif Waktu Penggunaan : - Ketika situasi tidak jelas kekuatan apa saja yang membuat situasi tidak stabil - Katika situasi tampak buntu dalam ketidakadilan struktural

Konflik Antara Pemerintah Taliban dan Lembaga-lembaga bantuan : Ketersisihan kaum wanita Keterlibatan politik Ketakutan Prasangka Masalah Keamanan Tdk ada mediasi yg tepat

Alat Bantu Analisis Konflik II.i Piramida Alat bantu grafik yang menunjukkan tingkat-tingkat stakeholder dalam suatu konflik Tujuan : - Untuk mengidentifikasi pelaku-pelaku utama termasu kepemimpinan, pada masingmasing tingkat - Untuk memutuskan pada tingkat mana anda sedang mengatasi konflik sekarang dan bagaimana anda melibatkan tingkat-tingkat lainnya - Unutk menilai tipe-tipe pendelatan atau tindakan-tndakan tepat yang dilakukan pada maisng-masing tingkat - Untuk mempertimbangkan cara-cara untuk membangun kaitan antartingkat - Untuk mengidentifikasi para sekutu yang potensial di masing-masing tingkat Waktu Penggunaan : - Ketika menganalisis situasi yang tampaknya melibatkan beberapa pelaku di berbagai tingkat - Ketika merencanakan berbagai tindakan untuk mengatasi konflik multitingkat - Ketika memutuskan di mana energi harus difokuskan

TINGKAT 1 (ATAS) Tentara/politikus/parapemuka agama yg mneonjol Berbagai organisasi ienternasional Para pegawai pemerintah SEDIKIT P O PU TINGKAT 2 (MENENGAH) Para pemimpin yang dihormati Para pemuka agama/etnis Para akademisi Parapemimpin LSM paraprofesional L A SI Y A N G T E R P E N TINGKAT 3 (RAKYAT BIASA) Para pemimpin lokal/sesepuh Para pekerja LSM dan masyarakat Berbagai kelompok wanita dan anak-anak Para pegawai kesehatan daerah Para pemimpin kamp pengungsi Para aktivitas G AR U H BANYAK

Isu-isu Kritis Ketika terus menerus mengamati hubungan pihak yang terlibat, tema-tema konflik akan terus bermunculan, dan seringkali menjadi latarbelakang konflik. Berikut isu-isu kritis yang kerap menjadi latar belakang konflik Kekuasaan; konflik sering berpusat pada usaha untuk memperolah kekuasaan yang lebih besar, atau kekhawatiran kehilangan kekuasaan Budaya; masyarakat cenderung menghargai dan melindungi budayanya sendiri dari pengaruh budaya luar. Upaya ini berwujud konflik benturan budaya Identitas; apa yg dirasakan orang mengenai siapadiri mereka dpt menjadi kekuatan untuk melakukan peningkatan, dan berbenturan dengan identitas orang lain Gender; pria dan wanita memiliki peran sosial, sumber kekuasaan dan daya pengaruh yang berbeda Hak; pelanggaran hak dan perjuangan untuk menghapuskan pelanggaran ini menjadi dasar dari beberapa konflik kekerasan di dunia.

- e.n.d -