BAB I PENDAHULUAN. antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan rasio ROA, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan sangat

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang namanya sektor perbankan. Dunia perbankan merupakan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB I PENDAHULUAN. menabung atau menyimpan surat berharganya dibank. Hal tersebut tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatannya meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang perbankan).

BAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. negara termasuk Indonesia, karena sistem keuangan global saling interpendensi. stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

BAB V PENUTUP. 1. LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO dan ROE secara bersama sama memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.( Kasmir 2012:12). Fungsi bank

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, serta bank

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul penelitiannya adalah Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, BOPO, PDN, IRR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sensitifitas terhadap pasar, efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital adequacy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

Oleh : UZI RAMADHANI

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. financial intermediary, yaitu suatu lembaga yang berperan menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan mayarakat. fungsi bank adalah untuk meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di suatu

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Putu R. R. P. (2013) dengan topik Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Bank juga merupakan suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Rasio LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, NIM dan ROA secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 10 tahun 1998 menyatakan bahwa bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat kembali dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank berfungsi sebagai lembaga yang menjadi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana dan memberikan jasa-jasa lainnya, sehingga bank membutuhkan modal yang cukup untuk menjalankan fungsinya tersebut. Modal merupakan salah satu hal penting yang digunakan bank untuk melindungi dari risiko yang timbul akibat kegiatan operasional bank sehari-hari, sehingga diperlukan pengelolaan modal yang baik untuk meminimalisir risiko yang terjadi. Tingkat permodalan suatu bank dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan, antara lain yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul sehingga dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2012:519). CAR minimum suatu bank yaitu sebesar 8 persen dan semakin tinggi rasio CAR maka semakin baik posisi modal bank tersebut. CAR sebuah bank seharusnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi hal tersebut tidak terjadi pada Bank Kelompok Buku 1 selama periode 1

2 lima tahun terakhir seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1. Tabel 1.1 POSISI CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA BANK KELOMPOK BUKU 1 PERIODE TAHUN 2012 TAHUN 2017 (Dalam Persentase) NO. NAMA BANK 2012 2013 TREN 2014 TREN 2015 TREN 2016 TREN *2017 TREN RATA- RATA TREN 1 Bank Sulawesi Tenggara 22,53 22,38-0,15 23,83 1,45 23,87 0,04 24,69 0,82 22,57-2,12 0,01 2 Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo 14,70 17,27 2,57 14,26-3,01 13,79-0,47 17,11 3,32 16,19-0,92 0,30 3 Bank Kalimantan Tengah 23,75 24,52 0,77 29,15 4,63 31,19 2,04 26,79-4,40 29,49 2,70 1,15 4 Bank Banten 13,27 11,43-1,84 10,05-1,38 8,02-2,03 13,22 5,20 11,04-2,18-0,45 5 Bank Maluku Utara Malut 14,29 15,69 1,40 17,34 1,65 18,66 1,32 19,53 0,87 22,03 2,50 1,55 6 Bank Amar Indonesia 135,59 181,38 45,79 94,42-86,96 145,81 51,39 125,65-20,16 97,69-27,96-7,58 8 Bank Fama International 26,33 24,59-1,74 24,26-0,33 27,33 3,07 25,96-1,37 26,22 0,26-0,02 9 Bank Lampung 19,29 19,44 0,15 18,87-0,57 23,46 4,59 20,39-3,07 20,03-0,36 0,15 10 Bank Mandiri Taspen Pos 20,67 20,56-0,11 20,45-0,11 43,34 22,89 31,32-12,02 23,12-8,20 0,49 11 Bank Maspion 13,46 21,00 7,54 19,45-1,55 19,33-0,12 24,32 4,99 23,87-0,45 2,08 12 Bank Prima 17,05 15,38-1,67 14,18-1,20 18,75 4,57 17,47-1,28 17,92 0,45 0,17 13 Bank Sulawesi Tengah 32,29 22,60-9,69 25,16 2,56 27,85 2,69 28,15 0,30 22,06-6,09-2,05 15 Bank Artos Indonesia 27,72 21,62-6,10 16,99-4,63 19,16 2,17 22,87 3,71 22,02-0,85-1,14 16 Bank Ina Perdania 16,05 16,71 0,66 24,91 8,20 19,66-5,25 30,36 10,70 76,14 45,78 12,02 17 Bank Harda International 13,49 15,78 2,29 15,66-0,12 21,90 6,24 21,73-0,17 22,42 0,69 1,79 18 Bank Yudha Bhakti 12,89 15,95 3,06 15,22-0,73 15,70 0,48 21,38 5,68 19,79-1,59 1,38 19 Bank Kesejahteraan Ekonomi 12,11 12,28 0,17 13,74 1,46 16,13 2,39 22,23 6,10 17,00-5,23 0,98 20 Bank Jambi 24,41 28,10 3,69 29,48 1,38 28,43-1,05 20,90-7,53 22,36 1,46-0,41 21 Bank Bengkulu 15,84 17,00 1,16 17,25 0,25 21,39 4,14 19,08-2,31 16,58-2,50 0,15 22 Bank Mitraniaga 22,25 24,48 2,23 18,53-5,95 15,20-3,33 17,91 2,71 18,76 0,85-0,70 23 Bank Agris 27,98 17,86-10,12 17,48-0,38 17,35-0,13 16,81-0,54 17,70 0,89-2,06 24 Bank Bisnis Internasional 36,52 28,89-7,63 31,39 2,50 47,54 16,15 55,55 8,01 52,32-3,23 3,16 25 Bank Royal Indonesia 43,59 33,30-10,29 28,51-4,79 35,55 7,04 30,66-4,89 31,31 0,65-2,46 26 Bank Andara 40,88 33,87-7,01 44,18 10,31 28,60-15,58 77,76 49,16 88,49 10,73 9,52 27 Bank Dinar Indonesia 55,58 44,02-11,56 31,24-12,78 30,50-0,74 26,84-3,66 26,81-0,03-5,75 RATA-RATA 28,10 28,24 0,14 24,64-3,60 28,74 4,10 30,35 1,61 30,56 0,21 0,49 Sumber : Majalah Biro Riset Infobank Edisi Maret 2017 dan Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (data diolah), *Posisi Juni 2017 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tren CAR periode triwulan I tahun 2012 sampai dengan triwulan II tahun 2017 pada Bank Kelompok Buku 1 cenderung mengalami peningkatan yang dibuktikan dengan rata-rata tren sebesar 0,49 persen, namun pada peningkatan tersebut masih terdapat penurunan tren CAR pada sepuluh Bank Kelompok Buku 1. Bank yang mengalami penurunan tren CAR yang dimaksud adalah Bank Banten sebesar 0,45 persen, Bank Amar Indonesia sebesar

3 7,58 persen, Bank Fama International sebesar 0,02 persen. Bank Sulawesi Tengah mengalami penurunan sebesar 2,05 persen, Bank Artos Indonesia sebesar 1,14 persen, Bank Jambi sebesar 0,41 persen, Bank Mitraniaga sebesar 0,70 persen, Bank Agris sebesar 2,06 persen, Royal Bank Indonesia sebesar 2,46 persen, dan Bank Dinar Indonesia sebesar 5,75 persen. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa terdapat masalah pada CAR Bank Kelompok Buku 1, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mencari tahu faktor-faktor yang menyebabkan penurunan pada CAR Bank Kelompok Buku 1. Masalah inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini yaitu penelitian tentang CAR dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada Bank Kelompok Buku 1. CAR suatu bank dapat mengalami peningkatan atau penurunan, salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya adalah kinerja keuangan bank yang meliputi kinerja likuiditas, kualitas aset, sensitivitas pasar, efisiensi, dan profitabilitas. Likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat (Veithzal Rivai, dkk, 2013: 145). Likuiditas dapat diukur menggunakan rasio menurut Veithzal Rivai (2013: 153) yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset Ratio (LAR) dan Investing Policy Ratio (IPR). LDR adalah rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan bank dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank. LDR menggambarkan kemampuan bank kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga dengan mengandalkan kredit yang

4 diberikan. LDR dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap CAR. LDR memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena jika LDR meningkat disebabkan oleh peningkatan total kredit dengan persentase lebih besar dibanding persentase peningkatan dana pihak ketiga. Peningkatan LDR ini akan menyebabkan peningkatan pendapatan bunga lebih besar dibanding peningkatan biaya bunga, sehingga laba bank naik dan modal bank naik dengan asumsi ATMR tetap maka CAR bank akan meningkat. LDR memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, karena jika LDR meningkat disebabkan peningkatan total kredit dengan persentase lebih besar dibanding persentase peningkatan dana pihak ketiga. Peningkatan LDR ini akan menyebabkan ATMR yang meningkat dengan asumsi modal bank tetap maka mengakibatkan CAR akan menurun. LAR merupakan rasio untuk mengukur besarnya kredit yang diberikan bank dengan besarnya total aset yang dimiliki bank. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank. LAR dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap CAR. LAR memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena jika LAR suatu bank meningkat mengindikasikan telah terjadi peningkatan total kredit yang diberikan dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase peningkatan total asset yang dimiliki suatu bank. Peningkatan LAR ini akan mengakibatkan peningkatan pendapatan bunga lebih besar dibanding peningkatan biaya, sehingga laba bank akan naik dan modal juga naik dengan asumsi ATMR tetap maka CAR bank akan meningkat. LAR memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, karena jika LAR suatu bank meningkat berarti mengindikasikan terjadi peningkatan total kredit yang diberikan dengan persentase lebih besar dibanding peningkatan total asset yang

5 dimiliki bank. Peningkatan LAR ini menyebabkan ATMR meningkat dengan asumsi modal bank tetap maka menyebabkan CAR akan menurun. IPR merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya. IPR dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap CAR. IPR memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena jika IPR mengalami peningkatan berarti mengindikasikan terjadi peningkatan investasi pada surat-surat berharga dengan persentase lebih besar daripada persentase peningkatan dana pihak ketiga. Peningkatan IPR ini mengakibatkan peningkatan pendapatan bunga yang diterima bank dari investasi surat berharga lebih besar dibanding biaya bunga, sehingga laba bank meningkat dan modal juga meningkat dengan asumsi ATMR tetap mengakibatkan CAR akan meningkat. IPR memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, karena jika IPR meningkat maka mengindikasikan telah terjadi peningkatan investasi pada surat berharga dengan persentase lebih besar dibanding persentase peningkatan dana pihak ketiga. Peningkatan IPR ini akan menyebabkan ATMR meningkat dengan asumsi modal tetap maka menyebabkan CAR menurun. Kualitas Aset merupakan kualitas aset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank sebagai akibat dari pemberian kredit dan investasi dana bank pada portfolio yang berbeda, dengan menentukan tingkat kolektibilitasnya termasuk lancar, kurang lancar, diragukan, atau macet (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2012: 519). Kualitas aset dapat diukur menggunakan rasio keuangan yaitu Non Performing Loan (NPL) dan Aktiva Produktif Bermasalah (APB). NPL merupakan kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet dibandingkan dengan total kredit yang diberikan (Ikatan Bankir Indonesia,

6 2014:177). NPL memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, hal ini terjadi ketika NPL mengalami kenaikan berarti telah terjadi peningkatan total kredit bermasalah dengan persentase yang lebih besar dibanding dengan persentase total kredit, sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya pencadangan penghapusan kredit bermasalah yang lebih besar dibanding pendapatan bunga. Peningkatan biaya tersebut mengakibatkan laba bank menurun, modal bank dan CAR juga menurun. APB merupakan aktiva produktif yang tingkat tagihan atau tingkat kolektibilitas lancar, diragukan, dan macet (Veithzal Rivai,dkk, 2013:474). APB berpengaruh negatif terhadap CAR, karena ketika APB meningkat berarti telah terjadi peningkatan pada total aktiva produktif bermasalah dengan persentase lebih besar dibanding persentase peningkatan total aktiva produktif, sehingga mengakibatkan peningkatan biaya yang digunakan sebagai pencadangan penghapusan aktiva produktif bermasalah lebih besar dibanding pendapatan bunga. Hal tersebut mengakibatkan laba bank mengalami penurunan, serta modal dan CAR bank menurun pula. Sensitivitas terhadap pasar merupakan kemampuan bank dalam mengcover potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga dan nilai tukar serta kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar (Veithzal Rivai,dkk, 2013:485). Sensitivitas terhadap pasar dapat diukur dengan menggunakan rasio antara lain Interest Rate Risk (IRR). IRR merupakan risiko yang timbul karena adanya perubahan tingkat suku bunga (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2012:273). IRR dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap CAR, karena apabila IRR meningkat maka telah terjadi peningkatan persentase IRSA lebih besar dibandingkan dengan

7 persentase peningkatan IRSL, ketika tingkat suku bunga cenderung mengalami peningkatan maka pendapatan bunga akan mengalami kenaikan yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan biaya bunga, sehingga kondisi tersebut menyebabkan laba bank meningkat, modal pada bank juga meningkat, dan CAR juga meningkat. IRR memiliki pengaruh negatif, ketika tingkat suku bunga cenderung menurun maka pendapatan bunga akan mengalami penurunan yang lebih besar dibanding penurunan biaya bunga sehingga mengakibatkan laba suatu bank menurun, modal bank ikut menurun, dan CAR juga menurun. Efisiensi digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam menggunakan semua faktor produksinya dengan baik dan efisiensi penggunaan biaya operasional. Efisiensi dapat diukur dengan menggunakan rasio menurut Veithzal Rivai (2013: 482) yaitu Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Fee Based Income Ratio (FBIR). BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. BOPO dapat memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, karena ketika BOPO meningkat maka telah terjadi peningkatan biaya operasional dengan persentase yang lebih besar dibanding persentase peningkatan pendapatan operasional. Peningkatan biaya operasional tersebut mengakibatkan laba bank menurun, modal dan CAR bank juga ikut menurun. FBIR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan operasional diluar bunga. FBIR memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena ketika FBIR mengalami kenaikan maka telah terjadi kenaikan pendapatan operasional diluar bunga dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase

8 kenaikan pendapatan operasional, sehingga hal ini akan mengakibatkan laba bank naik, modal naik, dan CAR juga naik. Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mencari keuntungan dalam suatu periode tertentu (Kasmir,2012:345). Profitabilitas dapat diukur menggunakan rasio menurut Veithzal Rivai (2013: 480-481) yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Interest Margin (NIM). ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. ROA memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena apabila ROA meningkat maka telah terjadi peningkatan laba sebelum pajak dengan persentase yang lebih besar dibanding persentase peningkatan total aset, sehingga mengakibatkan laba bersih naik, modal meningkat dan CAR juga mengalami meningkat. ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. ROE memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena apabila ROE mengalami peningkatan maka terjadi peningkatan laba setelah pajak dengan persentase yang lebih besar dibanding dengan persentase peningkatan modal sendiri, sehingga mengakibatkan modal meningkat dan CAR juga meningkat. NIM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan earning assets dalam menghasilkan pendapatan bunga. NIM dapat memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena apabila NIM mengalami kenaikan yang disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dengan persentase lebih besar dibanding persentase kenaikan aktiva produktif dengan meningkatnya pendapatan bunga mengakibatkan laba bank dan modal meningkat, dan CAR juga meningkat.

9 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah berdasarkan pada latar belakang dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah variabel LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR, ROA, ROE, dan NIM secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1? 2. Apakah variabel LDR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan 3. Apakah variabel LAR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan 4. Apakah variabel IPR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1? 5. Apakah variabel NPL secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan 6. Apakah variabel APB secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan 7. Apakah variabel IRR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1? 8. Apakah variabel BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan 9. Apakah variabel FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan 10. Apakah variabel ROA secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan

10 11. Apakah variabel ROE secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan 12. Apakah variabel NIM secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan 13. Variabel manakah diantara LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR, ROA, ROE, NIM yang memiliki pengaruh dominan terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan dari rumusan masalah, maka dapat diuraikan tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Mengetahui signifikansi pengaruh LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR, ROA, ROE, dan NIM secara simultan terhadap CAR Bank Kelompok Buku 1. 2. Mengetahui signifikansi pengaruh LDR secara parsial terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1. 3. Mengetahui signifikansi pengaruh LAR secara parsial terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1. 4. Mengetahui signifikansi pengaruh IPR secara parsial terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1. 5. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif NPL secara parsial terhadap CAR 6. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif APB secara parsial terhadap CAR

11 7. Mengetahui signifikansi pengaruh IRR secara parsial terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1. 8. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif BOPO secara parsial terhadap CAR 9. Mengetahui signifikansi pengaruh positif FBIR secara parsial terhadap CAR 10. Mengetahui signifikansi pengaruh positif ROA secara parsial terhadap CAR 11. Mengetahui signifikansi pengaruh positif ROE secara parsial terhadap CAR 12. Mengetahui signifikansi pengaruh positif NIM secara parsial terhadap CAR 13. Mengetahui diantara LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR, ROA, ROE, dan NIM yang memiliki pengaruh dominan terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yaitu : 1. Bagi Bank Kelompok Buku 1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Bank Kelompok Buku 1 untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada permodalan utamanya pada CAR dan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya masalah peningkatan atau penurunan pada CAR serta dapat dijadikan pertimbangan dalam mengatasi dan menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

12 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dibidang perbankan khususnya mengenai permodalan yaitu CAR dan cara menganalisis permasalahan dibidang perbankan, serta faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan CAR 3. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk dijadikan referensi dalam mengerjakan skripsi khususnya yang mengambil topik mengenai permodalan yaitu CAR dan dapat menambah koleksi bacaan di perpustakaan STIE Perbanas Surabaya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi ini disajikan dalam lima bab yang saling berkaitan, yang dijabarkan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan

13 pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan tentang gambaran subyek penelitian, analisis data secara deskriptif dan pengujian hipotesis, serta pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.