NEVIA ZULFATUNNISA,SSiT.,MKes
Kehamilan merupakan anugrah yang luar biasa Menciptakan generasi muda yang berkualitas AKI yang masih tinggi Stunting
input Kehamilan yang bekualitas Output/outcome proses
Bayi,Anak Remaja WUS menopause
Bayi,anak terbebas dari stunting dan berbagai penyakit yang mempengaruhi tumbuhkembangnya Pemenuhan gizi yang sesuai kebutuhan sehingga mencegah terjadinya mal nutrisi
Scaling up nutrition adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh 57 negara di dunia untuk mengurangi malnutrisi. Gerakan ini merupakan gerakan gabungan dari pemerintah, lembaga masyarakat, United Nations, pengusaha, ilmuwan, dan berbagai lapisan masyarakat. Fokus dari gerakan scaling up nutrition adalah pemenuhan kebutuhan pada 1000 hari pertama kehidupan dalam rangka mengurangi angka malnutrisi.
Masa remaja,dewasa berperan penting karena masa ini juga masih masa pertumbuhan dan perkembangan selain itu di masa ini sudah mempersiapkan kehamilan sehingga untuk mencapai kehamilan yang berkualitas juga dimulai dengan masa ini yang berkualitas pula Masa ini bisa berkualitas apabila kebutuhan nutrisi terpenuhi
Dalam rangka penanggulangan stunting, maka dibutuhkan intervensi efektif antara lain: 1. Pemberian Tablet Tambah Darah (remaja putri, catin, bumil) 2. Promosi ASI Eksklusif 3. Promosi Makanan Pendamping-ASI 4. Suplemen gizi mikro (Taburia) 5. Suplemen gizi makro (PMT) 6. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 7. Suplementasi vit.a 8. Promosi garam iodium 9. Air bersih, sanitasi, dan cuci tangan pakai sabun 10.Pemberian obat cacing
Fe penting sekali untuk remaja putri karena remaja putri yang terkena anemia akan terganggu kesuburannya. Sehingga saat menikah dan hamil asupan gizi untuk bayinya kurang sehingga akan melahirkan bayi dengan stunting
CAKUPAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) YANG DIPEROLEH REMAJA PUTRI DAN IBU HAMIL, 2018 Remaja putri mendapat TTD Remaja putri mendapat TTD di sekolah Ibu hamil mendapat TTD Jumlah TTD diperoleh Mendapa t 90 butir Mendapa t <90 butir KONSUMSI TTD REMAJA PUTRI < 52 butir = 98.6 52 butir = 1.4 KONSUMSI TTD IBU HAMIL < 90 butir = 61.9 90 butir = 38.1 11
Permasalahan stunting dimulai sejak dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak umut 2 tahun, sehingga nutrisi 1000 hari pertama kehidupan saat berperan penting Asupan nutrisi merupakan faktor yang mempengaruhi proses reproduksi dan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia Status gizi ibu hamil terbukti berhubungan dengan mortalitas, morbiditas dan kualitas generasi berikutnya
Nutrisi yang sehat selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood dan emosi anak di kemudian hari
46.6 38.5 36.3 33.5 31.3 30.9 30.1 30.6 PROPORSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS PADA WANITA USIA SUBUR, 2007-2018 2007 2013 2018 23.823.3 23.3 20.9 21.4 18.2 19.3 20.7 16.116.7 17.3 17.6 13.113.5 12.712.3 13.6 12.6 10.2 11.3 8.9 10.3 10.7 11.1 11.8 8.4 8.5 7.9 8.1 6 6.5 5.25.6 6 Hamil Tidak hamil Hamil Tidak hamil Hamil Tidak hamil Hamil Tidak hamil Hamil Tidak hamil Hamil Tidak hamil Hamil 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 Tidak hamil Umur dalam tahun 14
15 PROPORSI PMT YANG DIPEROLEH IBU HAMIL, 2018 Ibu hamil (bumil) mendapat PMT Bumil mendapat PMT program 0-30 bungkus = 92% 31-89 bungkus = 5.9% 90 bungkus = 2.1%
16 60 50 40 30 20 10 37.1 PROPORSI ANEMIA IBU HAMIL, 2018 48.9 Anemia ibu hamil menurut umur 33.6 24 33.7 84.6 0 2013 2018 15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun
Zat besi, asam folat, dan yodium merupakan nutrisi penting yang wajib dipenuhi ibu hamil untuk mencegah stunting. Kekurangan zat besi dan asam folat dapat meningkatkan risiko anemia pada ibu hamil Menurut para ahli, anemia yang diakibatkan oleh kekurangan zat besi di dua trimester pertama dikaitkan dengan risiko dua kali lipat bayi lahir prematu dan tiga kali lipat risiko BBLR Ibu hamil bisa mendapatkan ketiga nutrisi ini dengan mengonsumsi telur, kentang, brokoli, makanan laut, pepaya, dan alpukat
Peran asam folat juga amat penting dalam perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Mengonsumsi asam folat selama kehamilan dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan hingga 72 persen. Penelitian dari Nepal menemukan bahwa asupan makanan sehat yang ditambah dengan penggunaan suplemen iron-folic acid atau IFA bisa mencegah risiko stunting pada anak hingga sebesar 14% jika dibandingkan dengan ibu yang tidak pernah mengonsumsi suplemen IFA sejak masih mengandung.
Rutin melakukan ANC adalah hal yang tidak kalah penting dalam mencegah stunting. Pemeriksaan rutin selama hamil bermanfaat untuk memastikan nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil cukup dan mendeteksi jika ada komplikasi pada kehamilan. Semakin cepat diketahui, komplikasi kehamilan dapat semakin cepat diatasi. Kemudian setelah bayi lahir, lanjutkan upaya pencegahan stunting dengan memberikan ASI eksklusif untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya. Setelah berusia lebih dari 6 bulan, bayi dapat diberikan tambahan nutrisi berupa makanan pendamping ASI
menurut Kementrian Kesehatan Indonesia, tubuh pendek juga bisa dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Akses sanitasi yang baik serta pola hidup bersih bisa menurunkan risiko penyakit dan infeksi. Infeksi yang diakibatkan karena masalah kebersihan sangat berkaitan erat dengan masalah kekurangan gizi. Tak jarang, hal ini bisa menyebabkan masalah stunting pada perkembangan janin atau anak saat ia besar nanti.
Menghasilkan bayi yang sehat, BBL normal dan meminimalkan risiko negatif terhadap kesehatan ibu Menentukan BB ibu yang tepat selama kehamilan Memahami perubahan kebutuhan nutrisi selama kehamilan Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan janin Mencegah terjadinya infeksi waktu persalinan Sebagai sumber tenaga ibu dan janin
Penurunan prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 19,6% menjadi17,0% Penurunan stunting ( pendek dan sangat pendek) di bawah 2 tahun dari 32,9% menjadi 28,0% Penurunan prevalensi wasting/ kurus anak balita dari 12% menjadi 9,5% Penurunan prevalensi anemia ibu hamil dari 27,1% menjadi 26% Penurunan prevalensi bayi BBLR 10,2% menjadi 8,0%
Masalah gizi kronis berdampak serius pada anak, misalnya gangguan perkembangan otak, intelegensia (IQ) rendah, sistem kekebalan tubuh melemah dan risiko lebih besar terkena penyakit serius seperti diabetes dan kanker di kemudian hari. Efek stunting dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Anak perempuan yang terlahir kekurangan gizi dan menjadi kerdil saat masa kanak-kanak akan tumbuh menjadi ibu yang kekurangan gizi, yang pada gilirannya melahirkan bayi yang kekurangan gizi juga
Generasi berkualitas tidak akan tercapai apabila input,proses tidak diperhatikan Generasi berkualitas akan mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi