BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2012 program talk show yang dibuat secara in - house sudah banyak di stasiun tv mana pun dan bertahan cukup lama dengan teknik produksi siaran yang mengutamakan format hiburan di samping tetap menjalankan materi pesan melalui dialog, seperti salah satu acara talk show dan sekian banyak talk show secara in house yaitu program talk show Bukan Empat Mata di TRANS 7 yang hingga saat ini telah bertahan selama 6 tahun yang tayang setiap hari senin jumat dengan tema yang berbeda beda dan menghadirkan bintang tamu yang sesuai tren di maasyarakat. Tidak hanya itu pembawa acara program Bukan Empat Mata memiliki karakter kuat dan khas yaitu Tukul Arwana. Bagi sebagian besar stasiun penyiaran televisi, program talkshow menjadi suatu pilihan yang menarik selain sebagai sumber informasi juga dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif. Karena dengan program talkshow dapat menjawab keraguan keraguan yang selama ini belum terealisasi dengan format yang agak santai. Contohnya di METROTV dengan acara talkshow Kick Andy dengan pembawa acara Andy F Noya, di Indosiar ada Buaya Show dengan pembawa acara Uya Kuya. Selain itu juga ada Bukan Empat Mata yang tetap dipertahankan oleh Trans 7 hingga saat ini, dapat dilihat dari durasi program yang disiarkan hingga memasuki tahun ketujuh pada tahun 2012 ini. Pada program talk show Bukan Empat Mata yang berdurasi 90 menit, berisi tentang kehidupan para artis dengan tema yang berbeda setiap harinya. Seperti tema ceria, keluarga, kesehatan, imajinasi, karir, dan lain lain. 1
2 Dengan adanya program talk show Bukan Empat Mata masyarakat semakin dekat dengan kehidupan para selebritis mengenai kebiasaan sehari hari yang dilakukan oleh selebritis dimana masyarakat tidak mengetahuinya. Kedekatan masyarakat terhadap selebritis inilah yang disebut dengan proximity. Apabila suatu tayangan telah memiliki nilai tersendiri bagi pemirsanya dan berjalan hingga memasuki tahun kedua maka opini pemirsa dapat menjadi suatu tolak ukur berhasil atau tidaknya tayangan tersebut. Mengingat segmen dari tayangan ini adalah bebas. Dimana setiap bintang tamu yang diundang sebagai narasumber, disesuaikan dengan tema yang akan diangkat, sebagai contoh tema perayaan hari hari besar, dimana bintang tamu yang diundang memiliki kesan atau pengalaman tertentu terhadap tema tersebut. Ini berarti program talks how Bukan Empat Mata tersebut telah berfungsi sebagai ujung tombak stasiun televisi dalam menembus pasar yang semakin ketat, hal ini terbukti bahwa tayangan tersebut masih mengudara sampai sekarang. Acara yang di buat secara khusus untuk menghibur penonton, semua berawal dari ide tim kreatif lalu dikemas oleh PA (Production Assistant) saat syuting dimulai. Bukan Empat Mata merupakan acara yang dibuat oleh stasiun TRANS7 sendiri. Pada saat syuting dimana acara di buat semeriah mungkin dalam tata lampu yang menarik, sound, dan gambar yang bagus. Dengan begitu acara akan terlihat sempurna pada pencahayaan lampu di panggung, audio, serta pengambilan gambar yang sempurna itu adalah tugas Production Assistant pada saat produksi dimulai. Itulah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tugas Production Assistant (PA) periode 2011-2012 dalam proses produksi program talk show Bukan Empat Mata di TRANS 7. Karena tidak hanya tim kreatif yang meningkatkan
3 rating dan share pada konten selain itu, peran PA pun sangat berpengaruh dalam mengemas program Bukan Empat Mata pada penataan lampu yang menarik, audio yang bagus, dan pengambilan gambar yang sempurna. 1.2 Ruang Lingkup Ruang Lingkup pada penelitian ini, yaitu: Meneliti tugas Production Assistant dalam melakukan proses produksi program Bukan Empat Mata di TRANS7. 1.3 Rumusan Masalah Bagaimanakah tugas Production Assistant pada tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi? Apa saja kendala dalam menjalankan tugas sebagai Production Assistant program Bukan Empat Mata? 1.4 Tujuan dan Manfaat Sesuai dengan ruang lingkup diatas demikianlah penelitian ini memilik tujuan sebagai berikut: Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tugas apa saja yang dilakukan Production Assistant sebelum dan sesudah produksi berlangsung. Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis yaitu:
4 a. Manfaat Teoritis Teori yang didapatkan kemudian direalisasikan dengan praktek langsung menjadi Production Assistant dan di sesuaikan dengan teori yang sudah ada. b. Manfaat Praktis Manfaat penelitian bagi penulis adalah menambah pengetahuan tugas Production Assitant dalam setiap tahap-tahapnya dan bekerja sama dengan tim lainnya dalam melakukan tugas sebagai Production Assistant. 1.5 Metodologi Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah salah satu penelitian yang melakukan wawancara bersifat terbuka. Dalam hal ini peneliti sebagai pelaksana wawancara lebih dari 1 atau 2 kali, bahkan berulang ulang dengan intens terhadap informan (narasumber). Peneliti tidak terpaku dengan data wawancara terhadap informan melainkan perlunya memastikan dan melakukan secara silih berganti dengan pengamatan dilapangan, atau bahkan dari informan saru ke informan yang lain. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan 3 orang informan diantaranya: SL (Associate Producer), AP (Producer), dan NS (Production Assistant).
5 1.6 Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Pada bab pertama ini memberikan rincian penjelasan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu Analisis Tugas Production Assistant Periode 2011-2012 Dalam Proses Produksi Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7. Bab II Landasan Teori Bab 2 disini menguraikan teori teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Teori komunikasi yang digunakan peneliti harus dapat memberikan penjelasan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Menguraikan tentang tinjauan pustaka sebagai bahan pedoman untuk membahas yang ada dalam perumusan masalah. Teori yang penulis kemukakan diantaranya berpedoman pada Daftar Pustaka yang menjadi bahan perkuliahan dan dari buku ilmiah lain termasuk sumber dari internet, majalah dan tulisan ilmiah lainnya Bab III Penelitian Dalam bab tiga ini, peneliti akan menjelaskan data tentang perusahaan, dan mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu Kualitatif dengan teknik Wawancara mendalam (in-depth interview).
6 Bab IV Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian, sehingga penelitian ini dapat memberikan hasil yang baik dan berguna bagi peneliti maupun mahasiswa. BAB V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian, sehingga penelitian ini memberikan hasil yang baik dan berguna bagi peneliti maupun mahasiswa dan pembaca.