BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 November Januari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

Transkripsi:

15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 November 2016 28 Januari 2017 di Kandang Penelitian Universitas Darul Islam, Ungaran dan di Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Departemen Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Penelitian Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Itik Mojosari (Anas platyrnchos) sebanyak 240 ekor dengan umur 24 minggu dengan berat badan awal rata rata 1.385,0 ± 130,85 gram (CV = 9,44%). Bahan penyusun ransum meliputi bekatul, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung ikan, pollard, premix dan ampas kecap. Kandungan nutrisi bahan pakan dapat dilihat pada Tabel 1. Komposisi dan kandungan nutrisi ransum perlakuan ada pada Tabel 2. Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan PK 1) Kandungan nutrisi No Bahan Pakan EM LK 1) SK 1) Ca 2) P 2) (Kkal/kg) 1) ------------------------%---------------------- 1. Jagung Kuning 2785,32 9,40 4,22 2,44 0,03 0,23 2. Tepung Ikan 2091,40 37,33 5,18 2,31 12,08 3,05 3. Bekatul 3395,00 12,06 13,58 8,39 0,32 1,70 4. Pollard 2587,10 13,46 0,70 4,48 0,09 0,78 5. Bungkil kedelai 2985,05 42,84 3,00 1,90 0,24 0,57 6. Ampas Kecap 3924,14 28,78 1,84 46,17 1,70 1) 0,70 1) 7. Premix 959,43 5,26 4,23 3,35 3,30 1) 3,50 1) 1) Hasil Analisis Laboratoriu Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro; 2) Hartadi dkk. (1997)

16 Tabel 2. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Ransum Perlakuan Susunan Ransum T0 ( 0%) T1 (5%) T2 (7,5%) T3 (10%) Bahan Pakan : Jagung Kuning 41,70 40,60 41,00 39,70 Bekatul 26,20 20,00 16,50 13,70 Bungkil Kedelai 17,60 14,70 13,50 12,00 Tepung Ikan 7,00 7,20 7,00 7,10 Pollard 6,50 11,50 13,50 16,50 Premix 1,00 1,00 1,00 1,00 Ampas Kecap 0,00 5,00 7,50 10,00 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 Kandungan Nutrisi : Protein Kasar (%) 18,07 18,09 18,08 18,10 Lemak Kasar (%) 6,30 5,46 5,01 4,61 Serat Kasar (%) 4,04 5,97 6,91 7,90 Kalsium (%) 1,02 1,11 1,12 1,16 Fosfor (%) 0,94 0,90 0,86 0,84 EM (kkal/kg) 2.900,00 2.903,00 2.905,00 2.906,00 Hasil perhitungan menggunakan rumus Balton (Siswohardjono, 1982) EM (kkal/kg) = 40,81 {0,87 [PK+ 2,25 x LK + BETN] + 2,5} Peralatan yang digunakan terdiri dari timbangan kapasitas 10 kg untuk menimbang bahan pakan, timbangan digital kenko dengan ketelitian 1 gram, jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm, mikrometer skrup dengan ketelitian 0.01 mm, kandang yang digunakan dalam penelitian menggunakan sistem litter terdiri dari 24 unit percobaan masing-masing berukuran panjang, lebar dan tinggi 2 x 1,5 x 1 meter dan masing-masing unit percobaan diisi 10 ekor, kandang dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum, thermometer dan hygrometer. 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam empat periode, yaitu periode persiapan, periode adaptasi, periode pelaksanaan dan periode pengolahan data.

17 3.2.1. Periode Persiapan Periode persiapan meliputi pembuatan tepung ampas kecap, analisis bahan penyusun ransum, persiapan kandang, penyusunan ransum penelitian, pembelian itik, pemimbangan dan pengacakan itik. Ampas kecap didapat dari daerah Pati yang beralamat di Jl. Raya Pati Juwana Km 2, Sarirejo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Ampas kecap yang dihasilkan merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan kecap. Hasil samping ampas kecap tersebut berupa butiran kedelai dan air. Ampas kecap basah dimasukkan ke dalam tong dan diisi air, kemudian diberi asam cuka. Perendaman ampas kecap dengan diberi cuka dilakukan selama 24 jam guna untuk menurunkan kadar NaCl pada ampas kecap. Setelah itu tahap pencucian ampas kecap, dicuci dengan air mengalir, kemudian dilakukan penirisan. Selanjutnya, proses pengeringan dengan sinar matahari hingga kering (selama 1-2 hari). Proses pembuatan tepung ampas kecap dapat dilihat pada Ilustrasi 1. Ampas Kecap Basah Perendaman dalam larutan asam asetat dan air dengan perbandingan 1kg ampas kecap : 6 ml asam asetat : 2 liter air Diaduk dan direndam selama 24 jam Pencucian pada air mengalir Penirisan Penjemuran dengan sinar matahari selama 1 2 hari Tepung Ampas Kecap Ilustrasi 1. Diagram Alir Pembuatan Tepung Ampas Kecap

18 Tahap persiapan kandang meliputi penyusunan kandang menggunakan sistem litter yang dibagi 24 unit percobaan masing-masing berukuran panjang, lebar dan tinggi 2 x 1,5 x 1 meter dan masing-masing diisi 10 ekor itik. Pemasangan tirai plastik, lampu sebagai penerang kandang, pembersihan kandang dengan menggunakan detergen dan air bersih. Fumigasi kandang dilakukan dengan menyemprot desinfektan berupa formalin dan destan supaya kandang terbebas dari bibit bibit penyakit. Tahap berikutnya adalah penimbangan berat awal itik umur 24 minggu dengan berat badan awal rata rata 1.385,0 ± 130,85 gram (CV = 9,44%), kemudian ditempatkan pada masing masing unit percobaan yang telah diberi nomer perlakuan dan ulangan. Masing masing unit percobaan berisi 10 ekor itik. 3.2.2. Periode Adaptasi Periode adaptasi dilaksanakan selama 2 minggu yang bertujuan untuk membiasakan itik terhadap perlakuan ransum yang diberikan dan kondisi kandang. 3.2.3. Periode Pelaksanaan Periode pelaksanaan yang dilakukan yaitu pemberian ransum sesuai dengan perlakuan. Pemberian ransum sebesar 150 gr/ekor dibagi 2 kali pemberian pagi dan sore. Pemberian air minum secara adlibitum. Sisa pakan ditimbang setiap pagi. Pengambilan data kualitas telur yang meliputi penimbangan berat telur,

19 pengukuran tebal cangkang telur dan berat cangkang telur dilaksanakan setiap dua minggu sekali selama dua bulan dan menguji 2 butir telur per unit percobaan. 3.3. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan sehingga ada 24 unit percobaan, dimana setiap unit ada 10 ekor itik petelur. 3.4. Perlakuan Perlakuan dalam penelitian adalah penggunaan ampas kecap dalam ransum basal seperti berikut : T0 = Ransum (tanpa ampas kecap) T1 = Ransum menggunakan 5% ampas kecap T2 = Ransum menggunakan 7,5% ampas kecap T3 = Ransum menggunakan 10% ampas kecap 3.5. Parameter Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu kualitas eksterior telur itik yang meliputi berat telur, ketebalan cangkang telur dan berat cangkang telur. 3.6. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil 2 butir sampel telur itik pada setiap unit percobaan secara acak setiap dua minggu sekali.

20 a. Berat telur, diperoleh dengan cara menimbang telur (gram/butir) menggunakan timbangan digital. b. Ketebalan cangkang, diperoleh dengan cara memecahkan telur kemudian pengukuran ketebalan cangkang menggunakan micrometer. Mengukur ketebalan cangkang telur mengikuti petunjuk (Romanoff dan Romanoff, 1963). Tk = Keterangan : Tk : Tebal kerabang (tk) T1 : Tk telur bagian ujung yang tumpul T2 : Tk telur bagian tengah T3 : Tk telur bagian ujung yang runcing c. Berat cangkang, diperoleh dengan menimbang cangkang menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram (Fitriani dkk., 2016) 3.7. Analisis Data Model Matematika Y ij = + τ i + ij Keterangan : Yij : Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Nilai tengah umum (rata-rata) dari perlakuan τ i : Pengaruh dari pemberian ampas kecap ke- i (i=1,2,3) ij : Galat percobaan dari perlakuan ke- i pada ulangan ke- j

21 Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam atau Analisis of Variance (ANOVA) dan uji F pada taraf 5%. Jika terdapat pengaruh perlakuan, dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan untuk mengetahui pengaruh perbedaan antara nilai tengah perlakuan. Hipotesis Statistik H0 : τ 1 = τ 2 = τ 3 = 0 (tidak ada pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum terhadap berat telur, tebal cangkang telur dan berat cangkang telur itik Mojosari). H1 : τ 1 0 (minimal ada satu pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum terhadap berat telur, tebal cangkang telur dan berat cangkang telur itik Mojosari). Kriteria Pengujian Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan H1 ditolak Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan H1 diterima