Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume 9 Nomor 3, Juli 2018 ISSN (p) -- ISSN (e)

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA

102 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Prevalensi Kejadian Asfiksia Neonatorum Ditinjau Dari Faktor Risiko Intrapartum Di PONEK RSUD Jombang

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

DAFTAR PUSTAKA. Ambarwati, Eni Retna Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RSUD dr. H SOEWONDO KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

periode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total

Jurnal Darul Azhar Vol 2, No.1 Agustus Januari 2017: 27-32

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun )

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM DENGAN PROSES KESEMBUHAN LUKA PERINEUM DI RSUD SIDOARJO. Abdul Muhith *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG VK RSU HAJI SURABAYA Eka Aquarista Wulansari Siti Alfiah Titi Maharrani ABSTRAK Di Ruang VK RSU Haji Surabaya pada tahun 2015 terjadi 292 kasus KPD (24,94%) dari 1171 persalinan dan 42 diantaranya (29,93%) mengalami persalinan prematur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuban pecah dini, kejadian persalinan prematur dan dengan kejadian persalinan prematur. Jenis penelitian analitik dengan metode cross sectional. Jumlah populasi seluruh ibu bersalin di ruang VK RSU Haji Surabaya bulan Januari-Desember 2016 sejumlah 1101 ibu bersalin. Sampel diambil secara simpel random sampling sejumlah 295 ibu bersalin. Variabel independen ketuban pecah dini dan variabel dependen kejadian persalinan prematur. Sumber data rekam medik pada bulan Januari- Desember 2016. Hasil penelitian dari 295 ibu bersalin lebih dari setengahnya 159 orang (53,9%) tidak mengalami ketuban pecah dini dan dari 136 ibu yang mengalami KPD hampir setengahnya 49 orang (36%) mengalami persalinan prematur. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dengan menggunakan SPSS 16.0. hasil uji chi square didapatkan p value (0,031) < α (0,05) maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian persalinan prematur. Simpulan penelitian ini adalah dari sebagian besar ibu bersalin dengan KPD hampir setengahnya mengalami kejadian persalinan prematur ada dengan kejadian persalinan prematur, sehingga disarankan bagi tenaga dapat melakukan penyuluhan kesehatan tentang KPD dan melakukan deteksi dini pada kehamilan. Kata kunci: Ketuban pecah dini, Persalinan prematur PENDAHULUAN Latar Belakang Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung (Saifuddin, 2009). Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD yang memanjang adalah yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan (Hidayat, 2008). KPD pada persalinan prematur memiliki hubungan tinggi dengan infeksi maternal (Mochtar, 2012). Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012 (SDKI 2012), melaporkan wanita yang mengalami komplikasi ketuban pecah dini sebelum persalinan dialami oleh 15% persalinan. Diantara ibu yang bayinya meninggal pada umur satu bulan melaporkan 40% komplikasi, termasuk persalinan lama (28%), KPD (14%) dan perdarahan (9%). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, data yang diperoleh dari Kemenkes Indonesia tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih sangat jauh dari target SDG s tahun 2030 yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 22,23/1000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih cukup jauh dari target SDG s (Sustainable Development Goals) tahun 2030 sebesar 12 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), AKB Provinsi Jawa Timur tahun 2015 mengalami penurunan dari 26,66 (tahun 2014) menjadi 25,3 per 1000 kelahiran hidup (tahun 2015). Walaupun capaian AKB di Jawa Timur sudah memenuhi target Renstra Jatim Tahun 2014 sebesar 29,5 per 1000 kelahiran hidup, AKB harus tetap selalu ditekan mengingat pentingnya generasi muda di masa mendatang. Laporan Dinas Kesehatan Surabaya tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 6,48 per 1000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, mengalami peningkatan AKB yaitu 5,62 per 1000 kelahiran hidup (tahun 2014) menjadi 6,48 per 1000 kelahiran hidup (tahun 2015). Berdasarkan data laporan tersebut, AKB 176 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

banyak disebabkan oleh BBLR dan penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan kejadian paling sering sebelum persalinan prematur dan terjadi pada 30-40% kasus (Chapman, 2013). Menurut Krisnadi (2009), komplikasi KPD mengarah pada persalinan prematur (30-40%), hal ini tentunya akan meningkatkan risiko prematuritas dan komplikasi perinatal serta neonatal, termasuk 1-2% risiko kematian bayi. Ketuban pecah dni seringkali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tiggi. Kematian perinatal yang cukup tinggi antara lain disebabkan karena kematian akibat kurang bulan dan kejadian infeksi yang meningkat karena partus tak maju, partu lama, dan partus buatan yang sering dijumpai pada pengelolaan kasus KPD terutama pada pengelolaan konservatif (Dewi, 2013). Studi pendahuluan yang dilakukan di Ruang VK RSU Haji Surabaya angka kejadian ketuban pecah dini selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan, pada tahun 2011 sebesar 134 (15,49%) dari 865 persalinan, tahun 2012 sebesar 157 (16,24%) dari 967 persalinan, tahun 2013 sebesar 238 (23.99%) dari 992 persalinan, tahun 2014 sebesar 236 (21,45%) dari 1100 persalinan dan 30 daiantaranya (11.92%) mengalami persalinan prematur, sedangkan pada tahun 2015 sebesar 292 (24,94%) dari 1171 persalinan dan 42 diantaranya (24.93%) mengalami persalinan prematur. Persalinan prematur dapat menyebabkan komplikasi baik pada ibu maupun bayi. Pada ibu dapat menyebabkan infeksi endometrium dan lamanya penyembuhan luka, sedangkan pada bayi risiko infeksi neonatal lebih tinggi, risiko distress pernapasan, gangguan imunologi, hipotermi, gangguan sistem pencernaan, gangguan jantung, ikterus, dan pada jangka panjang akan mengakibatkan perkembangan terlambat (Nugroho, 2012). Oleh karena itu, angka kejadian persalinan prematur perlu ditekan untuk menurunkan angka kematian bayi. Menurut Manuaba (2007), untuk mengatasi masalah persalinan prematur yang disebabkan oleh ketuban pecah dini maka perawatan konsevatif aktif seperti tirah baring, pemberian tokolitik, antibiotik, dan kortikosteroid untuk kematangan paru perlu dilakukan. Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka masalah penelitian adalah masih tingginya angka kejadian persalinan prematur yang disebabkan oleh ketuban pecah dini. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah dengan kejadian persalinan prematur di Ruang VK RSU Haji Surabaya. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah yang ada adalah adakah hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian persalinan prematur di Ruang VK RSU Haji Surabaya? Tujuan Penelitian ini bertujuan menganalisis dengan kejadian persalinan prematur di Ruang VK RSU Haji Surabaya. Hipotesis Ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian persalinan prematur METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik observasional. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian ibu bersalin di Ruang VK RSU Haji Surabaya mulai bulan Januari-Desember 2016. Besar sampel pada penelitian ini adalah 295 ibu bersalin.. Penelitian ini dilakukan di Ruang VK RSU Haji Surabaya. pada bulan Oktober 2016 - Juni 2017. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ketuban pecah dini. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persalinan prematur. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chisqure untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan nilai α 0,05. 177 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

HASIL PENELITIAN Kejadian Ketuban Pecah Dini di Ruang VK RSU Haji Surabaya Tabel 1. Distribusi Kejadian Ketuban Pecah Dini di Ruang VK RSU Haji Surabaya Januari-Desember 2016 Kejadian KPD Frekuensi Persen KPD 136 46,1 Tidak KPD 159 53,9 Total 295 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa kejadian KPD di Ruang VK RSU Haji Surabaya masih tinggi yaitu 46,1%. Kejadian Persalinan Prematur di Ruang VK RSU Haji Surabaya Tabel 2. Distribusi Kejadian Persalinan Prematur di Ruang VK RSU Haji Surabaya Januari-Desember 2016 Kejadian Prematur Frekuensi Persen Prematur 88 29,8 Tidak Prematur 207 70,2 Total 295 100 Tabel 2. menunjukkan dari 295 ibu bersalin hampir setengahnya 88 ibu bersalin (29,8%) mengalami kejadian persalinan prematur. Hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Persalinan Prematur di Ruang VK RSU Haji Surabaya Tabel 3. Hubungan antara Kejadian Ketuban Pecah Dini dan Kejadian Persalinan Prematur di Ruang Bersalin RSU Haji Surabaya Januari-Desember 2016 KPD Kejadian Total Prematur Tidak Prematur n % n % n % KPD 49 36,0 87 64,0 136 100 Tidak KPD 39 24,5 120 75,5 159 100 Total 88 29,8 207 70,2 295 100 α = 0,05 df=1 P value = 0,031 Tabel 3 menunjukkan dari 136 ibu bersalin dengan ketuban pecah dini, hampir setengahnya 49 ibu bersalin (36,0%) mengalami kejadian persalinan prematur, dan dari 159 ibu bersalin yang tidak ketuban pecah dini lebih dari setengahnya 120 ibu bersalin (75,5%) bersalin tidak prematur. Hasil uji Chi-square menunjukkan p- value = 0,031 sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara kejadian KPD dengan kejadian persalinan prematur. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini melaporkan bahwa dari 295 ibu bersalin, lebih dari setengahnya (53,9%) tidak mengalami KPD dan sebagian besarnya (70,2%) tidak mengalami persalinan prematur. Hal ini didukung dengan data penunjang yang melaporkan bahwa sebagian besar responden berusia 20-35 tahun atau usia reproduktif. Sesuai dengan teori Nugroho (2012) bahwa usia ibu yang 20 tahun, termasuk usia yang terlalu muda dengan keadaan uterus yang kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan mengalami ketuban pecah dini. Hal ini memungkinkan adanya faktor lain yang menyebabkan ketuban pecah dini, seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, serviks inkompeten atau tekanan uterus berlebihan. Krisnadi (2009) juga melaporkan bahwa faktor risiko persalinan prematur adalah wanita yang berusia kurang dari 20 tahun dan pada wanita usia lebih dari 35 tahun juga meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur dikarenakan terjadinya regresi atau kemunduran dimana alat reproduksi tidak senormal usia produktif sehingga sangat berpengaruh pada penerimaan kehamilan dan proses melahirkan. Berdasarkan hasil penelitian, dari 49 ibu yang KPD dan mengalami persalinan prematur terdapat 11 ibu bersalin berusia < 20 tahun dan > 35 tahun atau berada pada usia yang berisiko. Usia ibu yang 20 tahun, termasuk usia yang terlalu muda dengan keadaan uterus yang kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan mengalami ketuban pecah dini. Ibu dengan usia 35 tahun tergolong usia yang terlalu tua untuk melahirkan karena organ-organ reproduksinya sudah mulai berkurang kemampuannya dan keelastisannya dalam menerima kehamilan. Dengan demikian, perlu diupayakan pencegahan terjadinya persalinan prematur, diantaranya melalui pendidikan masyarakat melalui berbagai media tentang cara pencegahan KPD dan persalinan prematur serta komplikasinya. Ibu hamil 178 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

diharapkan untuk menghindari faktor persalinan prematur, diantaranya menggunakan kesempatan periksa kehamilan dan memperoleh pelayanan antenatal yang baik, mendapat asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, menghindari aktifitas fisik yang berlebihan selama hamil, menghindari gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Selain itu, untuk ibu yang berusia kurang dari 20 tahun sebaiknya menunda kehamilan hingga cukup usia dan untuk ibu yang berusia diatas 35 tahun sebaiknya mendapat penanganan dokter lebih lanjut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian persalinan prematur di Ruang VK RSU Haji Surabaya DAFTAR PUSTAKA Ariana, Dhina Novi., Sayono, dan Erna Kusumawati. 2011. Faktor Risiko Persalinan Prematur. Jurnal Universitas Muhammadiya Semarang Tahun 2011. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Badan Pusat Statistik. 2012. Angka Kematian Bayi Berdasarkan Provinsi Tahun 1971-2012. Chapman, Vicky. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC. Cuningham, F. Gery. 2012. Obstetri William, Edisi 23. Jakarta: EGC. Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 2015. Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2015. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. Hidayat, A dan Mufdillah. 2008. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan plus Materi Bidan Delima. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Holmes, Debbie. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC Indonesia. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Indonesia. 2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Indonesia. 2015. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015. Khumaira, Marsha. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka. Krisnadi, Sofie Rifayani. 2009. Prematuritas. Bandung: Refika Aditama. Mahfoedz, Ircham. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya. Mamik. 2011. Metode Penelitian Kesehatan dan Kebidanan. Surabaya: Prins Media Publishing. Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Edisi 2. Jakarta: EGC. Manuaba, Prof. dr. I.B.G, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mochtar, Rustam, 2012. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Edisi 3. EGC. Jakarta Morgan, Geri. 2009. Obstetri & Ginekologi Panduan Praktik Edisi 2. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nugroho, Dr. Taufan. 2012. Buku Ajar Obstetri Patologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Nursalam. 2014. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Oxorn, Harry dan William R. Forte. 2010. Ilmu Kebidanan, Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Esentia Medika. Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2011. Panduan Pengelolaan Persalinan Preterm Nasional. Bandung: Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI. Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Saepudin, Malik. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat. Jakarta: TIM. Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 179 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

Soewarto, Soetomo. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: IKAPI Swarjana, I Ketut. 2016. Statistik Kesehatan. Bandung: Penerbit ANDI. Tharpe, Nell L, Cindy L. Farley. 2012. Kapita Selekta Patologi Klinik Kebidanan, Edisi 3. Jakarta: EGC. Varney, Helen, dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC. 180 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf