ARTIKEL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN DRAWING BOX PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEPATAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : DWI RAHAYUNINGSIH NPM : 13.1.01.11.0338 Dibimbing oleh: 1. Veny Iswantiningtyas, M.Psi. 2. Rosa Imani Khan, M.Psi. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap : DWI RAHAYUNINGSIH NPM : 13.1.01.11.0338 Telepun/ HP : 081359005478 Alamat Surel (Email) :- Judul Artikel : Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Drawing Box pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Sepatan Kecamatan Gong Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 Fakultas Program Studi : FKIP PG - PAUD Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K.H. Achmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab diproses sesuai dengan ketentuan berlaku. Mengetahui Pembimbing I Pembimbing II Kediri, 7 Agustus 2017 Penulis, Veny Iswantiningtyas, M.Psi. NIDN.0704118202 Rosa Imani Khan, M.Psi. NIDN. 0705068602 Dwi Rahayuningsih NPM : 13.1.01.11.0338 1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN DRAWING BOX PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEPATAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DWI RAHAYUNINGSIH NPM: 13.1.01.11.0338 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan - PG PAUD Veny Iswantiningtyas, M.Psi. Rosa Imani Khan, M.Psi. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan, bahwa di kelompok B TK Dharma Wanita Sepatan tahun ajaran 2016/2017 mengalami kesulitan pada setiap pembelajaran big pengembangan permulaan. Hal ini ditunjukkan aya hasil belajar didik masih mencapai rata-rata bintang dua. Permasalahan penelitian ini adalah apakah permainan drawing box meningkatkan permulaan pada kelompok B TK Dharma Wanita Sepatan Kecamatan Gong Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2016-2017? Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi refleksi, dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar penilaian unjuk kerja permulaan lembar observasi guru pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah didik kelompok B TK Dharma Wanita Sepatan Kecamatan Gong Kabupaten Tulungagung sebanyak 15 terdiri dari 6 laki-laki 9 perempuan. Dari hasil pengamatan analisis serta perbaikan pembelajaran diketahui bahwa permulaan melalui permainan drawing box meningkat, hal ini tampak pada jumlah mencapai ketuntasan belajar pada pra tindakan sebanyak 40%, pada siklus I sebanyak 67 % dikategorikan kurang meningkat menjadi 87 % dikategorikan baik pada siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalahpenerapan permainan drawing box pembelajaran terbukti meningkatkan permulaan kelompok B TK Dharma Wanita Sepatan Kecamatan Gong Kabupaten Tulungagung tahunajaran 2016-2017. Kata Kunci : Kemampuan permulaan, Permainan drawing box, kelompok B I. kepada sejak lahir sampai dengan usia LATAR BELAKANG Ung-ung RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan enam tahun dilakukan melalui Nasional pemberian rangsangan pendidikan untuk menyatakan bahwa pendidikan usia membantu pertumbuhan perkembangan dini adalah suatu pembinaan ditujukan jasmani rohani agar memiliki 2
kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih berbahasa ada empat lanjut. perkembangan usia dini merupakan menyimak masa komunikasi lisan serta juga Dengan demikian paling pada masa tepat untuk berbicara sebagai menulis perlu dikembangkan adalah tentang (http://turunanilmu.blogspot.com/2010/12/p berbahasa. engertian---berbahasa. html). Santrock tertulis Dhieni, Kemampuan berbahasa merupakan hasil 2011:3.1), bahasa adalah suatu sistem kombinasi seluruh sistem perkembangan simbol untuk berkomunikasi meliputi, karena bahasa sensitive fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sintaksis (tata bahasa), semantic (variasi sistem lain. Kemampuan berbahasa arti), pragmatik (penggunaan) bahasa. melibatkan motorik, psikologis, Dengan emosional sosial. Seperti tujuan, motorik untuk berbahasa pemikiran maupun perasaannya pada orang terjadi secara bertahap, sesuai dengan lain. Segkan Mulyati, dkk (2009:2.3) perkembangan menyatakan bahwa pada hakikatnya bahasa 2010:30) bahasa mengkomunikasikan ( komunikasi yaitu mengembangkan semua potensi, diantaranya Menurut sebagai dikembangkan maksud, adalah bunyi ajar atau lisan. Hal ini dijelaskan dengan menggunakan usianya. (Kemendiknas, Kemampuan berbahasa terbagi fakta perkembangan berbicara, menulis, sejarah bahwa orang atau kelompok orang menyimak. Salah satu diantaranya yaitu (masyarakat) sejak dahulu kala telah perkembangan. Raines Canad melakukan ( komunikasi dengan Dhieni, 2011:3.17) berpen menggunakan bahasa telah disepakati bahwa proses bukanlah kegiatan bersama secara lisan. menerjemakan demi untuk Bahasa merupakan alat komunikasi memahami arti ter bacaan. secara esensial, umum bersifat Kegiatan merupakan suatu proses sosial karena komunikasi selalu ada mengontruksi arti dimana ter interaksi dua pihak terlibat, yaitu sebagai antar atulisan dibaca dengan pemberi materi penerima informasi. pengalaman Dalam berkomunikasi ada dua macam, Tahap pertama adalah yakni komunikasi lisan komunikasi dengan melihat tulisan memprediksi tulisan. Berdasarkan sistem komunikasi artinya. Tahap kedua adalah memastikan arti pernah diperolehnya. 3
tulisan diprediksi sebelumnya sehingga diperoleh keputusan melanjutkan bacaan permulaan kurang memuaskan, berikutnya meskipun ter kemungkinan yaitu belum beberapa kesalahan suku dengan benar membedakan memprediksi. Tahap ketiga, adalah mengintegrasikan informasi berbahasa bunyinya. baru dengan pengalaman sebelumnya. Salah satu penyebab kekurang Anthony, dkk ( Mulyati, dkk mampuan permulaan 2009:4.5) menyebutkan bahwa pengertian pada pembelajaran kelompok B TK Dharma Wanita Sepatan adalah metode hakikat pengulangan lambang adalah visual proses (katon) media belajar, maka menjadi lambang bunyi (auditoris), sebagai mengatasi masalah ini juga harus digunakan proses decoding, yaitu mengubah kode-kode cara atau metode lebih menarik serta atau lambang verbal berupa rangkaian- alat rangkaian huruf menjadi bunyi-bunyi bahasa Sehingga dipahami, serta sebagai proses permulaan rekontruksi makna dari bahan-bahan cetak berbahasa dikembangkan untuk melalui usia dini. interaksi dinamis antara pengetahuan siap pembaca, informasi tersaji bahasa tulis. Dalam pembelajaran atau media akan sebagai lebih salah inovatif. satu aspek Pengembangan permulaan melalui permainan drawing box, bertujuan untuk mengantarkan pendidik sering dihadapkan pada suatu sistimatikanya berfikir persoalan berkaitan dengan hasil mengenal keaksaraan awal pembelajaran tidak sesuai dengan harapan guru. Dalam hal ini diketahui berbahasa melalui kegiatan bermain berdasarkan proses evaluasi penilaian pada menyenangkan bagi usia dini. pengembangan secara pembelajaran dilakukan oleh guru. Hal Musfiroh, dkk (2015:1.5) menyatakan ini terbukti dengan aya bahwa bermain merupakan kegiatan berkembang sesuai harapan sebanyak 6 dilakukan untuk kepentingan diri sendiri,, mulai berkembang 6 dilakukan belum berkembang ada 3. menyenangkan, tidak diorientasikan pada Berdasarkan observasi awal ditemukan dengan cara-cara hasil akhir, fleksibel, aktif positif. beberapa masalah menyebabkan Bermain tujuan pembelajaran tidak tercapai, yaitu kegiatan dilakukan demi kesenangan juga diartikan sebagai 4
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. dengan orang lain, mulai memikirkan Kegiatan tersebut dilakukan secara suka strategi rela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak gembira melatih pendengaran luar. Bermain bagi berkaitan dengan disiplin. peristiwa, situasi, suasana Arti drawing Kamus Besar Bermain berkaitan dengan tiga hal yakni Bahasa Indonesia adalah gambar, denah. keikutsertaan kegiatan, aspek afektif Segkan arti box adalah peti, kotak, orientasi tujuan. Anak- mengatakan bagian terpisah dari suatu ruangan, meninju. bahwa Arti bersifat mengalami aksi. bermain interaksi bermain, mana suka, tersebut tersedia pada segkan bekerja tidak demikian. Bagi http://www.kamuskbbi.id/inggris/indonesia. mereka php?mud=view&box&id=3575-kamus- bermain adalah kebutuhan segkan bekerja adalah sebuah keharusan. Bermain dilakukan karena ingin bekerja dilakukan karena harus. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa Permainan Drawing Unang (2016:74) menyatakan bermain adalah kegiatan inggris-indonesia-html. ditujukan untuk Box adalah suatu aktivitas atau rangkaian kegiatan dengan menggunakan kotak menkan kesenangan. Bermain bagi gambar sebagai alat permainan edukatif - membantu mereka memahami untuk TK. Drawing box berisi macam- macam gambar simbol/. mempraktikkan pengembangan rasa, intelektual, sosial, keterampilan sosial. Bermain harus dilakukan dengan rasa senang sehingga II. METODE Penelitian tindakan kelas ini semua kegiatan bermain akan menghasilkan dilaksan di TK Dharma Wanita Sepatan proses Segkan beralamatkan di RT. 01 RW. 02, permainan menurut Montolalu (2008: 7.29) Dusun Senden Desa Sepatan Kecamatan adalah Gong belajar suatu pada aktivitas. atau rangkaian Kabupaten Dharma lingkungan bermain belajar serta alat- tanggal 16 Juli 1984. Pada tahun pelajaran alat dibutuhkan. Dalam kegiatan ini, 2016/2017 ini, TK Dharma Wanita Sepatan dibantu untuk menyesuaikan diri, memiliki 3 guru 35 didik mengetahui perasaan satu kelompok, terbagi mengetahui peraturan permainan harus kelompok ditaati, belajar menyesuaikan diri Kelompok B sebanyak 15. menjadi A Sepatan 2 berdiri TK kegiatan dilakukan dengan pengaturan Wanita Tulungagung. kelompok, sebanyak 20 pada yaitu 5
Penelitian ini akan dilaksan pada 2) Tindakan semester II tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian tindakan adalah pelaksanaan Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan implementasi penerapan menjadi subjek penelitian adalah isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelompok B dengan usia 5-6 tahun, kelas. terdiri dari 6 laki-laki 9 3) Pengamatan perempuan. Pemilihan kelompok B ini Kegiatan pengamatan dilakukan oleh karena bahasa kelompok pengamat. B terutama permulaan pengamatan guru pelaksana mencatat belum berkembang dengan baik, maka dari semua terjadi sehingga memperoleh itu perlu usaha untuk meningkatkannya hasil akurat untuk perbaikan siklus dengan permainan drawing box. berikutnya. Penelitian ini merupakan Penelitian Sambil melakukan 4) Refleksi Tindakan Kelas (PTK), dimana penelitian Refleksi merupakan kegiatan untuk ini didasarkan pada permasalahan mengemukakan kembali apa sudah muncul kegiatan pembelajaran pada dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat kelompok B TK Dharma Wanita dilakukan ketika guru pelaksana sudah Sepatan Kecamatan Gong Kabupaten melakukan Tulungagung. didiskusikan dengan peneliti. Tujuannya digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memecahkan masalah (PTK) yaitu model Kemmis Mc. ada memperbaiki proses belajar Taggart ( Suryanto, 2012:24). Dimana mengajar konsep meningkatkan Model penelitian penelitian tindakannya berupa tindakan. kurang prestasi Kemudian tepat belajar serta siswa perangkat-perangkat terdiri dari empat khususnya mutu pendidikan pada komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, umumnya. pengamatan (observasi) refleksi. Adapun rumus digunakan untuk Keempat komponen tersebut dipang mencari persentase penelitian ini sebagai satu siklus. adalah sebagai berikut ( Kuntjojo, 1) Perencanaan 2012:37) : Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 6
P = prosentase menkan bintang tertentu f men nilai bintang tiga bintang empat dari sebanyak 6 = jumlah menkan bintang tertentu atau sebesar 40% dikategorikan rendah. Hal ini dikarenakan N = jumlah keseluruhan kurang tertarik pada pembelajaran sehingga masih memerlukan motivasi III. HASIL DAN KESIMPULAN bantuan guru 1. permulaan. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian telah dilaksan, Pada ketuntasan tindakan siklus I belajar meningkat meningkatkan sebanyak 4 atau sebesar 27% permulaan dengan permainan drawing menjadi sebanyak 10 atau 67% box pada kelompok B TK Dharma namun Wanita Sepatan Kecamatan Gong ketuntasan minimal ditentukan Kabupaten Tulungagung masih dibawah kriteria dari pra yaitu 75% dikategorikan cukup. Hal tindakan, siklus I siklus II ini dikarenakan penerapan permainan mengalami peningn, hal ini drawing dilihat dari perolehan bintang pada pra permulaan membuat - senang tindakan, siklus I siklus II pada tabel di bawah ini : dengan baik sehingga box mengikuti pembelajaran menghubungkan kartu sesuai dengan kartu gambar secara tepat, walaupun masih ada memerlukan bantuan guru permulaan. Ketuntasan Dari tabel 4.9 di atas belajar hasil penilaian meningkat lagi pada tindakan siklus II sebanyak 3 menjadi 13, dari permulaan dari 67 % meningkat 20% menjadi 87% pra tindakan sampai dengan tindakan siklus II mengalami kenaikan ketuntasan minimal ditetapkan signifikan. Pada pra tindakan yaitu 75%. Hal ini dikarenakan sangat senang antusias mengikuti diketahui bahwa perkembangan tuntas belajar yaitu sudah melampaui kriteria 7
permainan drawing box permulaan perlombaan dengan melalui temannya, sehingga mampu kartu sesuai dengan kartu gambar dengan tepat cepat tanpa bantuan guru. Adapun perbandingan persentase ketuntasan belajar terlihat pada tabel di bawah ini : Pada Grafik 4.3 menjelaskan bahwa terjadi kenaikan persentase permulaan dari pra tindakan, siklus I tindakan siklus II. Pada pra tindakan permulaan sebesar 40%, siklus I permulaan meningkat 27% menjadi 67% dengan kategori kurang meningkat masih belum memenuhi kriteria ketuntasan mininal sebesar 75%. Namun pada siklus II Seperti dijelaskan pada Tabel 4.10 di atas bahwa peningn persentase permulaan melalui terjadi peningn sebesar 20% dari siklus I sebesar 67% menjadi 87 %. Keberhasilan terjadi pada siklus permainan II dengan diperoleh data persentase drawing box, telah tuntas pada pra tindakan sebanyak 6 sebesar 87% melewati standar kriteria atau sebesar 40% meningkat pada ketuntasan minimal 75%. Hal ini siklus I sebanyak 10 atau sebesar sesuai dengan syarat Alat Permainan 67%. Edukatif menurut Zaman (2009:6.22- Dengan demikian terjadi yaitu permulaan peningn 27 %. Dan pada siklus II 6.23) telah tuntas sebanyak 13 keberhasilan dengan persentase 87% terjadi mendorong aktivitas kreativitas peningn 20% dari siklus I., sesuai dengan proses membantu pembelajaran, (tahap perkembangan ). Lebih lanjut menurut Dhieni (2011:9.23), permainan untuk melatih melalui kegiatan memasangkan suatu dengan suatu 8
gambar, memasangkan suku tertulis dengan diucapkan, memasangkan dengan suatu suatu gambar tertulis, memasangkan bentuk-bentuk huruf dengan bunyi huruf, akan mengenali, huruf kapital huruf kecil, mengenali huruf, bunyi nama huruf serta alphabet. Dengan demikian disimpulkan bahwa hipotesis Penerapan tindakan Permainan Drawing Box pembelajaran meningkatkan permulaan kelompok B TK Dharma Kecamatan Wanita Gong Tulungagung Sepatan Kabupaten Tahun Ajaran 2016/2017 diterima. 2. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan di TK Dharma Wanita Sepatan Kecamatan Gong Kabupaten Tulungagung, maka disimpulkan bahwa permainan drawing pembelajaran penerapan box meningkatkan permulaan kelompok Sepatan B TK Dharma Kecamatan 2016-2017. tertulis memasangkan suku huruf awal suatu Kabupaten Tulungagung tahun ajaran Wanita Gong IV. DAFTAR PUSTAKA Dhieni, Nurbiana, dkk. 2011. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka. Ilmu, Turunan. 2010 Pengertian Kemampuan Berbahasa (Online). tersedia :http://turunanilmu.blogspot.com/2010/ 12/pengertian--Kemampuanberbahasa.html, diunduh 31 Januari 2017 Kamuskbbi, 2017. Pengertian Drawing. (online). Tersedia : www.kamuskbbi.id, diunduh pada tanggal 31 Januari 2017 Kamuskbbi, 2017. Pengertian Box. (online). Tersedia : http://www.kamuskbbi.id/inggris/indon esia.php?mud=view&box&id=3575kamus-inggris-indonesia-html., diunduh pada tanggal 31 Januari 2017 Kementrian Pendidikan Nasional. 2003. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah. Direktorat Pembinaan TK SD. Jakarta. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Taman K-K. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah. Direktorat Pembinaan TK SD. Jakarta. Kuntjojo. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Kediri : Universitas Nusantara PGRI Kediri 9
Montolalu, B.E.F., dkk. 2008. Bermain Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka Mulyati, Yeti, dkk. Indonesia.Jakarta: Terbuka 2009. Bahasa Universitas Unang, Cep. 2016. Modul Guru Pembelajar TK Kelompok Kompetensi F, PPPPTK PLB Bandung. Bandung Zaman,dkk. (2009). Media Sumber Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka Musfiroh, Tadkiroatun, dkk. 2015. Bermain Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka Suryanto Afandi Zainal. 2012. Materi PLPG Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Kediri : Universitas Nusantara PGRI Kediri 10