JRSDD, Edisi Maret 2019, Vol. 7, No. 1, Hal: (ISSN: )

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

STUDI KUAT TEKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN ABU GUNUNG MERAPI. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Aditya Nugraha 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang. 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

Pengaruh Kandungan Material Plastis Terhadap Nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas S

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

KORELASI ANTARA HASIL UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER DENGAN NILAI CBR

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak (soft clay) yang

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian. Tahap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3. 1.

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

PENGARUH WAKTU PENGERASAN PADA KEKUATAN PAVING BLOCK YANG MENGGUNAKAN CLAY, SEMEN, DAN PASIR. Andius Dasa Putra 1) Setyanto 1) Noor Syarifah Hasan 2)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

STUDY DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK MENGGUNAKAN ECOMIX. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Erik Permana 2)

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH LEMPUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LOKASI GEDUNG GRHA WIDYA (Studi Laboratorium).

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP TANAH LOKAL UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR SEBAGAI LAPIS PONDASI ATAS BAMBANG RAHARMADI

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN NILAI CBR DAN NILAI PENYUSUTAN TANAH TIMBUNAN (SHRINKAGE LIMIT) DAERAH BARITO KUALA

Pengaruh Penambahan Pasir Terhadap Tingkat Kepadatan dan Daya Dukung Tanah Lempung Lunak. Christian Prasenda 1) Setyanto 2) Iswan 3)

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Uji Kuat Tekan Paving Block Menggunakan Campuran Tanah dan Semen dengan Alat Pemadat Modifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN LIMBAH PUPUK KIMIA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

Transkripsi:

JRSDD, Edisi Maret 2019, Vol. 7, No. 1, Hal:113 122 (ISSN:2303-0011) Korelasi Uji Pemadatan Standard Proctor Method Terhadap Pengujian CBR Laboratorium Berdasarkan Alat Uji Tekan Modifikasi di Laboratorium Untuk Pemadatan Tanah di Lapangan Widyastuty Utami 1) Setyanto 2) Rahayu Sulistyorini 3) Abstract To find out the good quality of hoarder soil, it s required to do soil compaction test and California Bearing Ratio (CBR) test to stabilize against both structural or non-structural loads. This research aims to compare CBR value of the standard proctor method with CBR value of the pressure method. The soil samples are used an ordinary pile soil, it consist of six samples for standard proctor method CBR test and eighteen samples for pressure method CBR test using a modification compactor press test tool. The pressure used is 5 MPa, 10 MPa, and 15 MPa using three soil samples in each pressure. From the research, the results of CBR varied value, the value of standard proctor method CBR test without soaking is (2.45%) which lower than the value of pressure method CBR test without soak are 4.87%, 4.9%, and 5%. Otherwise, the value of standard proctor method CBR test with soak is (2%) which higher than the value of pressure method CBR test with soak are 0.78%, 0.8%, and 1.45%. Keywords: Soil Pile, Standard Proctor, California Bearing Ratio (CBR), Modified Compactor Press Test Tools. Abstrak Untuk mendapatkan tanah timbunan dengan kualitas yang baik, diperlukan pemadatan serta pengujian California Bearing Ratio (CBR) agar tanah timbunan kuat dan stabil terhadap beban struktur maupun beban non struktur. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil uji CBR metode tumbukan dengan hasil uji CBR metode tekanan. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah timbunan biasa, terdiri dari enam sampel untuk pengujian CBR metode tumbukan dan delapanbelas sampel untuk pengujian CBR metode tekanan menggunakan alat uji tekan pemadat modifikasi. Tekanan yang digunakan adalah 5 MPa, 10 MPa, dan 15 MPa dengan menggunakan tiga sampel tanah pada masing-masing tekanan. Dari penelitian diperoleh hasil nilai CBR yang bervariasi, nilai CBR tanpa rendaman metode tumbukan (2,45%) lebih rendah dibandingkan nilai CBR tanpa rendaman metode tekanan yaitu sebesar 4,87%, 4,9%, dan 5%. Sebaliknya, nilai CBR rendaman metode tumbukan (2%) lebih tinggi dibandingkan nilai CBR rendaman metode tekanan yaitu 0,78%, 0,8%, dan 1,45%. Kata kunci: Tanah Timbunan, Standard Proctor, California Bearing Ratio (CBR), Alat Uji Tekan Pemadat Modifikasi. 1) Mahasiswa pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. 2) Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Sumantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar lampung. 35145. 3) Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Sumantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145.

Korelasi Uji Pemadatan Standard Proctor Method Widyastuty Terhadap Dedi Utami, Vernanda, Pengujian Setyanto, CBR Mohd Laboratorium Rahayu Isneini, Sulistiyorini. Fikri Sulistyorini. Alami. 1. PENDAHULUAN Kota Bandar Lampung memiliki banyak daerah dataran rendah dan tanah tidak datar serta kondisi tanah yang berbeda-beda sehingga tidak dapat langsung digunakan sebagai dasar konstruksi. Oleh karena itu, dibutuhkan timbunan dengan pemadatan serta pengujian daya dukung tanah dengan uji California Bearing Ratio (CBR) agar tanah dapat benar-benar kuat dan stabil terhadap beban struktur maupun beban non struktur. Udara yang terdapat pada pori-pori tanah dikeluarkan sehingga rongga udara tersebut dapat terisi oleh butiran tanah. Dengan cara melakukan pemadatan tanah diharapkan memperoleh tanah yang stabil dan memenuhi persyaratan teknis. Untuk memadatkan tanah memiliki beberapa cara yang digunakan, yaitu untuk di lapangan biasa menggunakan mesin penggilas dan di laboratorium biasa menggunakan hammer dengan cara menumbuk. Kepadatan yang akan dicapai tergantung pada kadar air yang ada pada tanah tersebut. Untuk mendapatkan pemadatan maksimum maka dibutuhkan kadar air optimum dari tanah tersebut. Untuk mengetahui kuat hambatan tanah terhadap penetrasi biasa dilakukan uji DCP (Dinamic Conus Penetrometer) di lapangan dan uji CBR laboratorium metode tumbukan di laboratorium. Dewasa ini mulai dikembangkan inovasi alat uji tekan modifikasi yang digunakan untuk memadatkan tanah dengan metode tekanan. Untuk itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian pemadatan tanah standar metode tumbukan, pengujian pemadatan tanah dengan alat uji tekan modifikasi metode tekanan, serta uji CBR laboratorium. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran), mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1998). Proses pelapukan dari batuan dasar atau proses geologi lainnya yang terjadi didekat permukaan bumi akan membentuk tanah. Pembentukan tanah dari bahan induknya dapat berupa proses fisik dan kimia. Proses pembentukan tanah secara fisik yang mengubah batuan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil, terjadi akibat pengaruh erosi, angin, air, es, manusia atau cuaca/suhu (Hardiyatmo, 2002). 2.2. Pemadatan Tanah Dasar-dasar teori pemadatan tanah: 2.2.1. Prinsip pemadatan tanah Pada awal proses pemadatan, berat volume tanah kering (γ d ) bertambah seiring dengan ditambahnya kadar air. Pada kadar air nol (w=0), berat volume tanah basah (γ b ) sama dengan berat volume tanah kering (γ d ). Ketika kadar air ditambah secara bertahap (dengan usaha pemadatan yang sama), berat butiran tanah padat per volume satuan (γ d ) juga bertambah. Pada kadar air lebih besar dari kadar air optimum (OMC), kenaikan kadar air justru mengurangi berat volume keringnya. Hal ini karena, air mengisi rongga 114 2

Widyastuty Utami, Setyanto, Rahayu Sulistyorini. pori yang sebelumnya diisi oleh butiran padat. Kadar air pada saat berat volume kering mencapai maksimum (γ dmax ) disebut kadar air optimum (Hardiyatmo, 2002). 2.2.2. Optimum moisture content (OMC) Optimum moisture content (OMC) adalah kadar air di mana berat volume kering maksimum dapat dicapai setelah upaya pemadatan dilakukan. Optimum moisture content (OMC) biasanya dinyatakan dalam persen (%). Pengujian pemadatan standar adalah metode laboratorium yang secara eksperimental menentukan kadar air optimum di mana jenis tanah tertentu akan menjadi paling padat dan mencapai kepadatan kering maksimum. 2.2.3. Pengujian pemadatan standar Untuk mengevaluasi tanah agar memenuhi persyaratan pemadatan, maka umumnya dilakukan pengujian pemadatan. Proctor (1933) dalam Hardiyatmo (2002), telah mengamati bahwa ada hubungan yang pasti antara kadar air dan berat volume kering yang padat. Untuk berbagai jenis tanah pada umumnya salah satu nilai kadar air optimum (OMC) tertentu untuk mencapai berat volume kering maksimumnya (γ dmax ). Hubungan berat volume kering (γ d ) dengan berat volume basah (γ b ) dan kadar air (w), dinyatakan dalam persamaan: γ b γ d = (1+ω) (1) 2.3. Daya Dukung Tanah Daya dukung tanah dasar (subgrade) dipengaruhi oleh jenis tanah, tingkat kepadatan, kadar air, dll (Hendarsin, 2000). Ada beberapa metode untuk menentukan daya dukung tanah seperti CBR (California Bearing Ratio), k (Modulus Reaksi Tanah Dasar), Mr (Resilient Modulus), Skala Penetrasi Konus Dinamis/DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dan HCP (Hand Cone Penetrometer). Di Indonesia daya dukung tanah dasar untuk kebutuhan perencanaan tebal perkerasan jalan ditentukan dengan pengujian CBR. Nilai CBR diperoleh dari hasil pengujian sampel tanah yang telah disiapkan di laboratorium atau langsung di lapangan. 2.4. California Bearing Ratio (CBR) California Bearing Ratio adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu beban terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Nilai CBR akan digunakan untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Harga CBR itu sendiri adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban. Menurut Soedarmo dan Purnomo (1993), berdasarkan cara mendapatkan contoh tanah, CBR dapat dibagi atas : 2.4.1. CBR lapangan (CBR inplace atau field CBR) Pemeriksaan CBR dilakukan dalam kondisi kadar air tanah tinggi (musim penghujan) atau dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi. Umum digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanah dasarnya sudah tidak akan dipadatkan lagi. 2.4.2. CBR lapangan rendaman (undisturbed soaked CBR) Pemeriksaan CBR dilakukan pada keadaan jenuh air dan tanah mengalami pengembangan (swelling) yang maksimum. Pemeriksaan ini dilakukan dengan 115

Korelasi Uji Pemadatan Standard Proctor Method Widyastuty Terhadap Dedi Utami, Vernanda, Pengujian Setyanto, CBR Mohd Laboratorium Rahayu Isneini, Sulistiyorini. Fikri Sulistyorini. Alami. mengambil contoh tanah dalam tabung (mold) yang ditekan masuk ke dalam tanah mencapai kedalaman tanah yang diinginkan. Mold yang berisi contoh tanah yang dikeluarkan dan direndam dalam air selama 4 hari sambil diukur pengembangannya (swelling). Setelah pengembangan tidak terjadi lagi maka dilaksanakan pemeriksaan CBR. 2.4.3. CBR laboratorium (laboratory CBR) CBR laboratorium dapat disebut juga CBR rencana titik. Nilai CBR laboratorium adalah nilai CBR yang diperoleh dari contoh tanah yang dibuat dan mewakili keadaan tanah tersebut setelah dipadatkan. Pengujian CBR laboratorium dilakukan menggunakan alat yang mempunyai piston dengan luas 3 inci 2 dan kecepatan gerak vertikal ke bawah 0,05 inci/menit serta proving ring yang digunakan untuk mengukur beban yang dibutuhkan pada penetrasi tertentu yang diukur dengan arloji pengukur (dial). 3. METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Adapun bahan penelitian yang digunakan yaitu sampel tanah yang berasal dari daerah Tirtayasa Kec. Sukabumi, Bandar Lampung. Lokasi berada pada jalan Pangeran Tirtayasa tepat didepan SPBU Pertamina 24-351-97. Gambar 1. Denah lokasi pengambilan sampel tanah. 3.2. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara pengambilan langsung sampel tanah yang berasal dari daerah Tirtayasa Kec. Sukabumi, Bandar Lampung. Tanah yang diambil adalah sampel tanah terganggu (disturbed sample) dan sampel tanah tak terganggu (undisturbed sample). Undisturbed sample diambil menggunakan tabung digunakan untuk pengujian kadar air, berat volume, dan berat jenis. Disturbed sample diambil menggunakan cangkul kemudian dimasukkan kedalam karung. 3.3. Pengujian Sifat Fisik Tanah Adapun pengujian sifat fisik yang dilakukan di laboratorium antara lain sebagai berikut : 116 4

Widyastuty Utami, Setyanto, Rahayu Sulistyorini. 3.3.1. Pengujian kadar air (Water Content Test) Pengujian kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air tanah pada sampel tanah, yaitu perbandingan antara berat air yang terkandung dalam butiran tanah dengan butiran tanah kering yang dinyatakan dalam persen. Keterangan: Wω = air (gram) Ws = tanah kering (gram) ω= W ω W s x 100% (2) 3.3.2. Pengujian berat volume (Unit Weight Test) Pengujian berat volume bertujuan untuk menentukan berat volume tanah dalam keadaan asli (undisturbed sample), yaitu perbandingan berat tanah dengan volume tanah. Keterangan: W = tanah (gram) V = ring (cm 3 ) γ= W V (3) 3.3.3. Pengujian berat jenis (Specific Gravity Test) Pengujian berat jenis bertujuan untuk menentukan berat jenis tanah yang lolos saringan No. 40 (Ø 0,425 mm) dengan menggunakan picnometer. W s Gs= (W ω 1 W ω 2) Keterangan : Ws = sampel tanah (gram) Wω1 = air mula mula (gram) Wω2 = air setelah dipanaskan (gram) (4) 3.3.4. Pengujian batas cair (Liquid Limit Test) Pengujian batas cair bertujuan untuk menentukan kadar air suatu jenis tanah pada batasan antara keadaan cair dan keadaan plastis, sesuai ketentuan yang ditentukan oleh Atterberg. L L=ω x( N 25 ) 0,121 (5) Keterangan : LL = Liquid Limit (%) ω = Kadar air (%) N = Jumlah pukulan 3.3.5. Pengujian Batas Plastis (Plastic Limit Test) Pengujian batas plastis bertujuan untuk menentukan kadar air suatu jenis tanah pada batasan antara keadaan plastis dan keadaan semi padat, sesuai ketentuan yang ditentukan oleh Atterberg. 117

Korelasi Uji Pemadatan Standard Proctor Method Widyastuty Terhadap Dedi Utami, Vernanda, Pengujian Setyanto, CBR Mohd Laboratorium Rahayu Isneini, Sulistiyorini. Fikri Sulistyorini. Alami. Keterangan : PI = Plastic Index(%) LL = Liquid Limit (%) PL = Plastic Limit (%) Wω = Air (gram) Wd = tanah kering (gram) L I = W ω W d x 100% (6) PI=L L PL (7) 3.3.6. Pengujian pemadatan Standard Proctor Method Pengujian pemadatan standard proctor method bertujuan untuk menentukan kepadatan maksimum suatu jenis tanah melalui cara tumbukan. Dari hasil uji standard proctor didapatkan nilai berat volume kering maksimum (γ dmax ) dan kadar air optimum (Wopt). 3.3.7. Pengujian CBR Laboratorium Dalam penelitian ini, pemadatan tanah dilakukan dengan dua metode yang berbeda, yaitu metode tumbukan menggunakan hammer dan metode tekanan menggunakan alat uji tekan modifikasi. 1. Pengujian CBR Laboratorium Metode Tumbukan. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan nilai CBR material tanah yang dipadatkan menggunakan hammer pada kadar air optimum (W opt ). Pengujian dibagi menjadi dua metode, yaitu pengujian CBR laboratorium rendaman dan pengujian CBR laboratorium tanpa rendaman (SNI 1744:2012 ). 2. Pengujian CBR Laboratorium Metode Tekanan. Sampel tanah pada pengujian ini dipadatkan menggunakan alat uji tekan modifikasi dengan cara menekan secara manual terhadap sampel tanah yang berada didalam mold CBR. Alat uji tekan modifikasi dibuat dengan memodifikasi sebuah dongkrak yang memiliki kuat tekan yang tinggi. Dengan menggunakan sistem hidrolik secara manual menggunakan dial untuk mengukur tekanan yang diberikan pada saat pengujian. Cetakan yang akan digunakan yaitu silinder (mold) dengan diameter 15,24 cm, tinggi 17,78 cm, dan dilengkapi leher sambung (extension collar) dengan tinggi 5 cm (SNI 1744:2012 ). 118 6

Widyastuty Utami, Setyanto, Rahayu Sulistyorini. Gambar 2. Sketsa alat uji tekan modifikasi. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Sampel Tanah Nilai-nilai dari hasil pengujian laboratorium mengenai sifat fisik dan sifat mekanik dari tanah selengkapnya di tabelkan pada tabel berikut : Tabel 1. Hasil pengujian sampel tanah. No Pengujian Hasil 1. Kadar air ( w ) 26,84% 2. Jenis ( Gs ) 2,58 3. Batas Atterberg : a. Batas Cair ( LL ) 41,39% b. Batas Plastis ( PL ) 24,50% c. Indeks Plastisitas ( PI ) 16,89% 4. Analisa Saringan a. lolos Saringan No. 4 99,17% b. lolos Saringan No. 200 0,04% 4.2. Klasifikasi Sampel Tanah Dari hasil pengujian sifat fisik tanah maka tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan golongan. 4.2.1. Sistem Klasifikasi AASHTO Dari hasil pengujian analisis saringan diperoleh 0,04% butiran tanah lolos saringan No. 200. Menurut sistem klasifikasi AASTHO, berdasarkan hasil penelitian nilai batas cair (LL) sebesar 41,39%, batas plastis (PL) sebesar 24,50%, dan indeks plastisitas (PI) sebesar 16,89%, menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki angka indeks plastisitas 119

Korelasi Uji Pemadatan Standard Proctor Method Widyastuty Terhadap Dedi Utami, Vernanda, Pengujian Setyanto, CBR Mohd Laboratorium Rahayu Isneini, Sulistiyorini. Fikri Sulistyorini. Alami. yang lebih dari 11% dengan nilai batas cair di atas 41%. Hal ini menunjukkan bahwa sampel tanah dari daerah Tirtayasa, Bandar Lampung digolongkan sebagai kelompok tanah A-2-7 (pasir berlanau) yang sangat baik digunakan sebagai bahan tanah dasar. 4.2.2. Sistem Klasifikasi Unified Soil Classification System (USCS) Menurut sistem klasifikasi USCS, berdasarkan Tabel klasifikasi USCS dengan nilai persentase lolos saringan No. 4 sebesar 99,17% (lebih dari 50%) menurut kriteria klasifikasi nilai Cu sebesar 6,72 > 6 dan nilai Cc sebesar 0,79 tidak termasuk di antara 1(satu) dan 3 (tiga). Nilai indeks plastisitas sebesar 16,89% dan batas-batas Atterberg dibawah garis A. Hal ini menunjukkan bahwa sampel tanah dari daerah Tirtayasa, Bandar Lampung secara umum digolongkan dalam kelompok SM yaitu tanah pasir berlanau. 4.3. Pemadatan Tanah (Standard Proctor Method) Gambar 3. Hubungan Kering dengan Kadar Air. Dari grafik diperoleh hasil pemadatan tanah yaitu berat volume kering maksimum sebesar 1,68 gr/cm 3 dan nilai kadar air optimum sebesar 17,8%. Kadar air optimum (OMC) tersebut selanjutnya akan digunakan dalam pencampuran air untuk sampel pengujian CBR (metode tumbukan dan metode tekanan). 4.5. CBR Metode Tumbukan (CBR Proctor Method) Pengujian ini dibagi menjadi dua, yaitu uji cbr rendaman dan uji tanpa rendaman. 120 8

Widyastuty Utami, Setyanto, Rahayu Sulistyorini. 4.5.1. CBR Tanpa Rendaman Tabel 2. Hasil Perhitungan Pengujian CBR Tanpa Rendaman Metode Tumbukan. Tumbuka n Tanah (gr) (cm 3 ) (gr/cm 3 ) Kadar Air (%) Kering (gr/cm 3 ) Nilai CBR 10 5398 2993 1,803 19,339 1,511 1,911 25 5805 2938 1,975 18,627 1,665 2,978 55 5759 2666 2,160 19,543 1,806 6,267 4.5.1. CBR Rendaman Tumbuka n Tabel 3. Hasil Perhitungan Pengujian CBR Rendaman Metode Tumbukan. Tanah (gr) (cm 3 ) (gr/cm 3 ) Kadar Air (%) Kering (gr/cm 3 ) Nilai CBR 10 3928 2104 1,867 31,437 1,420 1,133 25 4413 2132 2,070 27,700 1,621 2,067 55 4624 2160 2,141 23,463 1,734 2,400 4.6. CBR Metode Tekanan (CBR Pressure Method) Pada pengujian ini, sampel tanah dipadatkan menggunakan alat uji tekan modifikasi. 4.6.1. CBR Tanpa Rendaman Tabel 4. Hasil Pengujian CBR Tanpa Rendaman Metode Tekanan. Nama Sampel Nilai CBR (%) Kering (gr/cm 3 ) 5 Mpa 4,87 1,597 10 Mpa 4,90 1,685 15 Mpa 5,00 1,693 4.6.1. CBR Rendaman Tabel 5. Hasil Pengujian CBR Rendaman Metode Tekanan. Nama Sampel Nilai CBR (%) Kering (gr/cm 3 ) 5 Mpa 0,78 1,593 10 Mpa 0,80 1,715 15 Mpa 1,45 1,841 121

Korelasi Uji Pemadatan Standard Proctor Method Widyastuty Terhadap Dedi Utami, Vernanda, Pengujian Setyanto, CBR Mohd Laboratorium Rahayu Isneini, Sulistiyorini. Fikri Sulistyorini. Alami. 4.6.3. CBR Rendaman dan Tanpa Rendaman Metode Tekanan Pada pengujian CBR metode tumbukan dan tekanan, nilai CBR tanpa rendaman lebih tinggi dibandingkan nilai CBR rendaman. Hal ini disebabkan pada uji CBR tanpa rendaman sampel tanah menjadi sangat padat bahkan mencapai kepadatan maksimum (rongga antar butiran tanah yang seharusnya berisi air dan udara telah digantikan oleh butiran padat). Sedangkan pada uji CBR rendaman, air dan udara dapat masuk kembali mengisi rongga antar butiran tanah selama proses perendaman (4 hari) sehingga dapat menurunkan kepadatan sampel tanah. Dari hasil-hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa nilai CBR tanpa rendaman metode tekanan lebih tinggi dibandingkan nilai CBR rendaman metode tekanan. Hal ini membuktikan bahwa pemadatan metode tekanan menggunakan alat uji tekan modifikasi sama baiknya dengan pemadatan metode tumbukan menggunakan hammer. 5. KESIMPULAN Nilai CBR tanpa rendaman metode tekanan menggunakan alat uji tekan modifikasi jauh lebih besar dibandingkan nilai CBR tanpa rendaman metode tumbukan menggunakan hammer. Hal ini disebabkan keseragaman tekanan yang diterima oleh permukaan tanah pada saat pemadatan menggunakan alat uji tekan modifikasi. Sedangkan, Nilai CBR rendaman metode tekanan menggunakan alat uji tekan modifikasi jauh lebih kecil dibandingkan nilai CBR rendaman metode tumbukan menggunakan hammer, hal ini berbanding terbalik dengan nilai CBR tanpa rendaman metode tekanan. Pada umumnya disebabkan oleh kesalahan peneliti saat pembacaan dial penetrasi atau saat melakukan pemutaran tuas pada alat penetrasi CBR. DAFTAR PUSTAKA SNI 1744, 2012, Metode Uji CBR Laboratorium, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta, 32 hlm. Das, B.M., 1995, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I, Erlangga, Jakarta. Hardiyatmo, H.C., 2002, Mekanika Tanah 1 Edisi 3, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hendarsin, S.L., 2000, Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri Bandung, Bandung. Soedarmo, G.D., dan S.J. Edy Purnomo, 1993, Mekanika Tanah 1, Kanisius, Malang. 122 10