BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.3 Tahun 2008

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 3 0. X TAHUN TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 48 TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 39 TAHUN 2011

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 45 TAHUN 2011

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 30 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KABUPATEN PONOROGO

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 50 NOMOR 50 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, perlu menetapkan Rincianan Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pemberdayaan Masyarakat dengan Peraturan Bupati Gresik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 5. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2007 Nomor 6); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2008 Nomor 2); M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gresik; 2. Bupati adalah Bupati Gresik; 3. Kantor Pemberdayaan Masyarakat adalah Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik; 4. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik;

5. Desa adalah, kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia; 6. Kelurahan adalah, wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah; 7. Pemberdayaan Masyarakat adalah, suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan harkat dan martabat penghidupan dan kehidupan masyarakat. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan Organisasi Kantor Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari: 1. Kepala Kantor; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Pemberdayaan Masyarakat; 4. Seksi Pemberdayaan Desa/Kelurahan; 5. Seksi Pengembangan Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna; 6. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB III RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kepala Kantor Pasal 3 Kepala Kantor mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Kepala Kantor menyelenggarakan fungsi: a. Pengkoordinasian perumusan rancangan kebijakan, program dan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dalam pemberdayaan masyarakat dan desa; c. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan desa ; d. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan bahan pertimbangan dalam pemberian izin pembinaan pemberdayaan masyarakat dan desa; e. Pelaksanaan koordinasi pembangunan masuk desa dan pengembangan prakarsa swadaya gotong royong masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat; f. Penyusunan petunjuk operasional dan pembinaan dalam rangka pemanfaaatan, pelestarian dan rehabilitasi sumber daya desa; g. Pelaksanaan pengembangan teknologi tepat guna dan pemasyarakatannya; h. Penilaian dan penyusunan laporan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; i. Pengkoordinasian pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa; j. Pelaksanaan urusan rumah tangga kantor; k. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha Pasal 5 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan surat menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan kantor serta tugas kerumahtanggaan Kantor; (2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) Subbagian Tata Usaha, menyelenggarakan fungsi: a. Pengelolaan administrasi Keuangan; b. Pengelolaan administrasi Kepegawaian; c. Pengelolaan surat menyurat dan kearsipan; d. Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan kantor; e. Penyelenggaraan protokoler, kehumasan dan perjalanan dinas; f. Pelaksanaan teknis administrasi Kepala Kantor dan semua unit organisasi di lingkup Kantor Pemberdayaan Masyarakat; g. Pengkoordinasiaan rencana kegiatan dari masing-masing unit untuk ditetapkan sebagai rumusan program; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pasal 7 (1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang meliputi peningkatan program, peranan kelembagaan keluarga, pemberdayaan perempuan, tata laksana rumah tangga; (2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program dan kegiatan pembinaan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan peranan kelembagaan keluarga;

b. Pelaksanaan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan bimbingan teknis pemberdayaan masyarakat dan peranan perempuan dalam peningkatan penghasilan keluarga; c. Pelaksanaan pengkoordinasian pemberdayaan masyarakat yang meliputi bimbingan teknis pemberdayaan perempuan, kesejahteraan keluarga dan tata laksana rumah tangga untuk mewujudkan masyarakat berdaya; d. Pengkoordinasian penyusunan program pengembangan manajemen partisipatif untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan; e. Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan partisipatif untuk meningkatkan masyarakat yang berdaya di bidang Ekonomi, Lingkungan dan Sosial Kemasyarakatan; f. Pelaksanaan pembinaan terhadap organisasi sosial kemasyarakatan dan gerakan individual dalam menggerakkan potensi pemberdayaan masyarakat; g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Seksi Pemberdayaan Desa/Kelurahan Pasal 9 (1) Seksi Pemberdayaan Desa/Kelurahan, mempunyai tugas melaksanakan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan (2) Seksi Pemberdayaan Desa/Kelurahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) Seksi Pemberdayaan Desa/Kelurahan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan kegiatan pembinaan pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan;

b. pelaksanaan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan; c. pelaksanaan pengkoordinasian perumusan program dan kegiatan pemberdayaan Desa dan Kelurahan yang meliputi pemberdayaan lembaga kemasyarakatan Desa dan Kelurahan dan potensi Desa dan Kelurahan; d. pelaksanaan pengkoordinasian pengumpulan dan analisis data dalam rangka pembinaan Badan Usaha Milik Desa; e. pelaksanaan pembinaan kerja sama Desa dan atau Kelurahan dalam pengembangan kawasan terpadu; f. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pembangunan dalam rangka pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan; g. penyusunan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan pembangunan Desa dan Kelurahan serta pelaksanaan perlombaan Desa dan Kelurahan; h. pengkoordinasian pelaksanaan kerjasama antar Desa dan atau Kelurahan dalam pemanfaatan potensi Desa dan Kelurahan; i. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi perencanaan pembangunan Desa dan Kelurahan; j. pelaksanaan pengkoordinasian pengawasan, supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemberdayaan desa dan kelurahan; k. pengumpulan dan pengolahan data profil desa dan profil kelurahan; l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Seksi Pengembangan Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Pasal 11 (1) Seksi Pengembangan Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas dibidang pengembangan potensi ekonomi masyarakat desa, pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna;

(2) Seksi Pengembangan Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) Seksi Pengembangan Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program dan kegiatan pembinaan pengembangan potensi ekonomi masyarakat desa, pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna; b. Pelaksanaan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengembangan potensi ekonomi masyarakat desa, pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna; c. Pelaksanaan pengkoordinasian perumusan program dan kegiatan pengembangan potensi ekonomi masyarakat desa, pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna; d. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan program pengembangan lembaga keuangan mikro pedesaan; e. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan program dan pembinaan teknis pengembangan usaha ekonomi, peningkatan produk usaha ekonomi masyarakat dan pemasaran; f. Pengumpulan data kekayaan sumber daya alam desa/kelurahan; g. Penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan teknis pemanfaatan sumber daya alam daratan, pantai dan pesisir desa/kelurahan; h. Pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan sarana pedesaan, pemeliharaan air bersih pedesaan dan penyehatan lingkungan; i. Penyusunan program, pelaksanaan kegiatan dan fasilitasi kerjasama pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan teknologi tepat guna; j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 13 Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanaan sebagian tugas Kantor Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Pasal 14 (1) Kelompok Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; (2) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Ketentuan Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional serta Rincian Tugas Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB IV TATA KERJA Pasal 15 (1) Setiap pimpinan pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar satuan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik serta dengan instansi vertikal sesuai dengan bidang tugasnya; (2) Setiap pimpinan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan tugas bawahannya;

(3) Setiap pimpinan wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gresik. Diumumkan Dalam Berita Daerah Kabupaten Gresik Tgl, 14 Nopember 2008 No: 798 Ditetapkan di Gresik Pada tanggal 14 Nopember 2008 BUPATI GRESIK Ttd Dr. KH. ROBBACH MA SUM, Drs., MM.