GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN KEGIATAN KERJA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat, maka perlu adanya peningkatan kinerja para pejabat, Pejabat Struktural dan Non Struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali; b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, maka dipandang perlu memberikan Tunjangan Kegiatan Kerja dan meninjau kembali Keputusan Gubernur Bali Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tunjangan Kegiatan Kerja karena tidak sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tunjangan Kegiatan Kerja; Menngingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia 1
Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undnag-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 6. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 2
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUNJANGAN KEGIATAN KERJA. Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Gubernur/Wakil Gubernur adalah Gubernur/Wakil Gubernur Bali. 2. Pejabat Struktral adalah Pegawai Negeri yang menduduki jabatan Struktural Eselon I, II, III dan IV. 3. Eselon adalah tingkatan Jabatan Struktural yang secara tegas tercantum dalam Struktur Organisasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Non Struktural adalah Pegawai Negeri yang tidak menduduki Jabatan Struktural. 5. Pegawai Harian Daerah adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain dalam pemerintahan, untuk 3
melaksanakan tugas-tugas tertentu pada instansi pemerintah yang berdedikasi, bekerja terus menerus dan atau yang penghasilannya menjadi bebean Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 6. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Tunjangan Kegiatan Kerja adalah tunjangan peningkatan kegiatan yang diberikan dalam bentuk uang untuk meningkatkan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas-tugas di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Pasal 2 (1) Memberikan tunjangan Kegiatan Kerja kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Para Pejabat Struktural dan Non Struktral serta Pegawai Harian Daerah. (2) Besarnya Tunjangan Kegiatan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Gubernur sebesar. Rp. 7.500.000,00 (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah); b. Wakil Gubernur sebesar. Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah) c. Sekretaris Daerah sebesar.. Rp. 4.000.000,00 (Empat juta rupiah) d. Pejabat Setingkat Eselon II sebesar.. Rp. 2.500.000,00 (Dua juta lima ratus ribu rupiah) e. Pejabat Eselon III sebesar Rp. 1.750.000,00 (Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) f. Pejabat Eselon IV sebesar.. Rp. 1.000.000,00 (Satu juta rupiah); 4
g. Pegawai Non Struktural Golongan IV/III Sebesar Rp. 600.000,00 (Enam ratus ribu rupiah) h. Pegawai Non Struktural Golongan II/I Sebesar. Rp. 400.000,00 (Empat ratus ribu rupiah) i. Pegawai Harian Daerah sebesar Rp. 200.000,00 (Dua ratus ribu rupiah) Pasal 3 Tunjangan Kegiatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), pemberiannya diatur sebagai berikut : (1) hadir kurang dari 50% dari jumlah hari kerja dalam 1 (satu) bulan, diberikan 50% dari jumlah haknya; (2) hadir 50% dan atau lebih dari jumlah hari kerja dalam 1 (satu) bulan, diberikan haknya 1 (satu) bulan penuh; (3) tidak hadir dalam 1 (satu) bulan penuh kecuali alas an sakit dengan keterangan Dokter tidak diberikan Tunjangan Kegiatan Kerja. Pasal 4 (1) Bagi Pegawai Negeri yang tidak hadir karena mengikuti kegiatan Diklat penjenjangan, Diklat Fungsional dan melaksanakan tugas kedinasan dapat diberikan Tunjangan Kegiatan Kerjja. (2) Bagai Pegawai Negeri yang tidak hadir karena mengikuti tugas belajar selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) tidak diberikan Tunjangan kegiatan Kerja. 5
(3) Bagi Pegawai Negeri yang tidak hadir karena mengambil cuti tahunan, ketidak hadirannya diperhitungkan sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) kecuali cuti besar tidak diberikan Tunjangan Kegiatan Kerja. (4) Bagai Pegawai Negeri yang tidak hadir karena mengamvil cuti bersalin selama 2 (dua) bulan sampai dengan anak kedua dapat diberikan diberikan Tunjangan kegiatan Kerja. (5) Bagi Pegawai Harian Daerah yang tidak hadir karena mengambil cuti bersalin selama 2 (dua) bulan dapat diberikan Tunjangan Kegiatan Kerja. Pasal 5 Pegawai Negeri yang menjabat lebih dari satu jabatan hanya berhak mendapat Tunjangan Kegiatan Kerja dari satu jabatan saja yang paling menguntungkan. Pasal 6 Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetepkannya Peraturan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bali. Pasal 7 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Keputusan Gubernur Bali Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tunjangan Kegiatan Kerja dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 8 6
Peraturan Gubernur ini berlaku surut mulai tanggal 2 Januari 2006. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali. DItetapkan di Denpasar Pada tanggal 24 Januari 2006 GUBERNUR BALI, DEWA BERATHA Diundangkan di Denpasar Pada tanggal 24 Januari 2006 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, I NYOMAN YASA BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2006 NOMOR 5 7