BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang terdiri dari 28 siswa. Penelitian ini dimulai sejak bulan Maret

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XIA 4 SMA Negeri 3 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

METODOLOGI PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Swadhipa Natar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek dalam penelitian ini dipilih peneliti dengan meminta masukan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013 di MAN 1 Bandar Lampung terdapat 4 kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

Transkripsi:

36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Swasta di Kota Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2013-2014. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 34 orang yang terdiri dari laki-laki 22 orang dan perempuan 12 orang. Subjek dipilih berdasarkan pertimbangan kondisi sekolah yang hanya memiliki dua kelas XI IPA dan dipisahkan antara kelas unggulan dan bukan unggulan. XI IPA 2 yang dipilih menjadi subjek penelitian merupakan kelas bukan unggulan. B. Metode dan Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment, dengan desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttes design. Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelas eksperimen. Diawali dengan memberikan tes awal untuk mengidentifikasi kemampuan awal siswa, kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran POE. Setelah pembelajaran selesai dilakukan tes akhir untuk mengidentifikasi keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa. Untuk tes awal dan tes akhir digunakan perangkat tes yang sama. Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: Table 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes Perlakuan Postes Eksperimen O 1 X O 2 (Sugiyono, 2011:111) Keterangan : O1 = Pretes kelompok eksperimen O2 = Postes kelompok eksperimen X = Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran model POE

37 C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Analisis konsep koloid Analisis konsep merupakan identifikasi konsep-konsep utama pada pokok bahasan koloid, dimana pembelajarannya menggunakan model pembelajaran POE dengan metode praktikum. Pada tahap ini konsep-konsep utama disusun secara sistematis dalam bentuk tabel analisis konsep yang meliputi label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut konsep, posisi konsep, contoh dan non contoh. Tabel analisis konsep dapat dilihat pada lampiran A.1 b. Perumusan Indikator Perumusan indikator pembelajaran bertujuan untuk merumuskan indikator keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains yang sesuai dengan model pembelajaran POE. Indikator keterampilan berpikir kritis yang dirumuskan yaitu menganalisis argumen, membuat kesimpulan dan membuat definisi. Sementara itu, indikator keterampilan proses sains yaitu merencanakan percobaan, mengelompokkan data, menafsirkan data dan menerapkan konsep. c. Menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS dan bahan ajar Tujuan dari kegiatan ini adalah mendesain pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran POE yang bisa meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa dapat dilihat pada lampiran A.4 sampai dengan lampiran A.10. d. Membuat Instrumen Penelitian Instrumen tes yang digunakan berupa tes essay untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains. Sedangkan instumen non tes yang digunakan untuk menggali informasi pendukung berupa angket dan pedoman wawancara. e. Melakukan validasi instrumen melalui judgmen ahli f. Revisi instrumen 2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan pretes sebelum pembelajaran POE.

38 Pretes diberikan untuk mengukur kemampuan awal siswa. Pretes berupa soal essay yang bertujuan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa. b. Menerapkan model pembelajaran POE Untuk menggambarkan pembelajaran POE yang dikembangkan dalam penelitian ini, pertama-tama guru membagi seluruh siswa menjadi enam kelompok, setiap kelompok beranggotakan lima atau enam orang. Pembagian kelompok ini dilakukan secara acak. Pembagian kelompok ini bersifat tetap, selama pelaksanaan pembelajaran POE tidak diperkenankan melakukan pergantian kelompok. Setelah dilakukan pembagian kelompok, maka dilaksanakan pembelajaran koloid menggunakan model pembelajaran POE dengan metode praktikum. Pembelajaran koloid dengan pembelajaran POE dibagi dalam tiga sub pokok bahasan yaitu sistem koloid dan sifat efek Tyndall, sifat adsorpsi dan koagulasi, serta cara pembuatan koloid. Proses pembelajaran koloid dengan model POE dilaksanakan dalam tiga kali tatap muka. Dalam pelaksanaannya guru mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selama proses pembelajaran siswa diberi lembar kegiatan (LKS) sebagai panduan selama pembelajaran berlangsung. LKS terdiri atas tiga kegiatan sesuai dengan sub pokok bahasan yang dipelajari yaitu sistem koloid dan sifat efek Tyndall (LKS 1), sifat adsorpsi dan koagulasi (LKS 2), serta pembuatan koloid (LKS 3). Pada tahap pelaksanaan diperoleh data kualitatif seperti angket dan wawancara. Sedangkan data kuantitatif diperoleh di awal pembelajaran berupa hasil pretes siswa dan di akhir proses pembelajaran yaitu hasil postes siswa. Pelaksanaan tahap ini dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2013 25 Oktober 2013. Jadwal pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:

39 Tabel 3.2. Implementasi Pembelajaran POE pada konsep koloid Pertemuan ke Hari/Tanggal Kegiatan 1 Rabu, 15 Oktober 2013 2 Kamis, 16 Oktober 2012 3 Jumat, 17 Oktober 2013 4 Kamis, 24 Oktober 2013 5 Jumat,, 25 Oktober 2013 Pretes Kegiatan pembelajaran 1 Kegiatan Pembelajaran 2 Kegiatan Pembelajaran 3 Postes, pengisian angket, wawancara 3. Tahap Analisis Data a. Mengolah data hasil penelitian Data hasil penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dalam bentuk hasil angket siswa dan wawancara dengan guru, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes siswa yang berupa tes tertulis untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa. b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan perhitungan N-Gain dan penentuan kriteria N-Gain. c. Menarik kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pada hasil analisis data, temuan dan pembahasan.

40 Keseluruhan Prosedur diperlihatkan dalam Gambar 3.1 Tahap Persiapan Analisis Konsep Koloid Analisis Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Analisis Indikator Keterampilan Proses Sains Pembuatan RPP dan Perangkatnya Penyusunan dan Validasi Instrumen Revisi Instrumen Tahap Pelaksanaan Pre Tes Implementasi Pembelajaran POE Pos Tes Wawancara Angket Analisis Data Tahap Penyelesaian Temuan dan Pembahasan Simpulan Gambar 3.1. Alur Penelitian

41 D. Instrumen Penelitian a. Tes Tertulis Tes tertulis yang berisi butir soal untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa pada sub pokok bahasan koloid. Item soal yang dikembangkan berbentuk essay. Pertanyaan tes untuk melihat keterampilan berpikir kritis siswa dibatasi pada indikator menganalisis argumen, menyimpulkan dan membuat definisi sedangkan pertanyaan tes untuk melihat keterampilan proses sains siswa dibatasi pada indikator merencanakan percobaan, menafsirkan, mengelompokkan dan menerapkan konsep. Alasan pembatasan ini karena karakteristik dari materi koloid dan serangkaian pembelajaran POE yang meliputi beberapa tahapan, sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa hanya indikator tersebut. Instrumen tes keterampilan berpikir kritis dan KPS dapat dilihat pada lampiran B.1. Kisi-kisi soal disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini : Tabel 3.3. Kisi-Kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Konsep Indikator Berpikir Kritis Nomor Soal Indikator Keterampilan Proses sains Nomor Soal Koloid - - Mengelompokkan 10 Sifat Koloid Menganalisis 1 Menafsirkan 3 Efek Tyndall Argumen Menyimpulkan 6 Merencanakan Percobaan 12 Sifat Koloid Menganalisis 2 Menerapkan Konsep 7 (a) Koagulasi Argumen Membuat 7 (b) - definisi Sifat koloid Membuat 9 (b) Menafsirkan 4 Adsorpsi definisi - Menerapkan Konsep 9 (a) Pembuatan Menyimpulkan 5 Mengelompokkan 8 (a) Koloid Membuat 8 (b) Merencanakan Percobaan 8 (c) definisi Penerapan Koloid - Menerapkan Konsep 11

42 b. Angket Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai implementasi model pembelajaran POE. Angket ini berupa skala sikap yang terdiri dari 26 butir pernyataan positif. Secara terperinci angket siswa dapat dilihat pada lampiran B.2. Kisi-kisi angket ditunjukkan dalam Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Siswa No Aspek yang Diungkap Indikator Nomor Pernyataan Jumlah Pernyataan 1. Tanggapan siswa terhadap Pelajaran Kimia Materi Koloid 2. Pendapat siswa mengenai model pembelajaran POE a) Menunjukkan ketertarikan terhadap mata pelajaran kimia b) Menunjukkan persetujuan terhadap materi koloid yang dipelajari a) Menunjukan ketertarikan terhadap proses pembelajaran POE b) Menunjukan persetujuan terhadap LKS yang digunakan c) Menunjukan persetujuan terhadap soal pre post test yang digunakan 1, 2, dan 4 3 dan 5 6 s/d 15 16,17 dan 18 19 s/d 26 3 2 10 3 8 Jumlah 26 Untuk penskoran data angket siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.5. Penskoran Data Angket Siswa Skala Skor untuk Pernyataan Positif (+) Setuju (S) 3 Ragu-ragu (R) 2 Tidak setuju (TS) 1

43 c. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan guru tentang keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran POE. Wawancara dilakukan secara terstruktur. Pedoman wawancara terdiri dari 8 butir soal beralasan. Kisikisi pedoman wawancara disajikan pada Tabel 3.6 dan instrumen wawancara dapat dilihat pada lampiran B.3. Tabel 3.6. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru No Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah Pertanyaan 1 Respon guru terhadap pembelajaran POE yang telah dilakukan 1, 2, 3, 4, 4 2 Respon guru terhadap pelaksanaan 5, 6, 2 pembelajaran koloid melalui model pembelajaran POE 3 Tanggapan guru mengenai keunggulan dan kelemahan model pembelajaran 7, 8 2 POE dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru Jumlah 8 E. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7. Teknik Pengumpulan Data No Jenis Data Teknik Pengumpulan Data 1 Keterampilan Berpikir Pretes dan postes Kritis dan (tes essay) Keterampilan Proses Sains 2 Tanggapan terhadap model pembelajaran POE Angket (siswa) dan wawancara (guru) Keterangan Dilakukan di awal dan akhir pembelajaran Dilakukan setelah pembelajaran

44 F. Analisis Data Dalam penelitian ini diperoleh tiga macam data yaitu data hasil tes, data hasil wawancara dan data hasil angket. Pengolahan data diawali dengan mengukur validitas. Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi yaitu validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Sudjana, 1989:13). Validitas isi dari suatu tes diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap isi yang terkandung dalam tes, apakah isinya telah mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau keterampilan yang diujikan. Validitas isi dilakukan melalui judgment ahli. Hasil dari validitas isi dapat dilihat pada lampiran A.11. Data yang diperoleh dari penelitian adalah data mentah yang belum memiliki makna. Agar data hasil penelitian memiliki makna dan memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan, maka data harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat memberikan arahan untuk pengkajian lebih lanjut. Dalam melakukan pengolahan data tes tertulis, dilakukan langkah-langkah berikut hingga nantinya didapat suatu data akhir. a. Menghitung nilai pretes dan postes setiap siswa pada setiap kategori dengan menggunakan rumus berikut : Nilai = x 100 b. Menghitung normalitas gain (100%) antara skor pretes dan postes. Gain merupakan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran. Gain yang diperoleh dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus N-Gain yaitu : g = (Meltzer, 2002: 1260)

45 Keterangan : S post = skor tes akhir S pre = skor tes awal S maks = skor maksimum Kategorisasi perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini (Hake, 1998: 65): Tabel 3.8. Kategori Gain Ternormalisasi N-Gain N-Gain (%) Kategori g<0,30 g<30 Rendah 0,30 g 0,70 30 g 70 Sedang g>0,70 g>70 Tinggi Data angket yang diperoleh berupa respon siswa diolah dengan melakukan skoring terlebih dulu. Setelah skoring kemudian data diubah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti yang terdapat pada Tabel 3.9 berikut ini. Tabel 3.9. Tafsiran Persentase Data Kualitatif Persentase (%) Kategori 80-100 Baik sekali 66-79 Baik 56-65 Cukup 40-55 Kurang 0-39 Kurang sekali (Arikunto, 2011:245)