LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SELAYAR. dan BUPATI SELAYAR

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

SALINAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJALENGKA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBINAAN DAN PEDOMAN OPERASIONAL PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 6 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEJABAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2008 PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH (PPNSD) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

SALINAN. jdih.bulelengkab.go.id

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 25 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 8 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 23 TAHUN 2002 SERI E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 04 TAHUN 2002

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2014

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 15 Tahun 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PEKANBARU

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BAU-BAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 120 TAHUN 1987 SERI : D

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KOTA PEKALONGAN

BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Prosedur. Kartu Tanda Anggota.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2010

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEJABAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA NEGARA. No.10, 2007 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. KEPEGAWAIAN. PPNS. Pengangkatan. Mutasi. Pemberhentian. Pencabutan.

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 04 TAHUN 2002

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab, maka Peraturan Daerah sebagai Produk Hukum Daerah harus dilaksanakan dan ditegakkan secara konsekwen; b. bahwa untuk menegakkan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud huruf a di atas, keberadaan dan peranan penyidik Pegawai Negeri Sipil sangat penting dalam penyidikan atas pelanggaran Peraturan ; Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 1 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju Utara. Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999, Nomor 30 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890) ; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4270) ; 4. Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 2

Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258) ; 7. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70 ); 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah ; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam penegakan Peraturan Daerah ; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA Dan BUPATI MAMUJU UTARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA. B A B I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Kabupaten adalah Kabupaten Mamuju Utara; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara yang terdiri dari Bupati beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ; c. Bupati ialah Bupati Mamuju Utara; d. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan; e. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1994 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; f. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Utara. B A B II KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG Pasal 2 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 3 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 4

PPNS berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Pasal 3 (1) PPNS mempunyai tugas melakukan penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah, (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PPNS berada di bawah koordinasi dan pengawasan Penyidik Polri. Pasal 4 (1) Apabila Undang-undang yang menjadi dasar hukum tidak mengatur secara tegas kewenangan yang diberikannya, maka PPNS dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 mempunyai wewenang: a. Menerima laporan pertama atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya tindak pidana atas penyelenggaraan Peraturan Daerah; b. Melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan di tempat kejadian; c. Menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. Melakukan penyitaan benda atau surat; e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang; f. Mengambil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 5 selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya; i. Melakukan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (2) PPNS tidak berwenang untuk melakukan penangkapan atau penahanan. B A B III HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 5 (1) PPNS disamping memperoleh hak-haknya sebagai PPNS sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, dapat diberikan uang insentif; (2) Besarnya uang insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pasal 6 PPNS sesuai dengan bidang tugasnya mempunyai kewajiban : a. Melakukan Penyidikan, menerima laporan dan pengaduan mengenai terjadinya pelanggaran atas Peraturan Daerah. b. Menyerahkan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum melalui Penyidik POLRI dalam Wilayah Hukum yang sama; c. Membuat Berita Acara setiap tindakan dalam hal : 1) Pemeriksaan tersangka; 2) Pemasukan rumah; 3) Pemeriksaan saksi; 4) Penyitaan barang; Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 6

5) Pemeriksaan tempat kejadian. d. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Pimpinan Unit kerja masing-masing. B A B III PENDIDIKAN, PENGANGKATAN, MUTASI DAN PEMBERHENTIAN Pasal 7 PNS yang akan diangkat PPNS diharuskan mengikuti pendidikan khusus dibidang penyidikan. Pasal 8 (1) Pengangkatan PPNS diusulkan oleh Bupati kepada Menteri Kehakiman dan HAM melalui Menteri Dalam Negeri dalam hal ini Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri dengan tembusan kepada Gubernur; (2) Keputusan pengangkatan PPNS sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM setelah mendapatkan pertimbangan dari Jaksa Agung dan Kapolri. (3) Syarat-syarat pengangkatan PNS yang menjadi PPNS terdiri dari : a. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tk. I ( Golongan II/b); b. Berpendidikan serendah-rendahnya Sarjana Muda ( D III ); c. Ditugaskan di bidang Teknis Operasional; d. Telah lulus pendidikan khusus dibidang penyidikan; e. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan ( DP3 ) dalam 2 (dua ) Tahun berturut-turut dengan nilai rata-rata baik; f. Sehat jasmani dan rohani dan dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter. Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 7 Pasal 9 (1) Usul pengangkatan PPNS sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 harus melampirkan : a. Photo Copy Peraturan Daerah yang menjadi dasar hukum pemberian kewenangan sebagai PPNS yang diusulkan ; b. Surat Keterangan wilayah kerja PPNS yang diusulkan ; c. Photo Copy Ijazah terakhir yang sudah dilegalisir; d. Photo Copy Keputusan Pengangkatan Jabatan/Pangkat terakhir yang dilegalisir; e. Photo Copy Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan ( DP3) untuk selama 2 (dua) Tahun terakhir berturut-turut yang dilegalisir; f. Photo Copy Surat Tanda Tamat Pendididkan dan Pelatihan ( STTPP ) Khusus dibidang penyidikan yang dilegalisir ; g. Surat Keterangan yang menyatakan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan berbadan sehat; (2) Lampiran usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat masing-masing dalam rangkap 4. Pasal 10 (1) Mutasi PPNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten ditetapkan oleh Bupati. (2) Mutasi PPNS antar Kabupaten/Kota dilingkungan Pemerintah Propinsi ditetapkan oleh Gubernur. (3) Mutasi PPNS antar Propinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dalam hal ini Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri. (4) Mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri dalam hal ini Sekretaris Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 8

Jenderal Departemen Dalam Negeri dan tembusannya kepada Menteri Kehakiman dan HAM. Pasal 11 PPNS diberhentikan dari jabatannya karena : a. Berhenti sebagai PNS; b. Atas permintaan sendiri; c. Melanggar disiplin kepegawaian; d. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai PPNS dan e. Meninggal dunia. Pasal 12 (1) Pemberhentian PPNS sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 diusulkan oleh Bupati kepada Menteri Kehakiman dan HAM melalui Menteri Dalam Negeri dalam hal ini Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri. (2) Usul pemberhentian PPNS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disertai dengan alasan-alasan dan bukti pendukungnya. (2) Kartu tanda Pengenal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanda tangani oleh Bupati dan dapat didelegasikan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten atau Kepala Bagian Hukum. (3) Kartu Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku selama 5 (lima) Tahun terhitung sejak tanggal dikeluarkan. (4) Bentuk Kartu Tanda pengenal PPNS sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Bentuk empat persegi panjang; b. Panjang 9,5 cm, lebar 6,5 cm; c. Warna kartu bagian depan warna putih dan bagian belakang warna hijau. (5) Bentuk Kartu Tanda Pengenal PPNS sebagaimana dimaksud ayat (4) adalah sebagai berikut : A. Bagian depan : 9,5 Cm Pasal 13 KARTU TANDA Keputusan pemberhentian PPNS ditetapkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM. B A B V 6,5 cm Pas Photo Berwarna Ukuran 2x3 PENGENAL PPNS KARTU TANDA PENGENAL Pasal 14 (1) PNS yang telah diangkat sebagai PPNS harus mempunyai kartu tanda pengenal Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 9 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 10

B. Bagian Belakang : Nomor :... Nip :... Nama :... Pangkat :... Jabatan :... Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Nomor :... PPNS pada :... Berlaku sampai Tanggal :... Pasal 15 Pasangkayu,... Bupati/Sekda Nama lengkap Nip... (1) Setelah habis masa berlakunya Kartu Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud Pasal 14 ayat (3) dapat diusulkan perpanjangan. (2) Perpanjangan Kartu Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum berakhir masa berlaku Unit Organisasi PPNS atau PPNS yang bersangkutan pada Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten. (3) Perpanjangan Kartu Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan perpanjangan, harus terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan perpanjangan, harus sudah selesai diproses penerbitannya oleh Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah kabupaten. (4) Perpanjangan masa berlaku kartu tanda pengenal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditandatangani oleh Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah kabupaten atas nama Bupati. Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 11 (5) Penggantian Kartu Tanda Pengenal karena mutasi sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (1) diterbitkan oleh Bupati dalam hal ini Sekretaris Daerah Kabupaten. Pasal 16 (1) Perpanjangan Kartu Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) usulannya harus dilengkapi : a. Photo copy Kartu Tanda Pengenal yang telah habis masa berlakunya ; b. Photo copy Surat Keputusan pengangkatan sebagai PPNS ; c. Photo copy Surat Keputusan pengangkatan terakhir dalam jabatan pangkat Pegawai Negeri Sipil; d. Photo copy DP3 untuk 1 tahun terakhir ; e. Pas photo ukuran 2x3 cm berwarna dasar merah sebanyak 2 (dua) lembar ; (2) Kelengkapan sebagaimana dimaksud huruf a s/d d masing-masing dalam rangkap 2 ( dua ). B A B VI SUMPAH / JANJI DAN PELANTIKAN Pasal 17 Sebelum pelantikan, PPNS harus mengucapkan sumpah / janji. Pasal 18 Pelantikan PPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten dilakukan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk. Pasal 19 (1) Tata cara pelantikan dan sumpah / janji PPNS ; a. Pembacaan Keputusan pengangkatan PPNS ; Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 12

b. Pengucapan sumpah / janji dihadapan saksi dan Rohaniawan ; c. Penandatanganan berita acara sumpah / janji dan pelantikan; d. Pelantikan. (2) Naskah berita acara sumpah / janji dan pelantikan PPNS sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 dan 18 tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Pasal 20 Susunan acara pelantikan PPNS sesuai dengan ketentuan keprotokolan dilingkungan pemerintah Kabupaten. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 3 ditetapkan bentuk / formulir penyidikan yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. B A B IX P E M B I N A A N Pasal 24 Pembinaan terhadap PPNS meliputi : a. Pembinaan umum ; b. Pembinaan Teknis ; c. Pembinaan Operasional. Pasal 21 Tempat pelantikan dan sumpah / janji PPNS ditetapkan oleh Bupati. B A B VII PELAKSANAAN PENYIDIKAN Pasal 22 (1) Setiap PPNS dalam menjalankan tugas penyidikan harus dilengkapi dengan surat perintah penyidikan. (2) Surat perintah penyidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditandatangani oleh Sekretaris Daerah kabupaten atau atasan PPNS. B A B VIII BENTUK / MODEL FORMULIR PENYIDIKAN Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 13 Pasal 25 (1) Pembinaan Umum sebagaimana dimaksud Pasal 24 huruf a dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri. (2) Pembinaan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi yang berkaitan dengan pemberdayaan PPNS. Pasal 26 Pembinaan Teknis sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 huruf b dilakukan oleh Menteri Kehakiman dan HAM, Kapolri dan Jaksa Agung sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Pasal 27 (1) Pembinaan Operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 huruf c dilakukan oleh Bupati bekerja sama dengan Instansi terkait. Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 14

(2) Pembinaan Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa petunjuk teknis operasional PPNS dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Mamuju Utara. (3) Tata cara pembinaan operasional dan keanggotaan pembina akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. B A B X P E M B I A Y A A N Pasal 28 Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju Utara. Disahkan di Pasangkayu Pada tanggal 30 Oktober 2006 ------------------------------------------- BUPATI MAMUJU UTARA TTD Segala biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembinaan umum, pembinaan teknis dan pembinaan operasional sebagaimana dimaksud pasal 24, dibebankan APBD Kabupaten. B A B XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditetapkan oleh Bupati. Diundangkan di Pasangkayu Pada tanggal 1 Nopember 2006 PLT. SEKRETARIS DAERAH TTD DRS. MUHAMMAD AMRAN ALI, MM PANGKAT PEMBINA TK. I NIP. 010 104 243 H. ABDULLAH RASYID Pasal 30 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan Bupati Disalin sesuai dengan bunyi aslinya, KABAG HUKUM DAN ORGANISASI Pasal 31 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. DRS. MUHAMMAD JUFRI, SH Pangkat : Pembina Tk.I NIP. 132 064 491 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN NOMOR 14 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 15 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 16

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 14 TAHUN 2006 TANGGAL : 31 OKTOBER 2006 NASKAH BERITA ACARA SUMPAH / JANJI DAN PELANTIKAN PPNS DAERAH I. NASKAH BERITA ACARA SUMPAH /JANJI PPNS DAERAH. A. Bagi Pemeluk Agama Islam Pada hari ini... tangal... Bulan... Tahun... Dengan mengambil tempat di... saya, nama... Nip... Pangkat / Golongan... Jabatan... dengan disaksikan oleh 2 ( dua ) orang saksi, masing-masing : 1. Nama :... NIP... 2. Nama :... NIP... - Bahwa saya, akan mentaati segala Peraturan Perundang-undangan dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. - Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan. - Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. - Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara. Demikian Berita Acara Pengambilan sumpah ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. YANG MENGANGKAT SUMPAH, YANG MENGAMBIL SUMPAH telah mengambil sumpah Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Nama... NIP.... Pangkat / Golongan... yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia Nomor:... Tanggal... Penyidik Pegawai Negeri Sipil tersebut, mengangkat dan mengucapkan sumpah / janji sebagai berikut : Demi Allah, Saya Bersumpah - Bahwa saya, untuk diangkat jadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 17 (... ) (... ) ROHANIAWAN, SAKSI SAKSI... 1.... 2.... 3. Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 18

B. Bagi Pemeluk Agama Kristen Pada hari ini... tangal... Bulan... Tahun... Dengan mengambil tempat di... saya, nama... Nip... Pangkat / Golongan... Jabatan... dengan disaksikan oleh 2 ( dua ) orang saksi, masing-masing : 1. Nama :... NIP... 2. Nama :... NIP... telah mengambil sumpah Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Nama... NIP.... Pangkat / Golongan... yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia Nomor:... Tanggal... Penyidik Pegawai Negeri Sipil tersebut, mengangkat dan mengucapkan sumpah / janji sebagai berikut : Demi Allah, Saya Berjanji - Bahwa saya, untuk diangkat jadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. - Bahwa saya, akan mentaati segala Peraturan Perundang-undangan dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. - Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat Penyidik Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 19 Pegawai Negeri Sipil serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan. - Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. - Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara. Demikian Berita Acara Pengambilan sumpah ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. YANG MENGANGKAT SUMPAH, YANG MENGAMBIL SUMPAH (... ) (... ) ROHANIAWAN, SAKSI SAKSI... 1.... 2.... Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 20

C. Bagi Pemeluk Agama Hindu Pada hari ini... tangal... Bulan... Tahun... Dengan mengambil tempat di... saya, nama... Nip... Pangkat / Golongan... Jabatan... dengan disaksikan oleh 2 ( dua ) orang saksi, masing-masing : 1. Nama :... NIP... 2. Nama :... NIP... telah mengambil sumpah Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Nama... NIP.... Pangkat / Golongan... yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia Nomor:... Tanggal... Penyidik Pegawai Negeri Sipil tersebut, mengangkat dan mengucapkan sumpah / janji sebagai berikut : Om Atah Paramawisesa,, Saya Bersumpah - Bahwa saya, untuk diangkat jadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. - Bahwa saya, akan mentaati segala Peraturan Perundang-undangan dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. - Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan. - Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. - Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara. Demikian Berita Acara Pengambilan sumpah ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. YANG MENGANGKAT SUMPAH, YANG MENGAMBIL SUMPAH (... ) (... ) ROHANIAWAN, SAKSI SAKSI... 1.... 2.... Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 21 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 22

D. Bagi Pemeluk Agama Budha Pada hari ini... tangal... Bulan... Tahun... Dengan mengambil tempat di... saya, nama... Nip... Pangkat / Golongan... Jabatan... dengan disaksikan oleh 2 ( dua ) orang saksi, masing-masing : 1. Nama :... NIP... 2. Nama :... NIP... telah mengambil sumpah Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Nama... NIP.... Pangkat / Golongan... yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia Nomor:... Tanggal... Penyidik Pegawai Negeri Sipil tersebut, mengangkat dan mengucapkan sumpah / janji sebagai berikut : Demi Sang Hyang Adi Budha, Saya Bersumpah - Bahwa saya, untuk diangkat jadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. - Bahwa saya, akan mentaati segala Peraturan Perundang-undangan dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. - Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan. Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 23 - Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. - Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara. Demikian Berita Acara Pengambilan sumpah ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. YANG MENGANGKAT SUMPAH, YANG MENGAMBIL SUMPAH (... ) (... ) ROHANIAWAN, SAKSI SAKSI... 1... 2... E. Bagi Penganut Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada hari ini... tangal... Bulan... Tahun... Dengan mengambil tempat di... saya, nama... Nip... Pangkat / Golongan... Jabatan Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 24

... dengan disaksikan oleh 2 ( dua ) orang saksi, masing-masing : 1. Nama :... NIP... 2. Nama :... NIP... telah mengambil sumpah Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Nama... NIP.... Pangkat / Golongan... yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia Nomor:... Tanggal... Penyidik Pegawai Negeri Sipil tersebut, mengangkat dan mengucapkan sumpah / janji sebagai berikut : Demi Tuhan Yang Maha Esa, Saya menyatakan dan berjanji dengan sungguh-sungguh - Bahwa saya, untuk diangkat jadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. - Bahwa saya, akan mentaati segala Peraturan Perundang-undangan dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. - Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan. Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 25 - Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. - Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara. Demikian Berita Acara Pengambilan sumpah ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. YANG MENGANGKAT SUMPAH, II. YANG MENGAMBIL SUMPAH (... ) (... ) ROHANIAWAN, SAKSI SAKSI... NASKAH BERITA ACARA PELANTIKAN PPNS 1.... 2.... Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat dan TaufiqNya pada hari ini,... tanggal... Saya Lantik saudara saudara dalam jabatan sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah yaitu : 1. Nama : 2. Nama : Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 26

3. Nama : 4. Dan Seterusnya :... Kami percaya bahwa Saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Pejabat yang melantik BUPATI MAMUJU UTARA... PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi, Kabupaten sebagai Daerah Otonom berhak dan berwenang untuk menetapkan Peraturan Daerah yang harus dihormati, dilaksanakan dan ditaati oleh segenap masyarakat. Oleh karena itu di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah untuk memuat ketentuan tentang Pembebanan biaya paksaan Penegakan Hukum, seluruhnya sebagian kepada pelanggar. Peraturan Daerah dapat pula memuat ancaman Pidana kurungan paling lama 6 ( Enam) bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah ) dengan atau tidak merampas barang tertentu untuk Daerah, kecuali jika ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan. Untuk melakukan penyidikan dan penuntutan terhadap pelanggaran atas ketentuan Peraturan Daerah, diberikan kewenangan kepada Pejabat Penyidik dan penuntut sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku meskipun demikian dengan Peraturan Perundang-Undangan dapat pula menunjuk Pejabat lain yang diberi tugas untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran atas ketentuan Peraturan Daerah yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipul yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang untuk melakukan Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 27 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 28

penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah dengan tetap berada dibawah koordinasi dan pengawasan Penyidik Polri. Demikian pentingnya peranan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagai pengawal Peraturan Daerah sehingga keberadaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah diatur dalam Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d pasal 3 : Cukup Jelas Pasal 4 ayat (1) : Cukup Jelas Pasal 4 ayat (2) : Mengingat bahwa PPNS tidak dapat melakukan penangkapan atau penahanan, maka penangkapan dan penahanan dapat dilakukan dengan koordinasi atau meminta bantuan kepada Penyidik Polri. Pasal 5 s/d pasal 31 : Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 14 Perda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil 29