FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI PADA JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN Jalan Urip Sumoharjo No. 6 Telpon (0328) S U M E N E P

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUMENEP TAHUN

Sekapur Sirih. Sumenep, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep. Maryadi, SH, M.Hum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

POTENSI RETRIBUSI MENARA TELEKOMUNIKASI BERDASARKAN DATA DINAS KOMINFO, BPPT DAN KECAMATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SUMENEP

KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SUMENEP

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010

STRATEGI PEMETAAN KAWASAN DALAM MENENTUKAN LOKASI YANG TEPAT UNTUK AGROWISATA BUAH DI KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. km merupakan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai sumber daya

Sidang Akhir Tugas Akhir

PRIORITAS PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BAHARI PANTAI SLOPENG MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

POTENSI BUAH UNTUK AGROWISATA DALAM MENDUKUNG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DI KABUPATEN SUMENEP

Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.1 April 2011 ISSN : INVENTARISASI DATA POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

INSTANSI / TEMPAT BERTUGAS TK KARTIKA Jl. Dr. Wahidin I Guru Kelas PAUD/TK ALAMAT ISNTANSI NO NO.PESERTA NAMA KETERANGAN NUPTK MAPEL

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Sumenep Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

DATA PAKET PEKERJAAN TA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KAB. SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

Pengembangan Wilayah Berbasis Agroindustri di Kabupaten Sumenep

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

Kabupaten Sumba Barat Daya. Fasilitas & rambu lalulintas pada jalan menuju tempat wisata masih belum ada

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN WISATA KOLAM RENANG TIRTO ARGO SIWARAK KABUPATEN SEMARANG

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I. Pendahuluan. terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata disuatu daerah akan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

Tempat, Tanggal lahir Tempat Tanggal

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-KARIMIYYAH Nomor: 06.A.3/066.6/5.3370/PT/2017. Tentang:

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dikunjungi. Daerah Kabupaten Kulon Progo yang letaknya sangat

BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN

DATA PAKET PEKERJAAN TA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KAB. SUMENEP

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Pola Ruang Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

ANALISIS POTENSI WILAYAH UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR LOKASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI KECAMATAN CIGUDEG, KABUPATEN BOGOR. Oleh ;

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2012

CURUG CIMANDAWAY, PESONA WISATA DI UJUNG KULON TANAH WIJAYAKUSUMA Oleh: Nur Efri Setyadi, S.Pd

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang positif. Keselarasan antara

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK DARI SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN SUMENEP-JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diterapkan nilai-nilai asli

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN PESISIR BARAT BERBASIS WEB

RESORT HOTEL DI BELITUNG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PEMETAAN INFRASTRUKTUR WISATA DI WILAYAH DARATAN KABUPATEN SUMENEP Anita Intan Nura Diana 1, Darma Jasuli 2 1 Dosen Program Studi Teknik Sipil,Universitas Wiraraja,email : Anita.071288@gmail.com 2 Dosen Program Studi Teknik Sipil,Universitas Wiraraja,email : Jasuli.D34@gmail.com ABSTRAK Dari masalah yang dilihat peneliti pada objek penelitian meliputi : Dalam rangka menyambut Visit Sumenep 20 Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah mempersiapkan berbagai hal untuk memperkenalkan potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, terutama membuat pemetaan potensi obyek wisatanya. Namun masih belum ada gambaran jelas tentang keadaan infrastruktur penunjang yang ada pada obyek wisata, mulai dari segi infrastruktur jalan secara geografis serta kondisi dan kelengkapan infrastruktur penunjang yang ada pada obyek wisata. Maka dari itu penulis mempunyai inisiatif untuk memetakan kondisi infrastruktur jalur menuju obyek wisata dan infrastruktur penunjang yang ada pada obyek wisata. Penulis lebih memfokuskan penelitian pada obyek wisata yang ada di wilayah daratan Kabupaten Sumenep dikarenakan kebanyakan warga luar sumenep maupun warga sumenep sendiri masih banyak yang belum banyak tahu tentang potensi wisata yang ada di wilayah daratan. kebanyakan obyek wisata yang di kenal oleh masyarakat adalah wisata kepulauan, Padahal di wilayah daratan juga mempunya banyak potensi wisata yang tidak kalah menarik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa,sebagian besar obyek wisata yang ada di wilayah daratan Kabupaten Sumenep sudah memiliki kelengkapan infrastruktur yang mencukupi untuk menunjang kebutuhan wisatawan saat berada di dalam obyek wisata dengan kondisi yang cukup bagus dan masih bisa digunakan, tapi masih ada beberapa obyek wisata yang ketersediaan infrastrukturnya masih kurang dan harus di kembangkan guna memenuhi kebutuhan wisatawan, seperti Pantai Ponjhuk Talango, Pantai Badur, Goa Payudan, Air terjun Dhurbugan, Air Terjun Basoka Rubaru dan Kota Tua Dan mendapatkan titik kordinat obyek wisata yang bisa digunakan sebagai acuan dalam menentukan rute wisata yang akan di tuju, dengan titik awal di Jl. Sumenep-Pamekasan. Kata Kunci : Infrastruktur, Wisata, Pemetaan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi di Kabupaten Sumenep dengan beberapa kategori wisata, mulai dari wisata sejarah, wisata religi, wisata alam, wisata kepulauan, wisata budaya, wisata buatan dan ada juga kategori wisata minat khusus yang berupa tempat kerajinan dan destinasi kusus seperti kasur pasir yang ada di Desa Legung Kecamatan Batang-batang juga tambak pembuatan garam di Desa Pinggir papas Kecamatan Kalianget dan Desa Nambakor Kecamatan Saronggi. Pemerintah Kabupaten Sumenep mulai bersiap menyambut Visit Sumenep 20 atau Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 20, dan sudah melakukan pemetaan potensi wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, tapi masih belum banyak gambaran tentang infrastruktur yang ada pada obyek wisata. Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar yang memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada para wisatawan. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pemetaan kelengkapan infrastruktur di dalam obyek wisata di wilayah daratan Kabupaten Sumenep dan bagaimana pemetaan rute jalan dari segi geografis menuju obyek wisata di wilayah daratan Kabupaten Sumenep? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Mengetahui kondisi dan kelengkapan infrastruktur yang ada di dalam obyek wisata di wilayah daratan Kabupaten Sumenep dan mengetahui rute jalan menuju lokasi wisata di wilayah daratan Kabupaten sumenep dari segi geografis. 2. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif, dimana metode Kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in - depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi infrastruktur, kelengkapan infrastruktur, kbutuhan infrastruktur dan rute jalan menuju obyek wisata secara geogfrafis. 15

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Identifikasi Infrastruktur Penunjang Wisata 3.1.1 Ketersediaan Infrastruktur Berikut ini adalah tabel Ketersediaan infrastruktur wisata yang ada di wilayah daratan Kabupaten Sumenep : NO Obyek Wisata Infrastruktur 1 Pantai Slopeng 11. Toko Sovenir 2 Pantai Badur 1. MCK 2. Fasilitas 3. Sanitasi Air Bersih 5. Tempat Ibadah 3 Pantai Lombang 11. Toko Sovenir 4 Panjtai Ponjhuk - Talango 5 Goa Payudan - 6 Air Terjun Dhurbugan 7 Bukit Kalompek 8 Bukit Kolam 1. Fasilitas 2. Lahan Parkir 2. Fasilitas 5. Lahan Parkir 9 Air Terjun Basoka - 10 Asta Ketandur 11 Asta Tinggi 5. Tempat Sampah 6. Penginapan 12 Asta Jokotole 13 Asta Buju Panaongan 14 Asta Gumok 8. Lahan Parkir 15 Asta Yusuf 1. Tempat Teduh 9. Lahan Parkir 16 Asta K. Faqih 16

17 Masjid Agung Sumenep Museum dan Keraton Sumenep 19 Kota Tua Klianget - 20 Tirta Sumekar Indah 21 Bukit Tinggi 22 Telaga Kermata 23 Water Park Sumekar 4. Tempat Sampah 5. Lahan Parkir 8. Loket Tiket 9. Tempat Sampah 10. Wahana Bermain 11. Lahan Parkir 7. Loket Tiket 7. Wahana Bermain 8. Lahan Parkir 8. Loket Tiket 9. Tempat Sampah 10. Wahana Bermain 11. Lahan Parkir 3.1.2 Kondisi Infrastruktur Berikut ini adalah tabel Kondisi infrastruktur wisata yang ada di wilayah daratan Kabupaten Sumenep : NO Obyek Wisata Kondisi Infrastruktur 1 Pantai Slopeng Cukup Terawat 2 Pantai Badur Kurang Terawat 3 Pantai Lombang Cukup Terawat 4 Pantai Ponjhuk Talango - 5 Goa Payudan - 6 Air Terjun Dhurbugan Kurang Terawat 7 Bukit Kalompek Cukup Terawat 8 Bukit Kolam Cukup Terawat 9 Air Terjun Basoka - 10 Asta Ketandur Cukup Terawat 11 Asta Tinggi Cukup Terawat 12 Asta Jokotole Kurang Terawat 13 Asta Buju Panaongan Cukup Terawat 14 Asta Gumok Kurang Terawat 15 Asta Yusuf Cukup Terawat 16 Asta K. Faqih Cukup Terawat 17 Masjid Agung Sumenep Cukup Terawat Museum dan Keraton Sumenep Kurang Terawat 19 Kota Tua Klianget - 20 Tirta Sumekar Indah Sangat Terawat 21 Bukit Tinggi Cukup Terawat 22 Telaga Kermata Cukup Terawat 23 Water Park Sumekar Sangat Terawat 3.1.3 Rute Menuju Obyek Wisata 1. Sumenep ke Pantai Slopeng Sumenep Kota, Kabupaten Sumenep Lanjutkan ke Pamolokan 800 m Lanjutke pada Jl. Raya Manding. Berkendara dari Jl. Raya Manding - Dasuk dan Jl. Raya Dasuk menuju Sema an 2. Sumenep ke Pantai Badur Sumenep Kota, Kabupaten Sumenep Lanjutkan ke Pamolokan 800 m 17

Lanjutkan ke Jl. Raya Manding menuju Manding Daya Ambil Jl. Barisan Sergang menuju Sergang 3. Sumenep ke Pantai Lombang Sumenep Kota, Kabupaten Sumenep, Ikuti Jl. Raya Gapura dan Jl. Raya Gapura - Batang-Batang menuju Batang-batang Daya. 4. Sumenep ke Pantai Ponjhuk Talango Pelabuhan Talango Pantai Ponjhuk, Kombang, Talango, Kab. Sumenep, Jawa Timur. 5. Sumenep ke Goa Payudan Sumenep Kota, Kabupaten Sumenep, Mengambil rute Jl. Raya Lenteng, Jl. Lenteng Timur - Sumenep dan Jl. Raya Ganding Lenteng Barat menuju Jl. Raya Ganding Lanjutkan ke Jl. Raya Ganding Sumenep menuju Payudan Daleman. 6. Sumenep ke Air Terjun Dhurbugan Sumenep Kota, Ke Pamolokan Ikuti Jl. Raya Manding dan Jl. Raya Manding - Batuputih menuju Batuputih Kenek Menuju Aeng Merah 7. Sumenep ke Bukit Kalompek Bukit Kalompek, Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. 8. Sumenep ke Bukit Kolam Bula an Bukit Kolam, Bula an, Batuputih, 9. Sumenep ke Air Terjun Basoka Lanjut ke Pakondang. Ambil Jalan Campaka - Rubaru menuju Basoka Air Terjun Basoka, Rubaru, Kabupaten 10. Sumenep ke Asta Katandur Berkendara menuju Jl. Halim Perdana Kusuma dan Jl. Raya Gapura. Ke Pamolokan. 11. Sumenep ke Asta Tinggi Asta Tinggi, Jl. Asta Tinggi No.11, Kebunagung, Kota Sumenep, Kabupaten 12. Sumenep ke Asta Jokotole Asta Jokotole, Giring, Manding, 13. Sumenep ke Asta Buju Panaongan Ambil rute Jl. Diponegoro dan Jl. Teuku Umar menuju Jl. Asta Tinggi di Kebunagung. Teruskan ke Jl. Asta Tinggi menuju Pakondang. Ambil Jl. Raya Ambunten menuju Jl. K. Abu Bakar Sidiq / Pasongsongan di Panaongan. 14. Sumenep ke Asta Gumok Asta Gumok, Dusun Brambang RT 009 RW 003 Desa Kalimook, Kalimo'ok, Kalianget, Kabupaten Sumenep 15. Sumenep ke Asta Yusuf JL. Pelabuhan, Kalianget Kertasada, Asta Yusuf, Talango,Kabupaten 16. Sumenep ke Asta K. Faqih Asta K. Faqih, Lembung Bar., Lenteng, 17. Sumenep ke Masjid Agung Sumenep Masjid Jamik Sumenep, Jalan Trunojoyo No.354, Bangselok, Sumenep,. Sumenep ke Musium dan Keraton Sumenep Museum Keraton, Jl. Dr. Sutomo No.6, Pajagalan, Kotasumenep, Kabupaten 19. Sumenep ke Kota Tua Kalianget Kota Tua Sumenep, Jl. Raya Kalianget, Kalianget Tim., Kalianget, Kabupaten

20. Sumenep ke Tirta Sumekar Indah (TSI) Tirta Sumekar Indah (TSI), Jl. Raya Lenteng, Pabian, Batuan, Kabupaten 21. Sumenep ke Bukit Tinggi Boekit Tinggi Daramista, Daramesta, Lenteng, 22. Sumenep ke Telaga Kermata Telaga Kermata, Saronggi, Kabupaten 23. Sumenep ke Water Park Sumenkar (WPS) WaterPark Sumekar, Kasengan, Manding. Sarana dan Prasarana : Tim Peneliti PMB-LIPI (2006:339). Swastikayana, I Wayan Eka. 2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar (Studi Kasus Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar). Jurusan : Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Sari, II. 2010. Kajian Kepuasan Pengunjung dan Pengembangan Fasilitas Wisata Di Kawasan Ekowisata Tangkahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Program Studi Manajemen Hutan. Universitas Sumatera Utara. Medan 4. KESIMPULAN Sebagian besar obyek wisata yang ada di wilayah daratan Kabupaten Sumenep sudah memiliki kelengkapan infrastruktur yang mencukupi untuk menunjang kebutuhan wisatawan saat berada di dalam obyek wisata dengan kondisi yang cukup bagus dan masih bisa digunakan, tapi masih ada beberapa obyek wisata yang ketersediaan infrastrukturnya masih kurang dan harus di kembangkan guna memenuhi kebutuhan wisatawan, seperti Pantai Ponjhuk Talango, Pantai Badur, Goa Payudan, Air terjun Dhurbugan, Air Terjun Basoka Rubaru dan Kota Tua Pada penelitian ini di dapatkan titik kordinat obyek wisata yang di gunakan sebagai acuan rute menuju obyek wisata, dengan titik awal di Jl. Sumenep -Pamekasan, Bangselok, Sumenep kota, Kabupaten Sumenep : -7.008199, 113.859567 dan selanjutnya memasukkan titik kordinat obyek wisata tujuan pada mesin pencari Google map. 5. REFRENSI Fakultas Teknik Universitas Wiraraja 2016. Pedoman Penyusunan Skripsi. Sumenep: Universitas Wiraraja Gunadi, K dan Yulia. 2002. Perencanaan Rute Perjalanan Di Jawa Timur Dengan Dukungan GIS Menggunakan Metode Dijkstra s. Jurnal Informatika 3(2):68-73 Hadinoto, K. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. UI Press. Jakarta. Ibrahim, Faisal. 2011. Pemetaan Objek Wisata Dan Prasarana Pendukung Di Kabupaten Brebes Bagian Selatan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurusan : Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 19