BAB I PENDAHULUAN. pendanaan ini sudah ada sejak lama dan sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB I PENDAHULUAN. jaminan hidup, dan lenyapnya rasa saling tolong-menolong antara satu

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan untuk menambah fungsi dari bank selain fungsi bank yaitu

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. syariah menjadi sebuah kebutuhan primer. Hal ini karena agama Islam mengatur. ALLAH SWT dan tolong menolong antar sesama.

BAB I PENDAHULUAN. Modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kebutuhan. Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial atau masyarakat,

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengalami perkembangan. Perkembangan ini diwujudkan dalam bentuk

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero)

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah

BAB I PENDAHULUAN. dapat terpenuhi. Semua ini tergantung pada kemampuan masing-masing orang

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. membeli atau membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB I PENDAHULUAN. akses kredit/pembiayaan. Infrastruktur ini mempertukarkan informasi kredit

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha semakin lama semakin pesat. Persaingan dan perkembangan

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan. Dalam istilah sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Hal ini tentu saja demi kelancaran dan keamanan jalannya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan signifikansi yang sangat pesat termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB V PEMBAHASAN. kausalitas yang terjadi antara variabel yang diteliti sebagai pembuktian atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan setiap kesempatan dan peluang pada beberapa pasar sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian masyarakat berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. menolong, orang yang kaya harus menolong orang yang miskin, orang yang. itu bisa berupa pemberian maupun pinjaman dan lainnya.

mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses sosial dan manajemen. Dalam proses itu, individu-individu atau kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. 1 Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

HILMAN FAJRI ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegadaian merupakan salah satu alternatif pendanaan yang sangat efektif karena tidak memerlukan proses dan persyaratan yang terlalu rumit. Bentuk pendanaan ini sudah ada sejak lama dan sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kemasyarakat atas dasar hukum gadai. 1 Dasar hukum Rahn sebagai kegiatan muamalah dapat merujuk pada dalildalil yang didasarkan pada al-qur an, sunah, ijma dan fatwa DSN-MUI. Sebagaimana dalam Q.S. Al-Baqarah/2 : 283. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang hlm. 12. 1 Ma ruf Amin, Mengatasi Masalah dengan Pegadaian Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), 1

2 menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 2 Muhammad Ali al-sayis berpendapat bahwa kata farihan dalam Q.S. Al- Baqarah/2: 283 adalah petunjuk untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam transaksi hutang-piutang berjangka. Kehati-hatian ditunjukkan dengan cara menjaminkan sebuah barang kepada orang yang berpiutang (murtahin). Bila transaksi dilakukan saat kedua belah pihak melakukan perjalanan (musafir), maka transaksi tersebut harus dicatat dihadapan saksi. Keberadaan pegadaian syariah pada awalnya didorong oleh perkembangan dan keberhasilan lembaga-lembaga keuangan syariah. Di samping itu juga dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya sebuah Pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Perkembangan Pegadaian Syariah dalam dasawarsa 2000-an semakin pesat, khususnya di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh semakin banyaknya jumlah nasabah, jenis ragam produk, dan jumlah kantor unit Pegadaian Syariah yang tersebar di setiap kabupaten dan kota di Tanah Air. 3 Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam, termasuk di dalamnya kandungan emas yang melimpah. Emas merupakan logam mulia yang paling banyak dicari dan digemari baik sebagai perhiasan maupun sebagai sarana investasi. Selain karena warnanya yang menarik, emas juga merupakan logam mulia yang terbatas, tahan usia, dan memiliki harga yang sangat menggiurkan. 2006). hlm. 49. 2 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahan, (Jakarta Timur: Penerbit Maghfirah Pustaka, 3 Ade Sofyan Mulazid, Kedudukan Sistem Pegadaian Syariah dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia Seri Disertasi, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012), hlm. 2.

3 Walaupun harga emas dapat naik ataupun turun dalam hitungan jam, namun pada hakikatnya emas merupakan sarana investasi yang sangat efektif untuk jangka waktu panjang. Gambar 1.1. Grafik Harga Emas di Indonesia 1 Tahun Sumber: harga-emas.org/grafik/ Fluktuasi harga emas yang cukup menjanjikan sebagai alat investasi mendorong minat masyarakat untuk memiliki emas dan perusahaan pun banyak yang menginvestasikan sahamnya pada emas. Perlu diketahui bersama memiliki emas adalah untuk investasi jangka panjang dan menjaga nilai uang agar tidak rentan terhadap inflasi. Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan yang bergerak di bidang pemberian jasa kredit kepada masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman Pegadaian tidak hanya memberikan jasa kredit dengan sistem gadai saja namun

4 telah merambah ke bisnis penjualan Logam Mulia atau yang biasa disebut produk MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) atau yang biasa disebut LM atau emas batangan dengan sistem angsuran. Tahun 2014 Pegadaian mengeluarkan Produk Mulia Arisan Emas agar mempermudah masyarakat dalam pembelian logam mulia secara berangsur dengan cara arisan yang lebih menyenangkan dan dapat mempererat hubungan silaturahim antar sesama. Alihalih mendapatkan uang, para peserta ini akan mendapat emas batangan setiap bulannya. Akan tetapi saat ini minat masyarakat terhadap arisan emas masih sedikit. Terlihat dari faktor pendapatan masyarakat yang rendah sehingga banyak masyarakat lebih cenderung memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok daripada menabung atau berinvestasi, padahal untuk biaya MULIA Arisan Emas di Pegadaian tidaklah terlalu tinggi. Faktor lain yaitu banyaknya pesaing di luar Pegadaian yang menyediakan pelayanan logam mulia seperti Bank BNI Syariah, Bank Mandiri, BRI Syariah dan Bank Umum lainnya. Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin sebagai salah satu lembaga perekonomian yang berbasis kerakyatan dituntut untuk menjawab tuntutan di tengah persaingan bisnis tersebut. Sehingga perlu adanya alternatif strategi yang tepat untuk memasarkan produk Mulia di tengah persaingan dari pihak luar agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi sangat penting dan diperlukan dalam bisnis begitu juga bisnis syariah, sepanjang strategi tersebut tidak menghalalkan segala cara, tidak melakukan cara-cara yang batil, tidak melakukan penipuan, kebohongan, dan

5 tidak merugikan pihak lain. Untuk menentukan strategi, penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT yang merupakan metode untuk menentukan alternatif strategi pemasaran dengan mengimplementasikan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Serta menggunakan metode analisis QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix) untuk menentukan prioritas dari alternatif-alternatif strategi pemasaran yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang strategi pemasaran dan menuangkannya ke dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Produk Mulia Arisan Emas Pada Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan serta kelemahan Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin? 2. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin? 3. Alternatif strategi apa saja dan prioritas strategi pemasaran apakah yang tepat bagi Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin?

6 C. Tujuan Penelitian Sesuai pada latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian adalah: 1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal yang menjadi kekuatan serta kelemahan Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. 3. Menganalisis alternatif strategi pemasaran dan menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat dan dapat diterapkan bagi Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. D. Signifikansi Penelitiaan Adapun hasil yang diharapkan dari penelitian ini baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis adalah: 1. Segi teoritis a. Bagi mahasiswa: sebagai bahan untuk melakukan penelitian khususnya yang memiliki relevansi dengan peneliti ini juga memperkaya ilmu pengetahuan tentang pegadaian syariah khususnya di UIN Antasari Banjarmasin. b. Bagi penulis: sebagai pengalaman langsung dalam melakukan penelitian terhadap pegadaian, sehingga menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana praktik yang digunakan dalam operasional pegadaian syariah.

7 2. Segi praktis a. Bagi pihak pegadaian: Sebagai bahan informasi dan bahan evaluasi pihak pegadaian dalam meningkatkan dan mempertahankan tingkat pelayanan yang menguntungkan pada saat ini dan masa depan. b. Bagi masyarakat/konsumen: Agar mengetahui dan memahami tentang pelayanan maupun produk dari pegadaian tersebut. E. Definisi Operasional 1. Analisis yaitu penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). Maksud analisis di sini yaitu pengamatan mengenai suatu kegiatan atau teknik untuk menentukan manfaat kegiatan tersebut dan cara terbaik untuk memperolehnya yaitu dengan pendekatan Analisis SWOT. 4 2. Strategi yaitu suatu pendekatan pokok suatu perusahaan untuk mencapai seluruh sasaran. 5 Maksudnya di sini adalah strategi yang dibentuk oleh Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Pemasaran adalah proses yang bersifat strategis dan sosial dalam menciptakan pelanggan dan menyediakan nilai yang menguntungkan serta 4 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3, Cet-1, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm. 37. 5 Wimardi, Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), (Bandung: CV Mandar Maju, 1998), hlm. 81.

8 lebih baik untuk pelanggan dengan cara berkompetisi. 6 Dalam hal ini pemasaran yang dimaksud ialah upaya menciptakan pelanggan dan menjual nilai yang menguntungkan untuk produk MULIA Arisan Emas pada Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. 4. Produk MULIA Arisan Emas adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel. 7 Maksudnya di sini adalah pada produk Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. F. Kerangka Pemikiran Di tengah banyaknya pilihan produk jasa, merek, harga, kemasan dan kualitas produk, Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin harus berusaha keras untuk bersaing di antara perusahaan yang lebih dahulu memasarkan produknya. Hal tersebut dilakukan untuk memenangkan persaingan dalam meraih pangsa pasar. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan strategi pemasaran yang handal dan tepat. Strategi yang efektif dan efisien harus dikembangkan oleh perusahaan dengan melihat peluang, kekuatan, ancaman dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis lingkungan internal berguna untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, sedangkan analisis lingkungan eksternal berguna untuk mengetahui 6 Sunny T. H. Goh, Marketing wise, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer), 2008, hlm. 4. 7 Pegadaian, Pegadaian Mulia, www.pegadaian.co.id/pegadaian-mulia.php, diakses pada 23 Januari 2018, pukul 09.00 WITA.

9 peluang dan ancaman dalam memasarkan programnya. Informasi yang diperoleh kemudian dibuat dalam matriks IFE (Eksternal Factor Evaluation) dan matriks EFE (Internal Factor Evaluation). Selanjutnya kedua matriks dipadukan dalam matriks IE (Internal-Eksternal) yang digunakan untuk mengetahui posisi saat ini yang berdasarkan tiga kelompok yaitu growth strategy, strability strategy, dan retrenchment strategy, kemudian digunakan matriks SWOT untuk memperoleh beberapa alternatif strategi pemasaran. Tahap terakhir adalah tahap pengembilan keputusan atau pemilihan strategi yang paling tepat dengan menggunakan matriks QSPM yang berfungsi untuk mengetahui urutan prioritas strategi pemasaran yang tepat dan dapat diterapkan Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 1.2.

10 Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran Operasional Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin memerlukan strategi pemasaran yang handal dan tepat Analisis Faktor Internal Analisis Faktor Eksternal Matriks IFE Matriks EFE Penentuan Posisi Lembaga (Matriks IE) Penentuan Alternatif Strategi Penghimpunan (Analisis Matriks SWOT) Prioritas Strategi Pemnghimpunan (Matriks QSPM) Strategi Penghimpunan G. Kajian Pustaka Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan peneliti, sejauh ini skripsi yang mengangkat permasalahan seperti ini belum ada, kalau pun ada tapi dari segi judul dan isinya memang berbeda. Adapun literatur yang berhubungan dengan penelitian ini:

11 1. Nida Amalia, Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin dengan skripsinya tahun 2011 yang berjudul Strategi Pemasaran Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah Cabang Banjarmasin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BRI Syariah Cabang Banjarmasin dalam memasarkan produk gadai emasnya, dan kendala dalam memasarkan dan tinjauannya dari prespektif pemasaran Islami. Dari hasil penelitian menghasilkan temuan Bank BRI Syariah telah melakukan pemasaran, baik itu bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produk, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses. Adapun yang menjadi andalan Bank BRI Syariah dalam memasarkan produknya, yakni dengan menggunakan strategi promosi melalui personal selling (seminar) dan strategi harga. Namun masih ada kekurangan salah satunya masih kurangnya promosi yang dilakukan. Kegiatan Bank BRI Syariah Cabang Banjarmasin dalam memasarkan produk gadai emasnya, baik dari segi pemasaran yang digunakan dan cara menghadapi kendala, telah sesuai dengan apa yang diajarkan dalam teori syariah marketing (pemasaran Islami). Meskipun dari penelitian ini terdapat persamaan yaitu dari segi teknik pengumpulan data, juga subjeknya yaitu sama-sama mewawancarai karyawan tetapi terdapat perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saya. Penelitian terdahulu adalah pada Bank BRI Syariah Cabang Banjarmasin sedangkan penelitian saya pada Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin dan objeknya pun berbeda dari

12 penelitian terdahulu adalah Gadai Emas sedangkan yang saya teliti adalah produk MULIA Arisan Emas. 2. Nispan Rahmi, Dosen Fakultas Syariah dan Eknomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin dengan Jurnal Studi Ekonomi tahun 2015 yang berjudul, Akad Murabahah dalam Investasi Logam Mulia Pada Pegadaian Syariah Banjarmasin. Dalam penelitian ini membahas mengenai produk Mulia pada Pegadaian Syariah dapat diketahui salah satu akadnya menggunakan akad murabahah. Menurut mekanismenya untuk investasi logam Mulia dapat dilakukan melalui beberapa prosedur, antara lain : 1) Prosedur pemesanan yang mencakup syarat-syarat penting yang harus dipenuhi nasabah untuk investasi mulia, (2) Prosedur pemberian terdiri dari langkahlangkah penyerahan logam mulia kepada nasabah yang terbagi menjadi dua proses, seperti siklus produk mulia tunai dan siklus produk Mulia kredit. (3) Prosedur pelunasan berupa sistem pembayaran mulia yang juga terbagi menjadi dua sistem yaitu dengan cara pelunasan sekaligus (tunai) maupun dengan cara angsuran sesuai dengan kesepakatan yang dilakukan terlebih dahulu oleh kedua belah pihak. Persamaan penelitian saya dengan jurnal tersebut yaitu sama-sama pada Pegadaian, akan tetapi penelitian saya berfokus pada Pegadaian Syariah Banjarmasin dan objeknya pun sama tentang akad murabahah investasi logam mulia hanya saja penelitian saya lebih cenderung pada produk MULIA Arisan Emas dan dalam pembahasannya pun saya lebih memfokuskan pada analisis SWOT.

13 3. Yuliani, Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin dengan skripsinya tahun 2017 yang berjudul. Analisis SWOT Produk Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman produk cicil emas pada Bank Syariah Mandiri cabang Banjarmasin berdasarkan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatan dari produk cicil emas adalah citra bank yang baik, harga emas yang sesuai dengan harga pasar, biaya murah, persyaratan mudah dan fleksibel. Kelemahan dari produk cicil emas adalah jangka waktu pembiayaan paling singkat dua tahun, tidak bisa membiayai emas perhiasan, maksimal pembiayaan Rp. 150.000.000,- uang muka tinggi 20% dari jumlah pembiayaan. Peluang produk cicil emas yaitu masyarakat yang mayoritas beragama Islam dan bekerjasama dengan koperasi. Ancaman produk cicil emas yaitu produk sejenis dari perbankan lain dan harga emas yang tidak stabil. Adapun strategi pemasaran produk cicil emas Bank Syariah Mandiri berdasarkan analisis SWOT adalah mempertahankan citra bank, memperkenalkan keunggulan-keunggulan dari produk cicil emas, memperkuat kerjasama dengan koperasi, jemput bola, meningkatkan loyalitas nasabah, mengoptimalkan pemahaman masyarakat dalam promosi, menetapkan target pemasaran, meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan promosi, menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Meskipun sama-sama menggunakan pendekatan analisis SWOT, tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian saya yaitu penelitian terdahulu adalah Bank Syariah Mandiri Cabang Banjarmasin sedangkan

14 penelitian saya pada Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin dan objeknya pun berbeda, penelitian terdahulu dengan produk cicil emasnya sedangkan yang saya teliti adalah produk MULIA Arisan Emas. Dari penjelasan di atas terdapat persamaan dan perbedaan dari penelitian saya dengan penelitian terdahulu. Tetapi penelitian saya lebih memfokuskan kepada strategi pemasaran dengan pendekatan analisis SWOT produk Mulia Arisan Emas pada Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kebun Bunga Banjarmasin dan masalah ini pun belum pernah ada yang meneliti. H. Sistematika Penulisan Penyusunan Penelitian yang dilakukan ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I: Permasalahan yang telah tergambarkan dirumuskan dalam rumusan masalah, setelah itu disusun tujuan penelitian yang merupakan hasil yang diinginkan. Signifikansi penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian. Definisi operasional untuk membatasi istilah-istilah dalam penelitian yang bermakna umum atau luas. Kajian pustaka ditampilkan sebagai adanya informasi tulisan atau penelitian dari aspek lain. Adapun sistematika penulisan merupakan susunan skripsi secara keseluruhan. Bab II: Landasan teori, pada bab ini akan di bahas masalah-masalah yang berhubungan dengan objek penelitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

15 Bab III: Metode penelitian untuk mempermudah dalam melakukan penelitian agar tepat sasaran apa yang ingin dicapai maka perlu adanya subjek dan objek penelitian. Data dan sumber data yang sangat diperlukan dalam penelitian ini agar hasil dari penelitian ini mnejadi jelas dan valid. Dalam mengumpulkan data harus ada cara agar dapat terkumpul dengan akurat dan efektif, maka perlu adanya teknik pengumpulan dan analisis data agar data yang diperoleh nantinya lengkap dan jelas, kemudian dalam melakukan penelitan ini ada tahapan-tahapan yang dimasukkan dalam prosedur penelitian. Bab IV: Merupakan penyajian data dan analisis, terdiri dari: pertama, penyajian data, berupa hasil penelitian yang telah dilakukan. Kedua, analisis terhadap hasil penelitian berdasarkan landasan teoritis yang telah disusun sebelumnya. Bab V: Penutup, dari penelitian yang dilakukan ini, terdiri atas: kesimpulan dan saran. Dalam bab ini secara kesuluruhan, hal ini dimaksudkan sebagai penegasan terhadap jawaban atas permasalahan yang telah dipaparkan. Setelah itu penulis membuat kesimpulan atas hasil penelitiannya dan memberikan saran berdasarkan hasil penelitiannya.