SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAMBANG SUPAGI A

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Oleh : RETNO YUNINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

ASRI MAYASARI A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendidikan akan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Ketrampilan sosial merupakan kemampuan individu untuk bergaul dan

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH) TERHADAP KEDISIPLINAN MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: UJI WINDIYANTO A220020026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan menengah tidak dapat lepas dari peran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolah sebagai pembinaan siswa. OSIS merupakan salah satu wadah yang sangat penting bagi anak didik, karena didalam pembinaan siswa diajarkan berbagai ketrampilan dan kedisiplinan. Pemanfaatan OSIS sebagai wadah dalam pembinaan siswa ini salah satu wujud kegiatannya adalah menyelenggarakan upacara bendera, yang dapat melatih dan menanamkan kedisiplinan pada siswa. Disiplin akan membantu siswa untuk menjadi matang pribadinya dan mengembangkannya dari ketergantungan menuju ketidak tergantungan, sehingga siswa mampu berdiri sendiri atas tanggung jawab sendiri. Adanya disiplin siswa berarti siswa tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dalam tata tertib sekolah dengan senang hati. Perlu dipahami bahwa OSIS akan berfungsi efektif sebagai salah satu wadah siswa, apabila didukung oleh partisipasi yang tinggi dari para peserta didik. Manfaat dan perlunya kepatuhan terhadap peraturan bagi diri sendiri ialah adanya ketenangan batin dan ketentraman hati, tidak merasa khawatir karena dikejar-kejar oleh perasaan bersalah. Kepatuhan terhadap peraturan akan melatih hidup teratur dan berdisiplin yang akhirnya dapat membawa untuk mencapai kebahagiaan. 1

2 Membiasakan diri hidup tertib dan teratur dalam kehidupan sehari-hari harus dilatih sejak dini. Apabila hidup tertib dan teratur sudah mendarah daging dalam diri sendiri, maka apabila melihat ketidaktertiban dan ketidakteraturan akan tergeraklah hati untuk menertibkan dan membuatnya teratur. Disiplin merupakan kunci sukses, karena dengan berdisiplin akan menumbuhkan sifat yang teguh dalam memegang prinsip tekun dalam berusaha mundur dalam kebenaran dan rela berkorban dan serta jauh dari sifat putus asa. Oleh karena itu disiplin sangat, penting dan besar pengaruhnya dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tidak dapat disangkal bahwa orang-orang, yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup berhasil mencapai disiplin, memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya. Salah satu usaha menanamkan dan menumbuhkan sikap disiplin pada manusia Indonesia terutama pada generasi muda diantaranya adalah melalui pendidikan, baik yang diberikan dalam lingkungan keluarga, pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan dalam lingkungan masyarakat. Jadi pendidikan berlangsung seumur hidup dan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan sehingga akan lebih mendorong tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat demi tercapainya peningkatan demi tercapainya kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3, telah digariskan bahwa:

3 Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan (RI, 2003:30). Di Indonesia yang berdasarkan Pancasila, di dalam dunia pendidikan formal untuk membina sikap dan moral yang dapat menumbuhkan sifat disiplin peserta didik dapat ditempuh antara lain melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn). Melalui mata pelajaran PKn diharapkan para peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan, memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan serta memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih lanjut. Hakekat manusia menurut sifat kodrat monodualisme sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu terdiri atas jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Bersatunya jasmani dan rohani membentuk ciri-ciri tersendiri diantaranya mempunyai cipta, rasa dan karsa. Sifat individu manusia mengarah kepada kepentingan pribadinya. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan anggota dari suatu kelompok. Pola kehidupan manusia dalam kelompok pada umumnya akan mempengaruhi sikap sosial manusia, sehingga manusia akan berusaha untuk menonjolkan diri diantara manusia-manusia yang lain, dengan demikian sangat memungkinkan terciptanya interaksi antara yang satu dengan yang lainnya.

4 Sejak anak-anak manusia mulai mengenal atau belajar melalui norma, adatistiadat, dan lingkungan sebagai pedoman tingkah laku untuk kehidupan selanjutnya. Pada waktu menginjak remaja usia remaja terjadilah perubahan dalam dirinya baik fisik, psikologis maupun sosialnya. Mereka ingin melepas saja sifat kekanakkanakannya, tetapi mereka belum dapat bertingkah laku secara dewasa. Pada masa remaja akhir mulai menyadari bahwa manusia akan hidup sendiri, tanpa bantuan dari orang lain. Peranan sikap sosial ini memegang peranan yang sangat penting, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan berkelompok. B. Identifikasi Masalah Kedisiplinan siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Pada hakekatnya tidak ada faktor tunggal yang berdiri sendiri yang secara otomatis menentukan kedisiplinan siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor kesadaran dari individu, pola asuh dari orang tua, bimbingan guru konseling, sanksi yang diterapkan, intensitas kegiatan di sekolah, lingkungan pergaulan siswa, lingkungan tempat tinggal siswa, lingkungan sosial siswa, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2007/2008.

5 C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang berkaitan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin dari lapangan permasalahan yang ada itu dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena perlu adanya pembatasan permasalahan, selain itu juga untuk menghindari kesalahpahaman sehingga tidak timbul penafsiran yang berbeda-beda yang akan mengakibatkan kekacauan dalam penulisan skripsi atau penelitian tersebut, maka dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Obyek penelitian a. Implementasi peran guru bimbingan konseling pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008. b. Intensitas mengikuti kegiatan OSIS pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008. c. Kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi tahun ajaran 2007/2008. 2. Subyek penelitian Siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008 yang keseluruhan berjumlah 70 orang siswa.

6 D. Perumusan Masalah Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika merupakan bagian penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan adanya permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus pada permasalahan tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008?. E. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan titik pijak untuk mempengaruhi aktivitas yang akan di laksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini pun perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai langkah pemecahan masalahnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui implementasi peran guru bimbingan konseling pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008.

7 b. Untuk mengetahui intensitas mengikuti kegiatan OSIS pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008. c. Untuk mengetahui kedisiplinan mentaati tata tertib pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008. d. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008. F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya maupun bagi masyarakat luas pada umumnya, mengenai pengaruh implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan dalam mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008. b. Menambah pengetahuan khususnya mengenai pengaruh implementasi guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan dalam mentaati tata tertib sekolah pada siswa. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.

8 2. Manfaat atau Kegunaan Praktis a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008. b. Sebagai pendidik maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik pada khususnya, maupun masyarakat luas pada umumnya. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudahkan para pembaca dalam memahami skripsi ini maka sangat perlu penulis mengemukakan tentang sistematikanya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut. Bagian awal meliputi : Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran dan Abstrak. Bagian pokok skripsi ini terperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis mengenai Peran Guru Bimbingan Konseling, yang berisi uraian tentang Pengertian Bimbingan, Pengertian Konseling, Unsur-Unsur Bimbingan Konseling, Fungsi Bimbingan Konseling,

9 Tujuan Bimbingan Konseling, Prinsip Bimbingan Konseling, dan Asas-Asas Bimbingan Konseling. Selanjutnya uraian mengenai Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS, yang menguraikan mengenai Pengertian Intensitas, Intensitas dalam Kegiatan OSIS, Pengertian OSIS, Tujuan OSIS, Fungsi OSIS, dan Struktur Organisasi OSIS. Uraian selanjutnya adalah mengenai Kedisiplinan Siswa di Sekolah, di dalamnya berisi Pengertian Kedisiplinan, dan Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Anak. Selanjutnya adalah uraian mengenai Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling dan Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS kaitannya dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib sekolah pada siswa, yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan kerangka pemikiran serta hipotesis. Bab III Metode Penelitian berisi Uraian: Tempat dan Waktu Penelitian; Populasi, Sampel, Sampling, dan Prosedur Pengambilan Sampel; Variabel Penelitian; Metode Pengumpulan Data; Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen; Teknik Uji Persyaratan Analisis; serta Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian berisi: Deskripsi data yang mencangkup data hasil uji coba (Try out) Validitas dan Reliabilitas Instrumen beserta Analisisnya dan Data Hasil Penelitian, Pengujian Persyaratan Analisis, Analisis Data dan Pengujian Hipotesis, serta Pembahasan Hasil Analisis Data. Bab V Kesimpulan, Implikasi, serta Saran-saran. Pada bagian akhir berisi Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar Ralat (bila ada).