Pokok Perubahan dalam Penganggaran, Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik beserta Sanksi Administratifnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 Sumber : https://suarakalimantan.com I. Pendahuluan Peran partai politik dewasa ini sangat signifikan dalam sistem politik di Indonesia karena menjadi poros penting dalam proses demokrasi. Pentingnya peran partai politik harus diimbangi dengan aturan main yang memadai. Dalam aturan mengenai partai politik yakni Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2008 diketahui partai politik memiliki fungsi yaitu: 1) Sarana Pendidikan politik bagi kader partai dan masyarakat; 2) Sarana penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat; 3) Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara; 4) Partisipasi politik warga negara Indonesia; dan 5) Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik. 1 Dengan pertimbangan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan bantuan keuangan Partai Politik, pemerintah memandang beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 83 Tahun 2012 tentang Perubahan atas PP Nomor 5 Tahun 2009 perlu dilakukan perubahan. Melalui terbitnya PP Nomor 1 Tahun 2018 yang merupakan ketentuan terbaru terkait bantuan keuangan kepada Partai politik, merupakan insentif negara untuk mendukung penguatan sistem kaderisasi serta penguatan kelembagaan parpol sebagaimana telah dijelaskan diatas. 2 1 UU Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 11 ayat (1). 2 http://kabar24.bisnis.com/read/20180315/15/750464/ini-sanksi-jika-parpol-telat-laporkan-dana-bantuan, 15 Maret 2018.
II. Permasalahan Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka permasalahan yang akan menjadi pokok pembahasan adalah, apakah hal-hal yang menjadi pokok perubahan dalam penganggaran, penggunaan bantuan keuangan kepada partai politik beserta sanksi administratifnya berdasarkan PP Nomor 1 Tahun 2018? III. Pembahasan A. Besaran Bantuan Keuangan Pada PP Nomor 1 Tahun 2018 terdapat peningkatan angka bantuan kepada Partai Politik dengan rincian sebagai berikut. 1. Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat Pusat yang mendapatkan kursi di DPR sebesar Rp1.000,00 (seribu rupiah) per suara sah; 3 2. Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat provinsi yang mendapatkan kursi di DPRD provinsi sebesar Rp1.200,00 (seribu dua ratus rupiah) per suara sah; 4 3. Bagi pemerintah provinsi yang alokasi anggaran bantuan keuangan kepada Partai Politik telah melebihi Rp1.200,00 (seribu dua ratus rupiah) per suara sah, alokasi anggaran bantuan keuangan kepada Partai Politik tahun berikutnya sama dengan jumlah bantuan keuangan kepada Partai Politik tahun anggaran berjalan; 5 4. Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat kabupaten/kota yang mendapatkan kursi di DPRD kabupaten/kota sebesar Rp1.500,00 (seribu lima ratus rupiah) per suara sah; 6 5. Bagi pemerintah kabupaten/kota yang alokasi anggaran bantuan keuangan kepada Partai Politik telah melebihi Rp1.500,00 (seribu lima ratus rupiah) per suara sah, alokasi anggaran bantuan keuangan kepada Partai Politik tahun berikutnya sama dengan jumlah bantuan keuangan kepada Partai Politik tahun anggaran berjalan. 7 Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat Pusat yang mendapatkan kursi di DPR dapat dinaikkan sesuai dengan kemampuan keuangan negara, 8 sedangkan besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat provinsi/kabupaten/kota yang mendapatkan kursi di DPRD provinsi/kabupaten/kota dapat 3 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 5 ayat (1). 4 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 5 ayat (3). 5 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 5 ayat (4). 6 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 5 ayat (5). 7 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 5 ayat (6). 8 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 5 ayat (2).
dinaikkan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. 9 B. Tujuan Penggunaan Bantuan Keuangan Bantuan keuangan kepada Partai Politik diprioritaskan untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggota Partai Politik dan masyarakat. Selain digunakan untuk melaksanakan pendidikan politik, bantuan keuangan kepada Partai Politik juga digunakan untuk operasional sekretariat Partai Politik. 10 Pendidikan politik memiliki definisi yaitu proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 11 Melalui pelaksanaan pendidikan politik Partai Politik tidak hanya menjelaskan visi misi politiknya dalam proses pemilihan presiden, pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah. Namun, melalui pendidikan politik juga memiliki tujuan memberikan pembelajaran dan pemahaman agar warga negara mengetahui peran dan fungsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 12 Penggunaan dana bantuan untuk operasional sekretariat Partai Politik sendiri meliputi antara lain biaya berlangganan daya dan jasa, pemeliharaan data dan arsip, serta pemeliharaan peralatan kantor. C. Laporan Pertanggungjawaban Partai Politik wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran bantuan keuangan yang bersumber dari dana APBN dan APBD kepada BPK secara berkala 1 (satu) tahun sekali untuk diperiksa paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir. 13 Partai Politik wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan yang bersumber dari dana bantuan APBN dan APBD secara berkala 1 (satu) tahun sekali kepada pemerintah setelah diperiksa oleh BPK. 14 9 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 5 ayat (7). 10 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 9. 11 UU Nomor 2 Tahun 2011, Pasal 1. 12 https://nasional.kompas.com/read/2018/02/21/06170031/antara-pendidikan-politik-dan-kampanye, 21 Februari 2018. 13 PP Nomor 83 Tahun 2012, Pasal 12A ayat (1). 14 PP Nomor 83 Tahun 2013, Pasal 13.
D. Sanksi Administratif Bagi Partai Politik yang melanggar ketentuan melewati batas waktu atau tidak menyerahkan laporan pertanggungjawaban dikenai sanksi administratif berupa tidak diberikan bantuan keuangan APBN/APBD pada tahun anggaran berkenaan sampai laporan pertanggungjawaban diperiksa oleh BPK. Pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban dilakukan pada tahun anggaran berikutnya. Laporan hasil pemeriksaan BPK disampaikan kepada Partai Politik. 15 IV. Penutup PP Nomor 1 Tahun 2018 merupakan ketentuan terbaru terkait bantuan keuangan kepada Partai Politik yang diterbitkan dengan tujuan memperkuat sistem dan kelembagaan Partai Politik melalui peningkatan bantuan keuangan kepada Partai Politik serta transparansi dan akuntabilitas pengelolaan bantuan keuangan kepada Partai Politik. Pokok perubahan terkait bantuan keuangan kepada partai politik berdasarkan PP Nomor 1 Tahun 2018 adalah: 1. Besaran bantuan keuangan; 2. Tujuan penggunaan bantuan keuangan; 3. Sanksi Administratif. 15 PP Nomor 1 Tahun 2018, Pasal 16.
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Perundang-undangan: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik; Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik; Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik; Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. Internet: Ini Sanksi jika Parpol Telat Laporkan Dana Bantuan. http://kabar24.bisnis.com/read/20180315/15/750464/ini-sanksi-jika-parpol-telat-laporkan-danabantuan. 15 Maret 2018. Antara Pendidikan Politik dan Kampanye. https://nasional.kompas.com/read/2018/02/21/06170031/antara-pendidikan-politik-dankampanye. 21 Februari 2018. Disclaimer: Seluruh informasi yang disediakan dalam Tulisan Hukum adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pemberian informasi hukum semata dan bukan merupakan pendapat instansi.