BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam sistem ekonomi pernah kita dengar, mulai dari sosialis, liberal,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Dengan menganut sistem yang berbeda dari bank konvensional, bank

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dimana sektor ekonomi menjadi tolok ukur kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip Islam yang dikenal dengan sebutan Perbankan Islam. Perbankan

BAB VI SUDUT AKUNTANSI SYARI AH DALAM PENETAPAN MARGIN AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun tentang Perbankan(Muhammad 2011:17). Sampai saat ini kebijakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. lintas pembayaran. Dalam Undang-Undang Perbankan Syariah Indonesia No. 21

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih

I. PENDAHULUAN. Selama lima tahun terakhir, industri perbankan syariah mengalami. perkembangan yang pesat. Berdasarkan laporan Perkembangan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. Persada, 2009), Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

DAFTAR ISI. Halaman sampul... i. Halaman judul... ii. Halaman pernyataan bebas plagiarisme... iii. Halaman pengesahan... iv. Halaman persembahan...

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. syariah dapat berperan sebagai intermediasi antara unit-unit ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kejadian krisis ekonomi pada tahun 1998, mengakibatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. islam bahkan juga di negara-negara barat. Terbukti dengan ditandai semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB I PENDAHULUAN. adalah berdirinya Bank Syari ah Indonesia. Bank syari ah diminati karena bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri perbankan yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1 Di Indonesia sendiri dengan penduduk. yang dapat digunakan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. begitu terkenal di masyarakat Indonesia. hal ini terjadi karena masyarakat

BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian yang semakin modern seperti sekarang ini, uang

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi selalu mengalami perubahan seiring berkembangnya jaman. Berbagai macam sistem ekonomi pernah kita dengar, mulai dari sosialis, liberal, kapitalis hingga sistem syari ah yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan. Ternyata sistem kapitalis tidak lagi mampu menopang perekonomian negara - negara maju. Terbukti saat ini perekonomian dunia mulai mengalami krisis yang mengakibatkan berbagai perusahaan harus gulung tikar, contohnya saja Amerika Serikat. Hal ini berdampak pula bagi Indonesia sebagai negara berkembang yang sebagian perusahaan di negeri ini adalah milik investor dari luar. Akuntansi syari ah mulai menunjukkan eksistensinya. Di Indonesia sendiri yang didominasi oleh masyarakat beragama Islam sangat mudah untuk menemukan berbagai macam lembaga keuangan syari ah. Mereka menginginkan segala kegiatan yang mereka lakukan telah sesuai dengan syariat Islam, termasuk kegiatan perekonomiaannya. Di Indonesia bank berbasis syari ah diawali oleh Bank Muamalat, lalu ada pula berbagai bank konvensional seperti: Bank Mandiri, BRI, BNI dan yang lainnya yang mulai merambah ke bank syari ah. Lembaga keuangan syari ah tidak hanya berupa bank saja, adapula Unit Usaha Syari ah, Bank Perkreditan Rakyat Syari ah yang saat ini telah berubah menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah, dan lembaga keuangan syari ah lainnya seperti Pegadaian Syari ah. Pemerintah Indonesia telah 1

2 mengeluarkan peraturan-peraturan terkait dengan akuntansi syari ah, diantaranya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari ah, KDPPLK (Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan) Bank Syariah, PSAK No. 59, PSAK No. 101-110, PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan Syari ah). Dengan adanya peraturan dari pemerintah terkait dengan akuntansi syari ah, maka semakin lama jumlah lembaga keuangan syari ah semakin meningkat di Indonesia. Baik lembaga keuangan berupa Bank Umum Syari ah, Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah serta Unit Usaha Syari ah. Berikut akan dijabarkan total aset dan jaringan kantor perbankan syari ah di Indonesia yang bersumber dari Bank Indonesia seperti yang dikutip oleh Rizal Yaya dalam bukunya Akuntansi Perbankan Syari ah Teori dan Praktik Kontemporer Tabel 1.1 PANGSA PERBANKAN SYARI AH TERHADAP TOTAL BANK ( POSISI JANUARI 2009 ) Nominal (Triliyun) Bank Syari ah Pangsa Total Bank (Triliyun) Total asset 51,814 2,24% 2.308,0 Dana pihak ketiga 38,195 2,18% 1.748,8 Pembiayaan 38,201 2,96% 1.289,8 Sumber :Rizal Yaya 2009 hal. 25

3 Tabel 1.2 JARINGAN KANTOR PERBANKAN SYARI AH DI INDONESIA (POSISI JANUARI 2009) Bank Umum Syari ah Unit Usaha Syari ah Bank Pembiayaan ( BUS ) ( UUS ) Syari ah Bank Kantor UUS Kantor BPRS Kantor 2005 3 304 19 154 92 92 2006 3 349 20 183 105 105 2007 3 401 26 196 114 185 Mar 3 402 28 207 117 188 208 Jun 3 405 28 214 124 195 2008 Sep 3 497 28 216 128 199 2008 Des 5 581 27 241 131 202 2008 Jan 2009 5 583 26 243 132 204 Sumber :Rizal Yaya 2009 hal. 25 Sistem keuangan yang berbasis pada prinsip ekonomi Syari ah dapat menjamin terselenggaranya perekonomian dunia yang lebih adil dan membawa kesejahteraan umat manusia sesuai dengan konsep Islam "rahmatan lil alamin". Sebagaimana tertulis dalam surat Al-Baqarah ayat 282 :

4 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan ( apa yang akan ditulis itu ) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah tuhannya Dalam ayat diatas menjelaskan bahwa Islam sangat menganjurkan untuk dilakukannya pencatatan setiap kali terjadi transaksi keuangan. Seperti kita ketahui lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai Financial Intermediary atau bisa diartikan

5 sebagai peranan keuangan dari pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai dana. Hal inilah yang memberikan inisiatif bagi bank-bank yang ada untuk menghasilkan berbagai macam produk yang mampu menarik perhatian dan mampu membantu perekonomian masyarakat Indonesia. Sistem syari ah merupakan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia, pangsa pasar ini juga menjadi landasan dari BPRS Bhakti Sumekar untuk melakukan kegiatan usahanya. Dan salah satu produk yang ditawarkan ialah Rahn emas atau lebih dikenal dengan gadai emas. Rahn emas memiliki syarat bahwa barang yang dijaminkan adalah emas milik nasabah. Emas dipilih dikarenakan bahwa emas menjadi salah satu barang yang dijadikan investasi oleh masyarakat. Tanpa harus melakukan transaksi hutang piutang ataupun penjualan, dengan menggadaikan barang saja sudah cukup bagi nasabah untuk mendapatkan dana yang mereka inginkan. Pada hakikatnya barang yang menjadi penjaminan atas gadai terdiri dari berbagai macam ( kendaraan bermotor, surat berharga, emas, dan barang tidak bergerak lainnya ). Maksud dan tujuan dari produk ini yaitu ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari berbagai golongan melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai, serta menghindari masyarakat dari gadai gelap, praktik riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Yang akan menjadi subjek penelitian kali ini adalah para nasabah yang melakukan akad Rahn emas di BPRS Bhakti Sumekar. BPRS Bhakti Sumekar yang memiliki lokasi di Kabupaten Sumenep memiliki nasabah Rahn emas yang cukup banyak karena mayoritas masyarakat disana lebih memilih

6 menginvestasikan dana mereka berupa emas karena lebih mudah untuk diuangkan. Terlebih dengan adanya produk gadai yang memungkinkan mereka untuk memperoleh dana tanpa harus kehilangan emasnya. Setiap nasabah memiliki persepsi yang berbeda-beda terkait dengan praktek akad Rahn emas yang terdapat di BPRS Bhakti Sumekar. Menurut Gale (1994) dalam penelitian yang dilakukan oleh Alida Palilati (2007), mengungkapkan bahwa persepsi konsumen terhadap nilai atas kualitas yang ditawarkan relatif leih tinggi dari pesaing akan mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen, semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya transaksi. Dengan persepsi yang seperti ini akan jauh lebih menguntungkan bagi pihak bank, mereka menginginkan hubungan jangka panjang dari para nasabahnya sebab usaha dan biaya yang dikeluarkan akan lebih besar apabila mereka harus menarik nasabah baru dibandingkan mempertahankannya. Persepsi nasabah merupakan penilaian, pendapat, tanggapan mengenai bagaimana kualitas dari praktek akad Rahn itu sendiri. Motivasi dalam memutuskan suatu hal antar individu pasti terdapat perbedaan. Inilah yang juga menjadikan alasan penulis memilih judul Persepsi dan Motivasi Nasabah Terhadap Praktek Akad Rahn Emas di BPRS Bhakti Sumekar. Penulis ingin mengetahui apa sebenarnya motif para nasabah memilih produk Rahn emas, baik motivasi secara internal maupun eksternal.

7 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana persepsi nasabah terhadap praktek akad Rahn emas di BPRS Bhakti Sumekar? 2. Bagaimana motivasi nasabah terhadap praktek akad Rahn emas di BPRS Bhakti Sumekar? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui persepsi nasabah terhadap praktek akad Rahn emas di BPRS Bhakti Sumekar? 2. Mengetahui motivasi nasabah terhadap praktek akad Rahn emas di BPRS Bhakti Sumekar? 1.4 Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini penulis berharap dapat memberikan kontribusi terhadap berbagai pihak diantaranya : 1. Bagi pihak BPRS Bhakti Sumekar a. Memberi informasi bagaimana persepsi para nasabah terhadap produk Rahn emas. b. Memberi informasi apa yang menjadi motivasi nasabah dalam menggunakan produk Rahn emas.

8 c. Memberi informasi terkait mengapa nasabah memilih produk Rahn emas di BPRS Bhakti Sumekar. d. Membantu untuk meninjau ulang dan memperbaiki kualitas produk mereka. 2. Bagi pihak nasabah a. Memberikan informasi lebih mengenai apa sebenarnya produk Rahn emas. b. Meningkatkan kepuasan mereka terhadap produk jasa bank. 3. Bagi penulis dan pembaca a. Lebih memahami secara teori dan praktek terkait dengan akad Rahn emas b. Dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan ( khususnya akuntansi dan perbankan ) c. Dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Dalam mempermudah proses penyusunan dan penguraian maka peneliti akan menjelaskan sistematika yang digunakan menurut masing-masing Bab nya. BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab 1 akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

9 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab 2 akan dijelaskan mengenai penelitian terdahulu dan landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Serta kerangka pemikiran dan proposisi penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab 3 akan dijelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi unit analisis, definisi operasional dan pengukuran unit analisis, partisipasi atau objek penelitian, instrumen penelitian, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab 4 akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan, analisis data, serta pembahasan tentang unit analisis. BAB V : PENUTUP Dalam bab 5 akan dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran saran kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penelitian ini.