BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan bagi para pemeluknya. Agama adalah panutan dan petunjuk. yang sejahtera untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana, diluar

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan orang-orang hanya melihat dari kulit luar semata. Lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pendidikan Islam sudah diajarkan bagaimana bergaul yang benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak diciptakannya manusia pertama yang dikenal dengan Adam dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pelecehan-pelecehan yang dilakukan oleh aparat-aparat yang. beralasan dari masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup sebagai

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas.

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

2015 PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI SANTRI WARIA D I PESANTREN AL-FATAH KOTAGED E YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pengetahuan, kemampuan akhlak, juga seluruh pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Yayasan Srikandi Pasundan, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. keliru dan bahkan kurang memperhatikan. Orang Islam itu sendiri tidak. sesamanya karena mengukiti hawa nafsu belaka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dipegang dan mana yang harus dibuang jauh-jauh. Oleh karena itulah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB 1 PENDAHULUAN. An-nisa, ayat 13 surah Al Hujurat, ayat surah As-Syura, ayat 45 surah An Najm dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perempuan pastilah yang terbaik untuk mendampingi lelaki, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

Perkawinan Sesama Jenis Dalam Persfektif Hukum dan HAM Oleh: Yeni Handayani *

BAB IV HASIL ANALISIS PERKAWINAN SESAMA JENIS BERDASARKAN HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM. A. Faktor Faktor Penyebab Perkawinan Sesama Jenis

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Homoseksual pertama kali ditemukan pada abad ke 19 oleh seorang psikolog

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koeswinarno (2004: 7-8) dalam bukunya Hidup Sebagai. layaknya perempuan. Orang-orang yang berperilaku menyimpang dari

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dibuktikan dengan data yang didapatkan, dimana menurut survey yang

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Islam memiliki tatanan sosial yang paripurna untuk menjaga seluruh lapisan masyarakat.

Oleh: Hafidz Abdurrahman

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan fisik dan juga kelainan fisik yang sering disebut tunadaksa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan ibadah sangat diperlukan untuk setiap individu-individu setiap

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh da i dan da iah merupakan suatu tugas suci yang disampaikan kepada khalayak luas atau masyarakat. Pada dasarnya kegiatan dakwah Islamiyah itu tidak hanya menyangkut masalah penyiaran dan pengembangan syiar agama Islam kepada masyarakat luas, akan tetapi juga menyangkut suatu kegiatan yang luas dan berhubungan dengan keberagamaan bagi para pemeluknya. Agama adalah panutan dan petunjuk sekaligus tata tertib yang mengatur kehidupan manusia agar tercipta kehidupan yang sejahtera untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Pencapaian kebahagiaan tersebut bukanlah hal mudah, tanpa adanya seorang pembimbing, yang mana dalam hal ini seorang da i atau da iah memiliki peran penting. Pada dasarnya setiap orang memiliki kewajiban untuk berdakwah. Namun sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Di era modern ini berbagai permasalahan keagamaan muncul semakin beragam dan rumit yang menyangkut permasalahan moralitas sampai pada permasalahan penyuka sesama jenis yang muncul sekarang dan menjadi hangat dalam ruang pembicaraan publik diberbagai kalangan baik di negara luar maupun dalam negeri. Diantaranya permasalahan hubungan sesama jenis dan perbuatan yang merubah diri yang sebenarnya kodrat terhadap dirinya adalah seorang laki-laki 1

2 kemudian dirubah menjadi seorang perempuan yang mereka ini dinamakan para waria. Kesadaran dan pengalaman beragama pada komunitas Waria masih rendah. Hal ini karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor pendidikan, ekonomi, lingkungan bahkan dari psikologis orang itu sendiri. Lingkungan yang memberi pengaruh negatif banyak memberikan dampak terhadap orang yang berada dilingkungan tersebut apabila agamanya masih belum dipahami dengan benar. Penyimpangan perilaku seksual tidak bisa dianggap sebagai HAM (Hak Asasi Manusia). Dengan berlindung dibalik HAM, tidak boleh penyimpangan seperti ini dipelihara, karena justru penyimpangan seperti ini merusak kehidupan dan generasi umat manusia, termasuk diri pelakunya sendiri. Bila diperhatikan sesungguhnya perbuatan penyuka sesama jenis dan perbuatan merubah diri menjadi lawan jenis seperti waria ini merupakan perbuatan yang dilaknat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Apapun alasannya perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan. Allah SWT menciptakan manusia dan seisi bumi tidak melakukannya dengan sia-sia Islam secara tegas menyatakan bahwa perilaku penyuka sesama jenis dan merubah diri ini adalah perilaku seksual yang menyimpang dan bertentangan dengan fitrah kemanusiaan. Penyebab yang mendasari mengapa responden menjadi waria berdasarkan observasi dan wawancara penulis diantaranya adalah pola asuh yang salah dari keluarga, lingkungan pendidikan, keadaan ekonomi, keadaan lingkungan dan pergaulan yang membentuk prilaku tersebut.

3 Hubungan seks dalam agama Islam, tidak hanya sekedar memuaskan hawa nafsu, akan tetapi memiliki tujuan untuk melanjutkan keturunan. Hubungan seks sejenis tidak mungkin akan menghasilkan keturunan, sehingga hal ini tidak sejalan dengan tujuan hubungan seks dalam Islam. Dewasa ini hubungan penyuka sesama jenis seperti waria sudah tidak asing lagi dan menyebar dimana-mana, terutama hubungan penyuka sesama pria atau bisa disebut dengan homoseksual. Banyak ditemukan hubungan tersebut, termasuk diwilayah Banjarmasin. Berdasarkan informasi yang sering penulis dengar dan perhatikan banyak kaum penyuka sesama jenis seperti waria ditemukan ditempat taman siring kota Banjarmasin. Sejarah singkat komunitas waria dibanjarmasin kalimantan selatan ini ada sejak tahun 80 an tetapi pada saat itu masih ada larangan-larangan dari pihak pemerintah agar tidak adanya sebuah komunitas tersebut, tetapi mereka meskipun mereka dilarang mereka tetap saja membangun komunitasnya dengan cara sembunyi-sembunyi dengan nama-nama komunitas dan ketua yang berganti-ganti. Pada saat pertama dibangun komunitas ini bernama PERWAKAS (Persatuan Waria Kalimantan Selatan),berganti IWB (Ikatan Waria Banjarmasin), dan kemudian berganti lagi jadi IWB Banjaraty (Ikatan Warga Banua Banjaraty) hingga akhirnya nama ini masih digunakan pada komunitas waria yang ada di Kota Banjarmasin sampai sekarang ini. Pada saat pertama kali dibangun komunitasnya diketuai oleh H.Tamrin orang asli Banjarmasin selama beberapa tahun diganti ketuanya dengan Merinda orang asli

4 Banjarmasin juga selama beberapa tahun diganti dengan Shinta setelah beberapa bulan diganti dengan Dimas tetapi dia tidak bisa menjalankan komunitasnya dan akhirnya di ganti dengan Fitri dan setelah beberapa tahun dipilihlah ketua baru lagi dengan cara fothing suara antara 3 orang yang mau jadi ketua. Kemudian, dengan adanya fothing suara tersebut terpilihlah ketua komunitasnya yaitu Susan yang dimana dia telah menjabat sebagai ketua IWB Banjaraty selama 2 feriode sehingga dia lah yang menjabat jadi ketuanya sampai sekarang. Setelah beberapa lama berjalannya waktu mereka selaku komunitas Waria memang sudah mulai berani untuk tampil di khalayak masyarakat dengan berbagai macam acara kegiatan yang mereka lakukan baik itu kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial dan kegiatan-kegiatan dari instansi pemerintah. Untuk jumlah waria secara keseluruhan yang ada di Kalimantan Selatan ini ada sekitar 500 orang, akan tetapi yang tercatat kedalam Komunitas Warga Banua Banjaraty ini hanya 375 saja. Melihat dari gambaran di atas, dan juga dengan sebab masih belum adanya orang yang meneliti para kaum-kaum waria ini maka penulis tertarik untuk meneliti aspek keberagamaan dari para waria yang ada di Kota Banjarmasin karena ada keterkaitan prilaku seseorang dengan keadaan keberagamaan seseorang yang mana saling mempengaruhi terhadap keadaan kehidupan seseorang dalam hal ini adalah para waria. Keadaan yang terjadi memungkinkan untuk disembuhkan untuk mengembalikan fitrah mereka sebagai seorang manusia. Sesuai dengan Ilmu yang penulis kaji pada jurusan

5 Bimbingan dan Penyuluhan Islam maka menjadi tugas penulis untuk meneliti guna menemukan solusi bagi masalah ini sehingga dari hasil penelitian ini akan diajukan karya tulis yang nantinya akan dituangkan kedalam sebuah skripsi yang berjudul Keberagamaan Komunitas Waria di Kota Banjarmasin. B.Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana keberagamaan Waria di Kota Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberagamaan Waria di Kota Banjarmasin? 3. Apa saja upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keberagamaan Waria di Kota Banjarmasin? C.Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut ini, yaitu unutk mengetahui: 1. Keberagamaan Waria di Kota Banjarmasin 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberagamaan Waria di Kota Banjar masin 3. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keberagamaan Waria di Kota Banjarmasin

6 D.Signifikansi Penelitian Hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Bahan masukan bagi kantor Kementrian Agama tentang keberagamaan Komunitas Waria di Kota Banjarmasin. 2. Informasi kedua bagi penelitian selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian secara lebih mendalam terhadap obyek yang sama. 3. Bahan koleksi kepustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya, dan menambah khazanah perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin pada umumnya. E.Alasan Memilih Judul 1. Mengingat adanya Komunitas-komunitas Waria di Kota Banjarmasin 2. Mengingat pentingnya mengetahui faktor yang mempengaruhi keberagamaan Waria di Kota Banjarmasin. 3. Mengingat pentingnya mengetahui faktor penyebab penyimpangan seksual oleh para Waria di Kota Banjarmasin. F.Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman judul diatas, maka penulis memberikan batasan guna proses penelitian agar lebih jelas dan terarah, dengan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Keberagamaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama Islam di dalam

7 kehidupan sehari-hari yang bersifat akidah yaitu yang berhubungan rukun iman, syariat yaitu yang berhubungan dengan ibadah yaitu salat lima waktu, salat jum at, puasa Ramadhan, zakat dan haji, serta akhlak yang terdiri dari akhlak terpuji dan tercela. 2. Komunitas adalah struktur interaksi sosial yang terdiri dari berbagai dimensi fungsional yang ditandai dengan adanya hubungan timbal balik dan saling menguntungkan 3. Waria atau wanita pria, adalah istilah bagi laki-laki yang menyerupai perilaku wanita. Dalam istilahnya waria adalah laki-laki yang berbusana dan bertingkah laku sebagaimana layaknya wanita, secara fisiologis waria itu sebenarnya adalah pria, Namun pria (waria) ini mengidentifikasikan dirinya menjadi seorang wanita. Baik dalam tingkah dan lakunya, sebab mereka itu merasa bahwa dirinya itu terlahir sebagai seorang wanita yang terperangkap didalam raganya seorang pria. Sehingga kecenderungan mereka untuk meorientasikan diri mereka itu adalah seorang wanita semakin menjadi-jadi dan tak bisa dibendung lagi oleh jiwanya yang sebagai seorang laki-laki maka muncul evolusi seorang lelaki yang mengubah diri menjadi seorang wanita yang sering kita kenal dengan kata Waria (Wanita Pria).

8 G. Penelitian Terdahulu Satu klasifikasi yang digunakan untuk melihat hasil kajian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini, yakni penelitian yang terkait tentang bagaimana tingkah laku beragama yang dilakukan oleh para penyuka sesama jenis, penelitian yang dimaksud dengan tingkah laku beragama adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Norhidayah tentang Keberagamaan Penyuka Sesama Jenis Di Kota Banjarmasin. Penelitian ini adalah tentang penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkah laku beragama yang dilakukan oleh para penyuka sesama jenis di Kota Banjarmasin tetapi tujuan penelitiannya hanya mengarah kepada orang-orang atau para pelaku homoseksual yang berpenampilan seperti halnya laki-laki normal biasanya yang tanpa adanya ciri yang sangat mudah untuk dikenali seperti halnya para waria, dan mereka pun cenderung tampil layaknya seperti manusia laki-laki normal secara umum, dan yang membedakannya cuman satu yaitu memiliki kelainan pada kebutuhan seks nya, dan hal ini juga sama seperti para waria yag juga memiliki kelainan seks pada dirinya, akan teteapi para waria ini sangat mudah dikenali masyarakat luas karena memang dari segi penampilannya yang memiliki ciri khas tersendirinya.

9 H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah tentang mengapa hal ini diteliti oleh penulis, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teoritis, berisi tentang teori yang digunakan sebagai acuan dalam penetilian, meliputi pengertian agama dan keberagamaan, pengertian komunitas, pengertian waria, aspek-aspek ajaran Islam, faktorfaktor yang mempengaruhi keberagamaan. BAB III Metode Penelitian, berisikan jenis dan pendekatan penelitian, lokasi, subyek dan obyek penelitian, data dan sumber data, pengolahan data dan analisis data, dan prosedur penelitian. BAB IV Laporan Hasil Penelitian, memuat gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. BAB V Penutup, memuat simpulan dan saran-saran.