BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. direnungkan, dan dijadikan sebagai dasar hukum. Al-Qur an juga. yang dikehendaki oleh Allah SWT dalam menurunkannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kegiatan belajar mengajar, bertujuan untuk menghasilkan perubahanperubahan

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah Abdurrahman Saleh, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran, Jakarta: Rineka Cipta, 1990

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB V PEMBAHASAN. A. Kesulitan Belajar yang Dihadapi Oleh Siswa pada Mata Pelajaran Al-

BAB I PENDAHULUAN. dalam memahami Psikologi anak Usia SD, SMP, dan SMA, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 219.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Semarang,

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. pembimbingan secara intensif. Undang-undang sistim nasional (UUSPN) nomor 2 tahun 1989 dan peraturan pemerintahan

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

JURUSAN PGMI-FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M/1434 H

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 36

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE MENGHAFAL DAN PROBLEMATIKANYA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS BESERTA SOLUSI ALTERNATIFNYA

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Tentang Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung yang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka

BAB V PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa. kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nazili Saleh Ahmad, Pendidikan dan Masyarakat, Sabda Media,Yogyakarta, 2011, hlm. v.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, implementasi metode Amṡāl Qur ānī pada

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

DAFTAR PUSTAKA. Ardy Wiyani, Novan. Manajemen Kelas; Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KESIAPAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII di MTs NEGERI GEGESIK

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. dewasa serta terdidik dalam bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. 1. Kompetensi atau kemampuan guru dalam menyampaikan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Diskusi, Hasil Belajar, Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lingkungan alam sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar kognitif IPA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 54.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik yang akan mendatang. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Allah menurunkan Al-Qur an untuk diimani, dipelajari, dibaca, direnungkan, dan dijadikan sebagai hukum. Al-Qur an juga dapat dijadikan obat dari berbagai penyakit dan kotoran hati, serta hikmah lain yang dikehendaki oleh Allah dalam menurunkannya. Al-Qur an adalah kitab suci yang sempurna, serta berfungsi sebagai pelajaran bagi manusia, pedoman hidup bagi setiap muslim, dan petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Allah berfirman: $%#!"# 1./!&'()*+ 89:; + 67 2'3 A'BC3>9#?@1< "+ ) ( ٥٧ : Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-Mu dan penyembuh bagi penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S.Yunus: 57) 1 Ayat di atas menjelaskan bahwa Al-Qur an diturunkan sebagai pedoman/ pelajaran, menjadi obat serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, setiap muslim wajib mempelajari Al-Qur an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun membaca Al- Qur an hukumnya disyariatkan dan disunahkan untuk sebanyak mungkin membaca dan mengkhatamkan nya. Adapun keutamaan membacanya adalah sebagai pemberi syafa'at bagi pembacanya di hari kiamat kelak. Al-Qur an Hadits merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam yang turut memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan pendidikan 1 Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi PAI dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 53 1

2 nasional. Tugas pendidik tidak hanya menuangkan sejumlah informasi ke dalam benak siswa, tetapi mengusahakan bagaimana agar konsep-konsep penting dan sangat berguna tertanam kuat dalam benak siswa. Hampir semua pokok bahasan PAI di sekolah memuat ayat-ayat Al- Qur an. Tetapi kenyataannya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur an dengan baik dan benar, kurang bisa menerapkan tajwid dalam bacaan dari ayat Al-Qur an tersebut, bahkan ada siswa yang masih sangat awam terhadap ayat-ayat Al-Qur an. Seperti yang kita ketahui peserta didik adalah individu yang unik, yang mempunyai kesiapan dan kemampuan fisik, psikis serta intelektual yang berbeda satu sama lainnya. 2 Mata pelajaran Al-Qur an Hadits merupakan salah satu mata pelajaran wajib di MTs yang termasuk dalam rumpun PAI, mata pelajaran ini memiliki alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap minggu untuk dipelajari oleh siswa MTs. Pada mata pelajaran ini dibahas berbagai materi seputar pendalaman Al-Qur an dan Hadits. Meski termasuk mata pelajaran wajib, tidak dapat dipungkiri bahwa di zaman sekarang ini ternyata sebagian siswa kurang termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran ini, khususnya di lingkungan MTs Darul Huda Mlagen Rembang. Persoalan kualitas pendidikan sampai saat ini masih menjadi kendala utama dalam upaya pembaharuan sistem pendidikan nasional. Untuk itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna mengatasi masalah pendidikan. Upaya tersebut diantaranya pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas guru, penggunaan media pembelajaran dan usaha lain yang menunjang kualitas pendidikan nasional. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. 3 Proses belajar akan berjalan efektif apabila semua komponen-komponen belajar tersaji dengan lengkap, diantaranya pengajar, tempat belajar, fasilitas belajar, serta metode atau strategi pembelajaran. 2 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 123-124 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 1

3 Menyampaikan bahan pengajaran berarti melaksanakan beberapa kegiatan, tetapi kegiatan itu tidak akan ada gunanya jika tidak mengarah pada tujuan tertentu. Artinya seorang guru harus mempunyai tujuan dalam kegiatan pembelajaran. 4 Oleh karena itu setiap guru menginginkan pengajarannya dapat diterima sejelas-jelasnya oleh peserta didik. Untuk mengetahui suatu hal dalam diri seseorang, terjadi suatu proses yang disebut sebagai proses belajar. Melalui metode dan teknik mengajar yang sesuai dengan kebutuhan proses belajar itu guru mempunyai tugas merangsang serta meningkatkan jalannya proses belajar. Masing-masing metode yang digunakan mempunyai kebaikan dan kelemahan serta mempunyai daya cocok dengan beberapa peserta didik. 5 Salah satu kelebihan dari metode pembelajaran tutor sebaya (Peer Tutoring) adalah memudahkan siswa untuk mengeluarkan pendapat/ pikiran dan kesulitan kepada temannya sendiri. Sebab siswa biasanya merasa segan mengeluarkan pendapat secara langsung kepada guru. Jadi, sistem pengajaran dengan tutor sebaya akan membantu siswa yang kurang mampu/ kurang cepat menerima pelajaran dari gurunya. Dengan demikian maka sebagai pelaksana program perbaikan guru seyogyanya memilih metode mengajar yang lebih sesuai dengan peserta didik. Seorang peserta didik ada kalanya lebih mudah memahami pelajaran atau menerima keterangan yang diberikan oleh temannya sendiri. Untuk itu diperlukan metode yang sesuai dengan keadaan di atas. Dan metode yang dapat digunakan salah satunya adalah metode pembelajaran Peer Tutoring (teman sebaya). Sistem tutorial adalah suatu sistem dalam memberikan bimbingan pada peserta didik terutama peserta didik yang mengalami kesulitan tertentu. Pada hakekatnya bimbingan itu diberikan apabila diperlukan atau minat peserta didik yang bersangkutan. 6 4 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung :Alfabeta, 1999), hlm. 173. 5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaim, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002). Cet.2, hlm. 28. 6 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), Cet.2, hlm.72.

4 Dalam sistem ini peserta didik harus lebih dahulu melakukan belajar sendiri, kemudian tutor mengajukan pertanyaan. Adapun yang menjadi tutor di sini adalah yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan lebih. 7 Metode belajar yang baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka pemilihan metode pembelajaran Peer Tutoring akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi atau penyelesaian soal kepada teman-temannya (belajar mempresentasikan idenya). Di sekolah khususnya dalam PBM, selalu ditemui siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam menempuh tujuan pengajaran. Kenyataan tersebut merupakan kasus bagi guru yang harus ditangani dan dipecahkan masalah kesulitannya agar PBM tidak terganggu sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai. Dalam rangka pencapaian tujuan itu tidak pernah terlepas dari kendala maupun hambatan. Madrasah Tsanawiyah Darul Huda Mlagen Rembang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di kabupaten Rembang. Pembelajaran yang dilaksanakan di MTs Darul Huda Mlagen Rembang masih sederhana dan kurang dalam penggunaan metode atau strategi pembelajaran. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang studi di MTs Darul Huda Mlagen Rembang, menyatakan bahwa hingga saat ini potensi peserta didik tergolong baik dan sangat perlu dikembangkan. Kurangnya aktifitas belajar peserta didik, kemudian rendahnya minat belajar peserta didik, lemahnya pendidik dalam menerapkan metode pembelajaran mengakibatkan sempitnya pengetahuan siswa tentang materi ajar. Dengan demikian menyebabkan siswa tidak tertarik serta enggan melibatkan diri dalam proses pembelajaran dan kurang termotivasi dalam belajar. Dari beberapa alasan di atas akhirnya penulis ingin melakukan penelitian di MTs Darul Huda Mlagen Rembang. 7 S. Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000 ), Cet.7, hlm. 199.

5 Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah semua siswa kelas VII. Alasan peneliti memilih kelas VII adalah untuk memudahkan peneliti dalam menerapkan metode pembelajaran yang akan peniliti terapkan dalam proses belajar mengajar, selain itu siswa kelas VII lebih mudah diatur dan dibimbing, hal itu dikarenakan usia mereka yang lebih muda dari pada siswa kelas VIII dan kelas IX. Dari uraian dan beberapa alasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan memilih judul Efektivitas Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Tutoring) terhadap Hasil Belajar dalam Pembelajaran Al- Quran Hadits (Studi Eksperimen Di MTs Darul Huda Mlagen Rembang Kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011). B. Penegasan Istilah 1. Efektivitas Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. 8 Pada penelitian ini, efektivitas yang dimaksud adalah efektivitas hasil belajar kognitif dan indikator efektivitas yaitu psikomotorik siswa untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tutor sebaya (Peer Tutoring) efektif terhadap hasil belajar Al-Quran Hadits. 2. Metode pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu, peran metode pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar-mengajar. 9 8 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik, dan Implementasi), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 82. 9 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000), Cet.V, hlm. 76

6 3. Tutor Sebaya (Peer Tutoring) Tutor sebaya adalah seorang/ beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan belajar. 10 4. Hasil Belajar Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha. 11 Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 12 Jadi hasil belajar adalah sesuatu yang dibuat yang diperoleh dari usaha tahapan perubahan tingkah laku yang relatif positif dan menetap, sebagai hasil interaksi edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, psikomotorik, dan afektif. 5. Al-Qur an Hadits Al-Qur an Hadits merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun PAI (Pendidikan Agama Islam) yang diajarkan di lingkungan sekolah, khususnya di MTs Darul Huda Mlagen Rembang Kelas VII. 6. Studi Eksperimen Studi berarti penelitian/ penyelidikan ilmiah. 13 Sedangkan eksperimen adalah observasi di bawah kondisi buatan (artificial condition) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. 14 Jadi penelitian dengan judul Efektivitas metode pembelajaran tutor sebaya (Peer Tutoring) terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Al-Quran Hadits (Studi eksperimen di MTs Darul Huda Mlagen Rembang Kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011), berarti dalam penelitian akan diterapkan pembelajaran dengan metode tutor sebaya (peer tutoring) agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 10 Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 276 11 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 391 12 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 2000), hlm. 85 13 Anton M.Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993) hlm. 860 14 Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Bogor: indonesia, 2005), Cet.6. hlm. 63

7 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahannya adalah bagaimana efektivitas metode pembelajaran tutor sebaya (Peer Tutoring) terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Al-Quran Hadits di MTs Darul Huda Mlagen Rembang Kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran tutor sebaya (Peer Tutoring) terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Al-Quran Hadits di MTs Darul Huda Mlagen Rembang Kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011. E. Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan khususnya di bidang pendidikan, yaitu Efektivitas metode pembelajaran Peer Tutoring dalam pembelajaran Al- Quran Hadits. 2. Bagi Siswa Memberikan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi peserta didik dan menghilangkan kejenuhan dalam proses pembelajaran Al-Quran Hadits. 3. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran Al-Quran Hadits dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. 4. Bagi Sekolah Sebagai bahan referensi dan masukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pencapaian optimalisasi pendidikan.