METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2013/2014 yang berada di kelas regular yaitu kelas yang bukan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

A. Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terusan Nunyai yang terletak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu Tahun Ajaran 013/014 yang berada di kelas regular yaitu kelas yang bukan merupakan kelas unggulan (kelas VIII F) yang terdistribusi dalam tujuh kelas. Terdapat empat guru yang mengajar matematika di kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu. Untuk memperkecil faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian selain model pembelajaran maka sampel yang diambil berasal dari dua kelas yang diajar oleh guru yang sama. Berdasarkan pertimbangan tersebut, penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Terpilih kelas VIII D yang terdiri dari 31 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelas VIII E yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-postest control group design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan komunikasi matematis siswa. Adapun

desain pretest-posttest tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Furchan (198:356) adalah sebagai berikut: 17 Tabel 3.1 The Pretest-Postest Control Group Design Kelompok Pretes Perlakuan Postes A Y 1 X Y B Y 1 C Y Keterangan : A : kelas eksperimen B : kelas kontrol X : perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. C : perlakuan pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Y 1 Y : tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan. : tes akhir (postest) setelah diberikan perlakuan. C. Data dan Instrumen Penelitian 1. Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif tentang kemampuan komunikasi matematis siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes.. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Tes disusun dalam bentuk tes uraian yang terdiri dari lima soal. Sebelum penyusunan soal tes, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes

kemampuan komunikasi matematis. Berikut ini merupakan pedoman pemberian skor kemampuan komunikasi matematis siswa: 18 Tabel 3.. Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Menggambar (Drawing) 0 Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. 1 Hanya sedikit dari gambar/model matematika yang dibuat bernilai benar. Menggambar model matematika namun kurang lengkap dan benar. 3 Menggambar model matematika secara lengkap dan benar. Menulis (Written Texts) Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. Hanya sedikit penjelasan yang bernilai benar. Penjelasan matematis masuk akal, namun kurang lengkap dan benar. Penjelasan matematis tidak tersusun logis atau terdapat kesalahan bahasa. 4 Penjelasan secara matematis masuk akal dan jelas serta tersusun secara sistematis Skor Maks Ekspresi matematika (Mathematical Expression) Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. Hanya sedikit dari pendekatan matematika yang digunakan bernilai benar Membuat pendekatan matematika dengan benar, namun salah melakukan perhitungan. Membuat pendekatan matematika dengan benar, dan melakukan perhitungan dengan tepat. 3 4 3 (Diadaptasi dari Ansari dalam Puspaningtyas, 01) Tes yang digunakan dalam penelitian ini harus valid, reliabel, dan memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik, sehingga tes tersebut perlu dilakukan analisis sebagai berikut:

19 a. Validitas Validitas memiliki arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsinya. Suatu tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan diadakan tes (Azwar, 007:173). Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi dari tes ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam tes dengan indikator komunikasi matematis yang telah ditentukan. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Penilaian validitas isi dilakukan dengan menggunakan daftar check list oleh guru matematika. Hasil penilaian terhadap tes menunjukkan bahwa tes yang digunakan untuk mengambil data telah memenuhi validitas isi (Lampiran B.5). Soal tes yang dinyatakan valid tersebut kemudian diujicobakan pada siswa kelas di luar sampel, yaitu kelas IX G. Setelah dilakukan ujicoba, selanjutnya diukur reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dari soal tes tersebut. b. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauhmana instrumen dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Koefisien reliabilitas dihitung menggunakan rumus Alpha sebagaimana yang dinyatakan oleh Arikunto (011:109) yaitu:

0 ( ) ( ) Keterangan : r 11 n = Koefisien reliabilitas tes = Banyaknya soal = Jumlah varians skor tiap soal = Varians skor total Interpretasi koefisien reliabilitas merujuk pada pendapat Arikunto (011:75) seperti yang terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas (r 11 ) Kriteria 0,00-0,00 sangat rendah 0,00-0,400 rendah 0,400-0,600 sedang 0,600-0,800 tinggi 0,800-1,00 sangat tinggi Setelah menghitung reliabilitas instrumen tes diperoleh nilai r 11= 0,79 yang berarti instrumen tes memenuhi kriteria reliabilitas tinggi. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1. c. Daya Pembeda Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu butir soal dapat membedakan siswa yang berkemampuam tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung nilai daya pembeda, terlebih dahulu data diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah. Kemudian diambil 7% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok atas) dan 7% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut

kelompok bawah). Untuk menghitung nilai daya pembeda digunakan rumus sebagaimana yang dinyatakan oleh Sudijono (013:389-390), yaitu: 1 Keterangan : D : nilai daya pembeda satu butri soal tertentu : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah : jumlah skor ideal kelompok atas : jumlah skor ideal kelompok bawah Interpretasi nilai daya pembeda suatu butir soal merujuk pada kriteria menurut Sudijono (013:389) sebagai berikut: Tabel 3.4. Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi Kurang dari 0,0 Buruk 0,0-0,40 Sedang 0,40-0,70 Baik 0,70-1,00 Sangat Baik Bertanda negatif Buruk sekali Setelah dilakukan perhitungan didapatkan daya pembeda butir soal yang telah diujicobakan memiliki kriteria baik dan sedang. Perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.. d. Tingkat Kesukaran Suatu tes dikatakan baik jika memiliki tingkat kesukaran sedang, yaitu tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk menghitung indeks tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagaimana yang dinyatakan oleh Sudijono (013:37), yaitu:

Keterangan: P : indeks tingkat kesukaran suatu butir soal B : jumlah skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal JS : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal Interpretasi indeks tingkat kesukaran suatu butir soal merujuk pada pendapat Thorndike dan Hagen dalam Sudijono (013:37) sebagai berikut : Tabel 3.5. Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Besarnya P Interpretasi Kurang dari 0,30 Sangat Sukar 0,30 0,70 Sedang Lebih dari 0,70 Sangat Mudah Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan tingkat kesukaran butir soal yang telah diujicobakan memiliki kriteria sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.. Berikut ini rekapitulasi hasil tes uji coba dan kesimpulan. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba No Tingkat Reliabilitas Daya Pembeda Soal kesukaran Kesimpulan 1 0,61 (baik) 0,44 (sedang) Dipakai 0,67 (baik) 0,53 (sedang) Dipakai 0,79 3 0,5 (baik) 0,66 (sedang) Dipakai (Reliabilitas 4 0,31 (sedang) 0,4 (sedang) Dipakai tinggi) 5.a 0,53 (baik) 0,40 (sedang) Dipakai 5.b 0,5 (baik) 0,55 (sedang) Dipakai Dari uji validitas, tes telah dinyatakan valid. Dari Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa semua soal sudah memenuhi kriteria reliabilitas, daya pembeda dan tingkat

kesukaran yang sudah ditentukan. Oleh karena itu soal tes kemampuan komunikasi matematis sudah layak digunakan untuk mengumpulkan data. 3 D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian ini terbagi menjadi empat tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan a. Observasi sekolah, yaitu melihat kondisi di lapangan seperti jumlah kelas yang ada, jumlah siswa, dan cara mengajar guru matematika. b. Menyusun proposal penelitian. c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan instrumen penelitian. d. Mengonsultasikan perangkat pembelajaran dan instrumen dengan dosen pembimbing. e. Menguji coba instrumen penelitian di kelas IX G (5 Februari 014).. Tahap Pelaksanaan a. Mengadakan pretest dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol (13 Februari 014). b. Melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol (17 Februari - 18 Maret 014) c. Mengadakan posttest dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol (0 Maret 014).

4 3. Tahap Pengolahan Data a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari masing-masing kelas. b. Mengambil kesimpulan. 4. Tahap Laporan a. Melaporkan hasil penelitian pada dosen pembimbing. b. Menyusun laporan akhir dari penelitian yang telah dilakukan. E. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa data skor pretest dan postest kemampuan komunikasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari data tersebut dihitung gain skor untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized gain) = g, seperti yang dinyatakan oleh Hake (1999:1) yaitu : Sebelum dilakukan pengujian hipotesis data kemampuan komunikasi matematis siswa, dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas varians terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

5 a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas untuk masing-masing data dilakukan dengan Uji Chi-Kuadrat dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : data gain berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data gain berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Persamaan uji : Keterangan: X = harga Chi-kuadrat O i = frekuensi pengamatan E i = frekuensi yang diharapan k = banyaknya kelas interval Kriteria pengujiannya adalah tolak H 0 jika ( - ) - dengan (Sudjana, 005:73). Setelah dilakukan uji normalitas terhadap data gain skor dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil uji normalitas seperti yang disajikan pada Tabel 3.7. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5 dan C.6. Tabel 3.7 Uji Normalitas Data Gain Kemampuan Komunikasi Matematis Kelompok Penelitian Keputusan Uji Eksperimen 6,4039 7,815 H o diterima Kontrol 5,1759 7,815 H o diterima

6 Berdasarkan Tabel 3.7, dapat diketahui bahwa gain skor baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki pada taraf signifikan = 5%, yang berarti H 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok gain berasal dari populasi yang datanya berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data memiliki varians yang homogen atau tidak. Hipotesisnya sebagai berikut: H 0 : (varians bersifat homogen) 1 H 1 : (Varians bersifat tidak homogen) 1 Persamaan Uji: Varians terbesar F Varians terkecil Kriteria pengujian adalah: tolak H 0 hanya jika dengan = 5 % dan derajat kebebasan v 1 = n 1-1 dan v = n -1. (Sudjana, 005:50). Tabel 3.8 menunjukkan rekapitulasi perhitungannya. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.7. Tabel 3.8 Uji Homogenitas Data Gain Kemampuan Komunikasi Matematis Kelompok Penelitian Varians F hitung F tabel Keputusan Uji Eksperimen 0,0550 1,850 1,84 H 0 diterima Kontrol 0,048

7 Berdasarkan Tabel 3.8, dapat dilihat bahwa pada taraf signifikan = 5% diperoleh nilai < yang berarti H 0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok gain memiliki varians yang homogen. c. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data, analisis berikutnya adalah menguji hipotesis. Berdasarkan hasil uji prasyarat, data gain berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, uji hipotesis dilakukan dengan uji kesamaan dua rata-rata menggunakan rumus uji t. Hipotesis untuk uji kesamaan dua rata-rata, uji pihak kanan menurut Sudjana (005:43) adalah: Ho : μ 1 = μ H 1 : μ 1 > μ Keterangan: = rata-rata gain skor pada kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS = rata-rata gain skor pada kelas dengan model pembelajaran konvensional. Statistik yang digunakan untuk uji ini adalah: Dengan s n 1 s n 1 1 1 1 n n Keterangan: = rata-rata gain skor kelas eksperimen = rata-rata gain skor kelas kontrol n 1 = banyaknya subjek kelas eksperimen s

8 n = banyaknya subjek kelas kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = varians gabungan Kriteria pengujian: terima H 0 jika - dengan derajat kebebasan dk = (n 1 + n ) dan = 5% (Sudjana, 005:43).