BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 September - 9 November 2016 di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

Analisa Kalori dengan Bom Kalorimeter. Oleh: Ilzamha Hadijah R, S.TP., M.Sc

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

MATERI DAN METODE. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

METODE. Materi. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA SKRIPSI

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Hubungan Konsumsi Bahan Kering dan Protein Pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

MATERI. Lokasi dan Waktu

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Susu

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Manunggal

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN LAKTOSA DAN AIR PADA SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 September - 9 November 2016 di Kelompok Tani Ternak Susu Makmur Dusun Banyudono, Desa Gedong Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Analisis lemak susu dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, sedangkan analisis Energi susu dilaksanakan di laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 ekor sapi perah Peranakan Friesian Holstein laktasi pada bulan laktasi ke-5 dan 6 pada periode laktasi ke-i dengan bobot rata-rata 389,17 kg (CV 6,97%) dan produksi susu ratarata sebesar 13,761 kg (CV 10,61%). Pakan yang digunakan terdiri dari hijauan yaitu rumput gajah, konsentrat dan pellet dari PT Cargill Indonesia dengan merk dagang Lactopus serta sodium bicarbonate merk MALAN, China. Alat yang digunakan adalah literan susu, pita ukur, timbangan gantung, timbangan analitis. Uji lemak susu untuk konversi 4% FCM menggunakan metode Gerber. Alat yang digunakan meliputi beaker glass, tabung butyrometer, pipet skala, sumbat karet, penangas air, dan sentrifus. Pada energi susu menggunakan uji kalorimeter bom dengan alat yang digunakan berupa timbangan digital, kalorimeter bom, dan seperangkat alat untuk titrasi.

13 3.2. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang dipakai menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan (T0, T1 dan T2) dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah : T0 = Tanpa suplementasi sodium bicarbonate T1 = Suplementasi sodium bicarbonate 0,8% BK pakan T2 = Suplementasi sodium bicarbonate 1% BK pakan 3.2.1. Tahap persiapan Tahap persiapan meliputi persiapan ternak, persiapan ransum serta persiapan suplemen sodium bicarbonate. Persiapan ternak dilakukan dengan cara memilih ternak dengan periode dan bulan laktasi yang seragam, mengukur produksi susu pada pagi dan sore hari, mengukur BJ susu serta kadar lemak susu, melakukan pendugaan bobot badan dengan cara mengukur lingkar dada ternak kemudian dihitung menggunakan rumus Schrool. Data yang telah didapat dari hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan untuk menghitung kebutuhan nutrien ternak. Bobot Badan (kg) = (LD (cm) + 22) 2 100 Persiapan ransum dilakukan dengan cara menganalisis bahan pakan (Tabel 1) yang digunakan dengan metode analisis proksimat. Ransum pakan disusun sesuai dengan kebutuhan nutrien (Tabel 1). Persiapan suplementasi sodium bicarbonate dilakukan dengan cara menghitung pemberian sodium bicarbonate sesuai dengan

14 perlakuan (0,8% BK untuk T1 dan 1% BK untuk T2). Perhitungan bisa dilihat pada Lampiran 3. 3.2.1.1. Perhitungan BK pakan, pengukuran BK pakan dilakukan dengan cara sterilisasi crusible porselin (CP) dalam oven selama 1 jam pada suhu 100 105 0 C dan didinginkan di dalam eksikator selama 15 menit. CP ditimbang dan dijadikan berat sampel A. Sampel pakan ditimbang (±1 g) dan dijadikan berat sampel B, kemudian dimasukkan ke dalam CP. Crussible porselin yang sudah berisikan sampel pakan dimasukan ke dalam oven selama 3 jam pada suhu 105 0 C sehingga seluruh air menguap. Crusible porselin yang berisi pakan kemudian didinginkan di eksikator selama 15 menit dan ditimbang dijadikan berat sampel C, ulangi kegiatan tersebut sampai berat CP dan sampel pakan tidak berubah. Hitung dengan menggunakan rumus Kadar BK Kadar BK rumput = C-A B 100% = BKU BS Kadar BK A B C BKU BS = Berat crussibel porselin = Berat sampel = Berat crussibel porselin + sampel pakan setelah keluar oven = Berat kering udara = Berat segar

15 Tabel 1. Hasil Analisis Proksimat Bahan Pakan Bahan Pakan BK* Abu* PK* LK* SK* BETN** TDN*** ------------------------------ (%) ------------------------------ Rumput Gajah 25,3 19,7 9,13 2,86 23,3 44,9 52,7 Konsentrat 83,7 19,6 12,2 4,14 17,1 46,9 47,3 Pellet (Cargill) 86,4 13,6 15,8 4,22 16,1 50,3 59,0 *) Hasil Analisis Laboratorium **) BETN dihitung dengan rumus: BETN (%) = 100 (Abu + PK + LK + SK) ***) Menurut Rumus Hartadi et al.. (1986) yaitu: TDN (%) untuk hijauan = -54,572 + 6,769 (SK) 51,083 (LK) + 1,851 (BETN) 0,334 (PK) 0,049 (SK) 2 + 3,384 (LK) 2 0086 (SK) (BETN) + 0,687 (LK) (BETN) + 0,942 (LK) (PK) 0,12 (LK) 2 (PK) TDN (%) untuk sumber protein = -133,726 0,254 (SK) + 19,593 (LK) + 2,784 (BETN) + 2,315 (PK) + 0,028 (SK) 2-0,341 (LK) 2 0,008 (SK) (BETN) 0,215 (LK) (BETN) 0,19 (LK) (PK) + 0,004 (LK) 2 (PK) Tabel 2. Komposisi Ransum Pakan Bahan Pakan Komposisi BK PK LK SK BETN TDN -------------------------(%BK)--------------------- Rumput Gajah 58 14,7 5,3 1,7 13,5 26,1 30,7 Konsentrat 25 20,9 3,0 1,0 4,3 11,7 11,8 Pellet (Cargill) 17 14,69 2,7 0,7 2,7 8,6 10 Total 100 50,34 11,0 3,4 20,5 46,4 52,5 Tabel 3. Lay Out Pengacakan Penempatan Ternak T1U3 T0U4 T2U3 TIU4 T0U1 T0U2 T1U1 T2U1 T2U4 T0U3 T2U2 T1U2 3.2.2. Tahap adaptasi Tahap adaptasi dilakukan dengan cara memberikan suplemen sodium bicarbonate yang dicampur dalam konsentrat sesuai perlakuan selama 7 hari. Pemberian pakan dilakukan setiap pagi dan sore setelah pemerahan sesuai dengan

16 ransum yang telah disusun. Sisa pakan ditimbang kemudian menghitung konsumsi pakan sebagai evaluasi. 3.2.3. Tahap perlakuan dan pengambilan data Tahap perlakuan dilakukan dengan cara memberikan suplemen sodium bicarbonate yang telah dicampur dalam konsentrat yang telah diadaptasi sebelumnya selama 21 hari. Tahap pengambilan data meliputi data konsumsi pakan, pengukuran produksi susu dan pengambilan sampel susu. 3.2.3.1. Pengambilan sampel susu, pengambilan sampel susu dilakukan pada hari ke-28. Susu yang diambil untuk dijadikan sampel adalah susu dari pemerahan pagi dan sore yang diukur sesuai proporsinya. Adapun proporsi jumlah dari masing masing susu yang diambil pada pemerahan pagi dan sore yaitu : produksi (pagi atau sore) Sampel susu = jumlah sampel susu yang diambil. produksi total 3.2.3.2. Pengukuran berat jenis susu, pengukuran berat jenis susu dilakukan dengan cara memasukan susu sebanyak 500 ml ke dalam tabung ukur. Laktodensimeter dimasukkan ke dalam gelas ukur yang telah berisi susu. Laktodensimeter diputar pada gelas ukur yang berisi susu dan menunggu hingga tenang. Skala suhu dan berat jenis susu yang ditunjukkan laktodensimeter dicatat. Berat jenis dihitung dengan rumus: Berat Jenis = Berat jenis terukur (27,5 T) x 0,0002 Keterangan: T = Suhu susu pada laktodensimeter ( o C)

17 3.2.3.3. Menghitung produksi susu 4% FCM, produksi susu 4% FCM diperoleh menggunakan rumus yang dikutip dari National Research Council (2001) : ` 4% FCM = (0,4 x Produksi Susu) + ( 15 x % Lemak x Produksi Susu) 3.2.3.4. Menghitung jumlah energi pada susu, jumlah energi pada susu diketahui dengan analisis kalorimeter bom dengan merek PARR. Metodenya yaitu mempersiapkan semua alat dan bahan. Sampel susu ditimbang sebanyak ± 0,5 g kemudian dicampurnya dengan amilum sebanyak ± 1 g. Sampel susu dan amilum dihomogenkan. Hasil homogenisasi dari susu dan amilum dimasukan ke dalam tempat peletting untuk diubah kedalam bentuk pellet. Pelet yang sudah terbentuk ditimbang dan dimasukan ke dalam cawan nikel. Cawan nikel yang berisi pelet diletakan pada terminal knot. Persiapkan kawat nikelin dan potong sepanjang 10 cm untk dipasang ke dalam terminal knot, dengan catatan kawat bersentuhan dengan pellet (sampel) yang akan dibakar. Aquades sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam silinder bom. Sampel pakan beserta cawan nikelnya dimasukkan kedalam silinder bom. Silinder bom ditutup dengan cara diputar (screw up). Gas O2 dengan tekanan 25 atm dimasukkan ke dalam silinder bom. Bucket yang sudah disiapkan diisi dengan aquades dengan temperatur 24-26 C sebanyak 2 liter. Silinder bom yang sudah siap dimasukkan ke dalam bucket. Kabel listrik dihubungkan ke saluran terminal knot kemudian bucket bom kalori ditutup. Tombol dinamo (stirrer) dihidupkan, lihat di termometer dan catat temperatur (temperatur setelah 5 menit jadikan sebagai T0). Selanjutnya menekan tombol bom (setelah menit ke 5) hingga lampu indikator menyala

18 (berwarna merah). Biarkan proses pembakaran berlangsung sampai menit ke 12 setelah itu tombol stirrer dimatikan. Bucket dibuka kemudian lepaskan kabel dari terminal knot. Silinder bom diangkat dari bucket, dan membuang sisa gas pembakarannya. Panjang kawat terbakar dihitung, tutup silinder bom dibuka dan lakukan titrasi pada cairan aquades yang berada disilinder bom dengan memindahkannya dalam gelas ukur dan menambahkan 2 tetes methyl red (sebagai indikator) kemudian melakukan titrasi dengan larutan standar Na2CO3 0,0725 N. Titrasi dihentikan apabila sudah terjadi perubahan warna (menjadi kuning). jumlah volume (ml) larutan Na2CO3 yang digunakan dicatat dan lakukan perhitungan Energi susu dengan menggunakan rumus: (Δ t w)-(e1-e2) GE = berat sampel (g) (GE campur)-(ge amilum) GE susu= berat sampel Δ t = selisih suhu C w = Ketetapan asam benzoat (2465,57) E1 E2 = Kawat terbakar 2,3 kal = jumlah ml titrasi 1 kal 3.2.3.5. Efisiensi energi netto, efisiensi energi netto diperoleh menggunakan rumus Brody (1974), yaitu : Efisiensi Energi Netto = 340 x 2,20 x FCM (kg) 1814 x 2,20 x TDN (kg) - Im

19 FCM : Produksi susu terkoreksi lemak 4% TDN : Total nutrisi tercerna 340 : Nilai energi bruto 1 1b FCM 1814 : energi bruto 1 1b TDN Im : kebutuhan energi pokok 3.2.4. Tahap analisis data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova pada taraf 5% dan perhitungan ragam rancangan acak lengkap (RAL) dengan model linier aditif sebagai berikut : Model Linier Aditif Yij = + i + ij ; i = perlakuan (1,2,3) Yij i ij j = ulangan (1,2,3,4) = jumlah produksi produksi 4% FCM, energi susu, dan efisiensi energi netto, yang memperoleh perlakuan suplementasi sodium bicarbonate dalam pakan ke-i pada ulangan ke-j = Nilai rata-rata = Pengaruh aditif dari perlakuan suplementasi sodium bicarbonate dalam pakan ke-i = Pengaruh galat yang memperoleh perlakuan suplementasi sodium bicarbonate dalam pakan ke-i pada ulangan ke-j

20 Hipotesis Statistika H0 H1 : 0 = 1 = 2 = 0 ; tidak ada pengaruh suplementasi sodium bicarbonate dalam pakan terhadap produksi susu 4% FCM, produksi energi susu, dan efisiensi energi netto : minimal ada satu i 0 ; minimal ada satu perlakuan suplementasi sodium bicarbonate dalam pakan yang mempengaruhi produksi susu 4% FCM, produksi energi susu, dan efisiensi energi netto