PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN KELAS IV SDN 1 GUNUNGMUJIL TAHUN 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN PENDEKATAN RME

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

662 Aplikasi Model Sains...

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL TAI DENGAN MEDIA MODEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SDN 2 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CTL DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI AMPIH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

agar menjadi manusia yang beriman, cakap, aktif, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL RESOUCE BASED LEARNING (RBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 WONOKROMO TAHUN AJARAN 2014/2015

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD N MUJUR 01 TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN KELAS IV SDN 1 GUNUNGMUJIL TAHUN 2015/2016 Nestiti Wulan Sari 1, Wahyudi 2, Triyono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer, Kebumen e-mail: nestiti.shari@gmail.com 1 Mahasiswa, 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract. The Application of Realistic Mathematics Education Model Using Concrete Media in Improving Mathematics Learning about Fraction for the Fourth Grade Students of SD Negeri 1 Gunungmujil in the Academic Year of 2015/2016. The objectives of this research are to improve Mathematics learning about fraction for the fourth grade students of SD Negeri 1 Gunungmujil. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted within three cycles. Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. The results of this research showed that the application of RME model using concrete media using appropriate steps can improve Mathematics learning about fraction for the fourth grade students of SD Negeri 1 Gunungmujil in the academic year of 2015/2016. Keywords: RME, concrete media, fraction Abstrak. Penerapan Model Realistic Mathematics Education dengan Media Konkret Dalam Peningkatan Pembelajaran Pecahan Kelas IV SDN 1 Gunungmujil Tahun 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran pecahan siswa kelas IV SDN 1 Gunungmujil. Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model RME dengan media konkret yang dilaksanakan sesuai langkah yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran pecahan siswa kelas IV SDN 1 Gunungmujil tahun 2015/2016. Kata kunci: RME, media konkret, pecahan PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar dan mengajar. Menurut UU Sisdiknas No.20 Tahun 2005, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar berupa sekolah tempat siswa belajar. Pembelajaran di SD pada hakekatnya bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa. Pembelajaran Matematika akan berhasil jika dalam kegiatan belajar mengajar, siswa belajar dengan aktif dan menyenangkan. Penggunaan media yang menarik juga dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Apalagi jika menggunakan media konkret (nyata), 172

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 2.1, hlm. 172 178 173 siswa akan lebih memahami konsep Matematika yang diberikan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa pada hari Selasa tanggal 3 November 2015 menunjukkan bahwa siswa membutuhkan waktu yang lama untuk dapat memahami materi pelajaran matematika. Hasil Ulangan Tengah Semester siswa yang dilaksanakan pada tanggal 5-10 Oktober 2015 me-nunjukkan bahwa nilai rata-rata mata pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan mata pelajaran yang lain. Rata-rata nilai Ulangan Tengah Semester Matematika adalah 60,2, sedangkan nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 69,8 dan nilai rata-rata mata pelajaran IPS adalah 62,6. Dalam pembelajaran matematika, guru masih menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru dan belum melibatkan siswa dalam diskusi kelompok. Media pembelajaran yang digunakan guru selama ini hanya buku pelajaran dan media papan tulis yang ada di kelas. Guru belum menggunakan media yang bisa menjelas-kan materi pecahan kepada siswa. Model RME mendorong siswa untuk menemukan konsep Matematika melalui pengalaman yang nyata (realistis). Menurut Sutarto Hadi (dalam Wahyudi, 2013: 15) proses penemuan kembali ini dikembangkan melalui pembelajaran berbagai persoalan dunia nyata. Maksud dari pernyataan tersebut adalah kegiatan belajar mengajar siswa harus dikaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari di lingkungan belajar maupun lingkungan bermain. Dengan demikian siswa akan lebih mudah menerima dan menemukan konsep Matematika tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) bagaimana proses penerapan model RME dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran pecahan kelas IV SDN 1 Gunungmujil tahun 2015/2016?, (2) apakah penerapan model RME dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran pecahan kelas IV SDN 1 Gunungmujil tahun 2015/2016?, dan (3) apakah kendala dan solusi dalam penerapan model RME dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran pecahan kelas IV SDN 1 Gunungmujil tahun 2015/2016? Tujuan penelitian berdasarkan rumusan di atas yaitu: (1) mendiskripsikan proses penerapan model RME dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran pecahan kelas IV SDN 1 Gunungmujil tahun 2015/2016, (2) meningkatkan pembelajaran dengan menerapkan model RME dengan media konkret tentang pecahan pada siswa kelas IV SDN 1 Gunungmujil dengan tahun 2015/2016, dan (3) menemukan kendala dan solusi yang dihadapi pada penerapan model RME dengan media konkret dalam peningkatan pem-belajaran pecahan kelas IV SDN 1 Gunungmujil tahun 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Gunungmujil Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK kolaboratif.

174 Penerapan Model Realistic Mathematics Jumlah subjek penelitian 17 siswa yang terdiri atas 7 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 sampai dengan bulan Mei 2016 semester dua tahun ajaran 2015/2016. Sumber data dari penelitian ini adalah guru, siswa, observer, dan dokumen. Pelaksana penelitian adalah guru kelas IV SDN 1 Gunungmujil. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, lembar observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi. meliputi triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa angka-angka. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data berupa informasi berbentuk kalimat, yang menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Sugiyono: 2010: 337). Indikator kinerja yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah sebesar 85% untuk penerapan langkah penerapan model RME dengan media konkret, proses pembelajaran Matematika tentang pecahan siswa kelas IV sebesar 85%, dan kentuntasan hasil belajar Matematika tentang pecahan sebesar 85%. Prosedur penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas kolaboratif. Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 16) menjelaskan langkah PTK Kolaboratif yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan model RME dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran pecahan kelas IV SDN 1 Gunungmujil dilaksanakan dengan tiga siklus dengan 5 langkah yaitu (1) memahami masalah kontekstual, (2) menyelesai-kan masalah kontekstual, (3) mendiskusi-kan hasil jawaban, (4) mempresentasikan hasil diskusi, dan (5) menyimpulkan hasil diskusi. Langkah tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Shoimin (2014: 150) yang berpendapat bahwa langkah-langkah dalam RME adalah (1) memahami masalah kontekstual, (2) menyelesaikan masalah kontekstual, (3) membandingkan dan mendiskusikan jawaban, dan (5) menarik kesimpulan Sementara itu, De lange mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika dengan RME meliputi langkah berikut, (1) memulai pelajaran dengan mengajukan masalah yang nyata, (2) permasalahan yang diberikan harus diarahkan sesuai dengan tujuan, (3) siswa menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap masalah yang diajukan, dan (4) siswa menjelaskan dan mem-berikan alasan terhadap jawaban yang di-berikannya (Hadi, 2005: 37). Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus III diperoleh bahwa langkah-langkah model pembelajaran RME dengan media konkret dalam pembelajaran Matematika tentang pecahan sudah

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 2.1, hlm. 172 178 175 sesuai dengan skenario. Hasil observasi terhadap langkah model pembelajaran RME dengan media konkret dalam pembelajaran Matematika dari kegiatan guru pada siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi Model RME dengan Media Konkret terhadap Guru Siklus 1 s.d. III Siklus Persentase Keterangan (%) I 77,8 Baik II 84,9 Baik III 92,7 Sangat Baik Berdasarkan tabel 1, dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil observasi langkah model pembelajaran RME dengan media konkret dari kegiatan guru, siklus I mencapai 77,8%, siklus II mengalami pe-ningkatan menjadi 84,9%, dan siklus III meningkat menjadi 92,7% telah memenuhi target ketuntasan yaitu sebesar 85%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah model pembelajaran yang di-laksanakan oleh guru sudah dilaksanakan dengan sangat baik, sesuai dengan skenario. Tabel 2. Perbandingan Hasil Observasi Model RME dengan Media Konkret terhadap Siswa Siklus I s.d. III Siklus Persentase (%) Keterangan I 79,3 Baik II 85,2 Sangat Baik III 92,4 Sangat Baik Berdasarkan tabel 2, dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil observasi langkah model pembelajaran RME dengan media konkret dari kegiatan siswa, siklus I mencapai 79,3%, siklus II mengalami peningkatan menjadi 85,2%, dan siklus III meningkat menjadi 92,4% telah memenuhi target ketuntasan yaitu sebesar 85%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah model pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa sudah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai dengan skenario. Data hasil observasi juga dilakukan pada hasil belajar siswa Tabel 3. Perbandingan Hasil belajar Siklus I s.d. III Keterangan Siklus I II III Rata-rata nilai 77,0 80,3 87,2 Persentase yang tuntas (%) 83,5 90,8 93,7 Persentase yang tidak tuntas (%) 16,5 9,2 6,3 Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika siswa kelas IV semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan pada presentase jumlah siswa yang tuntas, dengan KKM yaitu 70 pada siklus I sebanyak 83,5%, dan persentase siswa yang belum tuntas pada siklus I sebanyak 16,5%. Selanjutnya setelah dilaksanakan siklus II presentase jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM yaitu 90,8%, dan persentase siswa yang belum tuntas yaitu 9,2%. Kemudian pada siklus III persentase

176 Penerapan Model Realistic Mathematics jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM yaitu 93,7% dan persentase siswa yang belum tuntas yaitu 6,3%. Rata-rata nilai hasil belajar juga mengalami peningkatan dari setiap siklusnya, pada siklus I rata-rata nilai yaitu 77, siklus II yaitu 80,3, dan siklus III rata-rata nilai yaitu 87,2. Data hasil observasi menunjukan bahwa terjadi peningkatan persentase pencapaian target ketuntasan pada semua variabel, baik dari penerapan langkah model pembelajaran RME dengan media konkret, dan hasil belajar. Penggunaan model pembelajaran RME dengan media konkret dalam pembelajaran Matematika menjadi salah satu cara atau langkah untuk dapat meningkatkan pembelajaran Matematika. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widjaja dan Heck (2003: 1) yaitu siswa menunjukkan kemajuan luar biasa dalam pekerjaan mereka. Uzel dan Uyangor (2006: 1951) mengemukakan bahwa dengan menggunakan model Realistic Mathematics Education, menunjukkan variasi perilaku positif siswa pada pelajaran matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2012: 1) menunjukkan bahwa model pembelajaran RME mampu meningkatkan hasil belajar matematika tentang konsep pecahan siswa kelas IV SD Negeri Krapyak 2. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Amalin (2015: 181) menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dengan media benda konkret dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SDN Kalijambe. Kendala dalam penelitian ini, yaitu: (1) guru kurang mengontrol penggunaan media, (2) guru belum memperhatikan siswa yang tidak presentasi, (3) guru kurang memahami model RME dengan media konkret, (4) siswa terganggu kehadiran peneliti dan observer, (5) siswa belum aktif bertanya jawab, (6) saat pembagian media siswa gaduh, (7) perhatian guru dalam membimbing diskusi kelompok kurang, dan (8) guru kurang memperhatikan siswa yang duduk di belakang. Kendala tersebut sesuai dengan kekurangan model RME menurut Setyono (dalam Wahyudi, 2013: 25) yaitu (1) siswa masih kesulitan dalam menemukan sendiri jawabannya, (2) membutuhkan waktu yang lama, (3) siswa yang pandai terkadang tidak sabar menanti temannya yang belum selesai, (4) membutuhkan alat peraga yang sesuai, dan (5) belum ada pedoman penilaian. Sementara itu, Kendala model RME menurut Shoimin (2014: 152) adalah (1) tidak mudah untuk mengubah pandangan yang mendasar tentang masalah kontekstual; (2) pencarian soal-soal kontekstual tidak selalu mudah; (3) sulit untuk mendorong siswa agar menyelesaikan soal; (4) sulit untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika yang dipelajari Adapun solusi dari kendala tersebut adalah (1) guru membimbing siswa saat menggunakan media, (2) guru memperhatikan siswa yang tidak presentasi, (3) guru mempelajari langkah model RME dengan media

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 2.1, hlm. 172 178 177 konkret, (4) siswa diberi penjelasan mengenai kehadiran peneliti dan observer, (5) peneliti ikut mengkondisikan siswa, (6) memotivasi siswa agar berani bertanya, (7) guru mem-bimbing seluruh kelompok saat diskusi, dan (8) guru memberikan perhatian secara menyeluruh kepada siswa. Solusi tersebut sesuai dengan Kelebihan model RME menurut Setyono (dalam Wahyudi, 2013: 25) yaitu (1) siswa tidak mudah lupa dengan pengetahuannya, (2) suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan, (3) siswa merasa dihargai dan semakin terbuka, (4) memupuk kerjasama dalam kelompok, (5) melatih siswa untuk terbiasa mengemukakan pendapat, (6) melatih keberanian siswa, dan (7) pendidikan budi pekerti, sedangkan Shoimin (2014: 151) berpendapat bahwa kelebihan RME adalah (1) memberikan pengertian tentang kehidupan seharihari; (2) memberikan pengertian bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dikembangkan oleh siswa; (3) memberi penjelasan cara penyelesaian suatu soal atau masalah; dan (4) memberi pengertian kepada siswa untuk berusaha menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan guru. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan model Realistic Mathematics education dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran pecahan siswa kelas IV SDN 1 Gunungmujil tahun 2015/2016, dapat disimpulkan bahwa: 1. Langkah penerapan langkah model pem-belajaran RME dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang pecahan adalah: memahami masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, men-diskusikan hasil jawaban, mempresen-tasikan hasil diskusi, dan menyimpul-kan hasil diskusi; 2. Penerapan model RME dengan media konkret dapat meningkatkan pembel-ajaran pecahan siswa kelas IV SDN 1 Gunungmujil. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan persen tase ketuntasan dari siklus I hingga siklus III. Pada siklus I = 83,5 %, siklus II = 90,8 %, siklus III = 93,7 3. Kendala dalam penerapan model RME dengan media konkret, yaitu: (a) guru kurang mengontrol penggunaan media, (b) guru belum memperhatikan siswa yang tidak presentasi, (c) guru kurang memahami model RME dengan media konkret, (d) siswa terganggu kehadiran peneliti dan observer, (e) siswa belum aktif bertanya jawab, (f) saat pembagian media siswa gaduh, (g) perhatian guru dalam membimbing diskusi kelompok kurang, dan (h) guru kurang memperhatikan siswa yang duduk di belakang. Adapun solusi dari kendala tersebut adalah (a) guru membimbing siswa saat menggunakan media, (b) guru memperhatikan siswa yang tidak presentasi, (c) guru mempelajari langkah model RME dengan media konkret, (d) siswa diberi penjelasan mengenai kehadiran

178 Penerapan Model Realistic Mathematics peneliti dan observer, (e) peneliti ikut mengkondisikan siswa, (f) memotivasi siswa agar bertanya, (g) guru membimbing seluruh kelompok saat diskusi, dan (h) huru memberikan perhatian secara menyeluruh kepada siswa. Berdasarkan simpulan telah diuraikan, perlu disampaikan saran sebagai berikut: (1) siswa hendaknya lebih aktif dalam pembelajaran, berusaha melaksana-kan kegiatan presentasi dan penyimpulan materi, dan mempresentasikan hasil disku-si, (2) guru mengontrol siswa secara me-nyeluruh dan menguasai dengan baik materi pelajaran, (3) bahan masukan dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran tentang pecahan agar hasil belajar siswa meningkat. DAFTAR PUSTAKA Amalin, K. (2015). Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Benda Konkret dalam Peningkatan Pembela-jaran Matematika tentang Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SDN Kalijambe Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Kalam Cendekia, 3 (2.1), 183-186. Diperoleh 22 November 2015, dari jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ pgsdkebumen/article/view/5743. Depdiknas. (2006). Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. Hadi, S. (2005) Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susanti, D.S. (2014). Model Pembelajaran RME untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Krapyak 2 Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Kalam Cendekia, 2 (4). Diperoleh 22 November 2015, dari jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php /pgsdkebumen/article/view/1700 Susanto, A. (2014). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Uzel, D & Mert Uyangor, S. (2006). Attitute of 7 th Class Students Toward Mathematics in Realistic Mathematics Education. International Mathemat-ical Forum, 1 (39), 1951-959. Diperoleh 22 November 2015, dari http://www.mhikari.com/imf.pas s word/37-40-2006/uzellmf37-40-2006.html. Wahyudi. (2013). Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar 2. Surakartaa: UNS Press. Widjaja, Y.B & Heck, A (2003). How a Realistic Mathematics Education Approach and Microcomputer-Based Laboratory Worked in Lessons on Graphing at an Indonesian Junior High School. Journal of Science and Mathematics Education in Southeast Asia, 26 (2), 1-51. Diperoleh 22 November 2015, dari www.science. uva.nl/heck/reasearch/art/jsme SA. html.