(KAK) RAPAT KOORDINASI (RAKOR) FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT (FKDM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN ANGGARAN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pasal 22 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dikatakan bahwa dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah mempunyai kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan Nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya dalam pasal 27 disebutkan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.untuk mewujudkan ketentraman, ketertiban dan pelindungan masyarakat perlu dilakukan upaya-upaya kewaspadaan dini oleh masyarakat. Sesuai dengan amanat undang-undang, dalam rangka mengatisipasi ancaman terhadap integritas dan tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta memelihara stabilitas politik dan keamanan di daerah, perlu dilaksanakan upaya-upaya deteksi dini dan cegah dini. Upaya cegah dini dan deteksi dini perlu dilibatkan elemen Masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini Masyarakat.Oleh karena itu sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah dibentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas. Kewaspadaan dini Masyarakat adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi Masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik rencana perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah Manusia. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat yang selanjutnya disingkat FKDM adalah wadah bagi elemen Masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 mempunyai susunan keanggotaan yang terdiri dari Dewan Pembina dan Dewan Pengurus. Penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat di Kabupaten/ Kota menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh masyarakat, yang difasilitasi dan dibina oleh pemerintah Kabupaten/ Kota sebagimana yang dimaksud menjadi tugas dan tanggungjawab Bupati/ Walikota.
Keanggotaan FKDM Kabupaten / Kota terdiri atas wakil-wakil ormas, perguruan tinggi, lembaga pendidikan lain, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan elemen masyarakat lainnya yang sebagaimana dimaksud mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menjaring, menampung, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan data dan informasi dari masyarakat mengenai potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwa bencana dalam rangka upaya pencegahan dan penanggulangannya secara dini, b. Memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi Bupati/ Walikota mengenai kebijakan yang berkaitan dengan kewaspadaan dini masyarakat. Penyelenggaraan kegiatan ini sangat penting dilaksanakan karena fenomena perkembangan kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat yang sangat dinamis yang bisa menjadi kerawanan sosial. Untuk itu diperlukan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman, dan pemberian masukan informasi yang bersifat deteksi dini terhadap situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga untuk diseminasi peraturan dan perundangan terkait kewaspadaan dini masyarakat. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 44, tambah lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168). 2. Undang-UndangNomor 2 Tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara RepublikTahun 2002 Nomor 2, Tambah lembaran Negara Republik Idonesia Nomor 4168). 3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambhan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimnaa telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah. 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang pembentukan Produk Hukum Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten kepulauan Anambas Nomor 7 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten kepulauan Anambas (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016 Nomor 52, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 53); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 9 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten kepulauan Anambas Tahun 2016 Nomor 54, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten kepulauan Anambas Nomor 55); 13. Peraturan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 57 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten kepulauan Anambas Tahun 2016 Nomor 258); 14. Peraturan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Daerah (Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016 Nomor 254); 15. Keputusan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 1 Tahun 2017 tentang penunjukan Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Anggaran 2017. 16. Keputusan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 348 Tahun 2016 tentang Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus FKDM Kabupaten Kepulauan Anambas Periode 2016 2020.
C. Maksud, Tujuan, Sasaran dan Keluaran 1. Maksud dilaksanakan kegiatan ini agar menjaring, menampung, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan data dan informasi dari Masyarakat mengenai potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwa bencana dalam upaya pencegahan dan penanggulangan secara dini. 2. Tujuan Kegiatan ini adalah guna menyamakan persepsi dalam mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) di setiap kecamatan dan Kabupaten Kepulauan Anambas, dan dijadikan bahan masukan untuk melaksanakan kegiatan yang akan datang. 3. Sasaran kegiatan ini adalah pengurus dan anggota forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) setiap kecamatan dan Kabupaten Kepulauan Anambas. II. TEMA DAN RUANG LINGKUP Tema MELALUI RAPAT KOORDINASI FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT (FKDM) KITA OPTIMALKAN TUGAS DAN FUNGSI FKDM DALAM RANGKA MENJAGA STABILITAS DAERAH YANG MANTAP DAN DINAMIS Ruang Lingkup - Mengadakan Rapat Koordinasi Anggota FKDM Kab. Kep. Anambas. - Membuat Resume Rapat FKDM Kab. Kep. Anambas. - Melaksanakan hasil Rapat FKDM II. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Waktu dan Tempat Pertemuan Rapat Koordinasi (Rakor) Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Kepulauan Anambas dilaksanakan 1 (Satu) kali dalam setahun yang direncanakan pada Minggu Pertama Bulan Mei Tahun 2018 yang bertempatan di Hotel yang ada di Tarempa. B. Peserta Peserta kegiatan Rapat Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 29 (Dua Puluh Sembilan) orang dengan rincian sebagai berikut : a. Pengurus FKDM Kabupaten Kepulauan Anambas = 15 Orang b. Pengurus FKDM Kecamatan Jemaja Timur = 2 Orang c. Pengurus FKDM Kecamatan Jemaja = 2 Orang
d. Pengurus FKDM Kecamatan Palmatak = 2 Orang e. Pengurus FKDM Kecamatan Siantan Selatan = 2 Orang f. Pengurus FKDMKecamatan Siantan Tengah = 2 Orang g. Pengurus FKDM Kecamatan SiantanTimur 2 Orang Jumlah = 29 Orang C. Narasumber Adapun Narasumber kegiatan ini adalah : 1. Narasumber dari Bakesbangpol Provinsi Kepulauan Riau di Tanjungpinang 2. Komandan TNI AL Tarempa D. Pembiayaan Sumber Pembiayaan yang di gunakan dalam Penyelenggaraan Kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Anggaran 2018 IV. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini di susun sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2018., Tarempa, Oktober 2017 KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Drs. H. KHAIRUL SYAHADAT PEMBINAUTAMA MUDA (IV/c) NIP. 19600427 198303 1 013
KATA PENGANTAR Seiring perkembangan politik di daerah, berdampak timbulnya konflik dalam masyarakat yang sedikit banyaknya mengganggu kestabilan jalannya pemerintahan. Dalam rangka mengantisipasi adanya ancaman terhadap integritas Nasional, dan tegaknya Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka perlu adanya Kordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Se-Kabupaten Kepulauan Anambas yang tergabung dalam wadah Forum tersebut FKDM adalah wadah bagi elemen masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat. Tugas utamanya yaitu menjaring, menampung, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan data dan informasi dari masyarakat. Data yang dikumpulkan adalah mengenai potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwa bencana dalam rangka upaya pencegahan dan penanggulangannya secaradini. Untuk kemudian memberikan rekomendasi atas fakta dari data tersebut sebagai bahan pertimbangan bagi Bupati/Walikota mengenai kebijakan yang berkaitan dengan kewaspadaan dini masyarakat. Tugas utamanya yaitu menjaring, menampung, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan data dan informasi dari masyarakat. Data yang dikumpulkan adalah mengenai potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwa bencana dalam rangka upaya pencegahan dan penanggulangannya secara dini. Untuk kemudian memberikan rekomendasi atas fakta dari data tersebut sebagai bahan pertimbangan bagi Bupati/Walikota mengenai kebijakan yang berkaitan dengan kewaspadaan dini masyarakat. Diharapkan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dapat mewujudkan ketentraman, ketertiban dan perlindungan Masyarakat perlu dilakukan upaya-upaya kewaspadaan dini oleh masyarakat, agar Forum itu bias berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka perlu difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. Semoga Fungsi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dapat bisa membantu pembangunan di kabupaten Kepulauan Anambas. Tarempa, Oktober 2017 KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Drs. H. KHAIRUL SYAHADAT PEMBINAUTAMA MUDA NIP. 19600427 198303 1 013
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum 1 C. Maksud, Tujuan,Sasaran dan Keluaran. 2 II. TEMA DAN RUANG LINGKUP. 3 III. PELAKSANAAN KEGIATAN 4 A. WaktudanTempat. 4 B. Narasumber. 4 C. Peserta 4 IV. PENUTUP 5
(KAK) KEGIATAN RAPAT KOORDINASI FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT (FKDM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN ANGGARAN 2018 BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2018