BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk saham akan memperoleh keuntungan berupa deviden, capital gain dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahwa disamping perbankan, pasar modal sudah menjadi alternatif sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Undang- Undang No 8 Tahun 1995). Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu Negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh pendaaan dan sebagai sarana bagi masyarakat untuk melakukan investasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan instrumen derivatif. Instrumen yang paling banyak digunakan dipasar modal adalah saham. Saham merupakan tanda, bukti penyertaan kepemilikan modal berinvestasi atau dana dalam suatu perusahaan (Fahmi 2012 : 85). Investor yang berinvestasi dipasar modal dalam bentuk saham akan memperoleh keuntungan berupa deviden, capital gain dan memiliki hak suara bagi pemegang saham biasa (common stock). Pada tahun 2007 merupakan titik penting bagi perkembangan pasar modal di Indonesia, karena pada tahun 2007 Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Sebelum investor melakukan investasi atau menanamkan dananya di pasar modal, investor tersebut sangat membutuhkan informasi. Informasi yang diperoleh investor harus dapat dipahami, akurat, relevan dan transparan karena informasi tersebut akan memberikan rasa aman bagi investor mengenai investasi 1

yang dilakukannya. Informasi itu sangat berguna bagi investor untuk memprediksi dan mengetahui ketidakpastian dari investasi yang dilakukannya serta untuk mengetahui tingkat pengembalian (return) yang akan diperolehnya dimasa yang akan datang. Sumber informasi yang sering digunakan oleh investor adalah laporan keuangan. Laporan keuangan sangat penting bagi calon investor, karena dari laporan keuangan dapat dilihat kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir 2008 : 7). Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang pada akhirnya informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar pemakainya seperti investor untuk membuat keputusan ekonomi ataupun keputusan investasi. Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan. Laporan keuangan ini tidak hanya cukup dibaca, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami. Untuk memahami dan mengerti laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuangan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan biasa dilakukan oleh para pemberi modal seperti kreditor, investor dan perusahaan itu sendiri. Analisis laporan keuangan ini 2

berfungsi untuk mengolah data yang berasal dari laporan keuangan sebagai bahan mentah yang akan menjadi informasi bagi pemakainya untuk pengambilan keputusan ekonomi. Analisis laporan keuangan juga sangat berguna bagi perusahaan untuk memprediksi pertumbuhan laba dan harga saham. Seorang investor akan menilai kinerja keuangan perusahaan melalui analisis rasio keuangan. Menurut Harmono ( 2009 : 106) analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam lima aspek rasio keuangan perusahaan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas (Rasio Leverage), dan Rasio Nilai Perusahaan. Rasio atau alat ukur yang paling banyak digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dalam kegiatan investasi adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio profitabilitas ini memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai perusahaan, nilai perusahaan itu sendiri dapat dijelaskan oleh nilai yang ditentukan dari harga saham yang diperjualbelikan dipasar modal. Hubungan kausalitas ini menunjukkan kinerja keuangan yang diukur dengan profitabilitas dalam kondisi baik, akan memberikan dampak yang positif terhadap keputusan investor untuk menanamkan modalnya. Pada dasarnya calon investor akan lebih memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas yang tinggi, hal itu dikarenakan semakin tinggi rasio profitabilitas berarti kesempatan perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada investor semakin besar dan memiliki rasio leverage yang rendah, dikarenakan rasio leverage yang rendah 3

menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk membayar utang jangka panjang, yang nantinya akan berdampak pada kenaikan harga saham perusahaan. Selain dari rasio-rasio yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga faktor lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap harga saham yaitu ukuran perusahaan (firm size). Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan dengan mudah memasuki atau mengakses pasar modal untuk memperoleh dana. Perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki jumlah aktiva yang banyak, jumlah aktiva yang banyak merupakan pendukung bagi perusahaan besar agar dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi dan memiliki kekuatan dalam menghadapi masalah bisnis. Perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran lebih besar seharusnya lebih mampu mempertahankan harga saham bahkan menaikkan harga sahamnya dipasar modal. Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang, baik untuk ditempati sendiri maupun untuk investasi jangka panjang dan prospeknya cukup menjanjikan. Prospek bisnis properti masih sangat menjanjikan ditahun-tahun mendatang bahkan prospek bisnis properti ini akan booling pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena kondisi ekonomi yang membaik dan demand masyarakat yang besar, serta didukung oleh kenaikan properti dari kredit bank yang diprediksi akan tumbuh 18-22%. Industri properti sangat berkembang dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan atas rumah juga meningkat, sehingga peluang industri properti untuk berkembang semakin besar. Sama halnya dengan peusahaan lain perusahaan properti dan real 4

estate juga menggunakan analisis laporan keuangan untuk melihat kondisi kinerja keuangan perusahaan serta memprediksi pertumbuhan laba perusahaan. Untuk menghasilkan kinerja yang baik perusahaan properti dan real estate harus mampu mengelola sumber daya yang ada dengan baik serta membuat keputusan investasi yang tepat untuk pendanaan perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Simatupang (2010) yang berjudul Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan data yang diambil dari data perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan data yang diambil dari data perusahaan industri barang konsumen periode 2006-2008. Variabel independen yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Ukuran Perusahaan (Firm Size), sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Ukuran Perusahaan (Firm Size). Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan ketidakkonsistenan. Beberapa penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendarta (2011) yang 5

menemukan bahwa secara parsial, rasio Return on Equity (ROE), Debt Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan, Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga saham, penelitian yang dilakukan oleh Kielsan (2009) menunjukkan bahwa DER, NPM, ROA, dan ROE secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan dan secara simultan berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2010) menunjukkan bahwa secara simultan Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham dan secara parsial Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham hanya Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Berdasarkan ketidakkonsistenan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya dan paparan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. 1.2.Rumusan Masalah Bersasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Debt to Asset 6

Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earing Per Share (EPS) dan Ukuran perusahaan (Firm size) berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap harga saham?. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh faktor-faktor seperti DAR, ROE, NPM, EPS dan Ukuran Perusahaan dalam mempengaruhi perubahan harga saham pada perusahaan industri properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. 2. Bagi para investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat keputusan investasi. 3. Bagi kalangan akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tntang kinerja rasio keuangan dan 7

pengaruhnya terhadap harga saham, serta dapat menambah pengetahuan mereka untuk lebih jauh mempelajari pasar modal. 4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh kinerja keuangan dan ukuran perusahaan terhadap harga saham. 8