BAB I PENDAHULUAN. calon salah satunya dengan men-spin isu. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang

dokumen-dokumen yang mirip
3 Sukses LSI di Pilpres 2014

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tetap eksis selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pada harian

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

Losta Institute : Pertarungan Capres Pada Media Online Posted by admin-lostainstitute on Jul 3, 2014 in Artikel

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam. Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilukada perlu dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) kita mengenal istilah

PERAN SPIN DOCTOR DALAM PEMASARAN POLITIK Sri Hadijah Arnus (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari)

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu (S1) Ilmu Komunikasi

Analisis Isi Media Judul: MIP No.114 Strategi Kampanye Capres-Cawapres Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 26/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

Fokus Malam Edisi Rabu, 24 Juni 2009 Tema : Politik Topik : Mencermati Iklan-iklan politik capres di Media

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

I. PENDAHULUAN. Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi

BAB V PENUTUP. Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum melalui penggunaan media berbayar (surat kabar, radio, TV, dll)

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa reformasi yang terjadi di Indonesia menghasilkan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam

Template for Microsoft PowerPoint

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

LAMPIRAN I. 1. Gambar salah satu sampel Gereja yaitu Gereja HKBP Padang Bulan. 2. Gambar salah satu sampel Gereja yaitu Gereja HKBP Simpang Limun

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. kekuasaan. Untuk itu segala cara mungkin dipakai, diantaranya janji-janji yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pemilih Pemula di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

BAB 1 PENDAHULUAN. Partai Gerindra sebagai realitas sejarah dalam sistem perpolitikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus informasi yang berkembang sangat cepat di era teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini, menimbulkan dampak yang begitu besar ketika hal ini dimanfaatkan dalam masa kampanye Pemilu Presiden, dimana terjadi pertarungan sengit antara kedua kandidat demi menarik perhatian masyarakat banyak cara dilakukan oleh tim kampanye masingmasing calon salah satunya dengan men-spin isu. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014 merupakan event yang sangat monumental. Pemilu presiden kali ini, merupakan yang pertama kali sepanjang sejarah hanya diikuti oleh dua pasangan kandidat calon presiden dan wakil presiden yang kemudian telah membawa pada sebuah persaingan yang ketat antar kedua kubu yang berlawanan. Dari persaingan inilah akhirnya muncul peran Spin Doctors yang sama-sama membentuk citra positif pada kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden yang didukungnya dengan memberikan kesan negatif pada lawannya. Kedua kandidat ini, secara kualitatif relatif memiliki poin yang seimbang. Masing-masing memiliki plus dan minus. Sesuai survei, di tahap awal jarak elektabilitas keduanya relatif jauh. Namun secara perlahan 1

elektabilitas Prabowo meningkat. Sedangkan elektabilitas Jokowi fluktuatif. Ini karena angka swing voters yang masih tinggi, sekitar 20-30 persen. Seperti yang telah dirilis sebelumnya, LSI merekam dinamika head to head Prabowo-Jokowi melalui tracking survey yang digelar sejak 2013. Survei LSI September 2013 menunjukan tingkat elektabilitas keduanya sesuai dengan tabel berikut : Tabel 1.1 Elektabilitas Prabowo dan Jokowi Elektabilitas September 2013 Maret 2014 Mei 2014 Juni 2014 Jokowi 50.30 % 46.30 % 35.42 % 45.0 % Prabowo 11.10 % 22.10 % 22.75 % 38.7 % Selisih 39.20 % 24.20 % 12.67 % 6.3 % Sumber : www.lsi.co.id Dengan demikian, mereka terus bekerja keras dan bermanuver mencari simpati dan dukungan. Mereka membangun persepsi diri dan meruntuhkan persepsi publik terhadap lawannya (www.lsi.co.id). Seimbangnya potensi kedua kandidat untuk mendapatkan porsi suara inilah yang membuat kampanye negatif dan kampanye hitam terjadi. Kedua kandidat memiliki kelebihannya masing-masing. Prabowo dengan visinya yang kuat dan tegas, juga sosoknya yang dapat memberikan harapan masyarakat Indonesia untuk membangun Indonesia lebih baik lagi. Begitu pula Jokowi dengan sosoknya yang dekat dengan masyarakat, sederhana, gemar blusukan dan rekam jejaknya yang bersih juga penuh prestasi di 2

bidang pemerintahan. Namun di samping kelebihan-kelebihan itu, dua kandidat tersebut masih memiliki kekurangan dan kekurangan inilah yang dijadikan bahan untuk berkampanye negatif bahkan berkampanye hitam. Contoh-contoh kampanye negatif yang terjadi selama masa kampanye Pilpres 2014 ini salah satunya adalah kampanye yang mengulas tentang kelemahan visi dan misi dari kandidat lawan. Contoh lainnya adalah komentar-komentar mengenai jawaban para Capres dan Cawapres pada event debat yang menimbulkan persepsi negatif bagi swing voters. Sedangkan untuk kampanye hitam yang memang tidak didasarkan oleh fakta, terlihat pada para pendukung salah satu kandidat yang menyebarkan fitnah, melebih-lebihkan fakta negatif, memberitakan kabar burung dan menyudutkan kandidat lainnya melalui media massa. Hal ini tidak terjadi pada salah satu kandidat, tetapi kedua-duanya. Baik Prabowo maupun Jokowi mengalami penyudutan di media massa. Prabowo-Hatta mengalami kampanye hitam berupa artikel menyudutkan yang dimuat oleh harian Pikiran Rakyat. Artikel ini dibuat oleh Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai salah satu bentuk kampanye kandidatnya. Sedangkan kampanye hitam yang diterima Jokowi adalah berupa penyebaran selebaran kampanye dan juga melalui tabloid Obor Rakyat yang berisi hal-hal yang menyudutkan Jokowi-Jusuf Kalla. Penyebar selebaran ini tidak diketahui identitasnya. 3

Aktivitas Spin Doctors tersebut telah mengakibatkan perpercahan dalam masyarakat menjadi dua kubu yaitu masyarakat kubu pendukung calon presiden nomor urut 1 dan pendukung calon presiden nomor urut 2. Aktivitas ini terlihat dalam bagaimana Spin Doctors memproduksi dan menyebarluaskan isu serta propaganda dengan tujuan untuk membentuk opini publik positif untuk calon presiden yang diusungnya dan opini negatif pada lawan. Dengan kata lain, spin merupakan instrumen berfungsi ganda. Bisa menjadi alat bertahan, dan pada kesempatan lain berfungsi menjatuhkan lawan. Spin Doctors merupakan bagian dari aktivitas konsultan publik relation politik yang bertugas membangun image (citra) politik bagi seorang politikus dengan memberikan pesan yang negatif pada saingannya. Spin Doctors adalah individu yang memiliki kemampuan menguasai publik, menggerakan massa dan menguasai media dengan tujuan mempengaruhi. Spin Doctors berada pada posisi tengah antara politisi yang akan dipromosikan dengan para wartawan yang akan mempromosikannya. Sehingga profesi Spin Doctors ini dinilai sebagai suatu keahlian di bidang komunikasi yang menggabungkan prinsip-prinsip public relation, periklanan dan pemasaran (Cangara, 2009:284). Pembentukan image kandidat dalam hubungannya dengan pembentukan opini publik dilakukan oleh kandidat melalui media cetak dan media elektronik dalam bentuk iklan politik maupun materi pemberitaan. 4

Iklan politik dan materi pemberitaan di media massa ini bertujuan untuk menciptakan image positif kandidat bahwa mereka layak dipilih menjadi pemimpin. Menurut Louw aktivitas komunikasi politik para politisi yang meningkat di media massa, menimbulkan industri baru dalam dunia komunikasi profesional yaitu public relation politik. public relation politik merupakan multi strategi dan taktik dalam membangun image positif pada seorang politikus dan dilain pihak memberikan kesan yang negatif pada lawannya (Handayani, 2013:50). Public relation politik, dimana komunikator politik profesional muncul, awalnya dikembangkan di Amerika Serikat pada abad 20, ketika perusahaan-perusahaan besar Amerika mulai dirisaukan oleh tuntutan keberhasilan komersial dan opini publik. Kapitalisme abad ke 20 membawa peningkatan dalam hal tingkat minat baca publik, juga terhadap bentuk demokrasi pemerintahan (Bernard, dalam McNair, 2003: 133). Aktivitas Spin Doctors di Kota Padang dapat kita lihat selama masa Pemilu Presiden 2014 dengan cara men-spin isu yang telah berkembang di tingkat nasional terutama isu-isu yang berbau Suku Agama dan Ras. Seperti pada kandidat calon presiden nomor urut satu Prabowo yang diserang dengan mengangkat isu soal keluarga Prabowo yang beragama Khatolik serta statusnya sebagai duda yang gagal membina rumah tangga dan isu mengenai Prabowo sebagai dalang dalam kerusuhan 1998. Selain itu isu 5

Jokowi yang diduga sebagai keturunan cina dan komunis yang disebarkan oleh Spin Doctors kepada masyarakat seperti yang tertera dalam gambar berikut : Gambar 1.1 Contoh pamflet black campaign Isu dan propaganda oleh Spin Doctors tersebut mudah sekali kita jumpai pada kegiatan sehari-hari, terutama di dunia maya. Kampanye negatif bahkan kampanye hitam paling banyak ditemui pada media-media sosial dimana semua orang, siapa saja, dapat memposting apa saja. Dari media sosial ini, kemudian berkembang isu dari mulut ke mulut di dunia nyata. Kegiatan Spin Doctoring di Indonesia pertamakali dilakukan pada penyelenggaraan pesta Demokrasi Pemilihan Presiden 2004 yang baru pertamakali diselenggarakan. Pada Pemilihan Presiden ini, Spin Doctors berhasil membentuk image SBY-Kalla sebagai figur yang cerdas, berwibawa, sederhana dan merakyat. Disamping itu, keberhasilan SBY- Kalla juga ditentukan oleh kemampuan tim Spin Doctors-nya dalam 6

memanfaatkan kontroversi antara SBY dan Megawati untuk meraih simpati publik melalui media massa. Secara umum Spin Doctors dikenal sebagai staf ahli kampanye yang bertugas mengatur jadwal kunjungan atau sosialisasi, meneliti publik atau sasaran kampanye, merancang dan mengorganisir strategi kampanye dalam membentuk image kandidat, penyusunan dan penyampaian pesan politik, memonitoring serta menjajaki opini publik (Handayani, 2013:50). Pemilihan presiden 2004 membuktikan pula bahwa keterlibatan Spin Doctors menjadi sangat penting dalam kancah politik, karena Spin Doctors berperan dalam pembentukan image kandidat melalui media masa serta kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan pembentukan opini publik. Publik Indonesia pada umumnya belum terlalu memahami profesi Spin Doctors ini. Hal ini dikarenakan publik lebih familiar dengan istilah tim sukses. Pada kenyataannya, Spin Doctors berbeda dengan tim sukses karena Spin Doctors memiliki tugas yang lebih spesifik namun seorang Spin Doctors dapat menjadi bagian dari sebuah tim sukses. Perbedaan ini terlihat pada deskripsi kerja keduanya, tim sukses bertugas mengorganisir masalah teknis, seperti mobilisasi massa, lokasi kampanye, menjaga kesolidan suara dari tingkat atas sampai tingkat bawah. Spin Doctors bertugas membentuk image politisi melalui performance politisi di hadapan publik, media cetak dan elektronik sehingga terbentuk opini positif yang dapat mengantarkan politisi memenangkan pemilihan. 7

Menurut Louw sebagai individu-individu yang bertugas membentuk image politisi, maka keahlian atau tools yang mutlak dimiliki oleh Spin Doctors, (1) Spin Doctors harus orang yang ahli media atau mengetahui media mana yang bisa menarik audience, (2) Melakukan penelitian terhadap lawan politik adalah dimensi politik yang paling penting, dimana mereka harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai lawannya, (3) Spin Doctors harus mampu mengantisipasi sesuatu yang berjalan diluar rencana. Misalnya performa politikus kadang-kadang gagal karena jurnalis menampilkan berita yang buruk mengenai diri politikus dan merancang berita yang dapat menimbulkan kerusakan, Spin Doctors dituntut untuk mampu menyelesaikan krisis tersebut. Misalnya ketika isu negatif muncul mengenai politisi yang diwakilinya, Spin Doctors bertanggung jawab meredam isu itu dan mengubahnya menjadi isu yang positif (dalam Handayani, 2013:51) Adapun peneliti tertarik mengangkat masalah ini sebagai kajian penelitian adalah untuk menjadikan penelitian ini sebagai informasi bagi masyarakat agar lebih kritis dalam menerima informasi sehingga tidak mudah terprovokasi dan lebih aktif dalam mencari informasi agar masyarakat dapat lebih jernih dalam menentukan pilihan politiknya. Selain itu bagi para politisi melalui penelitian ini dapat mengetahui bagaimana proses kerja seorang Spin Doctors sehingga politisi tersebut lebih bisa memproteksi dirinya atau image pribadinya dari kegiatan Spin Doctoring 8

atau bahkan menggunakan jasa Spin Doctors untuk membentuk image politisi tersebut. Penelitian ini menjelaskan bagaimana Spin Doctors berperan dalam membentuk opini publik mengenai kandidat presiden dan wakil presiden dalam pemenangan pemilihan umum 2014 di Kota Padang berdasarkan Information Integration Theory (Teori Integrasi Informasi). Teori Integrasi informasi dapat menjelaskan bagaimana seorang Spin Doctors melakukan tugasnya dalam proses komunikasi politik dengan cara mengumpulkan segala informasi tentang kelemahan kandidat lawan melalui propaganda yang disampaikan untuk menjadi sebuah pesan persuasi kepada khalayak dalam rangka membentuk opini publik. Berdasarkan penjabaran diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Peran Spin Doctors Membentuk Opini Publik Dalam Pemilihan Umum Presiden 2014 di Kota Padang. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana Spin Doctors berperan dalam pembentukan opini publik mengenai kandidat presiden dan wakil presiden dalam pemenangan pemilihan umum 2014 di Kota Padang? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peran Spin Doctors membentuk opini publik kandidat presiden dan wakil presiden dalam pemenangan pemilihan umum 2014 di Kota Padang. 9

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan kajian dalam ilmu komunikasi dimana dapat memperkaya topik kajian ilmu komunikasi bidang komunikasi politik. b. Memberikan gambaran tentang studi pembentukan opini masyarakat yang dilakukan oleh seorang Spin Doctors. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat untuk dapat memahami, memilah, serta mengevaluasi setiap informasi yang diterima agar tidak terpengaruh oleh isu propaganda yang dilakukan oleh Spin Doctors. b. Meningkatkan pemahaman tentang Komunikasi politik yang dilakukan oleh Spin Doctors dalam membentuk opini publik. 10