PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 202 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR MADRASAH DINIYAH AWALIYAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PAMEKASAN, Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9),

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH KABUPATEN SUMEDANG

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

-23- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH OLEH WARGA MASYARAKAT

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (TPA)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN KENDAL

STANDAR KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

KUMPULAN UU DAN PERATURAN BIMBINGAN DAN KONSELING & PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI BANGKALAN PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang : a. bahwa Pendidikan Nasional di samping bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, juga meningkatkan keimanan dan ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global; b. bahwa kurikulum pendidikan formal dewasa ini kurang memberikan materi pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai keagamaan dan moral Islami; c. bahwa penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan pendidikan pada Diniyah Takmiliyah di Kabupaten Gresik belum diatur sehingga keberadaan Diniyah Takmiliyah tidak mendapat perhatian dan pembinaan selayaknya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) jo Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 456); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3412) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998 Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3764);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3413 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 ( Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3763); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3485); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941); 15. Peraturan Menteri Agama Nomor 03 Tahun 1983 tentang Kurikulum Madrasah Diniyah; 16. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 28 Tahun 2011 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2011 Nomor 28). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GRESIK DAN BUPATI GRESIK MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gresik. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kabupaten Gresik. 3. Bupati adalah Bupati Gresik. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik. 5. Kantor Kementerian Agama yang selanjutnya disingkat Kantor Kemenag adalah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik.

6. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik. 7. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik. 8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik. 9. Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah satuan pendidikan keagamaan Islam non formal yang menyelenggarakan pendidikan agama Islam sebagai pelengkap bagi siswa pendidikan formal. 10. Masa Pendidikan Diniyah Takmiliyah adalah lama waktu yang ditempuh peserta didik dalam penyelesaian pendidikan. 11. Sekolah adalah bentuk satuan pendidikan formal, yang terdiri atas Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. 12. Madrasah adalah lembaga satuan pendidikan formal berbasis keagamaan Islam, yang terdiri atas Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah Khusus, atau bentuk lain yang sederajat. 13. Peserta Didik adalah anak usia Sekolah/Madrasah tingkat Dasar dan Menengah/Sederajat yang beragama Islam. 14. Tenaga Pendidik adalah guru, ustad, ustadhah dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. 15. Tenaga kependidikan adalah tenaga non pendidik yang diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. 16. Masyarakat adalah Kelompok warga di Kabupaten Gresik yang mempunyai perhatian dan kepedulian dalam bidang pendidikan. 17. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

18. Evaluasi adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan 19. Hasil belajar yang selanjutnya disebut Syahadah adalah data kemampuan peserta didik, baik secara normatif maupun secara rinci dalam buku laporan pendidikan. 20. Nilai Akhir adalah nilai pendidikan peserta didik yang dicantumkan pada syahadah sebagai bukti berakhirnya masa pendidikan. BAB II DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 2 Diniyah Takmiliyah dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 3 Diniyah Takmiliyah, berfungsi untuk : a. memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan Pendidikan Karakter keagamaan Islam bagi peserta didik beragama Islam yang belajar di sekolah/madrasah tingkat Dasar dan Menengah/ sederajat maupun ; dan b. memberikan bimbingan dalam pengamalan pelaksanaan ajaran Islam. Pasal 4 Diniyah Takmiliyah bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan dasar pengamalan Agama Islam kepada anak sekolah untuk mengembangkan kehidupannya sebagai warga muslim/muslimah yang beriman kepada Allah Subhanallahu wa Ta ala, beramal sholeh, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, terampil, demokratis, mandiri dan bertanggungjawab.

BAB III PERIZINAN PENDIRIAN Pasal 5 (1) Untuk menyelenggarakan Diniyah Takmiliyah wajib memiliki Izin yang diterbitkan oleh Kantor Kemenag. (2) Tata cara dan Persyaratan untuk mendapatkan izin penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah dilakukan sesuai pedoman penyelenggaraan Diniyah yang dikeluarkan oleh Kantor Kemenag. BAB IV JENJANG DAN MASA PENDIDIKAN Pasal 6 Jenjang Pendidikan Diniyah Takmiliyah, yaitu : a. Diniyah Takmiliyah Awaliyah, menyelenggarakan pendidikan agama Islam tingkat dasar; b. Diniyah Takmiliyah Wustha dan Ulya, menyelenggarakan pendidikan agama Islam tingkat menengah. Pasal 7 (1) Masa pendidikan Diniyah Takmiliyah diselenggarakan sebagai berikut: a. Diniyah Takmiliyah Awaliyah diselenggarakan dengan masa belajar paling lama 4 (empat) tahun. b. Diniyah Takmiliyah Wustho diselenggarakan dengan masa belajar paling lama 2 (dua) tahun. c. Diniyah Takmiliyah Ulya diselenggarakan dengan masa belajar paling lama 2 (dua) tahun. (2) Jangka waktu proses pembelajaran Diniyah Takmiliyah diselenggarakan paling sedikit 18 jam pelajaran dalam seminggu dan dapat dilaksanakan pagi, sore, atau malam hari. (3) Pelaksanaan Masa Pendidikan dan jangka waktu proses pembelajaran Diniyah Takmiliyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai pedoman kurikulum dari Kemenag.

BAB V PENYELENGGARAAN Bagian Kesatu Penyelenggara Pasal 8 Diniyah Takmiliyah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), dapat diselenggarakan oleh masyarakat. Pasal 9 Penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat sesuai dengan jenjang pendidikan. Pasal 10 Penyelenggara berhak memberi nama Diniyah Takmiliyah yang diselenggarakan. Bagian Kedua Kurikulum Pasal 11 (1) Kurikulum Diniyah Takmiliyah dibuat oleh penyelenggaraan dengan bimbingan Kementerian Agama sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diwujudkan dalam program pembelajaran terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum lokal. (3) Kurikulum inti sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri dari mata pelajaran Al-Qur an, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan Praktek Ibadah. (4) Kurikulum lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara Diniyah Takmiliyah masing-masing.

Pasal 12 Proses pembelajaran Diniyah Takmiliyah dapat diselenggarakan bertempat di pondok pesantren, gedung mandiri, gedung sekolah, Masjid, atau Musholla. Bagian Ketiga Peserta Didik Pasal 13 (1) Peserta didik terdiri dari siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah/sederajat yang beragama islam. (2) Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar 9 tahun (SD, MI, SMP, MTs sederajat) yang beragama islam wajib menjadi peserta didik pada Diniyah Takmiliyah Awaliyah dan Wustho. Pasal 14 Peserta didik Diniyah Takmiliyah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 adalah : a. Peserta didik SD/sederajat untuk Diniyah Takmiliyah Awaliyah; b. Peserta didik SMP/sederajat untuk Diniyah Takmiliyah Wustho; c. Peserta didik SMA/sederajat untuk Diniyah Takmiliyah Ulya. Pasal 15 Setiap peserta didik, mempunyai hak: a. memperoleh pengajaran dan pendidikan agama Islam; b. mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan; dan c. memperoleh penilaian proses dan hasil belajar dalam bentuk Syahadah. Pasal 16 Setiap peserta didik, berkewajiban untuk: a. mematuhi peraturan Diniyah Takmiliyah;

b. menjaga norma dalam pendidikan untuk menjamin kelayakan dan keberhasilan pendidikan; c. menghormati tenaga pendidik; dan d. ikut memelihara sarana dan prasarana, serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan tempat penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah. Bagian Keempat Tenaga Pendidik Pasal 17 (1) Setiap Diniyah Takmiliyah memiliki Tenaga Pendidik yang diangkat khusus oleh penyelenggara Diniyah Takmiliyah untuk melaksanakan pembelajaran. (2) Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik. (3) Persyaratan sebagai tenaga pendidik sebagaimana diatur pada ayat (2), sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 18 Setiap Tenaga pendidik mempunyai hak : a. memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial; b. memperoleh pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja; c. menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan yang baik dalam melaksanakan tugasnya; dan d. memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Pasal 19 Setiap tenaga pendidik, berkewajiban untuk : a. melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan pengabdian; b. meningkatkan kemampuan profesionalisme sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan bangsa; dan

c. menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat. Bagian Kelima Tenaga Kependidikan Pasal 20 Tenaga kependidikan berhak : a. memperoleh Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. Pasal 21 Tenaga kependidikan berkewajiban : a. melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan; b. mempunyai komitmen untuk meningkatkan kompetensi dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. BAB VI PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 22 Masyarakat berhak : a. berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan diniyah takmiliyah; dan b. mendapat data dan informasi tentang penyelenggaraan diniyah takmiliyah. BAB VII PENGELOLAAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 23 Penyelenggara bertanggungjawab atas pengelolaan Diniyah Takmiliyah Pasal 24 (1) Kantor Kemenag melaksanakan pembinaan dan pengawasan di bidang kurikulum pendidikan.

(2) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membentuk asosiasi penyelenggara Diniyah Takmiliyah. Pasal 25 (1) Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan membantu dalam pengelolaan dan pembinaan. (2) Pengawasan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama Pemerintah Daerah, Kantor Kemenag, masyarakat dan orang tua peserta didik. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 26 (1) Penyelenggara bertanggungjawab atas pembiayaan Penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah. (2) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh pemerintah dan pemerintah daerah serta masyarakat. (3) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipergunakan untuk : a. kesejahteraan guru; b. sarana dan prasarana; dan c. biaya operasional pendidikan. (4) Tata cara dan persyaratan dalam pemberian bantuan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB IX EVALUASI DAN SYAHADAH Pasal 27 (1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan takmiliyah.

(2) Evaluasi akhir peserta didik dilakukan oleh Kementerian Agama melalui Kelompok Kerja Madrasah Diniyah Takmiliyah untuk memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Pasal 28 (1) Peserta didik yang telah menyelesaikan program Diniyah Takmiliyah dan telah lulus dalam mengikuti evaluasi akhir mendapatkan Syahadah. (2) Blanko Syahadah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikeluarkan oleh Kantor Kemenag. (3) Syahadah Diniyah Takmiliyah yang telah terakreditasi ditandatangani oleh Penyelenggara atau Kepala Diniyah Takmiliyah yang bersangkutan. (4) Dalam hal Diniyah Takmiliyah belum terakreditasi, syahadah yang dikeluarkan ditanda tangani oleh Kepala Diniyah Takmiliyah Kemenag. terakreditasi yang ditunjuk Kantor Pasal 29 (1) Syahadah Diniyah Takmiliyah Awaliyah dan Wustho merupakan syarat untuk dapat masuk ke jenjang pendidikan formal berikutnya. (2) Bagi peserta didik Sekolah/Madrasah tingkat Menengah yang beragama Islam yang belum memiliki Syahadah di jenjang sekolah sebelumnya karena mutasi sekolah, dapat diterima masuk pada jenjang sekolah/madrasah tingkat Menengah dengan ketentuan yang bersangkutan wajib mengikuti Diniyah Takmiliyah pada jenjang pendidikan sebelumnya yang diselenggarakan secara khusus oleh sekolah/madrasah tingkat Menengah masing-masing.

BAB X AKREDITASI Pasal 30 (1) Setiap penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah melakukan akreditasi sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Diniyah Takmiliyah yang sudah terakreditasi mendapatkan sertifikat akreditasi. (3) Diniyah takmiliyah yang sudah mendapatkan sertifikat akreditasi diutamakan mendapatkan bantuan pembiayaan dari pemerintah daerah. BAB XI SANKSI Pasal 31 (1) Diniyah Takmiliyah yang tidak memiliki izin dapat dihentikan penyelenggaraanya; (2) Diniyah Takmiliyah yang meresahkan masyarakat atau terdapat materi yang diduga melanggar kesusilaan dapat dicabut izin penyelenggaraanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 32 Diniyah Takmiliyah yang telah berdiri sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan dinyatakan syah berdiri tanpa proses perizinan dan diberi waktu selama 1 (satu) tahun untuk menyesuaikan dengan ketentuan Diniyah Takmiliyah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini.

BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gresik. Ditetapkan di Gresik Pada tanggal BUPATI GRESIK Ttd Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST, M.Si. Diundangkan di Gresik pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK, ttd Ir. MOCH. NADJIB, MM Pembina Utama Madya NIP. 19551017 198303 1 005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2013 NOMOR 17

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH I. UMUM Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) berbunyi: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahan Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa strategi pertama dalam melaksanakan pembaruan sistem pendidikan nasional adalah pelaksanaan pendidikan agama dan akhlak mulia. Pendidikan keagamaan juga berkembang akibat mata pelajaran/kuliah pendidikan agama yang dinilai menghadapi berbagai keterbatasan. Sebagian masyarakat mengatasinya dengan tambahan pendidikan agama di rumah, rumah ibadah, atau di perkumpulan-perkumpulan yang kemudian berkembang menjadi satuan atau program pendidikan keagamaan formal, nonformal atau informal. Secara historis, keberadaan pendidikan keagamaan berbasis masyarakat menjadi sangat penting dalam upaya pembangunan masyarakat belajar, terlebih lagi karena bersumber dari aspirasi masyarakat yang sekaligus mencerminkan kebutuhan masyarakat sesungguhnya akan jenis layanan pendidikan. Dalam kenyataan terdapat kesenjangan sumber daya yang besar antar satuan pendidikan

keagamaan. Sebagai komponen Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan keagamaan perlu diberi kesempatan untuk berkembang, dibina dan ditingkatkan mutunya oleh semua komponen bangsa, termasuk Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan adanya keterbatasan pendidikan agama bagi siswa beragama Islam tersebut maka perlu pendidikan agama yang memadai bagi masyarakat, salah satunya melalui pengaturan mengenai penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9

Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 huruf d. perlindungan hukum tenaga pendidik Diniyah Takmiliyah terhimpun dalam asosiasi Diniyah Takmiliyah. Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20

Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Ayat (2). Diniyah Takmiliyah dapat dianggap meresahkan masyarakat bilamana penyelenggaraannya mengganggu ketentraman dan ketertiban. Pasal 32 Pasal 33