-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
2015, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REKAPITULASI TARGET PNBP KEMENTERIAN/LEMBAGA TA

TABEL 2 RINGKASAN APBN, (miliar rupiah)

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DI KEDEPUTIAN BADAN PENGAW

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

JADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: s /PB/2014 : Penting/Segera : 1 (satu) Berkas : Perubahan Akun Belanja Barang Persediaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

NOTA DINAS Nomor : ND 6/D4/1/2017 Tanggal : 16 Januari 2017

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Yth. Sekretaris Kementerian/ Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/ Sekretaris Daerah Provinsi di tempat

TABEL 4 * JUMLAH TENAGA PENGADAAN BERSERTIFIKAT DI PUSAT

Klasifikasi LNS Berdasarkan K/L Terkait Jumat, 09 Juni 2017

-2- Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi APBN menggambarkan p

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI KABINET KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ffi SALINAN Dalam rangka melanjutkan pengendalian dan pengamanan pelaksanaan Untuk bphn.go.id

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI KABINET KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PEMAPARAN HASIL STUDY DAN DISKUSI PUBLIK RKA-DIPA, Masihkan Rahasia?

2017, No Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum, Wr. Wb.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN

DAFTAR LEMBAGA DIKLAT PEMERINTAH TERAKREDITASI DALAM MENYELENGGARAKAN DIKLAT PRAJABATAN DAN DIKLAT KEPEMIMPINAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Menteri Keuangan RI KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN R I

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN-P 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis ak

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

DATA POKOK APBN

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN-P 2006 DAN APBN 2007 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KONFIGURASI KEANGGOTAAN DPR 560 ANGGOTA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. UMUM. Saldo...

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2006 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN AIDS NASIO

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2015 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

contoh : contoh :

DATA POKOK APBN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2016, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Pembubaran Badan Ben

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 2006

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2012 tentang Komite

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGEL

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02B/DPR RI/II/ TENTANG

Transkripsi:

-1- PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan Badan Pemeriksa Keuangan, dan dengan adanya perubahan nomenklatur, pembentukan, dan pembubaran lembaga, perlu menetapkan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;

-2- Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4654); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 135) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 3 huruf d dan huruf e diubah sehingga Pasal 3 berbunyi sebagai berikut: Pasal 3 Tugas dan wewenang Ketua Badan Pemeriksa Keuangan meliputi: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara umum bersama dengan Wakil Ketua; b. melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan kelembagaan BPK; c. melaksanakan hubungan kelembagaan dalam negeri dan luar negeri; d. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif; dan

-3- e. melaksanakan pembinaan tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, Inspektorat Utama, dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara bersama dengan Wakil Ketua. 2. Ketentuan Pasal 4 huruf b dihapus, huruf d dan huruf e diubah sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 Tugas dan wewenang Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan meliputi: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara umum bersama dengan Ketua; b. dihapus; c. melaksanakan proses Majelis Tuntutan Perbendaharaan; d. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif; dan e. melaksanakan pembinaan tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, Inspektorat Utama, dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara bersama dengan Ketua.

-4-3. Di antara Pasal 7 dan Pasal 8 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 7A sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 7A (1) Dalam pelaksanaan pemeriksaan investigatif, ditetapkan salah satu Anggota Badan Pemeriksa Keuangan sebagai Koordinator Pemeriksaan Investigatif berdasarkan Hasil Sidang Badan Pemeriksa Keuangan. (2) Koordinator Pemeriksaan Investigatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan. 4. Mengubah Lampiran Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan ini.

-5- Pasal II Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan berlaku surut sejak tanggal 10 Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 November 2017 KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd MOERMAHADI SOERJA DJANEGARA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 November 2017 Agustus MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 241 Salinan sesuai dengan aslinya BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, ttd Nizam Burhanuddin

-6- LAMPIRAN PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TUGAS DAN WEWENANG ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN I. ANGGOTA I Tugas dan wewenang Anggota I: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada: 1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; 2. Kementerian Luar Negeri; 3. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 4. Kementerian Pertahanan; 5. Kementerian Perhubungan; 6. Kejaksaan Republik Indonesia; 7. Kepolisian Negara Republik Indonesia; 8. Badan Intelijen Negara; 9. Badan Narkotika Nasional; 10. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; 11. Lembaga Ketahanan Nasional; 12. Dewan Ketahanan Nasional; 13. Badan Siber dan Sandi Negara; 14. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia; 15. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 16. Komisi Pemilihan Umum (termasuk Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota); 17. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan; 18. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme;

-7-19. Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan 20. Badan Keamanan Laut, di atas; dan b. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

-8- II. ANGGOTA II Tugas dan wewenang Anggota II: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada: 1. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Kementerian Keuangan; 3. Kementerian Perdagangan; 4. Kementerian Perindustrian; 5. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS; 6. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 7. Badan Koordinasi Penanaman Modal; 8. Badan Pusat Statistik; 9. Bank Indonesia; 10. Otoritas Jasa Keuangan; 11. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; 12. PT Perusahaan Pengelola Aset (termasuk pengelolaan aset-aset eks BPPN oleh Kementerian Keuangan); 13. Lembaga Penjamin Simpanan; 14. Badan Standardisasi Nasional; 15. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan 16. Komisi Pengawas Persaingan Usaha, di atas; dan b. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

-9- III. ANGGOTA III Tugas dan wewenang Anggota III: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada: 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat; 2. Dewan Perwakilan Rakyat; 3. Dewan Perwakilan Daerah; 4. Mahkamah Agung; 5. Badan Pemeriksa Keuangan; 6. Mahkamah Konstitusi; 7. Komisi Yudisial; 8. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; 9. Kementerian Sekretariat Negara; 10. Sekretariat Kabinet; 11. Kementerian Sosial; 12. Kementerian Pariwisata; 13. Kementerian Ketenagakerjaan; 14. Kementerian Komunikasi dan Informatika; 15. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 16. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 17. Kementerian Pemuda dan Olahraga; 18. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; 19. Kementerian Agraria dan Tata Ruang; 20. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; 21. Badan Pengawas Tenaga Nuklir; 22. Badan Tenaga Nuklir Nasional; 23. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; 24. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 25. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; 26. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia; 27. Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 28. Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil; 29. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional; 30. Badan Kepegawaian Negara;

-10-31. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 32. Lembaga Administrasi Negara; 33. Arsip Nasional Republik Indonesia; 34. Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno Jakarta; 35. Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran; 36. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja; 37. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia; 38. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia; 39. Taman Mini Indonesia Indah; 40. Badan Informasi Geospasial; 41. Ombudsman Republik Indonesia; 42. Badan Pertanahan Nasional; dan 43. Badan Ekonomi Kreatif, di atas; dan b. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

-11- IV. ANGGOTA IV Tugas dan wewenang Anggota IV: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada: 1. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; 2. Kementerian Pertanian; 3. Kementerian Kelautan dan Perikanan; 4. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 5. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 6. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 7. Badan Pengatur Hilir Migas; dan 8. Badan Restorasi Gambut, di atas; dan b. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

-12- V. ANGGOTA V Tugas dan wewenang Anggota V: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada: 1. Kementerian Dalam Negeri; 2. Kementerian Agama; 3. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang; 4. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam; 5. Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura; dan 6. Badan Nasional Pengelola Perbatasan, di atas; b. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Badan Usaha Milik Daerah di Wilayah I, yang terdiri atas: 1. Provinsi Aceh; 2. Provinsi Sumatera Utara; 3. Provinsi Sumatera Barat; 4. Provinsi Riau; 5. Provinsi Kepulauan Riau; 6. Provinsi Jambi; 7. Provinsi Sumatera Selatan; 8. Provinsi Bengkulu; 9. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 10. Provinsi Lampung; 11. Provinsi Banten; 12. Provinsi Jawa Barat; 13. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 14. Provinsi Jawa Tengah; 15. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; dan 16. Provinsi Jawa Timur, di atas; dan c. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

-13- VI. ANGGOTA VI Tugas dan wewenang Anggota VI: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada: 1. Kementerian Kesehatan; 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial: a) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; dan b) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan; 4. Badan Pengawas Obat dan Makanan, di atas; b. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Badan Usaha Milik Daerah di Wilayah II, yang terdiri atas: 1. Provinsi Bali; 2. Provinsi Nusa Tenggara Barat; 3. Provinsi Nusa Tenggara Timur; 4. Provinsi Kalimantan Barat; 5. Provinsi Kalimantan Tengah; 6. Provinsi Kalimantan Selatan; 7. Provinsi Kalimantan Timur; 8. Provinsi Kalimantan Utara; 9. Provinsi Sulawesi Barat; 10. Provinsi Sulawesi Selatan; 11. Provinsi Sulawesi Tengah; 12. Provinsi Sulawesi Tenggara; 13. Provinsi Gorontalo; 14. Provinsi Sulawesi Utara; 15. Provinsi Maluku; 16. Provinsi Maluku Utara; 17. Provinsi Papua; dan 18. Provinsi Papua Barat, di atas; dan c. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif.

-14- VII. ANGGOTA VII Tugas dan wewenang Anggota VII: a. melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada: 1. Kementerian Badan Usaha Milik Negara; 2. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas); 3. Badan Usaha Milik Negara dan anak perusahaan; dan 4. Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan Proyek Asahan, di atas; dan b. memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif. KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd MOERMAHADI SOERJA DJANEGARA Salinan sesuai dengan aslinya BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, ttd Nizam Burhanuddin