ARTIKEL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 MELALUI PERMAINAN BALON BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A PAUD DWI LESTARI DESA SEBALOR KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh: TITIS SUPRAPTI 13.1.01.11.0503 Dibimbing oleh : 1. Veny Iswantiningtyas, M.Psi. 2. Rosa Imani Khan, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Lengkap : TITIS SUPRAPTI NPM : 13.1.01.11.0503 Telepon/HP : +6281332629646 Alamat Surel (Email) : titis1797@gmail.com Judul Artikel : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 MELALUI PERMAINAN BALON BERGAMBAR DI KELOMPOK A PAUD DWI LESTARI DESA SEBALOR KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 Fakultas Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini NamaPerguruan Tinggi : Alamat PerguruanTinggi : Jalan K. H. Ahmad Dahlan No. 76 Kediri Dengan ini menyatakan bahwa: a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, 7 Agustus 2017 Pembimbing I Pembimbing II Penulis, Veny Iswantiningtyas, M.Psi. NIDN. 0704118202 Rosa Imani Khan, M.Psi. NIDN. 0705068602 Titis Suprapti NPM. 13.1.01.11.0503 1
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 MELALUI PERMAINAN BALON BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A PAUD DWI LESTARI DESA SEBALOR KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 TITIS SUPRAPTI 13.1.01.11.0503 titis1797@gmail.com FKIP Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Veny Iswantiningtyas, M.Psi 1 dan Rosa Imani Khan, M.Psi.2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti bahwa kemampuan berhitung 1-10 anak-anak di kelompok A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 masih rendah karena kegiatan belajar yang kurang menarik. Akibatnya suasana kelas monoton dan membosankan. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar anak khususnya kemampuan berhitung 1-10 yang masih rendah. Permasalahan penelitian ini adalah Apakah penerapan permainan Balon Bergambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak Kelompok A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung?. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart dengan subyek 20 anak kelompok A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Data tentang kemampuan anak dikumpulkan dengan teknik unjuk kerja menggunakan lembar unjuk kerja dan data tentang pelaksanaan pembelajaran dikumpulkan dengan teknik observasi menggunakan lembar observasi. Dari analisis data penelitian diperoleh hasil pada pra tindakan sebesar 40%, setelah tindakan siklus I sebesar 50%, setelah tindakan siklus dua sebesar 73% dan setelah tindakan siklus III sebesar 98%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan permainan karpet pintar dalam pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan kognitif mengenal angka 1-10 pada anak kelompok A A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung. Kata kunci : Mengenal angka 1-10, Permainan, Balon bergambar I. LATAR BELAKANG Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Menurut Masitoh (2007:1.9), Pendidikan Anak Usia Dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan memberikan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilanpada anak. Setiap informasi yang mereka terima akan mereka simpan 2
didalam memori otak anak sampai dewasa. Maka Pendidikan Anak Usia Dini harus memperhatikan seluruh potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan secara optimal (Rasyid, 2009: 48). Aspek-aspek perkembangan anak usia dini mencakup aspek perkembangan kemampuan dibidang nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, dan fisikmotorik. Salah satu pengembangan kemampuan pengembanganang penting untuk anak usia dini yaitu pengembangan kamampuan kognitif anak. Perkembangan kognitif seringkali diartikan sebagai perkembangan berfikir. Kognitif memiliki arti yang luas mengenai berfikir dan mengamati memperoleh yang akan menjadi anak pengetahuan (Soemiarti, 2003: 27) sedangkan Menurut Gagne (dalam Jamaris, 2006:18) kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berfikir. Proses berfikir ini melibatkan proses pengamatan, ingatan, dan pemecahan masalah. Tahap berfikir kognitif anak menurut Bruner (dalam Pitadjeng, 2006: 29) melalui tiga tahap yaitu tahap enaktif, inkonik, dan simbolik. Kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan kemampuan anak untuk mengenal simbol-simbol bilangan, mengenal lambang bilangan penting untuk dikembangkan karena merupakan dasar kemampuan matematika pada anak. Berdasarakan pengamatan yang telah dilakukan peneliti di PAUD Dwi Lestari Sebalor Bandung Tulungagung selama peneliti mengajari disana, pembelajaran mengenal angka sebenarnyatelah diterapkan pada anak kelompok A, namun anak masih mengalami kendala dalam membedakan dan memahami angka-angka yang dikenalkan pada anak.namun anak masih mengalami kendala dalam membedakan dan memahami angka-angka yang dikenalkan pada anak. Ini terjadi karena metode yang digunakan guru masih menggunakan metode pembelajaran yang sederhana.pada pengembangan kognitif khususnya mengenal angka, guru memberikn perintah kepada anak agar megambil majalah dan pensil masingmasing. Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak untuk menghitung jumlah benda yang terdapat pada majalah dan mengisi dengan angka yang sesui dengan jumlah benda tersebut pada kolom yang telah disediakan. Setelah anak mengerti, guru meminta anak utuk mengerjakannya sendiri. Hal ini, menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik sehingga, minat belajar anak dalam kemampuan mengenal angka menjadi lemah. Anak menjadi bosan dengan metode pembelajaran yang itu-itu saja. 3
Merujuk pada latar belakang diatas, sebagai guru PAUD sangat ingin menemukan dan mencoba hal-hal baru yang bermanfaat untuk pembelajaran. Balon bergambar, inilah media pembelajaran yang saya terapkan disekolah untuk memperkenalkan angka pada anak. Dengan media ini anak akan merasa suka untuk belajar angka. Dan tentu saja guru kreatif akan memanfaatkan bahan yang mudah didapat,dan tidak memakai biaya yang mahal. Media pembelajaran yang disebut Balon bergambar. Bahan yang diperlukan adalah balon, penyangga, gunting, lem, dan gambar sesuai tema. Balon adalah sebuah kantung fleksibel yang umumnya berisikan gas seperti helium, hydrogen, nitrogen monoksida dan udara. Beberapa henis balon benar-benar murni digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Permainan Balon Bergambar adalah permainan inovatifyang mengandung unsur edukasi. Ontong (2013: 160) mengemas sebuah permainan dengan sebuah pembelajaran yang menarik yaitu permainan balon angka. Tujuannya untuk mengajarkan anak untuk mengingat angka, belajar berhitung, menananmkan rasa tanggung jawab pada diri anak, dan membuat suasana senang didalam kelas. Permainan yang berdurasi ± 45 menit ini bersifat perorangan dan didesain untuk untuk dimainkan didalam ruangan. Permainan balon angka ini membutuhkan balon yang sudah ditiup. Berdasakan permasalahan yang terjadi di PAUD Dwi Lestari Sebalor Bandung Tulungagung, penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara langsung dengan memnfaatkan permainan balon bergambar sebagai salah satu cara mengembangkan kemampuan mengenal angka anak PAUD Dwi Lestari Sebalor, Bandung, Tulungagung dan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi di PAUD Dwi Lestari Sebalor, Bandung, Tulungagung. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Melalui Permainan Balon Bergambar Pada Anak PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017. II. METODE Subjek dan settingpenelitian ini dilaksanakan PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 yang dipusatkan pada anak kelompok A. Jumlah keseluruhan anak kelompok A sebanyak 20 anak 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Penelitian ini didasarkan adanya masalah berupa kemampuan kognitif anak khususnya mengenal angka 4
1-10 dengan baik, maka dari itu diperlukan suatu usaha untuk mengembangkannya. Penelitian ini merupakanmetode Penelitian Tindakan Kelas, dimana penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran pada anak kelompok A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung. Prosedur penelitian tindakan kelas ini memakai model seperti yang diterapkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (dalam Arikunto, 2002: 23). Penelitian ini menggunakan tiga siklus yang mana pada masing-masing siklusnya terdiri dari empat tahapan, yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. III. HASIL dan KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk geometrimelalui media balon bergambar mulai dari pra tindakan, siklus I, siklus II maupun siklus III menunjukkan adanya suatu peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan perolehan nilai dan ketuntasan belajar anak seperti pada tabel perbandingan di bawah ini: Tabel 4.12 Hasil Penilaian Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal angka 1-10 Melalui Permainan balon bergambar Mulai Dari Pra Tindakan Sampai SiklusIII Berdasarkan Pra data Siklus tabel Siklus 4.12 diatas Siklus No Hasil Penilaian tindakan I II III 1 14% 14% 0% 0% 2 50% 36% 27% 4% 3 36% 41% 55% 64% 4 bergambar 0% 9% 18% 32% Jumlah 100% 100% 100% 100% hasil yang dicapai pada Siklus I, analisis kegiatan kognitif dalam bermain balon belum mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan hal ini karena ada beberapa catatan peneliti, baik positif maupun negatif yang belum teratasi yaitu guru belum mampu memusatkan perhatian anak sehingga banyak anak yang masih berbicara sendiri sehingga suasan menjadi gaduh, waktu yang tersedia untuk pembelajaran bermain balon bergambar kurang, sehingga anak belum maksimal dalam bermain balon bergambar, masih ada beberapa anak yang belum mencapai ketuntasan minimal, hal ini dikarenakan masih ada beberapa anak yang membutuhkan bimbingan guru dalam melaksanakan kegiatan bermain permainan balon bergambar. Hasil penelitian perkembangan anak dalam kegiatan kognitif melalui permainan balon bergambar pada Siklus II, menunjukkan persentase 73%. Dari data tersebut maka kegiatan pembelajaran kognitif melalui permainan Karpet Pintar belum mencapai ketuntasan belajar, tetapi mengalami peningkatan dari Siklus I. Pada 5
pertemuan berikutnya guru melanjutkan kegiatan dengan membuat rencana perbaikan pembelajaran. Untuk mencapai hasil kriteria ketutasan minimal (KKM) pada Siklus III peneliti memberikan pemahaman lebih pada anak yang masih memerlukan bimbingan. Hal ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan pada Siklus sebelumnya, sehingga anak dapat mencapai kriteria ketuntasa minimal (KKM) dalam meningkatkan kemampuan kegiatan kognitif mengembangkan kemampuan mengenal angka 1-10 melalui permainan balon bergambar pada Kelompok A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Tahun Ajaran 2016/2017. Adapun hasil penelitian perkembangan anak dalam pembelajaran kognitif mengembangkan kemampuan mengenal angka 1-10 melalui permainan Balon Bergambar pada Siklus III menunjukkan persentase 96%. Maka kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 melalui permainan Balon Bergambar pada Siklus III, anak telah mencapai ketuntasan dalam belajar. Tabel 4.13 Prosentasa Ketuntasan Belajar Anak No Hasil Pra Siklus Siklus Siklus Penilaian tindakan I II III 1 3 3 0 0 2 10 7 5 1 3 7 8 11 13 4 0 2 4 6 Titis Jumlah Suprapti 13.1.01.11.0503 Dari tabel 4.13 diketahui prosentase ketuntasan belajar anak pada siklus I mencapai 50% pada siklus II mencapai 73% dan siklus III mencapai 96%. Melalui upaya mengembangkan kemampuan mengenal angka 1-10 melalui permainan Balon bergambar pada anak kelompok A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2016/2017 membawa hasil yang signifikan karena pada tindakan siklus III ketuntasan belajar mencapai 96%. Hasil tindakan setelah siklus III melebihi 75%, oleh sebab itu daapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi Mengembangkan Kemampuan Mengenal angka 1-10 Melalui Permainan Balon Bergambar Pada Kelompok A PAUD Dwi Lestari Desa Sebalor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2016/2017 diterima. IV. DAFTAR PUSTAKA Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT. Grasindo Masitoh dkk. 2007. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: 2005 Ontong, Rofi La. 2013.Kitab Game Khusus PAUD. Jogjakarta: FlashBooks Pitadjeng.2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas 6
Rasyid,Harun. 2009. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Pressindo Sa dun, Akbar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Filosofi, Metodologi, dan Implementasinya. Malang: Surya Pena Gemilang Soemiarti. 2003.Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta Undang-Undang.2003.Sisdiknas. Bandung: Rhusty Publiser 7