BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan dewasa dini sudah memiliki rasa ingin berpenampilan fashionable

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan suatu perpaduan antara seni (art) dan kerajinan (craft)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Batik adalah salah satu hasil dari kerajinan Nusantara berbahan kain.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 2 PRODUK / JASA 2.1 Sejarah Desain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya. dengan cara menggugah emosi target sasaran.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MATA KULIAH PROYEK DESAIN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION VISUAL MERCHANDISER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu untuk mempromosikan produk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang memiliki banyak keragaman

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kebudayaan khas Indonesia yang telah di akui

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi para desainer untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam. menciptakan desain busana wanita.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang tepat bagi perusahaan dengan melakukan komunikasi ke pasar. konsumen agar dapat membeli produk mereka.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN


BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

PAMERAN. A. Desain Final

JURNAL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Gelar sarjana strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Oleh MEY FATMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Selain

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini mencoba mengangkat Batik Lituhdaya Indonesia yang ada di Surabaya dari kekhususan nilai fashionnya, Lituhdaya Indonesia belum pernah dijadikan objek pada penelitian sebelumnya. Lituhdaya Indonesia merupakan industri yang bergerak dibidang fashion yang memiliki keunikan tersendiri dengan memanfaatkan corak/motif dari batik-batik yang beragam di berbagai wilayah di Indonesia. Lituhdaya Indonesia ingin memanfaatkan keindahan batik nusantara dengan model fashion yang bisa dikatakan modern atau kekinian. Bahan-bahan kain yang digunakan langsung berasal dari setiap daerah di Indonesia yang memiliki keindahan tersendiri disetiap kainnya. Kain yang semula hanya berupa lembaran mampu dirancang sedemikian rupa dengan model yang kekinian, kualitas jahitan sangat rapi,halus sehingga nyaman saat digunakan untuk beraktifitas. Lituhdaya Indonesia mempunyai target pasar adalah dewasa dini yang berpenghasilan sendiri, dikarenakan dewasa dini sudah memiliki rasa ingin berpenampilan fashionable disetiap aktifitasnya. Maka dari itu Lituhdaya ingin menanamkan sejak dini bahwa menggunakan batik tetap bisa berpenampilan trendy, serta bangga karena telah melestarikan dan menggunakan kain batik nusantara yang merupakan warisan budaya asli Indonesia. Perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, dan teknologi yang semakin maju membuat budaya barat begitu mudah dan cepat diterima dimasyarakat. Hal tersebut dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terutama 1

2 kalangan dewasa dini yang mulai melupakan budaya lokal. Dimana nilai-nilainya sudah mulai tergerus, bahkan anak muda seperti enggan menggunakan batik, dan batik dianggap sebagai busana formal yang digunakan oleh para orang tua dan pekerja kantoran serta menghadiri acara tertentu yang bersifat formal (Annisa Tiara, 2014: 3). Menumbuhkan rasa kebanggan terhadap batik yang merupakan salah satu warisan budaya lokal patut ditumbuhkan sejak dini, mengingat saat ini hanya sedikit kalangan dewasa dini usia (20-35 tahun) yang mau menggunakan batik untuk pakaian sehari-hari. Dimana kalangan dewasa dini memiliki dua golongan yakni, seseorang yang berusia 20 tahun (meskipun belum menikah) atau sejak seseorang menikah (meskipun belum berusia 20 tahun), yang mencapai kemasakan kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil ajar latih yang ditunjang kesiapan (Mappiare,1983: 15). Dengan adanya presepsi tersebut, maka diperlukan alat bantú untuk mengenalkan batik kepada masyarakat khususnya kalangan dewasa dini dengan membuat desain batik yang sesuai untuk digunakan kalangan dewasa dini golongan mahasiswa maupun pekerja sekalipun. Hal ini dapat membuka peluang Batik Lituhdaya Indonesia lebih dikenal dan mendapat respon positif di masyarakat terutama kalangan dewasa dini dan akan mendorong para pengrajin batik untuk terus berkreasi guna membidik konsumen. Desain batik yang mampu mengikuti selera pasar sekarang, mampu membuat daya tarik batik untuk menjadi kiblat fashion bagi kalangan dewasa dini yang ada di Surabaya. Dimana sebagian besar

3 dari mereka senang menggunakan pakaian yang unik, klasik, simpel, elegan dan juga ringan ketika digunakan untuk pakaian sehari-hari. Lituhdaya indonesia adalah sebuah industry fashion yang mengkhusukan produksi fashion batik yang mensinergikan kekayaan budaya di Indonesia. Lituhdaya Indonesia disupport oleh pengrajin batik terbaik diberbagai daerah di Indonesia serta fashion desainer yang mampu mengembangkan setiap lembar kainnya menjadi sebuah karya terbaik menjadi produk yang berkualitas, Lituhdaya menjadi perusahaan yang memproduksi fashion kain batik. Produk Lituhdaya meliputi Kemeja, Dress, Longdress, Vest, Sarong pants, dll. Menurut Prita ayu selaku Owner Lituhdaya, industri fashion pasti akan terus berkembang sehingga menggunakan produk kain nusantara yang terbaik akan membuat penampilan tetap fashionable. Penelitian yang akan dibuat adalah perancangan buku katalog Lituhdaya Indonesia menggunakan teknik fotografi. Menurut Prita Ayu (2017) selaku Owner Lituhdaya Indonesia, bahan kain yang dibuat oleh tangan pengrajin Indonesia yang berkualitas. Kekayaan Indonesia akan budaya, Cita rasa dan Suasana hati langsung mempengaruhi bagaimana produk-produk Lituhdaya Indonesia dibuat, dan dengan handmade dari tangantangan kreatif pengrajin disetiap daerah asal kain batik ini dibuat. Peneliti memilih media promosi dikarenakan media promosi merupakan sarana yang baik untuk proses mengkomunikasikan suatu produk/jasa/image sebuah perusahaan dengan tujuan agar dikenal oleh masyarakat lebih luas. Dimana dengan promosi ini diharapkan masyarakat bisa mengetahui, mengenal, mengakui,

4 memiliki dan mengikatkan diri pada suatu produk/jasa/image menjadi target sasarannya. Dengan strategi promosi yang dapat menggugah rasa menarik dibenak masyarakat mampu mendukung suatu brand untuk bersaing dengan produk lain di pasar. Menurut Swastha (2000: 222) promosi adalah Suatu kegiatan arus informasi atau persuasi satu arah dengan maksud tujuan untuk mempengaruhi seseorang atau lembaga organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi promosi merupakan usaha perusahaan untuk menciptakan kesadaran, memberi tahukan membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang di tawarkan perusahaan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah Merancang buku katalog Lituhdaya Indonesia menggunakan teknik fotografi sebagai upaya mengenalkan kepada masyarakat surabaya. Perancangan yang dibahas pada penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang dihadapi oleh Lituhdaya Indonesia, yaitu kurangnya respon minat pembeli terhadap produk yang dialami dalam 5 bulan terakhir karena kurangnya media promosi yang menarik minat pelanggan, menurut Prita Ayu selaku Owner dari Lituhdaya Indonesia. Kurangnya respon minat yang dialami oleh Lituhdaya Indonesia dapat dilihat dari grafik berikut:

5 20 18 15 10 8 Respon Minat Sep- 16 Okt- 16 Nov- 16 Des- 16 Jan- 17 Gambar 1.1 : Grafik Minat Lituhdaya Indonesia Sumber: Prita Ayu, Owner Lituhdaya Indonesia Target pasar Lituhdaya Indonesia adalah dewasa yang berpenghasilan sendiri dengan kisaran umur 25-35 tahun. Oleh karena itu, bagaimana cara atau strategi pemasaran yang dilakukan mampu mempengaruhi keinginan konsumen terhadap daya minat pada produk Lituhdaya Indonesia. Menurut Pernyataan dari Saladin (2003:03) Promosi adalah suatu unsur dalam lingkup pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk konsumen tentang produk / jasa perusahaan.

6 Gambar 1.2 : Produk Lituhdaya Indonesia Sumber : Lituhdaya Indonesia, 2016 Gambar 1.3 : Kemeja Batik Motif Pari Seuli (seikat padi) Sumber : Lituhdaya Indonesia, 2016

7 Dalam pembuatan buku katalog ini penulis memilih menggunakan teknik Fotografi Fashion. Seseorang lebih tertarik melihat gambar atau visual dibanding tulisan, penyajian desain layout buku katalog batik disertai dengan informasi tentang corak, motif, dan warna, menjadi lebih efektif dan menarik jika terdapat gambar/visual fashion sebagai penyampaiannya. Tujuan penggunaan teknik fotografi adalah untuk menghasilkan atau menampilkan foto produk dengan konsep yang akan dijual dalam bentuk visual. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna dan dapat menarik minat konsumen terutama kalangan dewasa dini. Selain itu tujuan fotografi fashion juga untuk menampilkan detail dari produk fashion yang akan dipromosikan. Produk dari Batik Lituhdaya Indonesia lebih mengunggulkan dari sisi Bentuk, Corak/Motif, dan Warna, Sehingga dapat menjadi point utama dalam isi katalog dari Batik Lituhdaya Indonesia Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Fotografi pada perancangan buku katalog Lituhdaya Indonesia menggunakan Teknik Fotografi Fashion karena teknik ini lebih fokus untuk memotret dan menampilkan berbagai mode pakaian atau barang-barang fashion

8 lainnya, yang berkaitan dengan gaya hidup / life style di masa kini. Fotografi fashion telah mengembangkan sentuhan komersial dan estetika di mana tampilan mode/lifestyle/gaya hidup, diperkuat dengan aksesoris dan daerah eksotis dengan pencahayaan yang beragam, dari dramatis, lembut, kontras, bahkan gabungan dari beberapa efek cahaya. Fotografi kini sangat berpengaruh untuk menunjang promosi dan menarik minat masyarakat dengan melihat produk Lituhdaya Indonesia melalui katalog. Sebagai tolak ukur antara ketertarikan sesorang melihat produk polosan dengan produk yang sudah ditampilkan dengan model tentunya lebih menarik produk dengan model, dan menggugah rasa ingin membeli, memakainya dengan harapan sesuai model yang ditampilkan. 1.1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan permasalahannya yaitu, bagaimana merancang buku katalog Lituhdaya Indonesia menggunakan teknik Fotografi Fashion sebagai upaya mengenalkan kepada masyarakat surabaya. 1.1.3 Batasan Masalah Dari permasalahan yang di rumuskan di atas, batasan masalah yang di gunakan adalah sebagai berikut : a. Perancangan difokuskan pada buku katalog Lituhdaya Indonesia untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat surabaya sebagai media promosi Lituhdaya Indonesia. b. Media promosi katalog / Publikasi yang digunakan meliputi : Catalog dan media pendukung berupa x-banner, Poster, Kartu Nama, Gantungan Kunci,dan Sticker.

9 c. Media promosi katalog dirancang menggunakan teknik fotografi fashion. 1.1.4 Tujuan Tujuan yang ingin di capai dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Merancang media promosi katalog Lituhdaya Indonesia sebagai upaya untuk mendukung kegiatan promosi dan mengenalkan produk-produk Lituhdaya Indonesia. b. Meningkatkan respon minat terhadap produk Lituhdaya Indonesia dengan adanya media promosi katalog Lituhdaya Indonesia. 1.1.5 Manfaat 1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai bahan referensi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang terkait dengan perancangan buku katalog Lituhdaya Indonesia. 1.5.2. Manfaat Praktis a. Terciptanya Perancangan Buku Katalog Batik Lituhdaya Indonesia Menggunakan Teknik Fotografi Fashion Sebagai Upaya Mengenalkan Kepada Masyarakat Surabaya dapat dijadikan media publikasi dan meningkatkan minat terhadap batik terutama kalangan dewasa dini. b. Masyarakat Surabaya lebih mengenal produk dari Lituhdaya Indonesia.