PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-7 Secara tahunan, perekonomian Indonesia pada triwulan II-7 tumbuh 6,28% (y-o-y), sementara pertumbuhan secara triwulanan 2,41% (q-t-q). Pada sisi produksi, baik secara tahunan maupun triwulanan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing sebesar 11,9% dan 5,18%. Pada sisi penggunaan, ekspor barang dan jasa menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 9,79% (y-o-y), sementara secara triwulanan konsumsi pemerintah meningkat cukup tinggi yaitu (24,18%) Perekonomian Indonesia pada triwulan II-7 tumbuh 6,28%, lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (5,97%) Grafik 1 Perkembangan PDB (Miliar Rp) 55, 8. 5, 6. 45, 4, 35, 3, 25, 4. 2.. -2., -4. 15, I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 3 4 5* 6** 7*** Series2 Series1 Series3-6. Perekonomian Indonesia tumbuh 6,28% (y-o-y) dan 2,41% (q-t-q) Secara tahunan, perekonomian Indonesia pada triwulan II-7 tumbuh 6,28% (y-o-y) yang terutama didorong oleh ekspor barang & jasa dan investasi (PMTDB). Sementara itu secara triwulanan menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,41% (q-t-q) yang didorong oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah khususnya untuk keperluan belanja barang. Metodologi Statistik yang dilaksanakan oleh BPS disajikan berdasarkan lapangan usaha (sektoral) dan pengeluaran (penggunaan). Data PDB menurut lapangan usaha (sektoral) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam negara Indonesia selama periode tertentu, dan dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan data PDB menurut pengeluaran (penggunaan) merupakan seluruh komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor neto selama periode tertentu. Data agregat PDB dihitung dengan menggunakan harga berlaku dan harga konstan tahun dasar. Karakteristik data PDB terbagi dalam tiga sifat: data sangat sangat sementara (***), data sangat sementara (**) dan sementara (*), serta angka tetap (tanpa bintang). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 1
Grafik 2 Perkembangan PDB Deflator (Index) Growth 25 16 1 15 1 8 5 4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 3 4 5* 6** 7*** -5 PDB Deflator growth q-t-q growth y-t-y Perkembangan PDB Sektoral Ekspansi tahunan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi tertinggi dalam kurun waktu 5 triwulan berjalan terhadap pertumbuhan ekonomi Secara tahunan, seluruh sektor mengalami ekspansi dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor pengangkutan & komunikasi (11,9%) dan diikuti oleh sektor listrik, air & gas (1,54%) serta sektor perdagangan, hotel & restoran (8,3%). Demikian juga dengan pertumbuhan triwulanan, sektor pengangkutan & komunikasi dan sektor listrik, air & gas menunjukkan pertumbuhan tertinggi masing-masing sebesar 5,18% dan 4,9%. Berdasarkan kontribusi sektoral, sektor industri pengolahan selama 5 triwulan berjalan terus memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi (y-o-y) dan pada triwulan II-7 memberikan kontribusi sebesar 1,53%, dan diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran (1,4%). Sementara sektor pengangkutan dan komunikasi, yang mengalami pertumbuhan tertinggi, memberikan kontribusi sebesar,79%. Grafik 3 Kontribusi Sektor Terhadap Pertumbuhan PDB 1.8 1.6 1.4 1.2 1..8.6.4.2. -.2 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan Keuangan, dan Komunikasi Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Tw II-6** Tw III-6** Tw IV-6** Tw I-7*** Tw II-7*** Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 2
Grafik 4 Kontribusi Subsektor Terhadap Pertumbuhan PDB 1.5 1.2.9.6.3. Alat angkutan, mesin & peralatannya Makanan, minuman dan tembakau Perdagangan besar & eceran Pertambangan tanpa migas Komunikasi Bangunan Tw II-6** Tw III-6** Tw IV-6** Tw I-7*** Tw II-7*** Berdasarkan rincian subsektor, subsektor perdagangan besar dan eceran masih terus memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan tahunan yaitu selama 5 triwulan terakhir dan pada triwulan II-7 memberikan kontribusi sebesar 1,24% dan diikuti oleh kontribusi sub sektor alat angkut, mesin & peralatannya (,81%). Pertumbuhan ekspor dan komponen investasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi triwulan II-7 Perkembangan PDB Penggunaan Berdasarkan PDB penggunaan, secara tahunan (y-o-y) pertumbuhan ekonomi lebih didorong oleh ekspor barang dan jasa (9,79%), yang diikuti oleh pertumbuhan komponen investasi (pembentukan modal tetap domestik bruto/pmtb) sebesar 6,86%. Pertumbuhan investasi tersebut meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya (1,9%), namun sedikit mengalami penurunan dibandingkan triwulan I-7 (7,74%). Grafik 5 Kontribusi PDB menurut Pengeluaran 6 5 4 3 2 1-1 Tw II-6** Tw III-6** Tw IV-6** Tw I-7*** Tw II-7*** Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Investasi (PMTB) Net Ekspor Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3
Berdasarkan kontribusi, ekspor barang & jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan tahunan PDB pada triwulan II-7 yaitu sebesar 4,54%, dan diikuti oleh kontribusi dari konsumsi RT (2,74%). Sementara itu, komponen investasi (PMTB) hanya memberikan kontribusi sebesr 1,5%. Konsumsi rumah tangga masih mempunyai pangsa tertinggi dalam PDB Berdasarkan pangsanya, sebagaimana periode-periode sebelumnya pengeluaran konsumsi rumah tangga masih memiliki pangsa terbesar terhadap PDB yaitu sebesar 63,43%, dengan dominasi terbesar pada konsumsi bukan makanan 33,53%. Sementara ekspor barang dan jasa memiliki pangsa sebesar 29,39% dengan dominasi ekspor barang sebesar 26.66%. Grafik 6 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi (% 32 28 24 16 12 8 4 Tw II-6** Tw III-6** Tw IV-6*** Tw I-7*** Tw II-7*** Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Konsumsi makanan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Konsumsi bukan makanan Ekspansi terbesar pada komponen investasi berupa alat angkutan dalam negeri dan mesin & perlengkapan dalam negeri Pada triwulan II-7, komponen investasi mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 6,86% (y-o-y). Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan alat angkutan dalam negeri (55,8%) dan mesin & perlengkapan dalam negeri (26,34%). Sementara itu, investasi alat angkutan luar negeri mengalami kontraksi sebesar -45,15%. Grafik 7 Pertumbuhan Pengeluaran Investasi 8 6 4 - -4-6 -8 Bangunan Mesin dan Perlengkapan Dalam Negeri Mesin dan Perlengkapan Luar Negeri Alat Angkutan Dalam Negeri Alat Angkutan Luar Negeri Lainnya Dalam Negeri Lainnya Luar Negeri Tw II-6** Tw III-6** Tw IV-6** 6 Tw I-7*** Tw II-7*** Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4
Trend pertumbuhan ekspor barang masih menurun Pada triwulan II-7 ekspor barang dan jasa menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 9,79, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (8,95%). Secara umum, trend pertumbuhan ekspor barang masih menunjukkan kecenderungan menurun namun dengan slope yang semakin melandai, demikian juga trend pertumbuhan ekspor jasa masih terus menunjukkan penurunan. Grafik 8 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa 3 25 Trend pertumbuhan ekspor barang 15 1 5 Trend pertumbuhan ekspor jasa -5-1 I II III IV I II III IV I II III IV I II 4 5* 6** 7*** Ekspor Barang dan Jasa Ekspor barang Ekspor jasa Trend pertumbuhan impor jasa meningkat Impor barang dan jasa pada triwulan II-7 mengalami ekspansi sebesar 7,22% (y-o-y), dengan pertumbuhan terbesar pada impor barang (9,3%). Namun demikian, secara umum trend impor barang masih menunjukkan kecenderungan menurun, sementara trend impor jasa menunjukkan garis yang semakin melandai. Grafik 9 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa 5 4 Trend pertumbuhan impor barang 3 Trend pertumbuhan impor jasa 1-1 I II III IV I II III IV I II III IV I II 4 5* 6** 7*** Impor barang dan jasa Impor barang Impor jasa Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 5
Tabel 1 berdasarkan Lapangan Usaha LAPANGAN USAHA (SEKTOR) Berlaku (miliar Rp) Konstan (miliar Rp) Pangsa terhadap PDB Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. Pertumbuhan IV-6 I-7 II-7 IV-6 I-7 II-7 IV-6 I-7 II-7 IV-6 I-7 II-7 IV-6 III-8 I-7 II-7 1. Pertanian 1,314. 125,596.6 131,58.5 56,857.3 66,45. 68,44.4 11.49 13.66 13.66 1.84 (1.9) 2.44.23.43 (.16).36 2. Pertambangan dan Penggalian 96,717. 99,18. 13,7.1 43,781.6 43,41. 43,184.1 11.7 1.79 1.71.68 6.51 3.4.7.21.59.31 3. Industri Pengolahan 247,738.5 254,65.8 266,4. 131,923. 131,161.5 133,576.4 28.37 27.7 27.68 5.92 5.4 5.52 1.68 1.3 1.49 1.53 4. Listrik, gas, air bersih 7,845. 8,44.6 8,512.8 3,17.8 3,197.6 3,354..9.88.88 8.12 8.5 1.54.5.4.6.7 5. Bangunan 66,85.9 68,86. 71,496.1 29,558.8 29,37.8 29,87.8 7.65 7.48 7.43 1.36 9.42 7.79.63.53.56.47 6. Perdagangan, hotel dan restoran 13,334.4 134,279. 143,114.6 8,17.6 8,423.5 83,391. 14.92 14.61 14.87 7.4 8.12 8.3 1. 1.3 1.35 1.4 7. Pengangkutan dan Komunikasi 61,358.3 6,296.5 62,921.4 33,46. 32,38.7 34,57.4 7.3 6.56 6.54 15.92 11.26 11.9 1.3.85.73.79 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 71,456.8 74,55. 76,124.1 43,912.3 44,73.6 45,394.3 8.18 8.6 7.91 6.82 7.87 7.69.64.52.73.71 9. Jasa-jasa 9,78.1 94,378.7 99,353.9 43,588.1 44,416.8 45,214.7 1.39 1.27 1.32 6.4 6.82 7.9.57.57.63.65 873,323.6 919,287.6 962,51.7 465,855.9 475,46.7 486,483.3 1. 1. 1. 6.11 5.97 6.28 6.11 5.48 5.96 6.28 PDB Non Migas 78,444.5 828,444.8 868,45.4 429,341.7 439,389.4 451,126. 89.36 9.12 9.19 6.62 6.47 6.94 6.7 5.59 5.95 6.39 PDB Migas 92,879.1 9,842.8 94,456.3 36,514. 35,657.3 35,357.3 1.64 9.88 9.81.44.16 (1.39).4 (.11).1 (.11) Sumber : BPS (diolah) Tabel 2 berdasarkan Penggunaan PENGELUARAN Berlaku (miliar Rp) Konstan (miliar Rp) Pangsa terhadap PDB Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. Pertumbuhan IV-6 I-7 II-7 IV-6 I-7 II-7 IV-6 I-7 II-7 IV-6 I-7 II-7 IV-6 I-7 II-7 1. Pengeluaran Konsumsi 66,95.88 647,849.33 693,286.97 321,473.26 36,241.79 317,77.56 75.68 7.47 72.3 3.53 4.57 4.6 2.5 2.98 3.5 2. Konsumsi rumah tangga 57,995.37 581,272.7 61,56.15 276,159.1 275,2.7 279,248.43 65.38 63.23 63.43 3.76 4.66 4.71 2.28 2.74 2.74 3. Konsumsi pemerintah 89,91.51 66,577.26 82,726.82 45,314.16 31,21.72 38,522.13 1.3 7.24 8.59 2.18 3.72 3.83.22.25.31 4. Investasi 212,75. 223,937.7 238,29.24 14,525.38 15,712.16 111,143.93 24.36 24.36 24.76 14.15 8. 5.4 2.95 1.79 1.16 5. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 213,95.27 217,8.5 229,883.73 15,17.95 12,758.99 17,178.59 24.5 23.69 23.88 8.18 7.74 6.86 1.81 1.65 1.5 6. Perubahan Inventory (1,.27) 6,117. 8,46.51 (645.57) 2,953.17 3,965.34 (.14).67.87 88.57 27.9 (28.7) 1.14.14 (.34) Diskrepansi Statistik (58,211.26) 154.37 (9,88.9) (11,57.31) 9,446.77 8,496.57 (6.67).2 (1.2) 31.52 2.72 14.36 1.21.6.23 7. Permintaan domestik 873,655.88 871,787.4 931,577.21 425,998.65 411,953.96 428,914.49 1.4 94.83 96.79 5.95 5.48 4.71 5.45 4.77 4.22 8. Ekspor bersih 57,878.98 47,346.19 4,732.58 51,427.57 53,645.97 49,72.24 6.63 5.15 4.23 (4.56) 1.58.61 (.56) 1.15 1.83 9. Ekspor barang dan jasa 275,656.79 263,982.87 282,88.37 224,811.69 224,652.6 233,229.3 31.56 28.72 29.39 6.8 8.95 9.79 2.93 4.12 4.54 1. Impor barang dan jasa 217,777.81 216,636.68 242,147.79 173,384.12 171,6.63 184,156.79 24.94 23.57 25.16 9.7 8.45 7.22 3.49 2.97 2.71 873,323.6 919,287.6 962,51.7 465,855.9 475,46.7 486,483.3 1. 1. 1. 6.11 5.97 6.28 6.11 5.97 6.28 Sumber : BPS (diolah) Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 6