BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENT

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektr

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN INFORMASI

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

2017, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengatur kembali penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian

PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN NOMOR : 422/BPPI/6/2010 TENTANG

2016, No Pengawasan Standar Nasional Indonesia Baterai Primer secara Wajib; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustr

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENILAIAN KESESUAIAN. Bagian Kesatu Kegiatan Penilaian Kesesuaian

2016, No Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departe

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEINDUSTRIAN. SNI. Industri.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG SERTIFIKASI PRODUK HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

2016, No Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin, dan Mes

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 19/BAPPEBTI/PER-SRG/01/2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

, No Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 N

Penerapan skema sertifikasi produk

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

2016, No dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Keduduka

2016, No Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan L

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2016, No diberlakukan Standar Nasional Indonesia dan/atau Persyaratan Teknis secara wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

Penerapan skema sertifikasi produk

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 14/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 7 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

2 Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pupuk Anorganik Majemuk Secara Wajib; Mengingat : 1.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

, No.1781 Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

2017, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengubah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER /MEN-KP/2017 TENTANG SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian ten

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI TENAGA PROFESIONAL DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasion

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

Skema sertifikasi produk

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Kompetensi. Kelembagaan. Audit Lingkungan Hidup. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No.1780 Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 127); 3. Pera

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kriteria kompetensi evaluator sertifikasi ekolabel

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No

, No.1750 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

2017, No Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Baja Batangan untuk Keperluan Umum secara Waj

KEBIJAKAN PENGALIHAN SPPT SNI. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik I

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 t

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

2017, No Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembinaan terhadap

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

2017, No melaksanakan sertifikasi dan pengujian mutu Regulator Tekanan Rendah untuk Tabung Baja LPG; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

2 dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kalsium Karbida (CaC2) Secara Wajib; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

No.1326, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. Penunjukan LSPro. PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional, perlu menetapkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional tentang Tata Cara Penunjukan Lembaga Sertifikasi Produk; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuain Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6225); 3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018 tentang Badan Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 10);

-2-4. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 821); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Standardisasi Nasional yang selanjutnya disingkat BSN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. 2. Komite Akreditasi Nasional yang selanjutnya disingkat KAN adalah lembaga nonstruktural yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian. 3. Lembaga Penilaian Kesesuaian yang selanjutnya disingkat LPK adalah lembaga yang melakukan kegiatan penilaian kesesuaian. 4. Lembaga Sertifikasi Produk yang selanjutnya disebut LSPro adalah LPK milik pihak ketiga yang mengoperasikan skema sertifikasi produk untuk memberikan jaminan tertulis bahwa suatu Barang, Proses atau Jasa telah memenuhi Standar dan/atau regulasi. 5. Standar Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SNI adalah Standar yang ditetapkan oleh BSN dan berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum

-3- maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 7. Skema Sertifikasi adalah aturan, prosedur, dan manajemen yang berlaku untuk melaksanakan penilaian kesesuaian terhadap Barang, Proses, dan/atau Jasa dengan persyaratan acuan tertentu. 8. Unit Teknis adalah pusat, biro, ataupun unit kerja lainnya yang berada di lingkungan Badan Standardisasi Nasional. 9. Instansi Teknis adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 2 (1) Peraturan Badan ini mengatur mengenai: a. pelaksanaan penunjukan kepada LSPro; b. pelaporan, pemantauan, dan penilaian pelaksanaan penunjukan LSPro; dan c. pemberhentian dan pencabutan penunjukan LSPro. (2) Ketentuan dalam Peraturan Badan ini berlaku untuk LSPro yang melakukan kegiatan berdasarkan SNI ISO/IEC 17065 dan digunakan sebagai acuan pelaksanaan proses penunjukan LSPro oleh BSN.

-4- BAB II PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Pasal 3 (1) Penunjukan LSPro oleh BSN, diberikan terhadap kegiatan sertifikasi dari suatu lembaga sertifikasi yang: a. sudah diakreditasi oleh KAN untuk ruang lingkup yang sejenis; dan b. memenuhi persyaratan Penunjukan LSPro. (2) Penunjukan LSPro dapat dilakukan berdasarkan permintaan dan/atau informasi dari: a. Pelaku usaha; b. Instansi Teknis; c. Unit Teknis; dan/atau d. Lembaga Penilaian Kesesuaian. (3) Prosedur operasional penunjukan LSPro dilakukan sesuai dengan Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pasal 4 (1) LSPro yang mengajukan permohonan dan akan dilakukan penunjukan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. bersedia mengoperasikan skema sertifikasi yang diterbitkan oleh BSN untuk penambahan lingkup penunjukan atau skema sertifikasi sesuai ISO/IEC 17067 jika belum tersedia skema yang diterbitkan oleh BSN yang dibuktikan dengan surat pernyataan sesuai dengan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini; b. mendaftarkan untuk perluasan ruang lingkup akreditasi ke KAN dan menyampaikan rencana pengajuan akreditasi ke KAN untuk ruang lingkup yang diajukan; c. berkomitmen dan mematuhi regulasi yang terkait dengan standar produk yang tercakup dalam ruang

-5- lingkup yang dibuktikan dengan surat pernyataan sesuai Lampiran II Peraturan Badan; d. memahami Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI yang dibuktikan dengan surat pernyataan sesuai dengan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini; e. mempunyai calon klien sesuai dengan ruang lingkup yang diajukan permohonan penunjukan; dan f. mengajukan permohonan kepada BSN sesuai dengan format tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. (2) LSPro yang mengajukan permohonan penunjukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki dan menetapkan sumber daya yang memadai untuk mengoperasikan skema sertifikasi, persyaratan produk, proses, dan jasa, serta dokumen normatif lainnnya yang berlaku, baik internal maupun eksternal yang diperlukan untuk kegiatan sertifikasi sesuai dengan ruang lingkup yang akan diajukan. (3) Bila kegiatan evaluasi dialihdayakan kepada sumber daya eksternal, kegiatan alih daya tersebut harus dilaksanakan berdasarkan kontrak alihdaya. (4) Evaluasi untuk kegiatan sertifikasi produk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dilakukan oleh lembaga terakreditasi KAN sesuai dengan ruang lingkupnya atau yang memenuhi persyaratan kompetensi yang relevan dengan kegiatan evaluasi yang dilakukan berdasarkan: a. SNI ISO/IEC 17025 untuk pengujian dan kalibrasi; b. SNI ISO/IEC 17020 untuk inspeksi; dan/atau c. SNI ISO/IEC 17021 untuk audit sistem manajemen. (5) LSPro bertanggung jawab untuk memastikan kompetensi dan memelihara rekaman hasil penilaian kompetensi

-6- dari seluruh sumber daya untuk evaluasi sesuai dengan ruang lingkup yang diajukan. Pasal 5 (1) Penunjukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan melalui proses: a. identifikasi awal; b. penilaian atas kompetensi; dan c. kelengkapan dokumen pendukung LSPro yang bersangkutan. (2) Proses identifikasi awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. terhadap permintaan dan/atau informasi penunjukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c: a) dilakukan analisis terkait identifikasi SNI produk yang diajukan dan ketersediaan LPK; b) analisis terkait ketersediaan LPK untuk ruang lingkup sejenis berdasarkan pada: 1) kelompok ruang lingkup yang tertuang dalam dalam persyaratan KAN untuk akreditasi lembaga sertifikasi produk; 2) parameter uji dan atau syarat mutu; dan 3) kompetensi personel. c) berdasarkan hasil analisis ketersediaan LPK sebagaimana dimaksud pada angka 2, dilakukan pemilihan LPK; dan d) dilakukan penyebarluasan informasi penunjukan LPK kepada LPK terpilih. b. bagi permintaan dan/atau informasi penunjukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d, dilakukan verifikasi kesesuaian ruang lingkup yang diajukan dengan ruang lingkup yang telah dimiliki LPK. (3) Penilaian kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan dengan menilai sumberdaya LSPro dengan menggunakan format tercantum dalam Lampiran

-7- IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. (4) Kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, diajukan dengan menggunakan format tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pasal 6 (1) Hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), dikaji oleh tim teknis terkait dengan lingkup yang diajukan melalui rapat tim teknis. (2) Tim teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tim ad hoc yang ditunjuk oleh BSN sesuai dengan kebutuhan dalam proses penunjukan sesuai ruang lingkup yang diajukan, dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: a. mengerti dan memahami SNI ISO/IEC 17065, SNI ISO/IEC 17025, SNI ISO/IEC 17020, dan/atau SNI ISO/IEC 17021; b. mengerti dan memahami skema sertifikasi produk yang diajukan; dan c. berpengalaman kerja pada bidangnya paling singkat 3 (tiga) tahun. (3) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan rekomendasi kepada BSN berupa: a. pemberian keputusan terkait penunjukan LSPro terhadap ruang lingkup yang diajukan; atau b. diperlukan adanya verifikasi lapangan untuk memastikan kesesuaian dari hasil penilaian atas kompetensi dan kelengkapan dokumen dari LSPro terkait lingkup yang diajukan. (4) Hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan sesuai dengan format dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

-8- Pasal 7 (1) Verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf b dapat dilaksanakan, apabila direkomendasikan dalam rapat tim teknis. (2) Verifikasi lapangan dilakukan oleh tim verifikator. (3) Tim Verifikator beranggotakan personel anggota tim teknis yang memiliki keahlian yang diperlukan. Pasal 8 (1) Kegiatan verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan dengan memperhatikan: a. kompetensi sumber daya LSPro; b. rencana evaluasi yang akan dilakukan; c. kelengkapan dokumen evaluasi; d. pengendalian mutu yang dilakukan; dan e. rekaman terkait proses evaluasi. (2) Hasil verifikasi tim verifikator dilaporkan pada rapat tim teknis sesuai dengan format tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pasal 9 (1) Rekomendasi rapat tim teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) menjadi dasar pemberian penunjukan LSPro. (2) Penunjukkan LSPro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan melalui Keputusan Kepala BSN yang disertai dengan lampiran yang berisi rincian ruang lingkup LSPro yang ditunjuk. (3) Keputusan penunjukan LSPro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan 1 (satu) kali untuk ruang lingkup yang sama dan berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal ditetapkan. (4) BSN melaksanakan proses penunjukan secara efektif dan efisien paling lama 26 (dua puluh enam) hari kerja sejak lengkapnya dokumen permohonan.

-9- BAB III PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KINERJA Pasal 10 (1) Untuk memastikan bahwa penunjukan yang dilakukan telah sesuai dan efektif, dilakukan kegiatan pemantauan dan penilaian kinerja LSPro oleh BSN. (2) Dalam melakukan kegiatan pemantauan dan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan laporan hasil kinerja sertifikasi LSPro dan proses akreditasi KAN. (3) LSPro wajib melaporkan kinerja hasil sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Laporan hasil kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. laporan profil LSPro pada setiap terjadi perubahan data yang meliputi kompetensi dalam melakukan sertifikasi produk yang relevan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam SNI seperti ketersediaan auditor, petugas pengambil contoh dan tenaga ahli dalam jumlah yang memadai untuk sertifikasi produk; b. laporan sertifikat kesesuaian setiap kali penerbitan, pengawasan, pencabutan atau perubahan sertifikat kesesuaian; dan c. laporan kemajuan proses akreditasi ke KAN untuk lingkup yang ditunjuk. (5) Pelaksanaan pemantauan dan penilaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan/atau apabila terdapat pengaduan. (6) Hasil pemantauan dan penilaian menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan tindakan yang diperlukan dan/atau perbaikan terhadap keputusan dan proses penunjukan.

-10- BAB IV PENCABUTAN DAN PENGAKHIRAN PENUNJUKAN Pasal 11 (1) BSN dapat mencabut status penunjukan dengan segera untuk seluruh atau sebagian ruang lingkup penunjukan LSPro jika terjadi hal-hal sebagai berikut: a. LSPro tidak dapat memberikan layanan sertifikasi produk untuk sebagian atau seluruh ruang lingkup penunjukan; b. LSPro tidak dapat menjaga integritas penggunaan tanda SNI untuk produk dalam ruang lingkup yang ditunjuk; c. LSPro diduga melakukan dan/atau terkait dengan pelanggaran hukum pidana. d. status akreditasi LSPro dicabut oleh KAN; e. dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal penetapan penunjukan oleh BSN, belum mendapatkan akreditasi KAN untuk ruang lingkup penunjukan; dan/atau f. berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian kinerja yang merekomendasikan pencabutan penunjukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. (2) Keputusan penunjukan secara otomatis berakhir apabila dalam jangka waktu sebelum 2 (dua) tahun sudah mendapatkan akreditasi KAN untuk ruang lingkup penunjukan. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Jika dalam waktu sebelum 2 (dua) tahun dari keputusan penunjukan LSPro untuk ruang lingkup yang sama, sudah tersedia LSPro yang diakreditasi oleh KAN, LSPro yang sudah mendapat keputusan penunjukan tetap dapat melakukan proses sertifikasi, termasuk pemeliharaan sertifikasi terhadap

-11- pelaku usaha yang sedang ditangani proses sertifikasinya sampai dengan waktu surveilen pertama. Pasal 13 Jika dalam waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 LSPro tersebut belum mendapat akreditasi dari KAN, LSPro tersebut wajib mengalihkan proses sertifikasi terhadap pelaku usaha yang sedang ditanganinya kepada LSPro yang sudah mendapatkan akreditasi KAN. Pasal 14 Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-12- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 September 2018 KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG PRASETYA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 September 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-13- LAMPIRAN I PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR TATA CARA PENUNJUKAN LSPRO KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG PRASETYA

-14- LAMPIRAN II PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK FORMAT SURAT PERNYATAAN (KOP DAN ALAMAT LSPro PEMOHON ) SURAT PERNYATAAN Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Lembaga : Alamat : Nomor Telepon : Nomor Fax : Email : Personel Penghubung : Menyatakan bersedia: 1. mengoperasikan skema sertifikasi yang diterbitkan oleh BSN untuk penambahan lingkup penunjukan atau skema sertifikasi sesuai ISO/IEC 17067 jika belum tersedia skema yang diterbitkan oleh BSN 2. berkomitmen dan mematuhi regulasi yang terkait dengan standar produk yang tercakup dalam ruang lingkup

-15-3. memahami Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI 4. melampirkan data calon penerap SNI (Kota), (Tanggal, bulan, tahun) (Jabatan), Materai ttd 6000 & cap perusahaan Nama lengkap KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG PRASETYA

-16- LAMPIRAN III PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK FORMAT SURAT PERMOHONAN (KOP DAN ALAMAT LSPro PEMOHON ) Nomor : Yth Kepala Badan Standardisasi Nasional Lampiran : Gedung BPPT I Lantai 10 Perihal : Permohonan penunjukan LPK Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Dengan hormat, Bersama ini kami mengajukan permohonan penunjukan LSPro : Nama Lembaga : Alamat : Nomor Telepon : Nomor Fax : Email : Personel Penghubung: untuk ruang lingkup (dapat menggunakan lampiran) : 1.. 2.. 3.. Ruang lingkup kami yang sudah diakreditasi oleh KAN (dapat menggunakan lampiran): 1.. 2.. 3..

-17- Berikut ini kami sertakan juga Daftar Isian Data Lengkap LPK Pemohon beserta dengan lampirannya. Kami mengharapkan konfirmasi tentang kelengkapan persyaratan dan hasil evaluasi dari lembaga kami. Kami akan mengikuti semua mekanisme dan tahapan yang berlaku. Bersama ini kami lampirkan : 1. Salinan sertifikat akreditasi dari KAN 2. Skema sertifikasi perluasan lingkup 3. Rekaman sumber daya terkait penunjukan lingkup 4. Dokumen kerjasama sumber daya untuk evaluasi 5. Data calon klien penerap SNI Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih. Hormat kami, Nama Jabatan KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG PRASETYA

-18-

-19-

-20- LAMPIRAN V PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CEKLIST KESIAPAN LSPro UNTUK MENGAJUKAN PERMOHONAN PENUNJUKAN Nama LSPro : LSPro PT Global Inspeksi Sertifikasi (LSPr-061-IDN) Dibawah ini, status kelengkapan dokumen pendukung LPK: No. Jenis Dokumen Keterangan Kelayakan (Ada / Tidak Ada) 1. Salinan sertifikat akreditasi dari KAN 2. Formulir Permohonan Penunjukan * Jika LSPro multilokasi sebutkan alamat semua lokasi (pusat dan cabang) * Formulir ditandatangani oleh pimpinan organisasi yang memiliki kewenangan mutu, administrasi atau teknis 3. Skema sertifikasi 4. Form Sumber daya pendukung penunjukan untuk LSPro 5. Dokumen kerjasama sumberdaya untuk evaluasi Audit Kelayakan oleh: Tanggal: KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG PRASETYA

-21- LAMPIRAN VI PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK EVALUASI HASIL PROSES PENUNJUKAN I. DATA PEMOHON a. Nama LPK : b. Alamat LPK : c. Ruang lingkup yang sudah diakreditasi : d. Penunjukan ruang lingkup yang diajukan : II. PELAKSANAAN DESK EVALUASI a. Tanggal mulai pelaksanaan desk evaluasi : b. Tim Evaluasi Ketua Tim : Anggota Tim : III. RESUME HASIL DESK EVALUASI Tanggal:... Evaluator:... IV. PERTIMBANGAN RAPAT TIM TEKNIS Diperlukan Verifikasi Lapangan / Diberikan Keputusan Penunjukan*) Tanggal:... Ketua/Sekretaris Tim Teknis (... )

-22- V. PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN (Jika diperlukan sesuai pertimbangan Rapat Tim Teknis) a. Tanggal pelaksanaan verifikasi lapangan: b. Tim Evaluasi Ketua Tim: Anggota Tim: VI. RESUME HASIL VERIFIKASI LAPANGAN Tanggal:... Evaluator:... KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG PRASETYA

-23- LAMPIRAN VII PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK LAPORAN VERIFIKASI LSPRO Nama dan Alamat LSPro : Anggota Tim Verifikasi LSPro : Surat Tugas Verifikator : Tanggal Pelaksanaan Verifikasi : Hasil Verifikasi 1. Gambaran umum Jenis Produk Skema Sertifikasi Produk No. Dokumen dan Jenis Verifikasi (type test, asesmen proses produksi, audit sistem mutu dan atau pengambilan sampel) Persyaratan Produk (SNI, Standar, dan/atau Regulasi) Tipe Produk berdasarkan klasifikasi produk di dalam Standar 2. Kegiatan Verifikasi a. Pemenuhan persyaratan kompetensi sumber daya LSPro Deskripsikan persyaratan sumber daya mencakup personel dan peralatan, pengalaman, Hasil Verifikator : b. Kesesuaian rencana verifikasi dengan persyaratan standar dan atau skema sertifikasi Bagaimana titik kritis dan atau persyaratan standar yang perlu di verifikasi dan ditetapkan dalam rencana verifikasi. Hasil Verifikator : Bagaimana rencana verifikasi pabrik mencakup rencana pelaksanaan verifikasi terhadap keseluruhan tahapan proses produksi yang diperlukan untuk menjamin konsistensi pemenuhan kualitas produk sesuai dengan persyaratan produk yang ditetapkan. Hasil Verifikator : Bagaiamana tipe produk yang diajukan sertifikasi, dan kaitannya terhadap rencana verifikasi pabrik mewakili proses produksi dari keseluruhan tipe produk yang diajukan untuk disertifikasi Hasil Verifikator : c. Kelengkapan dokumen verifikasi

-24- Jelaskan dokumen pendukung yang diperlukan / digunakan oleh tim auditor dalam pelaksanaan sertifikasi produk? Hasil Verifikator : d. Verifikasi proses Apakah LPK melakukan proses pengendalian mutu terhadap laboratorium pihak ketiga untuk menjaga konsistensi dan kompetensi laboratorium terhadap mutu uji dalam ruang lingkup penunjukan, seperti melakukan hasil terhadap kompetensi laboratorium, dsb. Hasil Verifikator: e. Pelaksanaan pelaporan & rekaman Apakah Formullir isian dan isi sertifikat sesuai dengan fakta pengujian yang dilakukan serta sertifikat yang diberikan lengkap, akurat dan tertelusur Hasil Verifikator : Apakah penilaian kompetensi terhadap laboratorium pihak ketiiga didokumentasikan Hasil Verifikator: KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG PRASETYA