BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia bisnis akan semakin kompetitif. Oleh karena itu, diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Hery, 2009:6). Hal

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan atau kepada pihak-pihak yang berkepentingan diluar

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan banyak informasi tentang laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. secara ekonomis serta pengelolaan sumberdaya secara kualitatif melalui kinerja

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Sehingga informasi yang dihasilkan akan kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. dukung oleh informasi akuntansi dan nonakuntansi, (Nasirwan, 2012). Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh para investor, kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di pasar modal, perusahaan go public diwajibkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan. Menurut Almilia dan Setiady (2008) pada dasarnya para pengguna laporan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Nilai bisnis mungkin dapat dimaksimalkan melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pasar modal yang semakin pesat, maka persaingan dunia bisnis akan semakin kompetitif. Oleh karena itu, diperlukan informasi yang tepat waktu dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Laporan keuangan merupakan suatu data keuangan yang berisi informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode tertentu. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat berguna bagi pihak-pihak tertentu seperti investor, manajemen, dan pemerintah. Bagi investor, laporan keuangan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait dengan investasi yang dilakukan. Bagi manajemen, laporan keuangan digunakan sebagai pengambilan keputusan ataupun sebagai pertimbangan untuk menyusun rencana perusahaan di masa yang akan datang. Sedangkan bagi pemerintah, laporan keuangan digunakan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan lainnya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2015) laporan keuangan mempunyai tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi. 1

2 Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Informasi yang ada didalam laporan keuangan akan bermanfaat apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu ketika dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyatakan bahwa manfaat suatu laporan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu (PSAK No. 1, 2015). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan karakteristik yang penting bagi informasi akuntansi karena informasi yang tidak tepat waktu akan lebih sedikit digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan, karena informasi yang disampaikan tersebut kemungkinan sudah kehilangan nilai relevansinya. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan dalam setiap periode sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu sangat penting bagi tingkat manfaat dan nilai laporan tersebut. Semakin singkat jangka waktu antara akhir periode dengan tanggal penyampaian laporan keuangan, maka semakin banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari laporan tersebut. Sedangkan, semakin panjang jangka waktu antara akhir periode dengan tanggal penyampaian laporan keuangan, maka semakin tinggi kemungkinan informasi tersebut dibocorkan pada pihak yang berkepentingan atau kemungkinan sudah kehilangan nilai relevansinya.

3 Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pengambilan keputusan. Semakin cepat informasi keuangan yang disampaikan, maka akan semakin relevan informasi tersebut bagi para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sangat membutuhkan informasi yang tepat waktu untuk pengambilan keputusan yang tepat pula. Profesi akuntansi pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dengan demikian informasi dikatakan relevan apabila informasi memiliki nilai prediksi, nilai umpan balik, dan tersedia tepat waktu. Di Indonesia tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik telah diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Bapepam mengeluarkan Peraturan Bapepam X.K.6 untuk memperbarui Peraturan Bapepam X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten dan Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat Di Bursa Efek Indonesia dan Di Bursa Efek Negara Lain. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan auditan secara berkala dengan batas waktu 90 hari dari akhir tahun sampai dengan tanggal diserahkannya laporan keuangan auditan kepada Bapepam. Perusahaan yang tidak tepat waktu akan diberikan Peringatan Tertulis I (keterlambatan tiga puluh hari kalender terhitung sejak batas akhir penyampaian), Peringatan Tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000 (bila dalam hari ke-31 hingga hari ke-60 belum menyerahkan laporan keuangan), serta Peringatan

Jumlah Perusahaan 4 Tertulis III dan denda sebesar Rp 150.000.000 (bila tidak menyerahkan laporan keuangan dalam hari ke-61 hingga hari ke-90). 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun Tidak Tepat Waktu Sumber : data diolah Gambar 1.1 Grafik Keterlambatan Pelaporan Keuangan ke Bapepam Meskipun Bapepam telah membuat aturan mengenai penyampaian laporan keuangan, tetapi pada kenyataanya sebagian perusahaan ada yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan. Data Bapepam menyebutkan bahwa 2012 hingga tahun 2016 masih terdapat perusahaan-perusahaan yang cenderung tidak tepat waktu. Selama tahun 2012 dikutip dari www.investasi.kontan.co.id terdapat 52 perusahaan tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan hingga 01 April 2013. Pada tahun 2013, yang dikutip dari www.finance.detik.com terdapat 57 perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan hingga 01 April 2014. Jumlah perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan pada tahun 2014 menurun dari tahun 2013 menjadi 52 perusahaan. Jumlah keterlambatan penyampaian laporan keuangan pada tahun 2015 mengalami peningkatan terhitung hingga tanggal 31 Maret 2016 yang dikutip dari www.idx.co.id terdapat 79 perusahaan yang tidak

5 tepat waktu. Namun jumlah perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan terhitung hingga 31 Maret 2017 mengalami sedikit penurunan menjadi 69 perusahaan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan berhubungan dengan teori agensi (agency theory) dan teori sinyal (signalling theory). Menurut teori agensi, masalah yang terjadi antara agen dan pronsipal dapat dikurangi, salah satunya dengan melaporkan laporan keuangan perusahaan secara tepat waktu. Laporan keuangan yang disajikan secara tepat waktu akan memberikan informasi yang relevan kepada pemegang saham (prinsipal) sehingga dapat menilai kinerja dari manajer (agen) dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan. Ketepatan waktu juga dapat dianggap sebagai sinyal kepada pihak luar mengenai kondisi perusahaan. Perusahaan yang berkualitas baik berarti bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga akan memberi sinyal dengan cara menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Sinyal yang diberikan perusahaan yang berkualitas baik dianggap sebagai berita baik (good news), sedangkan sinyal yang diberikan perusahaan yang berkualitas buruk dianggap sebagai berita buruk (bad news). Penelitian terdahulu yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan telah banyak dilakukan dan berkembang di berbagai negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, dan ukuran perusahaan. Terdapat perbedaan dari variabel profitabilitas dari penelitian Evi dkk (2014) dan Luanda dan Haryanto (2014). Penelitian Evi dkk (2014) menunjukkan

6 bahwa profitabilitas yang diproksi dengan ROA tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan menurut Luanda dan Haryanto (2014) profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel likuiditas dari penelitian Michell dan Awaliawati (2006), dan Winda dkk (2016) menunjukkan hasil penelitian yang berbeda yaitu dari penelitian yang dilakukan oleh Michell dan Awaliawati (2006) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan menurut Winda dkk (2016), likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Struktur kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu konsentrasi kepemilikan pihak dalam (insider ownership) dan konsentrasi kepemilikan pihak luar (outsider ownership). Menurut Christina (2007) struktur kepemilikan baik pihak dalam dan luar berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan menurut Luluk (2009), kepemilikan pihak luar tidak berpengaruh dan kepemilikan pihak dalam berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel firm size dari penelitian Lathiefatunnisa (2015), Luluk (2009), serta Merlina dan Made (2013) memiliki perbedaan hasil penelitian. Hasil yang diperoleh Lathiefatunnisa (2015) menyatakan bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan menurut Luluk (2009) dan Merlina dan Made (2013), firm size berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

7 Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang akan diteliti apakah profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, dan firm size berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Adanya berbagai kasus keterlambatan berbagai perusahaan besar dan banyaknya hasil penelitian yang berbeda-beda dari setiap penelitian terdahulu. Oleh sebab itu, peneliti memilih judul penelitian Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Kepemilikan, dan Firm Size Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut: 1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 2. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 3. Apakah Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 4. Apakah Kepemilikan Publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 5. Apakah Firm Size berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?

8 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 2. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 3. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 4. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Publik terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 5. Untuk mengetahui pengaruh Firm Size terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti, antara lain : 1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.

9 2. Bagi Pihak Manajemen, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan akan pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3. Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para investor dalam pengambilan keputusan investasi untuk menambah informasi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya dan memberikan pengetahuan serta wawasan yang dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah terkait dengan topik yang diambil dalam penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang menguraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel,

10 definisi operasional dan pengukuran variabel, sampel dan teknik pengambilan sampel. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan mengenai gambaran subyek penelitian dan analisis data yang memuat analisisdeskriptif, analisis statistik dan pembahasan penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian yang selanjutnya.