BAB III METODE PENELITIHAN. menggunakan alat bantu statistik dalam melakukan pengujian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206):

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahun 2010 sampai tahun Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, data yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. saham pada PT Bakrieland Development Tbk, dan PT. Bukit Sentul Tbk. Variable

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Obyek

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan saham perusahaan go public di Indonesia. Waktu penelitian dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

Transkripsi:

25 BAB III METODE PENELITIHAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis. Data yang digunakan harus terukur dan menghasilkan kesimpulan yang digeneralisasi, serta menggunakan alat bantu statistik dalam melakukan pengujian. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2009 sampai dengan 2013 yang berjumlah 10 perusahaan. 3.3.2 Sampel Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah metode purposive sampling, yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011;85). Berikut kriteria yang dijadikan pertimbangan peneliti dalam pemilihan sampel : 1. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur sektor farmasi dan tercatat di BEI selama periode 2009-2013. 25

26 2. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan selama periode 2009-20013. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, objek penelitian diperoleh sebanyak 10 perusahaan dengan lima tahun pengamatan (2009-2013). 3.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Identifikasi Variabel Berdasarkan metode analisis yang digunakan, maka variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi : 1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepemilikan saham investor institusional yang diukur dengan menggunakan PIO. 2. Variabel independen, terdiri dari industry indeks, leverage ratio, profitability, dan asset tangibility. 3.4.2 Definisi Operasional Variabel Definisi dari variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kepemilikan saham investor institusional, merupakan jumlah lembar saham atau persentase lembar saham yang dimiliki oleh investor institusional. Proksi yang digunakan untuk investor institusional adalah PIO (proporsi kepemilikan saham investor institusional dalam sebuah perusahaan) setiap tahun selama rentang waktu tahun 2009-2013. 2. Industry index, merupakan indeks harga saham tiap kelompok industri pada akhir tahun, sebagai bagian dari industri manufaktur selama rentang waktu tahun 2009-2013.

27 3. Leverage ratio, menunjukkan besarnya penggunaan utang dalam struktur pendanaan perusahaan yang diukur dengan debt ratio. Besarnya debt ratio dapat dihitung dengan rumus (Debt ratio = ). 4. Profitability, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modal sendiri perusahaan yang dapat diukur dengan ROE (Return On Equity) menggunakan rumus (ROE = ). 5. Asset tangibility, adalah jumlah tangible asset (berwujud berupa aktiva tetap) yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dijaminkan atas penggunaan utang perusahaan. Asset tangibility diukur dengan fixed asset ratio menggunakan rumus (Fixed asset ratio = ). 3.5 Sumber dan Jenis Data 3.5.1 Sumber Data Sumber data sekunder yang didapat dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id). Sumber data lainnya adalah laporan keuangan perusahaan yang berisi data debt ratio, return on equity dan fixed asset sebagainya. 3.5.2 Jenis Data Dalam melakukan penelitian terkait pengaruh kepemilikan saham investor institusional, jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (idx.co.id).

28 3.6 Teknik Pengambilan Data Prosedur yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pendahuluan, dilakukan melalui pengumpulan data melalui jurnal, artikel, maupun hasil penelitian yang berhubungan dengan fenomena permasalahan. Penelitian pendahulu menjadi referensi bagi penelitian ini sehingga dapat menambah pemahaman terhadap permasalahan yang ada. Sesuai dengan data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi yang berdasarkan periode 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 yang dipublikasikan oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan download di internet (www.idx.co.id), mengambil dari artikel, jurnal, penelitian terdahulu, mempelajari buku-buku pustaka yang mendukung penelitian terdahulu dan proses penelitian. 3.7 Teknik Analisis Data Untuk mengadakan pengolahan data dengan melakukan perhitungan-perhitungan analisis rasio keuangan serta perhitungan secara statistik menggunakan SPSS for windows, untuk membuktikan bahwa Industri Indeks, Leverage, Profitability, dan Asset Tangibility berpengaruh terhadap kepemilikan saham investor institusioanal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai 2013 digunakan langkah-langkah sebagai berikut : 3.8 Pengujian Asumsi Klasik Mengingat alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linear berganda perlu

29 dilakukan sebelum pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ada beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu : pengujian normalitas, uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, danautokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependennya memilki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas data dapat diketahui dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik atau histogram dari residualnya. Data normal dan tidak normal dapat diuraikan sebagai berikut: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan pola terdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafk histogramnya, tidak menunjukkan pola terdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Menurut Ghozali (2009) uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan selain menggunakan uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-

30 parametrik Kolmogrov-Smirov (K-S).uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : Data residual berdistribusi normal apabila nilai signifikan < 5% (0,05). Ha : Data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan > 5% (0,05). 2. Uji Multikolinearitas Yang dimaksud dengan multikolinearitas persamaan regeresi berganda yaitu kolerasi antara variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkolerasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Untuk mengetahui apakah ada kolerasi diantara variabel-variabel bebas dapat diketahui dengan melihat dari nilai tolerance yang tinggi. Variance Inflation Factor (VIF) ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan regresian terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilh yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolineritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat diterima. TOL (tolerance) besarnya variasi dari suatu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Nilai TOL

31 berkebalikan dengan VIF. Batas TOL dibawah 0,10 dan VIF batasnya diatas 10. Apabila TOL dibawah 0,10 atau VIF diatas 10, maka terjadi multikolinieritas. Konsekuensinya adanya multikolinieritas menyebabkan standart error cenderung semakin besar. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Gozhali (2009) cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitasnya dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan submbu X residual (Y prediksi-y sesungguhnya) yang telah di standardized. Dasar analisis heteroskedastisitas, sebagai berikut : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

32 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengunaan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2009). Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji statistik Durbin- Watson.Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diujii adalah: a. Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0) b. Ha : ada autokorelasi (r 0) 3.9 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda merupakan alat analisis yang berkenaan dengan studi ketergantungan variabel terikat (dependent variable) terhadap beberapa variabel bebas (independent variable). Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Bentuk umum dari linear berganda secara sistematis adalah sebagai berikut : Y= a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y = PIO

33 a b 1-4 X 1 X 2 X 3 X 4 e = Konstanta = Koefisien regresi dari masing masing variabel independen = Industri Indeks = Leverage = Profitability = Asset Tangibility = Variabel pengganggu atau std.error, merupakan wakil dari semua faktor lain yang dapat mempengaruhi PIO. Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Besarnya konstanta tercemin dalam a dan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan b 1, b 2, b 3, dan b 4. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dan dependennya. 3.10 Uji Hipotesis Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test). 3.10.1 Uji Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel indepeden yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial (Ghozali, 2009). Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 4, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut : 1. Menentukan Hipotesis Ho : b 1, b 2, b 3, b 4 = 0 tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat atau salah satunya berpengaruh.

34 Ha : b 1, b 2, b 3, b 4 0 ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat atau salah satunya tidak berpengaruh. 2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan = 5 % (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). 3. Menentukan besarnya t hitung yaitu dengan menggunakan rumus: bi t hitung = Sbi Dimana : bi = Koefisien Regresi Variabel Sbi = Standar Error Koefisien Regresi 4. Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada = 5 % : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). 5. Kriteria Pengujian Ho diterima jika t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel 6. Membandingkan t hitung dan t tabel = t / 2 (n-k-1): Nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak Ha diterima Nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima Ha ditolak

35 Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan H o Daerah Penolakan H o Gambar 3.1 Kurva Distribusi Penolakan / Penerimaan Hipotesis Secara Parsial Kaidah Pengujian : a) Bila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara Industri Indeks, Leverage, Profitability, dan Asset Tangibility terhadap kepemilikan saham investor institusional pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. b) Bila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Industri Indeks, Leverage, Profitability, dan Asset Tangibility terhadap kepemilikan saham investor institusional pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia -t tabel t tabel 3.10.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) Menurut Imam Ghozali (2009), uji pengaruh simultan digunakan untuk mempengaruhi apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempegaruhi variabel dependen. Hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis Ho:b 1, b 2, b 3, b 4 = 0 tidak ada pengaruh signifikan secara simulatan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

36 Ha :b 1, b 2, b 3, b 4 0 ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan = 5 % (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam peneitian). 3. Menetukan F hitung Menghitung nilai F untuk mengetahui hubungan secara simultan antara variabel bebas dan terikat dengan formulasi sebagai berikut : F hitung = Dimana : R 2 = Koefisien determinasi n = jumlah data atau kasus k = jumlah variabel independen 4. Menetukan F tabel Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, = 5 %, df 1 (jumlah variabel-1) = 2, dan df 2 (n-k-1) (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). 5. Kriteria Pengujian Ho diterima bila F hitung < F tabel Ho ditolak bila F hitung > F tabel 6. Menbandingkan F hitung dengan F tabel Nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak Ha diterima Nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima Ha ditolak

37 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho t tabel Gambar 3.2 Kurva distribusi penolakan/penerimaan hipotesis secara simultan Kaidah Pengujian : a) Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh secara signifikan antara Industri Indeks, Leverage, Profitability, dan Asset Tangibility terhadap kepemilikan saham investor institusional pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. b) Apabila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara Industri Indeks, Leverage, Profitability, dan Asset Tangibility terhadap kepemilikan saham investor institusional pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.