HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMP SHOOT Rian Handika Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia E-mail: ryanhandikalubis11@gmail.com Abstrak Permainan Bola Basket merupakan salah satu permainan yang sangat populer di dunia. Untuk mengusai teknik-teknik dasar bermain basket dengan baik, harus memiliki daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan dengan keterampilan jump shoot. Metode penelitian dilakukan dengan memberikan tes pust-up dan jump shoot. Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS 24.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan dengan keterampilan jump shoot dengan taraf signifikansi sebesar 0,000<0,05. Kata Kunci: Keterampilan Jump Shoot, Bola Basket Pendahuluan Olahraga adalah aktivitas sehari-hari manusia yang dapat membentuk jasmani dan rohani yang sehat. Saat ini olahraga memberikan kontribusi yang positif dan nyata bagi peningkatan kesehatan masyarakat. Olahraga tidak hanya untuk kepentingan pendidikan di Sekolah, rekreasi dan juga kesegaran jasmani, tetapi juga sebagai ajang pembentukan prestasi. Dari sekian banyak cabang olahraga yang dikembangkan, pada saat ini salah satu yang harus mendapat perhatian dan pembinaan adalah olahraga bola basket. Menurut Oliver (2007) permainan Bola Basket merupakan salah satu permainan yang sangat populer di dunia. Di negara kita Indonesia juga banyak yang menggemari permaianan bola basket mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Menurut Ricardo (2014), untuk menjadi pemain basket yang bagus maka pemain harus mampu menguasai teknik dasar bola basket seperti: dribbling, passing, dan shooting. Untuk mengusai teknik-teknik dasar bermain basket dengan baik, dibutuhkan latihan yang rutin dan juga kondisi tubuh seperti daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan yang baik. Berdasarkan pengamatan di lapangan terlihat bahwa penguasaan teknik atlet Bola Basket klub ice cream streetball masih kalah dibanding dengan atlet klub basket lain, khususnya pada kemampuan jump shoot, keakuratan dan ketepatan tembakan masih sering melenceng dari sasaran, sehingga menyebabkan kerugian dalam pertandingan, padahal menurut Prusak (2005) permainan Bola 147
Basket memiliki tujuan utama yaitu sebanyak mungkin memasukan bola kedalam ring atau keranjang lawan untuk mencetak angka atau skor. Jika dilihat dari kondisi fisik, atlet klub ice cream streetball postur tubuhnya jauh lebih kecil dibanding atlet daerah lain, padahal kondisi fisik juga sangat berpengaruh terhadap prestasi atlet, misalnya yang memiliki kekuatan otot lengan yang baik akan memiliki kemampuan menembak bola basket yang lebih baik dari atlet yang kekuatan otot lengannya masih kurang, karena cenderung tidak sampai pada sasaran. Selain itu kualitas latihan merupakan penopang utama tercapainya prestasi olahraga, menurut Irianto (2002). Daya ledak otot tungkai memiliki peranan penting dalam keberhasilan melakukan tembakan, yaitu untuk memberikan dorongan tenaga dari bawah yang diperlukan dalam pelaksanaan tembakan. Wissel Hal (2000), menyatakan bahwa pada pemain pemula ataupun pemain yang telah lelah sering kali gagal menekuk lutut dan menghentakkannya secara cepat saat melakukan tembakan hingga kekurangan tenaga untuk melontarkan bola dengan tenaga kaki guna membentuk sudut tembakan bola yang melengkung. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan jump shoot atlet basket. Metode Penelitian ini dilaksanakan di lapangan garuda Padang Sidimpuan pada 11 November 2016. Sampel yang digunakan adalah atlet dari klub ice cream streetball sebanyak 10 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot lengan atlet adalah dengan memberikan test pust-up selama 1 menit. Test push-up adalah salah satu tes yang digunakan untuk menentukan seberapa besar kekuatan otot lengan siswa yang dilakukan secara langsung terhadap siswa yang dijadikan sampel, dengan menggunakan prosedur tes dari Mukholik (2004). Sedangkan untuk mengukur daya ledak otot tungkai dilakukan dengan menggunakan papan vertical jump. Tes kemampuan Jump Shoot dilakukan di bawah ring, sampel diberikan kesempatan melakukan jump shoot selama 1 menit untuk masing-masing atlet. Tinggi dan rendahnya kemampuan jump shoot atlet ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke ring basket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 24.0 for windows dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Pembahasan Hasil Tes Daya Ledak Otot Tungkai (X1) Dari hasil pengukuran daya ledak otot tungkai yang dilakukan terhadap atlet ice cream street ball didapat skor tertinggi 72 cm dan skor terendah 36 cm. berdasarkan kelompok tersebut diperoleh rata-rata hitung (mean) 56,7 dan simpangan baku (standar deviasi) 13,05. 148
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan Hasil Daya Ledak Otot Tungkai Frekuensi absolut Frekuensi relative (%) 36-42 3 30 43-49 0 0 50-56 1 10 57-63 2 20 64-70 3 30 71-77 1 10 Jumlah 10 100 Dari data Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa dari 10 atlet, sebanyak 3 orang siswa (30%) memiliki kategori nilai 36-42; sebanyak 1 orang (10%) memiliki kategori nilai 50 56; sebanyak 2 orang (20%) memiliki kategori nilai 57-63; sebanyak 3orang (30%) memiliki kategori nilai 64-70; dan sebanyak 1 orang (10%) memiliki kategori nilai 71-71. Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan (X2) Dari hasil pengukuran kekuatan otot lengan yang dilakukan terhadap atlet klub ice cream street ball didapat skor tertinggi 22 dan skor terendah 7, berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh rata-rata hitung (mean) 14,3 dan simpangan baku (standar deviasi) 4,58. Distribusi kategori kekuatan otot lengan atlet klub ice cream street ball dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan Hasil Tes Push Up Frekuensi absolut Frekuensi relative (%) 7-9 1 10 10-12 3 30 13-15 2 20 16-18 2 20 19-21 1 10 22-24 1 10 Jumlah 10 100 Dari data Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa dari 10 atlet, sebanyak 1 orang siswa (10%) memiliki kategori nilai 7 9; sebanyak 3 orang (30%) memiliki kategori nilai 10 12; sebanyak 2 orang (20%) memiliki kategori nilai 13 15; sebanyak 2 orang (20%) memiliki kategori nilai 16 18; sebanyak 1 orang (10%) memiliki kategori nilai 19 21; dan sebanyak 1 orang (10%) memiliki kategori nilai 22 24. Hasil Tes Keterampilan Jump Shoot (Y) Dari hasil pengukuran keterampilan jump shoot yang dilakukan terhadap atlet klub ice cream street ball didapat skor tertinggi 18 dan skor terendah 5, berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh rata-rata hitung (mean) 11,4 dan simpangan baku (standar deviasi) 3,58. Distribusi kategori kekuatan otot lengan atlet klub ice cream street ball dapat dilihat pada Tabel 3. 149
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Jump Shoot Hasil Tes jump shoot Frekuensi absolut Frekuensi relative (%) 3-5 1 10 6-8 1 10 9-11 3 30 12-14 3 30 15-17 1 10 18-20 1 10 Jumlah 10 100 Dari data Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa dari 10 atlet, sebanyak 1 orang siswa (10%) memiliki kategori nilai 3 5; sebanyak 1 orang (10%) memiliki kategori nilai 6-8; sebanyak 3 orang (30%) memiliki kategori nilai 9 11; sebanyak 3 orang (30%) memiliki kategori nilai 12 14; sebanyak 1 orang (10%) memiliki kategori nilai 15 17; dan sebanyak 1 orang (10%) memiliki kategori nilai 18 20. Analisis Data Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tes kolmogorov-smirnov pada SPSS dan hasilnya seperti yang terlihat pada Tabel 4. Variabel Daya Ledak Otot Tungkai Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Taraf signifikansi Signifikansi (α) 0,085 Kriteria Kekuatan Otot Lengan 0,445 Keterampilan Jump Shoot 0,998 0,05 Normal Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel daya ledak otot tungkai (X1), kekuatan otot lengan (X2), dan keterampilan jump shoot (Y) memiliki harga signifikansi lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ketiga data penelitian tersebut berdistribusi normal. Uji Homogenitas Setelah melakukan uji normalitas selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Dari uji homogenitas diperoleh hasil Fhitung sebesar 2,90 dengan Ftabel sebesar 5,12. Maka Fhitung< Ftabel artinya masing-masing variabel atau harga variansnya adalah homogen. Uji Hipotesis Kemudian dilakukan uji hipotesis untuk melihat hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan jump shoot. Ringkasan hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 5. 150
Variabel Terikat (Y) Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Daya Ledak Otot Tungkai (X1) Signifikansi Kekuatan Otot Lengan (X2) Keterampilan Jump Shoot 0,002 0,000 Dari hasil uji hipotesis menggunakan SPSS 24.0 yang terlihat pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai signifikan daya ledak otot tungkai (X1) terhadap keterampilan jump shoot (Y) dan kekuatan otot lengan (X2) terhadap keterampilan jump shoot (Y) diperoleh signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan jump shoot. Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan ternyata dalam permainan bola basket, ada hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan jump shoot. Semakin tinggi daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan, maka semakin baik pula keterampilan jump shootnya. Dengan demikian, untuk menghasilkan lambungan yang baik seorang pemain harus memiliki kondisi fisik yang baik serta persiapan dan teknik yang baik pula, John Oliver (2007). Adapun persiapannya: mata melihat sasaran(ring), jari kaki lurus kedepan, jari-jari rileks, siku masuk kedalam dan bola diantara telinga dan bahu. Hal tersebut didukung pendapat, Sajoto (1995) yang menyatakan bahwa latihan dasar yang sangat pokok meliputi peningkatan kekuatan, kecepatan, daya ledak, kelentukan dan daya tahan kusus serta umum. Dari pernyataan tersebut dapat di simpulkan bawa peningkatan kekuatan sangat lah penting bagi seorang pemain bola basket. Pentingnya unsur kekuatan otot lengan dan daya ledak otot tungkai dalam pelaksanaan jump shoot dikarenakan gerakan menembak merupakan gerakan yang komplek yang melibatkan berbagai komponen kondisi fisik yang saling mendukung. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat, Wissel Hal (2000), bahwa menembak membutuhkan sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, kekuatan pergelangan tangan dan jari tangan yang satu sama lainnya saling terkait dan saling mendukung. Kurangnya salah satu unsur tersebut akan berdampak pada hasil tembakan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada atlet klub ice cream streetball, dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan jump shoot pada permainan bola basket. 151
Daftar Pustaka Mukholik, Agus, 2004. Evaluasi Pembelajaran Penjas. Jakarta: Gramedia Oliver, John, 2007. Dasar-dasar Bola Basket. Bandung. Pakar Raya. Prusak, Kevin A, 2005. Permainan Bola Basket. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama. Ricardo, Andy, 2014. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Rentang Lengan terhadap Keterampilan Jump Shoot pada Permainan Bola Basket pada Siswa dan Siswi Kelas VIII SMP Negeri 17 Kota Bengkulu. Bengkulu: Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu Sajoto, M, 1981. Permainan Bola Basket dan Peraturan Praktis. Semarang: IKIP Semarang. Wissel, Hall, 2000. Bola Basket Dilengkapi Dengan Program Pemahiran Teknik dan Taktik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 152