Kajian Kuat Tekan Beton Menggunakan Pasir Quary Malanu Kampung Dengan Campuran Serat Aluminium Dan Logam

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON

TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Naskah Publikasi

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMANFAATAN KAWAT GALVANIS DIPASANG SECARA MENYILANG PADA TULANGAN BEGEL BALOK BETON UNTUK MENINGKATKAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kali kita membahas tentang konstruksi bangunan, tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

PEMANFAATAN FOAM AGENT DAN MATERIAL LOKAL DALAM PEMBUATAN BATA RINGAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

STUDI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS COPPER SLAG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

BAB I PENDAHULUANb Latar Belakang Permasalahan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

PEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU TERBANG (FLY ASH ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK BETON NUR CHOIRI ABSTRAK

KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS DARI LUMPUR KERING TUNGKU EX LAPINDO

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN PLAT LANTAI BETON GRID DENGAN TULANGAN WIRE MESH MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK GIPSUM NASKAH PUBLIKASI

Berat Tertahan (gram)

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.

BAB IV METODE PENELITIAN

KAPASITAS LENTUR DAN TARIK BETON SERAT MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FLY ASH

PENGARUH PENAMBAHAN BATU KAPUR PADAT SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA KUAT TEKAN BETON NORMAL

PEMANFAATAN FOAM AGENT DAN MATERIAL LOKAL DALAM PEMBUATAN BATA RINGAN

Heri Sujatmiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN CONSOL POLYMER LATEX SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON

Transkripsi:

JURNAL RANCANG BANGUN Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun Kajian Kuat Tekan Beton Menggunakan Pasir Quary Malanu Kampung Dengan Campuran Serat Aluminium Dan Logam Wennie Mandela 1, Achmad Rusdi 2, Wish Man Silalahi 3 1,2 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong 3 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong Abstrak Beton merupakan suatu campuran homogeny yang terdiri dari agregat halus (pasir/abu batu) danb agregat kasar (kerikil/ batu pecah) dan bahan pengikat pasta yaitu semen+air, dengan perbandingan tertentu, dan dapat pula ditambahkan pula dengan campuran lainnya apabila dianggap perlu. Beton diminati karena mempunyai sifatsifat fisik dan karakter tertentu, dapat bervariasi sesuai dengan perubahan proporsi komponen material penyusunnya. Inovasi teknologi beton selalau dituntut guna menjawab tantangan tantangan akan kebutuhan, beton yanag dihasilkan diharapkan mempunyai kualitas tinggi meliputi kekuatan dan daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis, penambahan serat pada campuran beton meperlihatkan beberapa keuntungan potesial.dalam penelitian ini serat yang digunakan adalah serat aluminium dan logam dan agregat dari PT. PII Kota Sorong dan Quary Malanu Kampung Jln F Kalasuat Kota Sorong Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental dengan cara membuat benda uji di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Kota Sorong. Hasil yang diperoleh, hasil yang diperoleh, penambahan serat aluminium dan logam pada campuran beton normal mengalami penurunan kekutan beton dibandingkan serat aluminium dan logam. Semakin besar kadar penambahan serat aluminium dan logam yang di berikan maka kekuatan beton tersebut akan semakin menurun. Kuat tekan rata-rata hari ke 28 untuk beton normal 33.781 Mpa, pada serat aluminium dan logam 2% mengalami penurunan kuat tekan sebesar 60.895% dan serat aluminum dan logam 4% mengalami penurunan 60.339%. Kata kunci : beton, agregat, serat aluminium, kuat tekan 1. Pendahuluan Pada saat ini perkembangan di bidang konstruksi bangunan mengalami kemajuan yang pesat. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan pengetahuan dan teknologi di bidang konstruksi mendorong untuk lebih memperhatikan standar mutu serta produktivitas kerja. Teknologi di bidang konstruksi dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah pembangunan konstruksi dengan lebih berkualitas (Saputro, 2017). Hal ini membuat para investor bekerja sama dengan pelaku konstruksi dalam berusaha untuk menjawab tantangan tersebut. Beton merupakan konstruksi yang sudah tidak asing lagi dalam bidang teknik sipil, hampir setiap bangunan sipil baik itu gedung, jembatan, maupun banguna air menggunakan beton sebagai struktur utama maupun srtuktur pelengkap. Suatu srtuktur beton terdiri dari elemen elemen yang membentuk satu kesatuan struktur. Elemen- elemen struktur terdiri dari pondasi, kolom, balok, plat lantai, dan lain-lain Selama ini telah diketahui bahwa beton memiliki berbagai kelebihan sebagai bahan konstruksi dibandingkan dengan bahan yang lain. Salah satu kelebihannya yaitu bahwa bahan pembentuk beton dapat diperoleh dengan mudah baik secara alami atau dicari alternative bahan lain, pada penelitian ini digunakan bahan alternatif, sehingga bahan relative murah yang artinya dapat ditemukan di tempat-tempat sampah (kaleng-kaleng aluminium bekas) namun mudah dalam pengerjaannya dan dapat di bentuk sesuai dengan keinginan, tahan terhadap cuaca serta perawatan bangunan yang relatif murah. Bahan tambah Serat Aluminium adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada saat atau selama pencampuran beton berlangsung. Fungsi bahan ini adalah mengubah sifat-sifat beton agar menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tertentu,atau untuk menghemat biaya. Menurut, (Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton, SK SNI S-18-1990-03). Serat Aluminium didefinisikan sebagai material selain air, agregat dan semen hidrolik yang dicampur dengan beton atau mortar yang ditambahkan sebelum atau selama pengadukan berlangsung. Bahan tambah * Corresponding author. Telp.: 08114867932 E-mail addresses: wennie.mandela14@gmail.com

digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik dari beton misalnya untuk kemudahan pengerjaan atau untuk lain yaitu penghematan energi. Di Indonesia bahan tambah telah banyak digunakan. Namun bahan tambah yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang diberikan. Dalam penelitian ini menggunakan pasir dari Quary Malanu Kampung karena banyak orang beranggapan bahwa pasir yang berasal dari Quary Malanu Kampung berwarna kuning yang berarti banyak mengandung lumpur, Jika dalam agregat mengandung lumpur maka akan menambah permukaan agregat sehingga keperluan air untuk membasahi semua permukaan butiran dalam campuran meningkat. Ini mengakibatkan kekuatan dan ketahanan beton dapat menurun Karena pengaruh buruk tersebut. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan Serat Aluminium dan logam terhadap sifat fisik dan mekanik kuat tekan beton normal setelah mendapatkan perawatan. 2. Untuk mengetahui mutu beton normal dengan perbedaan kekuatan mutu beton setelah mendapat bahan tambah serat aluminium dan logam 2. Metode Penelitian 2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Jln Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS), Papua Barat. 2.2. Tahapan Penelitian 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini meliputi : a. Studi pustaka terhadap materi untuk proses analisa b. Menemukan kebutuhan data c. Mendata dan membuat sampel beton agar mendapat perbandingan. 2. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah awal setelah tahap persiapan dalam proses pelaksanaan yang sangat penting, karena dapat ditentukan permasalahan dan rangkaian penetuan alternatif pemecahan masalah yang akan diambil. Adapun beberapa metode yang dilakukan dalam tahap pengumpulan data ini antara lain : a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diambil dari lapangan, meliputi observasi, : Pengambilan material-material dari Quary diskusi terfokus serta, pembuatan sampel beton yang di lakukan di laboratorium. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti departemen pekerjaan umum, penelitianpenelitian terdahulu, buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya bisa di liat pada diagram alir penelitian (flow chart) seperti gambar di bawah ini Gambar 1. Lokasi Penelitian Sumber : Google earth 8

2.3. Diagram Alir Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan Hasil evaluasi beton tambahan serat aluminium dan logam Gambar 3. Hasil uji tekan umur 3 hari Sumber : Hasil penelitian Aluminium dan logam terhadap beton normal sebesar 2% dan 4% mengalami persentase penurunan yakni 2% sebesar 35,316%. Dan 4% sebesar 48.7% dari mutu beton normal dengan. perhitungan sebagai berikut: Gambar 2. Flow Chart 2.4. Teknik Pengambilan Data Data didapatkan dengan melakukan Penelitian di laboratorium, di mana peneliti secara langsung melakukan, mengamati, serta mengevaluasi sampel beton. Dari penelitian ini, maka peneliti juga akan melihat a pakah beton serat tersebut telah memenuhi ketentuanketentuan untuk layak digunakan atau tidak. Prinsip penambahan serat adalah memberi tulangan pada beton yang disebar merata ke dalam adukan beton agar tidak terjadi retakanretakan yang terlalu dini (Soroushian dan Bayasi, 1987) mempertimbangkan dari data tersebut, maka peneliti dapat mengevaluasi bagaimana Beton yang di hasilkan dengan tambahan serat aluminium dan logam. (16,418/25,382) x 100 = 64,684 100% - 64,684 % = 35,316% (13,021/25,382) x 100 = 51,300 100% - 51,300 % = 48,7%. Gambar 4. Hasil uji tekan umur 7 hari Sumber : Hasil penelitian 9

Aluminium terhadap beton normal sebesar 2% dan 4% mengalami persentase penurunan yakni 2% sebesar 37.636% dan 4% sebesar 40,161% dari mutu beton normal dengan perhitungan sebagai berikut: (16,324/26,175) x 100 = 62,364 100% - 62,364 % = 37,636%. (15,663/26,175)x 100 = 59,839 100 % - 59,839 % = 40,161% Gambar 5. Hasil uji tekan umur 28 hari (Sumber : Hasil penelitian ) aluminium terhadap beton normal sebesar 2% dan 4% untuk 28 hari mengalami persentase penurunan. yakni 2% sebesar 60,895% dan 4% sebesar 60,339 dari mutu beton normal dengan perhitungan sebagai berikut: (13,210/33,781) x 100 = 39,105 100% - 39,105 % = 60,895% (13,398/33,781) x 100 = 39,661 100% - 39,661 % = 60,339% Gambar 6. Hasil uji tekan rata-rata). Sumber : Hasil Penelitian Setelah melihat hasil uji tekan, ternyata kuat tekan yang direncanakan yakni sebesar 25 Mpa tercapai pada beton normal sebesar 33,781 Mpa, sedangkan pada beton hasil penambahan serat aluminium 2% setelah dirata-ratakan sebesar 16,418 Mpa dan Untuk penambahan serat aluminium sebesar 4% setelah dirata-ratakan sebesar 15,663 Mpa, kekuatan pada beton dengan penambahan serat aluminium terhadap beton normal tentunya mengalami penurunan, semakin besar penambahan serat Aluminium, maka semakin menurun kualitas beton yang dihasilkan 4. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Pengaruh kekuatan mutu beton normal dengan penambahan serat aluminium memberikan konstribusi yang kurang baik terhadap beton dimana dengan penambahan serat aluminium yang lebih besar maka semakin menurunkan kualitas beton yang dihasilkan. 2. Perbedaan persen kuat tekan beton normal dan beton yang menggunakan serat aluminium mengalami penurunan kuat tekan pada beton, persentase penurunan untuk beton berumur 3 hari adalah 35,316% (untuk tambahan serat aluminium 2 %). 48,7 % (untuk tambahan serat aluminium 4 %) sedangkan 7 hari adalah 37,636 % (untuk tambahan serat aluminum 2%) 40,161% (untuk tambahan serat aluminium 4%). dan pada beton berumur 28 hari mengalami penurunan kuat tekan pada beton sebesar 60,895% (untuk tambahan serat aluminium 2%). 60,339 % (untuk tambahan serat aluminium 4%). 5. Referensi Antono, Achmad, 1985, Bahan Konstruksi Teknik Sipil I-IV, Diktat Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. ASTM, 1995, Concrete and Agregates, Annual Book of ASTM Standart, Vo. 04. 02. 1995, Philadelphia. Departemen Pekerjaan Umum, LPMB. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung. 10

Departemen Pekerjaan Umum, LPMB. 1991. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal. SK SNI,03-2834-2000. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung. Dipohusodo, Istimawan, 1996, Struktur Beton Bertulang, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Saputro, I. T. (2017). FORMULASI PROPORSI STYROFOAM TERHADAP PASIR MERAPI DAN PENGARUHNYA PADA KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BATAKO RINGAN. RANCANG BANGUN, 3(1). SK SNI S-18-1990-03S pesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton, Soroushian dan Bayasi, (1987) Memberi tulangan pada beton agar tidak terjadi retakan dini. 11