BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini, angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, maka angka kemaatian ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dari pada Thailand atau 5 kali lebih tinggi dari Filipina (Wiknjosastro, 2006). Menurut WHO (World Health Organisation) melalui pemantauan ibu meninggal di berbagai belahan dunia memperkirakan bahwa setiap tahun jumlah 500.000 ibu meninggal disebabkan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes, 2002). Indonesia adalah 15 kali angka kematian di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dari pada Thailand atau 5 kali lebih tinggi dari Filipina (Wiknjosastro, 2006). Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga mempunyai 2 dokter sepesialis obsgyn, yaitu Dokter Agus Puji Mei Asro, Sp. Og dan Dokter Yanuar Dwi Atmojo, Sp, Og.
Selain menerima pasien umum, Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga juga menerima pasien bersalin, baik menerima pasien bersalin secara norrmal maupun sectio saecarea. Berikut jumlah kasus pasien bersalin baik normal maupun sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dari bulan Januari sampai Juli 2012. Pada bulan Januari sampai Juni 2012 jumlah pasien bersalin sebanyak 1800 pasien. Jumlah pasien bersalin normal sebanyak 1412, sedangkan pasien bersalin sectio caesarea sebanyak 388. Berikut jumlah pasien bersalin secara sectio caesarea dengan berbagai macam indikasi dari bulan Januari sampai Juni 2012. Sectio caesarea dengan indikasi gagal induksi / partus tak maju (partus lama) sebanyak 64, pre eklamsi berat sebanyak 150, distosis sebanyak 14, letak sungsang sebanyak 152, gagal vakum sebanyak 8 (Rekam Medik, 20012). Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan jumlah pasien di ruang Bersalin RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang bersalin dengan Induksi gagal / partus tak maju menepati peringkat III dibandingkan dengan sectio caesarea dengan indikasi lainya. Partus lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi pendarahan post partum yang dapat
menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cidera dan afiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi (Saifudin, 2001). Ada beberapa indikasi yang mengharuskan persalinan dilakukan dengan sectio multipara. Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu post sectio caesarea adalah perdarahan, infeksi, luka kandung kencing. Sedangkan bayi yang dilahirkan dengan sectio caesarea banyak tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan sectio caesarea. Menurut data statistik di negara-negara dengan pengawasan antenal dan intranatal yang baik, kematian perinatal sectio caesarea berkisar 4-7%. Nyeri merupakan bagian integral dari persalinan dan melahirkan (Mander, R, 2004). Ini berarti setiap persalinan dan melahirkan pasti disertai nyeri. Nyeri saat persalinan tidak semua dapat diadaptasi oleh ibu meskipun nyeri tersebut merupakan hal yang fisiologis dalam proses persalinan, sehingga tidak jarang nyeri persalinan menyebabkan meningkatnya rasa takut atau cemas pada ibu. Penelitian oleh Hillan mengenai rasa nyeri post SectioCaesarea (SC) diketahui bahwa pada minggu ke-12 klien masih mengalami nyeri pada luka, dan bahkan hampir pada separuh wanita berlangsung sampai mereka pulang ke rumah, dan bahkan sekitar 32% pasien yang dilakukan operasi sesar masih mengalami nyeri pada luka, dan tidak jarang nyeri pada luka setelah pulang bertambah berat sehingga membutuhkan obat analgesik. Nyeri pasca operasi sesar sering tidak diperdulikan diantara para perawat. Hal ini perlu penanganan yang optimal agar perasaan nyaman
pasien pasca operasi sesar terpenuhi, misalnya dengan cara managemen yang benar. Terdapat berbagai teori dan peralatan kesehatan untuk managemen nyeri. Managemen nyeri mempunyai berbagai tindakan atau prosedur baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Prosedur secara farmakologis dilakukan dengan menggunakan obat-obat analgesik, yaitu untuk mengurangi atau untuk menghilangkan rasa nyeri ( Mander, R, 2004). Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri yang memberikan wanita masukan terbesar. Kontribusinya diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan metode ini, dalam pilihanya apakah dan dimana akan mempelajari tekhnik yang dipilih dan dalam keputusanya mengenai apakah dan berapa akan terus menggunakan metode ini dalam persalinan (Mander, R, 2004). Menelaah uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju ke dalam karya tulis ilmiah dengan judul : Nyeri akut pada Ny.M dengan pre dan post Sectio Caesarea atas indikasi partus tak maju. B. Tujuan Penulisan Tujuan penyusunan tugas akhir ini, Penulis mempunyai tujuan: 1. Tujuan Umum Melaporkan penerapan atau aplikasi asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju.
2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah untuk memaparkan pendokumentasian proses keperawatan : a. Melakukan pengkajian pada klien dengan nyeri pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju. b. Menganalisa data hasil pengkajian pada klien dengan nyeri pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju. c. Menetapkan rencana tindakan keperawatan pada klien dengan nyeri pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju. d. Mengimplementasi keperawatan pada klien dengan nyeri pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju. e. Mengevaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan nyeri pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju. f. Mendokumentasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju. C. Pengumpulan Data Metode penulisan dalam laporan ini adalah secara deskriptif dengan memperhatikan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif terhadap klien melalui pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, rencana tindakan keperawatan, intervensi atau implementasi dan evaluasi. 1. Observasif Partisipasif Yaitu pengumpulan data di lakukan dengan melakukan observasi terhadap keadaan fisik klien dengan cara inspeksi, yaitu pemeriksaan dengan cara melihat bagian tubuh yang di periksa. Palpasi yaitu pemeriksaan fisik melalui perabaan terhadap bagian tubuh yang mengalami kelainan, kemudian auskultasi adalah pemeriksaan fisik dengan cara mendengarkan dan biasanya menggunakan stetoskop, perkusi dengan cara mengetuk bagian tubuh dengan tangan alat bantu. Cara yang lain adalah mendengarkan keluhan-keluhan klien dan dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi antara perawat-klien dan perawat-keluarga. 2. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis kepada klien, keluarga/orang terdekat dengan klien atau kepada tenaga kesehatan lainnya. 3. Studi Literatur Pengumpulan data dilakukan denga cara menggali sumber pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal terkini yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien.
4. Studi Dokumentasi Pengumpulaan data dilakukan dengan cara mempelajari tentang catatan-catatan keperawatan dan kesehatan klien, catatan medik, dokter, hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik,catatan ahli gizi yang terdapat dalam catatan medik klien.tujuan dari dokumentasi adalah membantu pelaksanaan dan pemeliharaan kesehatan. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan pada Ny. M dengan pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju. dilakukan di Ruang Bersalin dan Ruang Bogenvile RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dari tanggal 9-11 Juli 2012. E. Manfaat Penulisan Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus Nyeri akut pada Ny.M dengan pre dan post sectio caesarea atas indikasi partus tak maju di Ruang Bersalin dan Ruang Bougenvile RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Profesi Sebagai masukan dan pertimbangan bagi tenaga medis yang berada pada instalasi Ruang Bersalin dan Ruang Bougenvile di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, sehingga dapat melakukan pelayanan keperawatan sesuai ibu bersalin baik dari segi komunikasi,informasi dan edukasi bagi ibu dan keluarga. 3. Bagi Institusi Sebagai masukan data dan memberikan sumbangan pemikiran perkembangan ilmu pengetahuan. 4. Bagi Ibu hamil Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang resiko persalinan sehingga dapat membantu ibu dalam mengambil keputusan yang tepat untuk proses persalinannya. F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan pustaka yang terdiri dari konsep persalinan dan nyeri BAB III BAB IV Tinjauan kasus Pembahasan
BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN