2014 PENGGUNAAN MEDIA FILM BISU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu

PENGGUNAAN MEDIA MOVIE TRAILER BERBASIS TEKNIK WRITING WORKSHOP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan belajar menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah Layanan Informasi. Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: ) layanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

2015 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS JURNALISTIK DALAM BAHASA PRANCIS

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nurul Zahrah Annisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dasar, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Para pengajar dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh lembaga pendidikan, dan tidak menutup kemungkinan alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, pengajar juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Saat ini, banyak sekali jenis media yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar demi tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran. Media pembelajaran haruslah membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Arsyad 2011 : 15): Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa. Film merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi belajar, serta dapat membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Secara umum Haryono (2011 : 17) menjelaskan bahwa media pendidikan mempunyai manfaat sebagai berikut: (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, (3) penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, dan (4) memberikan rangsangan serta pengalaman pada siswa.

Dalam pembelajaran bahasa asing, seseorang dikatakan mampu berbahasa apabila telah menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu dapat memahami pembicaraan orang yang disebut dengan kemampuan menyimak, dapat menyampaikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara lisan yang disebut dengan kemampuan berbicara, dapat memahami bacaan yang disebut dengan kemampuan membaca, serta dapat menyampaikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara tertulis yang disebut dengan kemampuan menulis. Dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa asing ataupun bahasa ibu, kemampuan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang diperoleh paling akhir dalam rangkaian proses pemerolehan kemampuan berbahasa. Seperti yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2010 : 271): Dibanding tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki kemampuan penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa ataupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan memberi informasi, meyakinkan, atau menghibur. Dalam pembelajaran bahasa Perancis keterampilan menulis dikenal dengan istilah Production Écrite. Keterampilan menulis ini sangatlah penting untuk dikuasai walaupun keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan yang lebih sulit. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan kompetensi linguistik, personal dan sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi. Dalam menulis, sama halnya dengan hal-hal yang menyangkut aktifitas berbahasa yang lain, terdapat kendala-kendala yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Masalah-masalah yang sering dihadapi yaitu kesulitan karena kekurangan materi, kehilangan kata-kata, kehabisan ide, tidak tahu bagaimana

menghubungkan ide satu dan ide yang lain, sulit mengembangkan paragraf dan gambaran imajinasi saat menuangkan gagasannya dalam menulis karangan. Film sebagai salah satu bentuk media audio-visual, dapat menjadi salah satu alternatif media yang efektif dalam pembelajaran menulis. Hasil belajar yang baik tentu karena didukung oleh media pembelajaran yang baik pula. Maka dari itu film yang digunakan pun harus bersifat sederhana tetapi dapat merangsang kemampuan berpikir mahasiswa, misalnya dengan film bisu. Film sederhana seperti film bisu dapat mengatasi batasan pengamatan, meningkatkan motivasi dan dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan mahasiswa dengan meningkatkan daya pikir serta imajinasi mahasiswa. Penggunaan media film bisu dapat mendorong alat indra untuk menjadi lebih aktif karena film bisu dapat mempengaruhi psikologis seseorang menjadi rileks, dapat berkonsentrasi, dan dapat mengembangkan daya imajinasi. Jika pengajar dapat memilih strategi mengajar menggunakan media yang tepat masalah-masalah dalam menulis pun dapat teratasi. Sebelumnya, penelitian mengenai penggunaan media film bisu pernah dilakukan dalam skripsi yang berjudul Efektifitas Penggunaan Film Bisu Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan dalam penelitian tersebut terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara menulis karangan narasi sebelum dan setelah menggunakan media film bisu. (Novandi, 2005) Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang penggunaan media film bisu sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran menulis yang berjudul: Penggunaan Film Bisu untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah film bisu dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi mahasiswa? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil tulisan karangan narasi sebelum dan setelah menggunakan media film bisu? 3. Bagaimanakah pendapat mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014 mengenai penggunaan media film bisu dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan yang telah dipaparkan maka peneliti menentukan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Menggambarkan kemampuan mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014 dalam menulis karangan narasi bahasa Perancis setelah menggunakan media film bisu. 2. Menginformasikan perbedaan hasil menulis karangan narasi sebelum dan setelah menggunakan media film bisu. 3. Menganalisis pendapat mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014 mengenai penggunaan media film bisu dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dipergunakan untuk memperdalam pengetahuan mengenai media pembelajaran di bidang keterampilan menulis, termasuk media film bisu. b. Bagi mahasiswa: Mahasiswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk menyampaikan ide atau gagasan dalam menulis karangan narasi bahasa Perancis. c. Bagi pengajar bahasa Perancis: Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam proses belajar bahasa Perancis dengan menggunakan media pengajaran yang lebih menyenangkan dan lebih menarik minat mahasiswa dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis. d. Bagi peneliti lainnya: Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa, terutama di bidang media pembelajaran bahasa dan keterampilan menulis. 1.5 Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Asumsi Asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus direncanakan secara jelas (Arikunto, 2010 : 56). Asumsi atau anggapan pada penelitian ini adalah: 1. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh mahasiswa. 2. Media film bisu dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

1.5.2 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut. Hipotesis atau dugaan sementara pada penelitian ini adalah: 1. Hipotesis kerja (H k ): Penggunaan media film bisu dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi mahasiswa. 2. Hipotesis Nol (H 0 ): Penggunaan media film bisu tidak dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi mahasiswa.