TIGA LANDASAN POKOK. Oleh : Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi. Penerjemah & Ta liq: Abu Abdillah Khoir bin Zakaria Al-Ashiy



dokumen-dokumen yang mirip
BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Perintah Pertama di Dalam Alquran

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Oleh: SYAIKH MUHAMMAD AT-TAMIMI. Penerjemah : MUHAMMAD YUSUF HARUN, MA. Murajaah :

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah


*** Syarat Amal Diterima

Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar

Bukti Cinta Kepada Nabi

E٤٢ J٣٣ W F : :

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

RISALAH DOA. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

Ebooks. ا ا ا ل ال

Mengenai Buku Ini

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

DI BULAN SUCI RAMADHAN

Mengimani Kehendak Allah

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Takwa dan Keutamaannya

Kaidah Memahami Tauhid

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Tafsir Surat Al-Kautsar

Iman Itu Naik dan Turun

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Merasakan Manisnya Keimanan

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Mengapa Kita Harus Berdakwah? [ Indonesia Indonesian

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

Dasar-dasar Memahami Tauhid

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah

[ Indonesia Indonesian

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Hadits-Hadits Yang Menjelaskan Tentang Kenikmatan Iman

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

" Katakanlah : Itu dari (kesalahan) kalian sendiri" [Ali Imran : 165]

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Renungan Pergantian Tahun

*** Tunaikanlah Amanah

: : :

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

DAFTAR TERJEMAH NO BAB HLM TERJEMAH TEKS

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA METODE PARA NABI DAN RASUL

: : :

Kedudukan Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Motivasi Agar Istiqomah

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi

Transkripsi:

TIGA LANDASAN POKOK Oleh : Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi رمحه اهلل تعاىل Penerjemah & Ta liq: Abu Abdillah Khoir bin Zakaria Al-Ashiy 1

DAFTAR ISI 1. Pendahuluan penerjemah dan penta liq... 3... 5 رمحه اهلل تعاىل 2. Biografi ringkas Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimy 3. Mengenal Allah... 11 4. Mengenal Agama Islam dengan dalil-dalilnya... 18 5. Mengenal Nabi Muhammad... 25 2

Pendahuluan penerjemah dan penta liq الحمد هلل رب العالمىن وبه نستعين على أمور الدنيا والدين والصالة والسالم على محمد وعلى أله وصحبه اجمعين صلى هللا عليه وعلى أله وصحبه وسلم تسليما كثيرا أما بعد Sesungguhnya perkara yang terpenting yang wajib di pelajari oleh muslimin untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat adalah mempelajari makna la ilaha illallah yaitu mentauhidkan Allah, Ia berfirman: Maka ketahuilah (oleh kalian), bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (Muhammad :19). Maka dengan ketauhidan dan keimanan kepadanya yang sebenar-benarnya serta mengamalkannya ia mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat dan akan di masukkan oleh Allah ke dalam jannahnya, Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah jannah 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya. (Al-Bayyinah : 7-8) Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl : 97) 3

Karena pentingnya perkara ini para ulama Ahlussunnah Wal Jama ah yang terdahulu maupun yang sekarang memberikan nasehat dan pelajaran-pelajaran dalam permasalahan ini baik dalam bentuk surat-surat, tulisan, kaset-kaset maupun kitab-kitab yang tebal dan tipis untuk menyelamatkan manusia dari gelapnya kesesatan dan kekufuran menuju petunjuk keimanan. Di atara kitab-kitab yang bermanfaat dan sangat terkenal adalah kitab Usuluts Tsalatsah karya Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab رمحه اهلل تعاىل yang berada di hadapan pembaca ini yang di berkahi Allah yang tidak henti-hentinya para ulama maupun penuntut ilmu mengkhidmat kitab tersebut dalam bentuk penjelasannya atau mentahqiq dan menta liqnya. Maka pada kesempatan kali ini saya di mudahkan oleh Allah untuk mengkhidmah kitab ini dalam rangka memberikan sedikit ta liq untuknya guna memberi manfaat bagi Islam dan kaum muslimun yang membaca kitab tersebut. Adapun yang saya lakukan dalam menta liq kitab ini adalah: 1. Mentakhrij hadits-hadits dan menghukuminya berdasarkan ilmu hadits dan pandangan para ulama. 2. Merujuk atsar-atsar yang dinukilkankan kepada pengucapnya dan tempatnya di kitab-kitab mereka. 3. Menjelaskan beberapa kata atau ungkapan-ungkapan yang di butuhkan penjelasannya. Saya tulis semuanya ini dengan ringkas yang dibutuhkan para pembaca dan mudah-mudahan menjadi tambahan amalan kebaikan saya disisinya. Dan apapun yang benar didalamnya adalah taufiq dari Allah dan yang salah padanya saya memohon ampun kepada Allah agar Ia mengampuni segala kesalahanku. Penulis : Abu Abdillah Khoir bin Zakaria Al-Ashiy 17 Robii ul Akhir 1433 H 4

Biografi ringkas رمحه اهلل تعال Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Attamimy Nama dan nasabnya: Ia adalah Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rosyid bin Barid bin Muhammad bin Musyrif bin Umar dari Bani Tamim. Kelahirannya: Ia dilahirkan di Uyainah pada tahun 1115 H di rumah yang penuh dengan ilmu dan bimbingan agama, bapaknya adalah seorang ulama besar begitu juga dengan kakeknya yang merupakan sosok ulama di Najd pada zamannya. Pertumbuhannya: Ia telah menghapal al-qur-an sebelum berumur 10 tahun dan mempelajari hukum-hukum fiqh secara mendalam dan termasuk hal yang mengherankan bapaknya ia memiliki hapalan yang kuat, ia sangat gemar menelaah kitab-kitab tafsir dan hadits dan selalu bersemangat menuntut ilmu pagi dan malam dan menghapal matan (pokok) kitab-kitab ilmiah di pelbagai bidang. Ia telah melakukan rihlah (perjalanan-pent) menuntut ilmu ke beberapa negeri untuk menimba ilmu dari ulama-ulamanya seperti di kota-kota yang ada di Najd, makkah, madinah, diantara ulama-ulama tersebut adalah Syaikh Abdullah bin Ibrohim Asysyammiri, sebagaimana ia juga telah belajar dengan seorang anak pengarang kitab yang terkenal Al- adzbulfa-id fi syarh alfiyyatilfaro-id, keduanya mengenalkannya dengan seorang muhaddits yang terkenal Muhammad Hayat As-sindy lalu ia pelajari darinya ilmu hadits, perawi-perawinya hingga diberikan ijazah periwayatan hadits pokok (Bukhori,Muslim dan sunan-sunan). Sungguh hal yang menakjubkan dari Syaikh Muhammad رمحه اهلل تعاىل ini bahwa ia telah diberikan Allah pemahaman yang kuat dan kepintaran dimana beliau setiap mendapatkan faedah-faedah ilmiah ketika membaca dan mambahas dan menela ah tampak faedah-faedah tersebut melekat dan kokoh menetap pada dirinya, dan ia tidak pernah bosan untuk hal tersebut, dan ia selalu untuk mempelajari kitab-kitab Ibnu Taimiyyah رمحه اهلل تعاىل dan Ibnul Qoyyim رمحه اهلل تعاىل dan juga sekarang masih tersisa karangan-karangan beliau di musium. Tatkala bapaknya meninggal pada tahun 1153 H, beliau memulai menyebarkan dakwah salafiyyah terang-terangan dengan menghidupkan tauhid kepada Allah, mengingkari kemungkaran dan 5

memerangi penyembah berhala-berhala dan ahlul bid ah dan perjuangan tersebut juga didukung pemimpin kaum muslimun saat itu dari Alu Suud sehingga menjadi kuat pula penyebarannya. Karangan-karangannya: Beliau رمحه اهلل تعاىل memiliki karangan-karangan yang bermanfaat bagi muslimun, diantaranya: 1. KITABUTTAUHID. 2. AL-UTSULUTSTSALATSAH. 3. KASYFUSYSYUBHAT 4. AL-KABAAIR 5. MUKHTASHOR ZADULMA AD 6. MUKHTASHOR SIROTIRROSUL 7. AL-QOWA IDUL ARBA. 8. AL-USHULUSSITTAH. 9. SYURUTUSHSHOLAH Wafatnya: Beliau wafat pada tahun 1206 H, semoga Allah memberikannya rahmat yang luas sebagai balasan yang baik dari amalan-amalannya yang sangat bermanfaat bagi Islam dan muslimun. 6

Ketahuilah wahai saudaraku, Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatnya kepadamu, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah, yaitu : 1. Ilmu yaitu mengenal Allah, mengenal NabiNya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalildalilnya. 2. Amal yaitu menerapkan ilmu ini. 3. Da'wah yaitu mengajak orang lain kepada ilmu ini. 4. Sabar yaitu tabah dan tangguh dalam mengahadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkan dan berdakwah kepadanya. 1 Dalilnya, firman Allah : ''Demi masa. Sesungguhya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal shaleh dan saling nasehat menasehati dalam menta'ati kebenaran, dan saling nasehat menasehati dalam kesabaran." ( Al-'Ashr : 1-3). 1 Telah di sebutkan hal ini oleh Al Imam Ibnul Qoyyim رمحه اهلل تعاىل di Zaadul Ma ad(3/11), pada bab jihad dan macammacamnya, beliau berkata : Jihad melawan hawa nafsu ada 4 tingkatan : 1. Bersungguh-sungguh untuk mempelajari ilmu (petunjuk) dan agama yang benar,dimana tidak ada kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kecuali dengannya,maka ketika ditinggalkan perkara ini kesengsaraanlah yang akan menimpanya di dunia dan di akhirat. 2. Bersungguh-sungguh untuk beramal setelah berilmu, karena hanya berilmu saja dan tidak mengamalkannya jika tidak membahayakannya, akan tidak bermanfaat baginya. 3. Bersungguh-sungguh mendakwahkannya dan mengajarkan siapapun yang belum mengetahuinya, karena jika ia menyembunyikan apa-apa yang diturunkan Allah berupa petunjuk dan penjelasan-penjelasan, tidak akan bermanfaat ilmunya dan juga tidak dijauhkan dari azab Allah. 4. Bersungguh-sungguh untuh menghiasi dirinya dengan kesabaran menghadapi rintangan-rintangan dakwah dan gangguan apapun dari manusia sekaligus senantiasa menyandarkan dirinya kepada Allah. Jika seseorang mampu melakukan 4 hal ini dengan sempurna, maka ia termasuk dari golongan Robbaniyyun. 7

Imam رمحه اهلل تعاىل Asy-Syafi'i 2, mengatakan : "Seandainya Allah hanya menurunkan surat ini saja sebagai hujjah buat makhluknya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surat ini sebagai hujjah bagi mereka." 3 Dan Imam Al-Bukhari 4 perbuatan. Dalilnya firman Allah : mengatakan : "Bab Ilmu didahulukan sebelum ucapan dan,رمحه اهلل تعاىل Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Rabb yang berhak diibadahi kecuali Allah dan ampunan bagi dosamu." ( Muhammad : 19 ). mohonlah Dalam ayat ini, Allah memerintahkan untuk berilmu terlebih dahulu 5, sebelum berucap dan berbuat. Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatnya kepadamu 6, bahwa wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari dan mengamalkan ketiga perkara ini : 1. Bahwa Allahlah yang menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita dan Allah tidak membiarkan kita dalam kesia-siaan begitu saja, bahkan Ia mengutus kepada kita seorang Rasul, 2 Dia adalah Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi' Al-Hasyimi Al-Qurasyi Al- Mutthalibi (150-204H=767-820M). Salah seorang imam madzhab yang empat. Dilahirkan di Ghaza (Palestina) dan meninggal di Cairo. Biografinya terus ditulis para ulama diantaranya yang paling terkenal kitab Manaqibusysyafi i milik Imam Al-Baihaqi dan juga Ibnu Abi Hatim. Diantara karya ilmiahnya : Al-Um, Ar-Risalah dan Al-Musnad. 3 Penulis hanya menyebutkan dengan maknanya saja, ungkapan yang benar adalah sebagaimana yang di nukilkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsirul qur-anil adzim : لو تدبر النا س هذ ه السورة لوسعتهم Andaikan manusia merenungi surat ini sungguh ia akan cukup bagi mereka 4 Dia adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al- Mughirah Al-Bukhari (194-256H =810-870M). Seorang ulama ahli hadits, untuk mengumpulkan hadits, ia telah menempuh perjalanan panjang mengunjungi Khurasan, Irak, Mesir, dan Syam. Kitab-kitab yang disusunnya, antara lain : Al-Jami' Ash- shahih (yang lebih dikenal dengan Shahih Al-Bukhari), At-Taarikh, Adhu'afa', Khalq Af'aal Al-Ibaad, Juz Alqiro-ah. 5 Teks ucapan Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya, kitab Al-'Ilm, bab 10 sampai disini saja, dan selebihnya dari perkataan penulis. 6 Maksudnya adalah dengan rahmat Allah tercapai harapanmu dan terhindar dari kekhawatiranmu. 8

maka barangsiapa mentaati Rasul tersebut pasti akan masuk surga, dan barangsiapa menentangnya pasti akan masuk neraka 7. Allah berfirman : Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul yang menjadi saksi atas kalian sebagaimana Kami telah mengutus dahulu seorang Rasul kepada fir'aun, maka fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat."( Al-Muzammil : 15-16). 2. Bahwa sesungguhnya Allah tidak rela, jika dalam ibadah yang ditujukan kepada-nya, Dia dipersekutukan dengan sesuatu apapun, baik dengan seorang malaikat yang terdekat atau dengan seorang Nabi yang diutus menjadi Rasul. Allah berfiirman: ''Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kalian menyembah seorangpun di dalamnya di samping menyembah Allah." ( Al-Jin : 18). 3. Bahwa barangsiapa yang mentaati Rasulullah serta mentauhidkan Allah, tidak boleh bersahabat dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka itu keluarga terdekat. Allah berfirman : 7 Penulis mengisyaratkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori (7280) dari Abu Hurairah. 9

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang darinya. Dan dimasukkannya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap limpahan rahmatnya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung." ( Al-Mujadalah: 22). Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah membimbingmu untuk taat kepadanya. Bahwasanya agama yang hanif 8 yang merupakan tuntunan Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepadanya, itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh ummat manusia, dan hanya untuk itulah sebenarnya mereka diciptakan, sebagaimana firman Allah : ''Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku. ( Adz-Dzariyat : 56 ). Dan makna menyembahku dalam ayat ini adalah mentauhidkanku. Dan perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikan ibadah hanya untuk Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu menyembah selain Allah semata. Sedangkan larangan Allah di samping menyembahnya. Allah berfirman :. Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-nya dengan sesuatu apapun." (An-Nisa: 36). 8 Ialah agama yang di bangun di atas ketauhidan dan jauh dari kesyirikan. 10

Kemudian apabila anda ditanya : Apakah tiga landasan pokok yang wajib diketahui oleh manusia? Maka hendaklah anda menjawab : Yaitu mengenal Allah, dan mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad 9. 9 Penulis رمحه اهلل تعاىل mengisyaratkan pada sebuah hadits panjang yang di riwayatkan Imam Ahmad di dalam musnadnya (4/296,297) dari sahabat Baro bin.terkandung di dalamnya pertanyaan malaikat yang datang kepada manusia di dalam kuburnya dengan mengutarakan pertanyaan siapakah Rabbnya dan siapa nabinya dan apa agamanya. Hadits ini telah di shohihkan oleh Syaikh Muqbil Al-Wadi i رمحه اهلل تعاىل di Al-Jami ush Shohih (2/271-274). 11

LANDASAN POKOK PERTAMA : MENGENAL ALLAH Apabila anda ditanya : Siapakah Rabbmu?, maka katakanlah : Rabbku adalah Allah yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni'mat yang dikaruniakannya. Dan Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haq selain Dia. Allah berfirman : Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam."( Al-Fatihah : 1). Maka semua yang ada selain Allah disebut alam, dan saya adalah bagian dari semesta alam ini. Selanjutnya, jika anda ditanya : Dengan perantaraan apakah anda mengenal Rabb? maka hendaklah anda menjawab : Melalui tanda-tanda kekuasaannya dan melalui ciptaannya. Diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah : malam, siang, matahari dan bulan. Sedangkan diantara ciptaannya ialah : tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya. Allah berfirman: ''Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaannya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah kalian bersujud kepada matahari dan janganlah pula kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya kepadanya saja menyembah." ( Fushshsilat : 37). Dan juga firmannya : Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, yang mengikutinya dengan cepat. Dan 12

diciptakannya pula matahari, bulan dan bintang-bintang masing-masing tunduk kepada perintahnya. Ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Rabb semesta alam." ( Al-A'raf : 54). Rabb inilah yang haq untuk disembah. Dalilnya, firman Allah : Wahai sekalian manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menumbuhkankan dengan air hujan itu segala buah- buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui."( Al-Baqarah: 21-22). Ibnu اهلل تعاىل Katsir 10,رمحه mengatakan : hanya pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak diibadahi dengan segala macam ibadah 11. Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah itu, antara lain : Islam, Iman, Ihsan, do'a, khauf (takut), raja' (pengharapan), tawakkal, raghbah (harapan), rahbah (cemas), khusyu' (tunduk), khasyyah (takut) 12, inabah (kembali kepada Allah ), isti'anah (memohon pertolongan), isti'adzah (memohon perlindungan), istighatsah (memohon pertolongan untuk diselamatkan dari kebinasaan), dzabh (menyembelih), nazar 13, dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah. 10 Dia adalah Abul Fidaa Ismail Ibnu Umar Ibnu Dhou Ibnu Katsir Al-Qurasyi اهلل تعاىل,رمحه wafat tahun 774 H, diantara karya ilmiahnya yang terkenal adalah Tafsir Al-Qur'anul Adzhim dan Al-Bidayatu Wannihayah. Biografinya terdapat di kitab Tadzkirotul Huffadz. 11 Lihat Tafsir Al-Qur'anul Adzhim, jilid 1 hal, 57. 12 Terdapat perbedaan definisi dan makna antara khauf dan khasyyah, khauf adalah upaya menghindari hal-hal yang membinasakan dan membahayakan dirinya. Adapun khasyyah adalah rasa takut yang di landasi pengetahuan terhadap keagungan Dzat yang di takutinya dan kesempurnaan kekuasaannya.maka secara makna bahwa khasyyah lebih khusus daripada khauf. رمحه اهلل تعاىل 13 Nazar ialah kewajiban melakukan ibadah yang tidak di wajibkan Allah. Imam Ash-shon ani berkata Bahwa nazar kepada selain Allah adalah aqidah yang batil dan berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah I tiqod). bahwa nazarnya tersebut tidak boleh ia tunaikan.(tathirul رمحه اهلل تعاىل 13

Allah berfirman : ''Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping menyembah Allah." ( Al-Jin: 18). Karena itu, barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah musyrik dan kafir. Allah berfirman: ''Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping menyembah Allah, padahal tidak ada suatu buktipun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung." ( Al-Mu'minun: 117). 1. Adapun dalil do'a adalah ibadah, sabda Rasululah : الدعاء مخ العبا دة Do a adalah intisari ibadah 14. 14 Hadits dho if. Diriwayatkan oleh Attirmidzi di dalam sunannya (3371) dari jalur Al-walid Bin Muslim dari Ibnu Lahii ah dari Abdullah bin Abu Ja far dari Aban bin Sholih dari Anas bin Malik dari Rasulullah.dan Ibnu Lahii,ah dho if kemudian Al-walid bin Muslim mudallis, tapi dalam bab do a ini cukup maknanya yang terdapat pada hadits riwayat shohih yang juga diriwayatkan Attirmidzi (no: 3372) dan Ahmad (4/ 268) dari Nu man bin Basyir bahwasanya Rasulullah bersabda : Doa adalah ibadah, kemudian ia membaca ayat berdo'alah kalian kepadaku niscaya akan Ku kabulkan, sesungguhnya orang- orang yang menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."( Ghafir: 60). Hadits ini di shohihkan oleh Syaikh Muqbil رمحه اهلل تعاىل di dalam kitab Assshohihul Musnad Mimma Laisa Fishshohihain no : 1171. Syaikh Muhammad bin Sholih Al- Utsaimin رمحه اهلل تعاىل berkata : Do a terbagi kepada 2 macam : 1. Do a masalah : Permohonan yang di lakukan seseorang kepada yang lainnya dalam bentuk hajat dan kebutuhannya,hukumnya boleh,baik tujuannya kepada Allah maupun kepada manusia yang memiliki syarat tertentu bahwasanya manusia yang di mohonnya mampu, ada dan hidup. 2. Do a ibadah: permohonan seseorang kepada Allah dalam rangka Ibadah mendekatkan dirinya kepadanya dengan mengharapkan pahalanya dan takut pada azabnya,dan apabila dipalingkan do a ibadah ini kepada selain Allah maka hukumnya syirik kepada Allah. 14

Allah berfirman: ''Dan Rabbmu berfirman berdo'alah kalian kepadaku niscaya akan Ku kabulkan. Sesungguhnya orang- orang yang menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."( Ghafir: 60). 2. Dalil khauf (takut), firman Allah : Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar orang yang beriman." ( Ali Imran : 175). 3. Dalil raja' (pengharapan), firman Allah : Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya." ( Al-Kahfi: 110). 4. Dalil tawakkal (berserah diri), firman Allah : ''Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman."(al- Maidah:23). 15

Dan juga firmannya : Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan segalanya. ( Ath-Thalaq : 3 ) 5. Dalil raghbah (harapan), rahbah (cemas) dan khusyu' (tunduk), firman Allah : Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan mengharap rahmat Kami dan cemas akan siksa Kami, dan mereka adalah orang- orang yang khusyu' kepada Kami." ( Al-Anbiya' : 90). 6. Dalil khasyyah (takut), firman Allah : Maka janganlah kalian takut kepada mereka, dan takutah kepadaku." ( Al Maidah : 3 ). 7. Dalil inabah 15 (kembali kepada Allah ), firman Allah : ''Dan kembalilah kepada Rabb kalian dan berserah dirilah kepada-nya dengan mentaati perintah-nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat di tolong lagi." ( Az-Zumar : 54). 15 Terdapat perbedaan antara Inabah dan taubat yang keduanya memiliki maksud kembali kepada Allah dengan melakukan ketaatan dan menjauhi larangannya,namun inabah ini lebih mengarah kepada penyandaran penuh dan tunduk kepadanya yang tidak boleh bagi pelakunya memalingkannya kepada selain Allah, maka barang siapa yang melakukannya ia terjatuh kepada perbuatan syirik kepada Allah. 16

8. Dalil isti'anah (memohon pertolongan) : firman Allah : Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."(al Fatihah:4) Dan diriwayatkan dalam hadits : إ ذ ا ا ستعنت فا ستعن با هلل Apabila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah" 16. 9. Dalil isti'adzah (memohon perlindungan) : Firman Allah : Dan firmannya : Katakanlah, aku berlindung kepada Rabb yang menguasai subuh." ( Al-Falaq : 1). Katakanlah aku berlindung kepada Rabb Manusia, raja manusia." ( An-Nas : 1-2). 16 Hadits shohih. Diriwayatkan oleh At-Tirmizi dalam Al-Jami' Ash-Shahih (2144) dan Imam Ahmad didalam Musnadnya, jillid 1, hal, 293, 303, telah dishohihkan hadits ini oleh Syaikh Muqbil رمحه اهلل تعاىل di Ashshohihul musnad no.(685) dan Syaikh Al-Albani رمحه اهلل تعاىل di dalam shohihul jami (7957). 17

10. Dalil istighatsah 17 (memohon pertolongan untuk diselamatkan dari kebinasaan), firman Allah : Ingatlah ketika kalian memohon pertolongan kepada Rabb kalian untuk dimenangkan atas kaum musyrikin, lalu Ia mengabulkannya." ( Al-Anfal : 9 ). 11. Dalil dzabh (menyembelih) 18 : firman Allah : Katakanlah sesunggunya shalatku, ibadatku sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri kepadanya."( Al-An'am : 162-163 ). Dan dalil dari sunnah : لعن هللا من ذ بح لغير هللا Allah melaknat orang yang menyembelih binatang untuk selain Allah" 19. 17 Terdapat perbedaan antara isti anah dan istighotsah yang keduanya bermaksud memohon pertolongan,adapun isti anah adalah permohonan pertolongan yang mengandung penyandaran penuh pada Allah dan keyakinan akan pertolongannya kepada hambanya yang paling hina di hadapan Rabbnya dan istighotsah hanya khusus memohon agar dihindarkan malapetaka, kebinasaan dan musibah. 18 Adzdzabh (penyembelihan) merupakan ibadah kepada Allah dan hukumnya ada 4 macam: 1. Di syari atkan, seperti Aqiqah, berkurban di Idul Adha, memuliakan tamu, pesta perkawinan dan sebagainya dalam rangka beribadah dan mengagungkan Allah sekaligus mendekatkan dirinya kepadanya, ada yang hukumnya wajib dan ada pula yang hukumnya mustahab. 2. Syirik, apabila di tujukan sembelihannya kepada berhala-berhala, kuburan-kuburan, jin dan semisalnya. 3. Haram, seperti penyembelihan kurban untuk acara maulid nabi, malam nisfu sya ban dan semisalnya. 4. Mubah, seperti bertujuan untuk menikmati makanan, berdagang dan semisalnya 19 Penggalan hadits riwayat Muslim di dalam Shahihnya, kitab Al-Adhahi, bab 8 dari Ali bin Abi Tholib dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108 dan 152. 18

12. Dalil nadzar 20, firman Allah : Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.(al-insan:7). 20 Nazar adalah ibadah kepada Allah dan terbagi kepada 3 hukum : 1. Di syari atkan menepatinya,baik nazar muthlaq ketaatan yang tidak makruh maupun nazar muqayyad yang makruh karena keduanya merupakan perbuatan mewajibkan ibadah pada dirinya. 2. Syirik, seperti melakukan nazar kepada berhala, kuburan-kuburan, jin, dan semisalnya. 3. Maksiat, seperti bernazar melakukan kemaksiatan, bid ah dan sebagainya dari penyelisihan syari at. 19

LANDASAN POKOK KEDUA : MENGENAL AGAMA ISLAM DENGAN DALIL- DALILNYA Islam, ialah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannnya dan tunduk kepadanya dengan penuh kepatuhan pada segala perintahnya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan pelakupelaku kesyirikan. Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut mempunyai tiga tingkatan, yaitu : Islam, Iman dan Ihsan dan masing-masing tingkatan ada rukun-rukunnya. Tingkatan Pertama : Islam Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima : 1. Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa: 'Laa Ilaaha Illallaah wa Muhammad Rasulullah" (Tiada sesembahan yang haq disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah). 2. Mendirikan shalat. 3. Menunaikan zakat. 4. Berpuasa pada bulan Ramadhan. 5. Haji ke Baitullah Al-Haram. Dalil syahadat, firman Allah : Allah menyaksikan bahwasannya tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia,yang menegakkan keadilan.juga menyatakan yang demikian itu para Malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana." ( Ali-Imran : 18). Laa Ilaaha Illallah", artinya : tiada sesembahan yang haq disembah selain Allah. Syahadat ini mengandung dua unsur yaitu La Ilaaha" adalah meniadakan segala bentuk sesembahan selain Allah, dan Illallah" adalah menetapkan bahwa ibadah (penghambaan) itu hanya untuk Allah semata, tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam ibadah kepadanya, sebagaimana tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam kekuasaannya. 20

Tafsir makna syahadat tersebut diperjelas oleh firman Allah : ''Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya 'Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang kalian sembah, kecuali sesembahan yang telah menciptakanku, karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku. Dan Ibrahim menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu."( Az-Zukhruf : 26-28). Dan firman Allah : Katakanlah Muhammad, wahai ahli Kitab marilah berpegang teguh kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah."( Ali Imran : 64). Adapun dalil syahadat bahwa Muhammad itu Rasulullah, adalah firman Allah : Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi kalian, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang yang mukmin." (At-Taubah : 128). 21

Dan Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti : mentaati apa yang diperintahkannya, membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi apa yang dilarang serta dicegahnya, dan beribadah kepada Allah dengan apa yang disyari'atkannya. Dan dalil shalat, zakat dan tafsir kalimat tauhid, firman Allah : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah, dengan memurnikan keta'atan kapadanya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus." ( Al-Bayyinah : 5). Dalil berpuasa, firman Allah : Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orangorang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." ( Al-Baqarah : 183). Dalil haji, firman Allah : Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam." ( Ali Imran : 97). 22

Tingkatan kedua : Iman Iman 21 itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi ialah syahadat La Ilaha Illallah", sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu cabangnya iman 22. Rukun iman ada enam yaitu : 1. Iman kepada Allah. 2. Iman kepada para MalaikatNya. 3. Iman kepada kitab-kitabnya. 4. Iman kepada para RasulNya. 5. Iman kepada hari akhirat. 6. Iman kepada qadar, yang baik maupun yang buruk. Dalil ke enam rukun ini, firman Allah : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat- malaikat, kitab-kitab dan Nabi-Nabi."( Al- Baqarah : 177). 21 Pengertian iman adalah : Keyakinan di dalam hati dan pengucapan melalui lisan dan mengamalkannya dengan anggota badan. 22 Syaikh رمحه اهلل تعاىل mengisyaratkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori (9) dan Muslim (35) dari sahabat Abu Hurairah 23

Dalil beriman kepada taqdir 23, firman Allah : Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut taqdir." ( Al-Qamar : 49). Tingkatan ketiga : Ihsan Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu : Beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, dan jika engkau tidak melihatnya maka sesungguhnya Ia melihatmu." 24. Dalilnya, firman Allah : Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan." (An-Nahl :128) 23 Rukun taqdir yang wajib diimani oleh orang-orang yang beriman ada 4 tingkatan: 1. Al-Ilmu : keyakinan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi darinya. 2. Al-kitabah : keyakinan bahwa telah tertulis segala sesuatu di lauhul mahfudz. 3. Al-masyiiah : keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atau tidak atas kehendak Allah. 4. Al-kholq : keyakinan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu yang baik maupun buruk. 24 Pengertian Ihsan tersebut merupakan penggalan dari hadits Jibril, yang diriwayatkan oleh Umar bin Al-Khattab, sebagaimana akan disebutkan. Al-imam Ibnul Qoyyim رمحه اهلل تعاىل telah menyebutkan didalam Al-qoshidah An-nuniyyah makna ihsan ini: مع ذ ل عابده هما ركنان Beribadah kepada Ar-rahman puncaknya cinta 24 وعبادة الرحمن غاية حبه bersama kehinaan penyembahnya itulah 2 rukun

Dan firman Allah : ''Dan bertawakkallah kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, yang melihat kamu ketika kamu berdiri untuk shalat dan melihat pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." ( Asy-syuaraa' : 217-220 ). Dan firman Allah : Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya.". ( Yunus : 61). Adapun dalilnya dari sunnah, ialah hadits Jibril 25 yang masyhur, yang diriwayatkan dari Umar bin Al- Khattab : "Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi tiba-tiba muncul ke arah kami seorang laki- laki, sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya tidak tampak pada tubuhnya tanda-tanda setelah dari bepergian jauh dan tiada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu orang itu duduk di hadapan Nabi dengan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau serta meletakkan kedua telapak tangannya diatas kedua pahanya, dan berkata, Ya Muhammad, beritahukanlah aku tentang Islam". Maka Nabi menjawab : bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah serta Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, melakukan puasa pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika mampu untuk mengadakan perjalanan ke sana. "Lelaki itupun berkata : Engkau benar. "Kata Umar : "Kami merasa heran kepadanya, ia bertanya kepada beliau, tetapi juga membenarkan beliau." Lalu ia berkata :"Beritahu aku tentang iman!" 25 Disebutkan hadits Jibril, karena Jibrillah yang datang kepada Rasulullah dengan menanyakan kepada beliau tentang Islam, Iman, Ihsan dan masalah hari kiamat. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada kaum muslimin tentang masalah-masalah agama. 25

Beliau menjawab : beriman kepada Allah, para malaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-rasulNya dan hari akhirat serta beriman kepada qadar yang baik dan yang buruk."orang itu pun berkata lagi : " engkau benar." Kemudian ia berkata : beritahu aku tentang ihsan". Beliau mejawab : beribadahlah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihatnya. Jika kamu tidak melihatnya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."ia berkata lagi : Beritahulah aku tentang waktu hari kiamat", beliau menjawab : orang yang ditanya tentang hal tersebut tidak lebih tahu daripada orang yang menanyakannya 26."Maka orang itupun berkata : beritahukanlah aku sebagian dari tanda-tanda kiamat itu". Beliau menjawab : Apabila ada budak wanita melahirkan tuannya 27 dan apabila kamu melihat orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna, melarat lagi penggembala domba, saling bangga-membanggakan diri dalam membangun bangunan yang tinggi 28. Kata Umar : "Lalu pergilah laki-laki itu, sementara kami berdiam diri saja dalam waktu yang lama, lalu Nabi bertanya Hai Umar tahukah kamu, siapakah orang yang bertanya itu?", saya menjawab : "Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. "Beliau pun bersabda : ''Dia adalah Jibril, telah datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kalian." 29. 26 Sebagaimana Allah berfirman: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh Jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (Al-Ahzab : 63) 27 Al-Imam An Nawawi رمحه اهلل تعاىل berkata: Maksudnya adalah banyak budak tawanan sehingga diantara tawanan budak wanita melahirkan anak dari tuannya dan kedudukan anak tersebut adalah sebagai tuannya juga.(syarh Shohih Muslim). 28 Ibnu Rojab رمحه اهلل تعاىل berkata: Maksudnya adalah orang yang paling hina ditengah manusia dengan kebodohan, tidak memiliki kapasitas keilmuan dan pemahaman menjadi pemimpin mereka, kemudian pemimpinpemimpin tersebut berhasil meraih harta dan kekayaan lalu mereka berlomba-lomba meninggi-ninggikan bangunan sekaligus berbangga-bangga dengan kemewahan padanya.(jami ul ulum walhikam). 29 Hadits riwayat Muslim dalam shahih-nya, kitab Al-Iman,no:8, dari Umar bin Alkhattab dan diriwayatkan juga hadits tersebut oleh Al-Bukhori no:50 dan Muslim no:9 dalam shahihnya dari sahabat Abu Hurairah. 26

LANDASAN POKOK KETIGA : MENGENAL NABI MUHAMMAD Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim 30. Hasyim adalah termasuk suku Quraisy, suku Quraisy termasuk bangsa Arab, sedang bangsa Arab termasuk keturunan Nabi Ismail, putera Nabi Ibrahim Al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepadanya dan kepada Nabi kita sebaik- baik shalawat dan salam. Beliau berumur 63 tahun 31, diantaranya 40 tahun sebelum beliau menjadi Nabi dan 23 tahun sebagai Nabi serta Rasul. Beliau diangkat sebagai Nabi dengan surat "Iqra" dan diangkat sebagai Rasul dengan surat "Al- Muddatstsir 32 ". Tempat asal beliau adalah Makkah. Beliau diutus oleh Allah untuk menyampaikan peringatan agar dijauhi kesyirikan dan mengajak kepada tauhid. Dalilnya firman Allah : Wahai orang yang berselimut bangunlah, lalu sampaikanlah peringatan. Dan Rabbmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa menyembah berhala tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. Dan untuk memenuhi perintah Rabbmu bersabarlah." (Al- Mudatstsir : 1-7 ) Maksud Sampaikanlah peringatan", ialah : menyampaikan peringatan untuk menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid. Maksud Rabbmu agungkanlah ", ialah : agungkanlah Ia dengan berserah diri dan beribadah kepada-nya semata. Dan maksud Perbuatan dosa menyembah berhala tinggalkanlah", ialah : jauhkan serta bebaskan dirimu darinya dan orang-orang yang memujanya. 30 Ibnul Qayyim رمحه اهلل تعاىل berkata: Ia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththolib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushoy bin Kilab bin Murroh bin Ka ab bin Luay bin Gholib bin Fihr bin Malik bin Annadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma ad bin Adnan. Sampai dengan Adnan penyebutann nasab Rasulullah yang shohih yang disepakati ahli nasab, adapun setelahnya diperselisihkan mereka.dan juga mereka bersepakat bahwa Adnan keturunan Nabi Ismaail bin Ibrohim. (Zaadul ma ad 1/49). 31 Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori (3536) dan Muslim (2349) dari Aisyah, dan riwayat Muslim (2348) dari Anas bin Malik. 32 Seharusnya disebut Beliau diangkat sebagai Nabi dengan 5 ayat dari surat "Iqra"(Al- alaq) sebagaimana hadits yang diriwayatkan Bukhori (4953) dan Muslim (160) dari Aisyah dan diangkat sebagai Rasul dengan 5 ayat dari surat "Al- Muddatstsir." Sebagaimana hadits yang di riwayatkan Bukhori (4) dan Muslim (161) dari Jabir. 27