Identifikasi Risiko Ergonomi dengan Metode Nordic Body Map Terhadap Pekerja Konveksi Sablon Baju

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

IDENTIFIKASI RISIKO ERGONOMI OPERATOR MESIN POTONG GUILLOTINE DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

Prosiding Teknik Industri ISSN:

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar S-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN I-1

Prosiding Teknik Industri ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR PADA PROSES PEMBUATAN PIPA UNTUK MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDERS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

Analisis Postur Kerja Operator Penyusunan Karton Box di Departemen Produksi PT XYZ dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Keluhan Biomekanik dan Kebutuhan Operator Proses Packing di PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1.

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

PERANCANGAN ALAT PENCETAK PEMPEK KRITING DI UKM PEMPEK BU LINA PALEMBANG

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak

ANALISIS POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PENGANGKUTAN BUAH KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Penyebab Buncis Ditolak Eksportir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

PERANCANGAN ALAT BANTU OPERATOR PADA PROSES PENCETAKAN BATAKO UNTUK MEMINIMASI RESIKO WMSDs (Work Musculoskeletal Disorders)

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BEBAN KERJA FISIK KARYAWAN INDUSTRI BATIK TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

USULAN PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI RISIKO CEDERA DI BAGIAN PRODUKSI CV. JAYA SENTOSA KAVLING B9

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Metode dan Pengukuran Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

Penilaian Resiko Musculoskeletal Disorders Pekerja Harian Lepas PDAM Tirta Lawu Karanganyar

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak industri yang membutuhkan hasil. yang berada di Yogyakarta dan memiliki 2 jenis kemasan, jenis jemasan di

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

Transkripsi:

Identifikasi Risiko Ergonomi dengan Metode Nordic Body Map Terhadap Pekerja Konveksi Sablon Baju Kurnia Wijaya *1) 1) Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia, Jl. Sisingamangaraja No.2, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110, Indonesia Email: wijayakurnia137@gmail.com ABSTRAK Kinerja yang optimal serta produktivitas yang tinggi dari sumber daya manusia merupakan aspek signifikan yang ingin dicapai secara kontinu oleh suatu perusahaan. Whoops Clothing merupakan suatu usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dalam bidang tekstil yang berfokus pada produksi pakaian dengan mempergunakan design yang disesuaikan dengan permintaan dari customer. Adapun salah satu kendala yang dialami yaitu kurang maksimalnya hasil produksi, dikarenakan kinerja seorang operator atau pekerja yang kurang maksimal dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini dikarenakan pada proses produksinya masih menggunakan alat secara manual, sehingga pada kondisi seperti ini dapat menyebabkan terjadinya resiko cidera otot pada operator. Mengacu pada permasalahan ini, dilakukan analisis terhadap 2 orang pekerja pada stasiun kerja screen printing dengan menggunakan metode Nordic Body Map. Setelah dilakukan pengolahan data dari pengisian kuesioner NMB di dapatkan hasil skoring sebesar 65 untuk operator 1 dan 67 untuk operator 2, yang dimana artinya resiko terjadinya cidera otot dalam kategori sedang. Kata kunci: Ergonomi, Musculoskeletal Disorders, Nordic Body Map 1. Pendahuluan Kinerja yang optimal serta produktivitas yang tinggi dari sumber daya manusia merupakan aspek signifikan yang ingin dicapai secara kontinu oleh suatu perusahaan. Manusia sebagai sumber daya tenaga kerja memiliki peran yang sangat berpengaruh dan signifikan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Tingkat produktivitas suatu perusahaan sangat bergantung terhadap kinerja pekerja yang memiliki peranan penting dalam menghasilkan output hasil produksi yang ditargetkan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan memicu pada hal ini, untuk memaksimalkan kinerja dan produktivitas pekerja, terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi dua aspek tersebut, yakni kondisi fisik dan beban kerja yang ditumpu pekerja. Postur kerja yang tidak alamiah seringkali dilakukan dalam suatu proses kerja namun seringkali kesadaran dalam hal itu masih kurang. Tentunya hal tersebut dikarenakan faktor kelelahan dan cidera pada otot, adanya hal ini dapat mempengaruhi kinerja pekerja saat sedang melakukan pekerjaannya. Kondisi fisik yang dikaitkan pada konteks ini, dan yang disarankan harus dihindari oleh pekerja ialah yang dikenal sebagai Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs). dapat mempengaruhi kinerja pekerja saat sedang melakukan pekerjaannya. Tentunya dalam dalam hal ini sangat merugikan bagi sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh tidak maksimalnya kinerja dari seorang operator yang mengalami keluhan gangguan otot (musculoskeletal). Keluhan pada sistem musculoskeletal merupakan keluhan pada bagianbagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang, mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit (Tarwaka, 2011). Mengacu pada permasalahan ini, dilakukan analisis terhadap 2 orang pekerja pada stasiun kerja screen printing di Whoops Clothing dengan menggunakan Nordic Body Map. Nordic Body Map merupakan suatu tools dalam ilmu Ergonomi berupa kuesioner yang paling sering digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan atau kesakitan pada tubuh dan dapat mengidentifikasi WMSDs dari pekerja. Metode ini digunakan untuk mengindikasikan tingkat B08.1

risiko WMSDs yang mungkin dialami oleh pekerja dengan melibatkan secara langsung pekerja dalam pengisian kertas penilaian. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi dan penyebaran kuesioner terhadap 2 orang operator screen printing di Whoops Clothing. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bagian otot dan rangka yang berpotensi mengalami keluhan dan mengidentifikasi tingkat resiko yang dialami oleh kedua operator. 2. Metode Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu mulai dari studi literatur, identifikasi masalah dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis resiko ergonomi yang dialami oleh seorang operator pada saat penyablonan, setelah dilakukan identifikasi masalah, selanjutnya masalah yang telah di identifikasi dapat dirumuskan untuk ditentukan tujuan dari penelitian ini, selanjutnya melakukan observasi dan melakukan penyebaran kuesioner yang di isi oleh kedua operator, tahap selanjutnya yaitu melakukan skoring terhadap kuesioner yang telah diisi dengan tujuan untuk mengetahui total skor individu dari operator yang akan dijadikan acuan dalam menetapkan tingkatan resiko keluhan nantinya, dan tahap yang terakhir yaitu melakukan analisis dan kesimpulan. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1. Mulai Studi Literatur Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Melakukan Observasi Pengisian kuesioner Nordic Body Map oleh operator Pengolahan Data : melakukan skoring terhadap hasil kuesioner Nordic Body Map Analisis Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Metode Penelitian B08.2

3. Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini dilakukan terhadap 2 orang operator, yakni terhadap operator di bagian Screen Printing. Langkah awal yang dilakukan ialah melakukan observasi di bagian Screen Printing pada Ukm Waris. Selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner Nordic Body Map yang diberikan kepada 2 orang operator sebelum dan setelah melakukan pekerjaan. Berikut merupakan kuesinoner yang diberikan kepada operator: Tabel 1 Kuesioner Nordic Body Map Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Tahun Lama Bekerja : Tahun Anda diminta untuk menilai apa yang anda rasakan pada bagian tubuh yang ditunjukan pada tabel dan gambar di bawah ini. Pilihlah tingkat kesakitan yang anda rasakan dengan memberikan tanda pada kolom pilihan anda. No. Jenis Keluhan Tingkat Keluhan Tidak Sakit Agak Sakit Sakit Sangat Sakit Peta Bagian Tubuh 0 Sakit/kaku di leher bagian atas 1 Sakit/kaku di leher bagian bawah 2 Sakit di bahu kiri 3 Sakit di bahu kanan 4 Sakit pada lengan atas kiri 5 Sakit di punggung 6 Sakit pada lengan atas kanan 7 Sakit pada pinggang 8 Sakit pada bokong 9 Sakit pada pantat 10 Sakit pada siku kiri 11 Sakit pada siku kanan 12 Sakit pada lengan bawah kiri 13 Sakit pada lengan bawah kanan 14 Sakit pada pergelangan tangan kiri 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan 16 Sakit pada tangan kiri 17 Sakit pada tangan kanan 18 Sakit pada paha kiri 19 Sakit pada paha kanan 20 Sakit pada lutut kiri 21 Sakit pada lutut kanan 22 Sakit pada betis kiri 23 Sakit pada betis kanan 24 Sakit pada pergelangan kaki kiri 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan 26 Sakit pada kaki kiri 27 Sakit pada kaki kanan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui pengisian kuesioner Nordic body map yang diberikan kepada 2 operator screen printing. Kemudian dari hasil yang telah di dapat selanjutnya melakukan skoring terhadap individu dengan skala likert yang telah di tetapkan. Skala tersebut berupa keterangan yang ada di dalam kuesioner yaitu TIDAK SAKIT (tidak merasakan gangguan pada bagian tertentu) dengan skor 1, AGAK SAKIT (merasakan sedikit gangguan atau rasa nyeri pada bagian tertentu) dengan skor 2, SAKIT (merasakan ketidaknyamanan pada bagian tubuh tertentu) dengan skor 3, dan SANGAT SAKIT (merasakan ketidaknyamanan pada bagian tertentu dengan skala yang tinggi) dengan skor 4. Selanjutnya, hasil scoring yang telah dilakukan dapat di lihat pada tabel 2, dari hasil tersebut di dapatkan total skor sebesar 65 untuk operator 1 dan total skor sebesar 67 untuk operator 2. B08.3

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Total Skor Individu Operator Tingkat Keluhan NO Jenis Keluhan Operator 1 Operator 2 TS AS S SS TS AS S SS 0 Sakit/kaku di leher bagian atas 1 2 1 Sakit/kaku di leher bagian bawah 2 2 2 Sakit di bahu kiri 4 4 3 Sakit di bahu kanan 4 4 4 Sakit pada lengan atas kiri 4 1 5 Sakit di punggung 2 3 6 Sakit pada lengan atas kanan 3 4 7 Sakit pada pinggang 3 3 8 Sakit pada bokong 1 1 9 Sakit pada pantat 1 1 10 Sakit pada siku kiri 2 2 11 Sakit pada siku kanan 2 2 12 Sakit pada lengan bawah kiri 3 3 13 Sakit pada lengan bawah kanan 3 3 14 Sakit pada pergelangan tangan kiri 3 3 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan 3 4 16 Sakit pada tangan kiri 3 1 17 Sakit pada tangan kanan 3 2 18 Sakit pada paha kiri 1 1 19 Sakit pada paha kanan 1 1 20 Sakit pada lutut kiri 1 1 21 Sakit pada lutut kanan 1 1 22 Sakit pada betis kiri 1 2 23 Sakit pada betis kanan 1 2 24 Sakit pada pergelangan kaki kiri 3 3 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan 3 3 26 Sakit pada kaki kiri 3 3 27 Sakit pada kaki kanan 3 3 TOTAL 65 67 Berdasarkan hasil dari data yang telah diolah dapat diketahui bahwa tingkat keluhan yang memiliki resiko terjadinya cidera pada otot yaitu bagian bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri dan pergelangan tangan kanan. Bagian otot ini dapat dilihat pada tabel 3 yang telah di isi oleh operator satu dan operator dua yang dimana bagian otot tersebut berskala empat (sangat sakit). Kemudian setelah mengetahui bagian otot yang beresiko mengalami cidera dilakukannya scoring terhadap individu operator, yang dimana hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui langkah yang akan diambil selanjutnya. Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Risiko Berdasarkan Total Skor Individu Skala Likert Total skor individu Tingkat Resiko Tindakan Perbaikan 1 28-49 Rendah Belum diperlukan adanya tindakan perbaikan 2 50-70 Sedang Mungkin diperlukan tindakan dikemudian hari 3 71-90 Tinggi Diperlukan tindakan segera 4 92-122 Sangat Tinggi Diperlukan tindakan menyeluruh sesegera mungkin Dari hasil scoring yang telah dilakukan di dapatkan hasil scoring sebesar 65 untuk operator satu dan 67 untuk operator dua, yang dimana artinya pada skala tersebut tingkat resiko yang B08.4

akan terjadi dalam kategori sedang yang artinya tindakan perbaikan terhadap stasiun kerja mungkin akan dilakukan tindakan dikemudian hari. Tabel 4. Ringkasan Penyebab Keluhan NO Bagian Tubuh Data Hasil 1 Bahu 2 Lengan Atas 3 Pergelangan Tangan terasa sakit saat penekanan pada proses penyablonan pegal akibat gerakan yang berulang-ulang dalam proses penyablonan pegal akibat menjadi tumpuan beban pada saat menyablon Bekerja dalam posisi berdiri untuk jangka waktu panjang secara terus-menerus dapat menyebabkan kaki sakit, pembengkakan pada kaki, varises, kelelahan otot, nyeri pada pinggang serta kekakuan pada leher dan bahu. Hal tersebut diakibatkan oleh tubuh dipengaruhi pengaturan daerah kerja yang tidak ergonomis sehingga posisi-posisi tubuh pekerja dalam beraktivitas merasa dibatasi, sehingga menimbulkan masalah-masalah pada tubuh seperti tubuh pekerja terlalu membungkuk mengakibatkan nyeri pada punggung pekerja. Berdiri yang terlalu lama membuat otot-otot menjadi kaku sehingga dapat mengurangi suplai darah ke otot-otot. Hal ini mengakibatkan aliran darah yang seharusnya diterima oleh otot berkurang dan menimbulkan kelelahan yang sangat cepat dan merasa nyeri pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada tabel 4 dijelaskan penyebab sakit yang dirasakan oleh kedua operator seperti sakit pada bagian bahu terasa sakit saat penekanan pada proses penyablonan, kemudian bagian lengan atas terasa pegal akibat gerakan yang berulang-ulang dalam proses penyablonan, dan yang terakhir yaitu bagian pergelangan tangan terasa pegal akibat menjadi tumpuan beban pada saat operator melakukan proses menyablon. 4. Kesimpulan Berdasarkan tujuan awal dari penelitian risiko ergonomi akibat gangguan musculoskeletal pada kedua operator Screen Printing dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map serta hasil dan pembahasan yang telah dibuat, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu bagian otot pada kedua operator screen printing yang beresiko mengalami cidera yaitu bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri dan pergelangan tangan. Hal tesebut terjadi dikarenakan terjadi kontraksi pada otot kedua operator sehingga mengalami rasa nyeri dan sakit. Setelah dilakukan skoring terhadap kedua operator screen printing didapatkan hasil total skor sebesar 65 untuk operator satu dan 67 untuk operator dua. Dari total skor yang diperoleh dapat dikategorikan dalam tingkatan sedang yang dimana artinya tidak perlu dilakukan perbaikan saat ini, akan tetapi mungkin diperlukan perbaikan dikemudian hari apabila resiko terjadinya cidera otot pada kedua operator meningkat. Dari kesimpulan yang telah dilakukan Pengamatan sebaiknya dilakukan lebih lanjut di waktu yang akan datang untuk mengetahui tingkat resiko yang terjadi pada operator agar dapat dilakukan perbaikan pada stasiun kerja Screen Printing. Daftar Pustaka Bridger, R.S. (2003). Introduction to Ergonomics 2nd edition. Taylor & Francis, Inc. London. Kroemer, K. H. E, H. B. Kroemer, dan K. E. Kroemer-Elbert. (2001). Ergonomics How to Design for Ease and Efficiency. Prentice Hall: New Jersey. B08.5

Nurmianto. (1996). Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Guna Widya. Jakarta. Tarwaka, Solichul HA. Bakri, Lilik Sudiajeng. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta, Penerbit: UNIBA Press. Tarwaka. (2011). Ergonomi Industri, Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Penerbit: Harapan Press Solo Wignjosoebroto, Sritomo (2003), Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, edisi pertama, Penerbit Guna Widya, Surabaya. B08.6

Lampiran Lampiran 1. Operator 1 Screen Printing Lampiran 2. Operator 2 Screen Printing B08.7

Lampiran 3. Kuesioner Nordic body Map Operator 1 B08.8

Lampiran 4. Kuesioner Nordic Body Map Operator 2 B08.9