BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Cabai Berbasis Teorema Bayes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN TOMAT BERBASIS VISUAL PROLOG

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

Artificial Intelegence EKA YUNIAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. inferensi Forward Chaining dan Backward chaining. Hasil penelitian

Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE

probabilitas Atau berlaku hubungan : P(E) + P(Ê) = 1

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN DURIAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYES NASKAH PUBLIKASI

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN MATA KULIAH MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari laut dan sisanya 26% dari air tawar (Mariyono dan A.Sundana,

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS HAMA DAN PENYAKIT JERUK KEPROK SIEM BERBASIS ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu

BAB I PENDAHULUAN. sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA TANAMAN JAHE MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS ANDROID UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT DAN RACIKAN OBAT TRADISIONAL

SISTEM PAKAR DETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI DENGAN METODE NAÏVE BAYES

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

2015 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor

BAB I PENDAHULUAN. Karena sebagai salah satu sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari.

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES BERBASIS ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas (intelligent system) adalah sistem yang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah Berbasis Desktop Dengan Metode Backward Chaining

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PADI VARIETAS SARINAH BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INFERENSI DAN PENALARAN. PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian dengan judul Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Menggunakan Metode Teorema Bayes, Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pakar guna mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman cabai menggunakan Metode Teorema Bayes, dengan memperhatikan gejala-gejala yang dialami oleh tanaman cabai. Hama dan Penyakit yang akan dibahas terdiri dari 6 jenis, yaitu : Trips (Thrips parvispinus), Lalat buah (Bactrocera sp), Ulat daun/ulat gerayak (Spodoptera litura), Kutu kebul, Virus keriting, Virus kuning (Gemini virus). Implementasi sistem ini berbasiskan website. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Teorema Bayes merupakan metode yang digunakan untuk mendiagnosa hama dan penyakit cabai dengan gejala-gejala yang sudah diberikan nilai gejala. Dimana nilai gejala didapatkan dari pakar. Berdasarkan hasil uji pretest dan posttes hasil keakurasian adalah sebesar 100%. (Muslim & dkk, 2015). Penelitian dengan judul Sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit Tanaman tomat menggunakan metode Forward chaining, Penelitian ini menggunakan metode Forward Chaining yaitu deskripsi yang dimulai dari mengetahui fakta dan kemudian mencocokkannya dengan IF dan mengatur IF-THEN passage. Hama dan penyakit dengan prevalensi tinggi pada tomat. Untuk Hama adalah Ulat buah, Ulat tanah, Kutu daun hijau, Lalat putih, Lalat buah (bractrotera) lalu Penyakitnya adalah: Layu fusarium, Penyakit Bercak Daun, Bercak bakteri, Busuk buah. Penyedia aplikasi sistem pakar ini menanyakan pertapa dan penyakit tomat diagnosa, termasuk solusi pengontrolan yang bisa digunakan untuk mengurangi meminimalkan risiko kerusakan tanaman tomat ( Istanto & Dewa, 2016). 4

5 Penelitian dengan judul Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman tomat berbasis Visual Prolog dapat melakukan diagnosis penyakit tanaman tomat bersasarkan gejala yang dialami tanaman tomat. Sistem pakar ini dirancang menggunakan metode penelitian ESDLC (Expert System Development Life Cycle) yang dikemukakan oleh Durkin pada tahun 1994, terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahapan penilaian, akuisisi pengetahuan, desain, dan pengujian. Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman tomat berbasis Visual Prolog yang telah dikembangkan, dilakukan pengujian keberfungsian sistem dan validasi pakar mengenai pengetahuan pengetahuan yang ada pada sistem. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa sistem pakar diagnosis penyakit tanaman tomat sesuai dengan yang diharapkan ( Nurdiawan & Fatimah, 2016). Penelitian dengan judul Sistem pakar untuk mendeteksi hama tanaman jahe menggunakan metode teorema bayes dapat digunakan untuk melakukan diagnosa hama yang menyerang tanaman jahe dengan merunut dari gejala yang diinputkan oleh user. Perhitungan nilai probabilitas penyakit dilakukan dengan menghitung gejala yang teramati oleh user dan nilai probabililtas yang diberikan oleh pakar pada masing-masing penyakit atau hipotesa. Untuk pengujian 2 gejala yaitu daun menguning dan daun menggulung didapat nilai probabilitas penyakit Layu bakteri 0.28, probabilitas penyakit Rimpang Busuk sebesar 0.156 dan penyakit Bercak daun sebesar 0,562. Didapatkan nilai probabilitas tertinggi ada pada penyakit Bercak Daun. Oleh karena itu, dengan teramatinya 2 gejala yaitu daun menguning dan daun menggulung diduga tanaman jahe tersebut terkena penyakit Bercak daun (Hartatik & Yasa, 2015). Penelitian dengan judul Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung menggunakan metode Bayes program aplikasi sistem pakar dapat menyelesaikan masalah yaitu bisa menampilkan hasil diagnosa dengan cepat dan tepat berdasarkan gejala-gejala yang dimasukkan oleh user. Untuk membuat hasil diagnosa menjadi sangat valid, maka data gejala yang dimasukkan oleh seorang administrator / pakar ke dalam suatu data penyakit, harus lengkap artinya gejala-gejala yang bisa mengarah ke suatu penyakit tersebut

6 harus dimasukkan secara lengkap karena kesimpulan hasil diagnosa yang ditampilkan di hitung secara otomatis oleh sistem aplikasi yaitu banyaknya gejala yang dipilih oleh user di bagi dengan banyaknya gejala yang dimiliki suatu penyakit (Sihotang, 2018). 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Penyakit Tanaman Penyakit tanaman adalah sesuatu yang menyimpang dari keadaan normal, cukup jelas menimbulkan gejala yang dapat dilihat, menurunkan kualitas atau nilai ekonomis, dan merupakan akibat interaksi yang cukup lama. Tanaman sakit adalah suatu keaadaan proses hidup tanaman yang menyimpang dari keadaan normal dan menimbulkan kerusakan. Makna kerusakan tanaman adalah setiap perubahan pada tanaman yang menyebabkan menurunya kuantitas dan kualitas hasil. 2.2.2 Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agarkomputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Kusumadewi, 2003). Seorang pakar (human expert) adalah seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang superior dari suatu masalah. Misalnya: seorang dokter, penasihat keuangan, pakar mesin motor. Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan. Ada beberapa alasan mendasar mengapa sistem pakar di kembangkan untuk menggantikan seorang pakar, diantaranya (Riley & Giarratono, 2005): 1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.

7 2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. 3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi. Seorang pakar memerlukan biaya mahal. 2.2.3 Teorema Bayes Teorema Bayes adalah teorema yang digunakan dalam statistika untuk menghitung peluang untuk suatu hipotesis. Bayes Optimal Classifier menghitung peluang dari suatu kelas dari masing-masing kelompok atribut yang ada, dan menentukan kelas mana yang paling optimal. Theorema Bayes ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes pada abad 18, yang dikembangkan secara luas Theorema Bayes ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes pada abad 18, yang dikembangkan secara luas (Amborowati & Hidayah, 2016),dengan rumusan pada Persamaan 2.1. Dengan : P(H E) = p(e H) p(h) p(e)...(2.1) P (H E) = probabilitas hipotesis Hi jika diberikan evidence E. P (E H) = probabilitas munculnya evidence E, jika diketahui hipotesis Hi benar. P (H) = probabilitas hipotesis Hi (menurut hasil sebelumnya) tanpa memandang evidence apapun. P(E) = probabilitas evidence E tanpa memandang apapun. Jika evidence tunggal E dan hipotesis ganda H1, H2, H3,... Hn, maka bentuk Theorema Bayes, seperti pada Persamaan. P(Hi E) = dengan: p(e Hi) p(hi) n k=1 p(e Hk) p(hk)...(2.2) p(hi E) = probabilitas hiposesis Hi benar jika diberikan evidence E. p(e Hi) = probabilitas munculnya evidence E, jika diketahui hipotesis Hi benar. p(hi) = probabilitas hipotesis Hi (menurut hasil sebelumnya) tanpa memandang evidence apapun.

8 n = jumlah hipotesis yang mungkin. Dalam teorema bayes langkah awal dari perhitungan yag dilakukan adalah mencari nilai semesta hipotesa (H) yang terdapat pada evidence kemudian dijumlahkan semua nilai probabilitas evidence dari pakar. Untuk langkah langkah lebih jelasnya, seperti pada Persamaan 2.3 sampai Persamaan 2.7. (Ambrowowati & Hidayah, 2016) adalah sebagai berikut : Penyakit Gejala a. Mencari nilai semesta = G01 + G02 + G03 + n b. Menghitung nilai semesta P(Hi) P(H1,2,... n) = H1,2, n p01 k=1 c. Menghitung probabilitas H P01 = P(Hi) P(E Hi n G01 d. Mencari nilai P(Hi E) P(Hi E) = P(E H) P(Hi) P(H) e. Menghitung total nilai bayes P02 Bayes = Bayes1 + Bayes2 + n k=2...(2.3)...(2.4)...(2.5)...(2.6)...(2.7)